Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

Dosen pengampu: Medi Andriani , M.Pharm., S.ci

Oleh:

Rahma Dewi Risna


1848201033

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU
JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah meimpahkan taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Pelayanan
Informasi Obat (PIO)” untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Rumah Sakit.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi banyak manfaat bagi para
pembaca. Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis meminta maaf kepada pembaca
untuk memberikan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.

Jambi, november 2020

Penulis
PEMBAHASAN

A. Definisi Pelayanan Informasi Obat

Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan penyediaan dan


pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, terkini dan
komprehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit

Informasi obat adalah suatu bantuan bagi dokter dalam pengambilan


keputusan tentang pilihan terapi obat yang paling tepat bagi seorang pasien.
Pelayanan informasi obat yang diberikan tersebut tentulah harus lengkap,
obyektif, berkelanjutan dan selalu baru up to date. Dengan pelaksanaan
pelayanan informasi obat ini, pada akhirnya diharapkan akan mendukung
upaya penggunaan obat yang rasional di rumah sakit.

B. Tujuan Pelayanan Informasi Obat

Tujuan dari Pelayanan Informasi Obat (PIO) yaitu,


a. menyediakan informasi mengenai Obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan di lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di luar Rumah Sakit;
b. menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai, terutama bagi Komite/Tim Farmasi dan Terapi;
c. menunjang penggunaan Obat yang rasional.
C. Kegiatan Pelayanan Informasi Obat
Menurut No. 72 Tahun 2016 kegiatan pelayanan informasi obat (PIO)
meliputi:
a. menjawab pertanyaan;
b. menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter;
c. menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi sehubungan dengan
penyusunan Formularium Rumah Sakit;
d. bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap;
e. melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya; dan
f. melakukan penelitian.
D. Sasaran Informasi Obat
1. Pasien dan atau keluarga pasien
2. Tenaga kesehatan, dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, asisten
apoteker, dan lain-lain.
3. Pihak lain: menejemen , tim/kepanitiaan klinik, dan lain-lain.
E. Metode menentukan pelayanan informasi Obat
1. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker selama 24 jam atau on call
disesuaikan dengan kondisi rumah sakit.
2. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam kerja, sedang
diluar iam kerja dilayani oleh apoteker instalasi farmasi yang sedang tugas
jaga
3. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam kerja, dan tidak
ada pelayanan informasi obat diluar jam kerja.
4. Tidak ada petugas khusus pelayanan informasi obat, dilayani oleh semua
apoteker instalasi farmasi, baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja.
5. Tidak ada apoteker khusus, pelayanan informasi obat dilayani oleh semua
apoteker instalasi farmasi di jam kerja dan tidak ada pelayanan informasi
obat diluar jam kerja.
F. Sarana dan Prasarana PIO

Sarana dan prasarana pelayanan informasi obat disesuaikan dengan kondisi


rumah sakit. Jenis dan jumlah perlengkapan bervariasi tergantung
ketersediaan dan perkiraan kebutuhan akan perlengkapan dalam pelaksanaan
pelayanan informasi obat. Sarana ideal untuk pelayanan informasi obat,
sebaiknya disediakan sarana fisik, seperti :
1. Ruang kantor
2. Ruang rapat
3. Perpustakaan
4. Komputer
5. Telepon dan faksimili
6. Jaringan internet, dan lain lain
7. In house data base
Apabila tidak ada sarana khusus, pelaksanaan pelayanan informasi obat dapat
menggunakan ruangan instalasi farmasi beserta perangkat pendukungnya.
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, Jakarta.

Direktorat jenderal pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan departemen kesehatan


RI. 2006. Pedoman Pelayanan Informasi Obat Di Rumah Sakit. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai