TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Skizofrenia
1. Definisi
Skizofrenia adalah gangguan mental yang berat. Gangguan ini ditandai dengan
gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi,
pikiran afek, dan prilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan
2. Etiologi
Skizofrenia pada seseorang dapat disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini
antara lain :
a. Faktor Genetik
3. Tipe-Tipe
Mental Disorders (DSM). Untuk itu skizofrenia dibagi menjadi beberapa tipe.
a. Tipe Paranoid
1) Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau sering mengalami halusinasi
audiotorik.
2) Tidak ada ciri berikut yang mencolok : bicara kacau, motorik kacau, atau afek
c. Tipe Katatonik
atau gemetar.
2) Aktivitas motor yang berlebihan yang tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi
d. Tipe Undifferentiated
katatonik.
e. Tipe Residual
1) Tidak ada yang menonjol dalam hal delusi, halusinasi, pembicaraan kacau,
Menurut Keliat (2011) tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh klien dengan
isi pembicaraan.
4) Perubahan perilaku
b. Gejala Negatif
Risiko bunuh diri merupakan tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan
karenapasien berada dalam keadaan stres yang tinggi dan menggunakan koping yang
maladaptif.Situasi gawat pada bunuh diri adalah saat ide bunuh diri timbul secara
berulang tanpa rencanayang spesifik atau percobaan bunuh diri atau rencana yang
spesifik untuk bunuh diri. Olehkarena itu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan
perawat yang tinggi dalam merawatpasien dengan tingkah laku bunuh diri, agar
Risiko bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individuresiko menyakiti diri
sendiri atau melakukan tindakan ynag dapat mengancam nyawa. Perilaku destruktif
diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri. Pada umumnya bunuh diri
nyawa sendiri yang dilakukan secara sadar untuk mengakhiri keputusan (Azizah,
2016). Resiko bunuh diri suatu penyakit yang mencederai nyawa sendiri dan akan
mengakibatkan kematian.
- Teori Durkheim
a. Bunuh diri eguistik berlaku bagi mereka yang tidak terintegrasi kuat
kedalam kelompok sosial manapun
b. Bunuh diri altruistik berlaku untuk mereka yang rentang terhadap buhuh diri
karena integrasi mereka yang berlebihan kedalam kelompok.
c. Bunuh diri anomik berlaku bagi orang yang itegrasinya kedalam masyarakat
terganggu sehingga mereka tidak dapat mengikuti norma prilaku yang
lazim
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Biologis
4. Faktor Genetik
yaitu:
bunuh diri. dalam studi yang digelar pada tahun 1990, ditemukan bahwa
penting dalam percobaan bunuh diri, hal ini dapat dilihat dari berbagai
penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan narkotik dan obat-
obatan lainnya iku ambil bagian dalam kasus bunuh diri dengan
sekitar 20% dari kasus bunuh diri yang dilakukan orang-orang tua.
Para pakar yang akhir-akhir ini meneliti bunuh diri secara biologis
tindakan bunuh diri yang dilakukan salah satu anggota keluarga atau
kerabat bukanlah sebab langsung bagi bunuh diri, namun para anggota
keluarga ini lebih rentan terhadap bunuh diri dari pada yang lain. Hal ini
membawa dampak positif dan negatif, disengaja dan tidak sengaja, baik
dalam bidang ekonomi, sosial, kejiwaan, politik dan budaya. Semua ini
yang serius.
g. Kondisi keluarga
tidak layak. Biasanya para orangtua yang berada disekitar anak berlaku
ikut berperan bagi perkembangan bahaya bunuh diri. Kehilangan cinta ini
Keterangan :
1. Peningkatan diri
Seseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara
wajar terhadap situasional yang membutuhkan pertahan diri.
2. Beresiko destruktif
Seseorang memiliki kecenderungan atau beresiko mengalami prilaku
destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang
seharusnya dapt mempertahankan diri.
3. Destruktif diri tidak langsung
Seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat terhadap situasi
ynag membutuhkan dirinya untuk memeprtahankan diri
4. Pencederaan diri
Seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri
akibat hilangnya harapan terhadap situasi yang ada (putus asa)
5. Bunuh diri
Seseorang telah emlakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan
nyawanya hilang (Azizah, 2016).
Klien yang mengalami risiko bunuh diri sukar mengontrol diri dan
emosi. Untuk itu perawat harus mempunyai kesadaran diri yang tinggi agar
dapat menerima diri sendiri dan klien dengan baik sehingga dapat melakukan
1. Pengkajian
a. Aspek biologis
Respon biologis timbul karena kegiatan saraf otonom berekasi
b. Aspek psikologis
c. Aspek sosial
laku yang lain sehingga orang lain merasa sakit hati dengan
d. Aspek spiritual
Sedangkan menurut Keliat dkk (2019) data yang perlu dikaji pada
putus asa.
b) Data Objektif : Banyak diam, murung, menyiapkan alat untuk
2. Pohon Masalah
berulang dapat menyebabkan risiko bunuh diri yang pernah dialami oleh
perilaku negatif dan perasaan terhadap diri atau kemampuan diri yang
langsung.
Harga diri klien yang rendah menyebabkan klien merasa malu dan
dampak lanjut dari kejadian ini adalah klien beresiko mengalami perilaku
Regimen Terapeutik
Inefektif Harga Diri Rendah
Koping Keluarga
3. Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi
aman)
masa depan
afirmasi positif
keberhasilan latihan
4) Berikan motivasi untuk membangun harapan dan
diri
intensif).
5. Implementasi
6. Evaluasi
Subjek (S) Objek (O) Analisa (A) Perencanaan (P) (Nursalam, 2010).