Anda di halaman 1dari 4

Tugas MOI

Nama : Suef Hadiyono


NIM : 20171331084
CLASS : P2K Teknik Mesin

Review Jurnal 1

Kesimpulan dari Jurnal PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API : STUDI PADA
KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN,

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil dalam proses analisis metode peramalan dengan menggunakan fungsi Autokorelasi (AFC) yaitu
merupakan data musiman karena terdapat data yang melebihi upper dan lower limit dari diagram AFC.
Maka metode peramalan yang cocok untuk data tersebut adalah Holt’s Winters Exponential Smoothing,
Box Jenkins, Time Series Decomposition.

2. Hasil peramalan dengan menggunakan bantuan aplikasi ForecastX menghasilkan metode peramalan
yang baik untuk produk Blok Rem Kereta Api adalah Time Series Decomposition, dengan MAPE sebesar
6.83% lebih kecil disbanding dengan metode lainnya yaitu, Holt Winters Exponential Smoothing dan Box
Jenkins.

3. Dalam penelitian ini terdapat 4 macam strategi agregat, perencanaan strategi agregat itu berupa
Chase Strategy, Level Strategy, Mix Strategy, dan sub kontrak. Dalam proses produksi, Chase Strategy
merupakan metode yang dipilih peneliti karena memiliki tingkat biaya yang rendah. Metode chase
strategy dapat dilakukan dengan cara berupa kapasitas produksi perusahaan itu sama dengan
permintaan produknya, sehingga 13 dapat menimbulkan peningkatan atau pengurangan jumlah tenaga
kerja dan memiliki jumlah persediaan yang sama pada setiap bulannya yaitu sejumlah 1.568 produk Blok
Rem Kereta Api.

4. Dari hasil analisa dan perhitungan perencanaan agregat Blok Rem Kereta Api di Koperasi Batur Jaya
menggunakan metode Level Strategy, Chase Strategy, Mix Strategy, dan Sub Kontrak. Dari metode
tersebut biaya yang paling rendah yaitu menggunakan Chase strategy dimana jumlah biaya dalam tahun
2016 sebesar Rp. 467.057.024,-
Review Jurnal 2

The conclusion of the journal Aggregate production planning: A literature review and future
research directions. is concerned with determining the optimum production and workforce levels for
each period over the medium term planning horizon. It aims to set overall production levels for each
product family to meet fluctuating demand in the near future. APP is one of the most critical areas of
production planning systems

Review Jurnal 2

Kesimpulan dari jurnal Aggregate production planning : sebuah tinjauan pustaka dana rah
penelitian di masa depan.Berkaitan dengan penentuan tingkat produksi dan tenaga kerja yang
optimal unruk setiap periode selama jangka waktu perencanaan jangka menengah.

Conclusion.
The aggregate production planning problem is an important part of the production planning process.
APP greatly reduces the amount of data used during the planning process and therefore enables plans
to be updated more frequently. Numerous APP models with varying degrees of sophistication have been
introduced in the last four decades. The study conducted by Nam and Logendran (1992) categorized the
literature on APP since early 1950 to 1990, and there has not been any systematic survey in the
literature. In order to provide readers with a background for understanding current knowledge on a
topic and illuminate the significance for new study, a well structured literature review was needed. In
this paper a literature review that is characterized by a logical flow of ideas; current and relevant
references with consistent, appropriate referencing style; proper use of terminology; and an unbiased
and comprehensive view of the previous research on the APP models has been presented. The purpose
of this review was to provide a systematic structure for classifying APP models and to demonstrate the
gaps existing in the literature in order to extract future trends and directions of this research area. In
this paper a comprehensive classification scheme that categorizes the APP models from two
perspectives has been presented. The first perspective is the structure of APP models which
encompasses the level of uncertainty that exists in the APP model and the number of objective
functions that a model contains. In deterministic models all of the model parameters are assumed to be
known prior to planning. A. Cheraghalikhani et al. / International Journal of Industrial Engineering
Computations 10 (2019) 325 The main concept of uncertain APP models is to tackle many problems in
the real world where the input data or parameters are imprecise rather than exact. To deal with
uncertainty in APP models, fuzzy set theory and stochastic programming were employed. APP models
are divided into single objective and multiple objective models. The second perspective is based on
some extra issues which are added to the basic issues of APP models. In addition to primary issues in
APP models (such as market demand, backorder etc.), there are some further issues (i.e. multiple
product item, labor characteristics, degree of DM satisfaction from solution, product characteristics,
setup, multiple manufacturing plant, time value of money, financial concepts, supply chain concepts,
multiple product market) that are considered in APP models. These issues are called important issues for
classifying APP models. Based on these two classification schemes, APP models are reviewed and three
analysis categories including: structural, important issues and solving approaches for the purpose of
extracting gaps and trends in the literature have been presented. Based on these analysis categories,
finally four kinds of suggestions for further research on the APP models including structures, important
issues, solving approaches and general suggestion, were pointed out. The main conclusion that can be
drawn from this review is that, the role of aggregate production planning (APP) is a major factor in the
operations management decision and this role is becoming more important with the increasing need for
more comprehensive models that simultaneously consider different issues relevant to real-life
problems. Therefore, there is still much room for the proposing of new APP models and solution
approaches in order to help the decision-making process in production planning. It is hoped that this
review will be beneficial to researchers in the production planning field, and will motivate additional
work in this increasingly important subject.

Kesimpulan.
Masalah perencanaan produksi acregate merupakan bagian penting dari proses perencanaan
produksi. APP sangat mengurangi jumlah data yang digunakan selama proses perencanaan dan oleh
karena itu memungkinkan rencana untuk diperbarui lebih sering. Banyak model APP dengan berbagai
tingkat kecanggihan telah diperkenalkan dalam empat dekade terakhir Studi yang dilakukan oleh Nam
dan Logendran (1992) cate memanfaatkan literatur di APP sejak awal 1950 hingga 1990, dan belum ada
survei sistematis dalam literatur. Untuk memberi pembaca latar belakang untuk memahami pengetahuan
terkini tentang suatu topik dan menjelaskan pentingnya studi baru, diperlukan tinjauan pustaka yang
terstruktur. dalam makalah ini tinjauan pustaka yang dicirikan oleh aliran ide-ide logis, referensi terkini
dan relevan dengan gaya referensi yang konsisten dan sesuai; penggunaan terminologi yang tepat, dan
pandangan yang tidak bias dan komprehensif dari penelitian sebelumnya tentang model APP telah
disajikan. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menyediakan struktur sistematis untuk mengklasifikasikan
model APP dan untuk mendemonstrasikan Baps yang ada dalam literatur untuk mengekstrak tren dan
arah masa depan dari wilayah penelitian ini. Dalam makalah ini, skema klasifikasi komprehensif yang
mengkategorikan model APP dari dua perspektif telah disajikan. Perspektif pertama adalah struktur
model APP yang mencakup tingkat ketidakpastian yang ada dalam model APP dan jumlah fungsi objektif
yang dikandung model. Dalam model deterministik semua parameter model diasumsikan sudah
diketahui sebelum perencanaan A. Cherachalikhani et al. / International Journal of Industrial Engineerng
Computations 10 (2019) 325 Konsep utama dari mode APP yang tidak pasti adalah untuk mengatasi
banyak masalah di dunia nyata di mana data atau parameter input tidak tepat daripada tepat. Untuk
mengatasi ketidakpastian dalam model APP, teori himpunan fuzzy dan pemrograman stokastik
digunakan. Model APP dibagi menjadi model obyektif tunggal dan model obyektif ganda. Perspektif
kedua didasarkan pada beberapa masalah estra yang ditambahkan ke masalah dasar dari APP madels.
Selain masalah utama dalam model APP (seperti permintaan pasar, backorder dll) ada beberapa insisi
lebih lanjut (mis. Beberapa Tosh bndonesia
produk DE, karakteristik tenaga kerja, tingkat kepuasan DM dari solusi, karakteristik produk, penyiapan,
beberapa pabrik manufaktur, nilai waktu uang, konsep keuangan, konsep rantai pasokan, pasar produk
ganda) yang dipertimbangkan dalam model APP. Masalah-masalah ini disebut masalah penting untuk
mengklasifikasikan model APP. Berdasarkan dua skema klasifikasi ini, model APP ditinjau dan tiga
kategori analisis termasuk struktural, masalah penting dan pendekatan penyelesaian untuk tujuan
mengekstraksi kesenjangan dan tren dalam literatur telah disajikan. Berdasarkan kategori analisis ini,
akhirnya dikemukakan empat macam saran untuk penelitian lebih lanjut tentang model APP termasuk
struktur, isu-isu penting, pendekatan penyelesaian dan pandangan umum, dapat disimpulkan.
Kesimpulan utama yang dapat ditarik dari tinjauan ini adalah bahwa, peran perencanaan produksi
agregat (APP) merupakan faktor utama dalam keputusan manajemen operasi dan peran ini menjadi lebih
penting dengan meningkatnya kebutuhan akan model yang lebih komprehensif yang secara bersamaan
mempertimbangkan berbagai masalah yang relevan dengan masalah nyata. Oleh karena itu, masih
banyak ruang untuk pengusulan model APP baru dan pendekatan solusi guna membantu proses
pengambilan keputusan dalam perencanaan produksi. Diharapkan kajian ini akan bermanfaat bagi para
peneliti di bidang perencanaan produksi, dan akan memberi otivasi kerja tambahan.

Anda mungkin juga menyukai