Anda di halaman 1dari 7

kultur mikrobiologi

 untuk menentukan jenis dari organisme tersebut, keberlimpahannya, atau keduanya.


 Ini adalah metode diagnostik utama dari mikrobiologi dan digunakan sebagai alat untuk
menentukan penyebab dari penyakit infeksi dengan membiarkannya berkembangbiak di
medium tertentu.
 Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu
mikroorganisme (Atlas, 2004).
 Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen,
unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn,
Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Cappucino, 2014)

1. berdasarkan konsistensinya
a. Media padat diperoleh dengan menambahkan agar – agar sebagai bahan pemadat.
Media padat biasa digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan sebagai
media untuk mengisolasi mikroorganisme tertentu.
b. Media setengah padat
dibuat dengan bahan yang sama dengan media padat, akan tetapi yang berbeda adalah
komposisinya bahan pemadatnya. Media ini biasa digunakan untuk melihat pergerakan
kuman secara mikroskopik dan kemampuan fermentasinya.
c. Media cair
media yang berbentuk cair. Media cair digunkan untuk bebagai tujuan seperti pembiakan
mikroba dalam jumlah besar, penelahan fermentasi, dan berbagai macam uji.
2. berdasarkan fungsinya
a. Media selektif elektif
Media ini dibuat dengan menambahkan zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk
mencegah pertumbuhan mikroba lainnya.
Contohnya yaitu pemeberian zat kimia kristal violet pada kosentrasi tertentu dapat mencegah
pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negatif.
b. Media differensial
Media ini mengadung zat – zat kimia yang memungkinkan membedakan berbagai macam
tipe mikroba. Media ini ditambah reagensia atau zat kimia tertentu yang menyebabkan suatu
mikroba membentuk pertumbuhan atau terjadi perubahan tertentu sehingga dapat membedakan
tipe – tipenya.
Contohnya yaitu media agar darah (Blood Agar Plate) yang dapat membedakan bakteri
hemolitik dengan bakteri non hemolitik.
3. Berdasar komposisi atau susunan bahannya
(a) Media sintetis
media yang mempunyai kandungan dan isi bahan yang telah diketahui secara terperinci.
Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari genetika mikroorganisme.
Contoh: cairan Hanks, Locke, Thyrode, Eagle
(b) Media semi-sintetis
Misalnya, cairan Hanks yang ditambahkan serum
(c) Media non-sintetis
media yang mengandung bahan-bahan yang tidak diketahui secara pasti baik kadar
maupun susunannya.
Contohnya: ekstrak daging, pepton, ekstrak ragi, kaldu daging.
4. Berdasar sifat fisiologik dan biologik kuman dan untuk tujuan isolasi
(a) Media persemaian (nutrient media)
media yang sangat kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan sedemikian rupa
sehingga hanya menyuburkan satu jenis kuman yang dicari saja.
(b) Media eksklusif 
media yang hanya memungkinkan tumbuhnya satu jenis kuman saja, sedangkan yang lainnya
dihambat atau dimatikan.
Contoh: perbenihan Dieudoune atau air pepton alkalis yang mempunyai pH yang tinggi sehingga
kuman lain tidak dapat tumbuh, kecuali Vibrio.
(c) Media selektif 
media yang mempunyai susunan bahan sedemikian rupa sehingga kuman tertentu dapat tumbuh
tetapi dengan masing-masing koloni yang sangat khas.
Contoh: agar endo, untuk kuman golongan coli (coliform) akan berwarna merah,
sedangkan Salmonella koloninya tidak berwarna.
 Mikroskop cahaya menggunakan cahaya matahari atau lampu untuk melihat objek.
1. Berdasarkan jumlah lensa okuler, mikroskop cahaya terdiri dari mikroskop
monokuler, mikroskop binokuler dan mikroskop trinokuler.
2. Mikroskop cahaya digunakan untuk mengamati objek pengamatan. Objek
pengamatan ada dalam bentuk preparat.
3. Mikroskop cahaya dapat membuat benda yang tak tampak oleh mata menjadi bisa
terlihat karena mikroskop cahaya tersebut dapat memperbesar bayangan benda.
4. Mikroskop stereo : Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga
diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. ( jalur
sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri)
 Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron sebagai pengganti gelombang cahaya
untuk memperoleh bayangan yang diperbesar
Bagian-bagian Mikroskop Cahaya
Keterangan:
Bagian Optik :
 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10,
atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif
pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa
objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini
berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Namun
dengan kemajuan perkembangan dan teknologi, fungsi cermin untuk mikroskop modern
telah digantikan oleh sumber cahaya berupa lampu.
b) Bagian Mekanik (non-optik) :
 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
 Tabung mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif
dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja preparat, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat
yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran
objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran
objek yang diinginkan.
 Kaki mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
A. Mikroskop fluorescence hampir sama dengan mikroskop cahaya,
sering digunakan untuk menggambarkan fitur khusus dari spesimen kecil seperti
mikroba. Juga digunakan untuk secara visual meningkatkan fitur 3-D pada skala kecil.
Selain itu juga digunakan untuk studi viabilitas pada populasi sel, dan menampikan
materi genetik pada sel (DNA dan RNA), antigen
B. Mikroskop Fase Kontras pada permukaan bawah meja objek dan lensa objektifnya
dipasang sebuah perlengkapan pewarnaan fase kontras. Alat digunakan untuk melihat
struktur sel dalam keadaan hidup secara teliti tanpa menggunakan bahan pewarna.
C. Mikroskop inverted adalah mikroskop cahaya dengan sumber cahaya dan kondensor
terletak diatas meja objek (kebalikan dari mikroskop cahaya biasa), digunakan untuk
pengamatan biakan jaringan.
Mikroskop Elektron
Mikroskop ini memiliki daya pembesaran yang sangat tinggi (100.000 kali).
Sumber cahaya berasal dari berkas-berkas elektron suatu lampu katoda. (menggunakan elektro
statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan)
Fungsi mikroskop elektron untuk mikroorganisme yang sangat kecil seperti virus.
Komponen utama yang sama antar SEM dan TEM adalah :
 Sumber elektron,
 Serangkaian lensa elektromagnetik dan elektrostatik untuk mengendalikan bentuk dan
lintasan berkas elektron,
 Elektron Apertur.
 Semua komponen ini berada di dalam ruang yang berada di bawah vakum yang tinggi.
TEM
1. Dari skema diatas dapat diterangkan elektronditembakkan dari electron gun
2. Kemudian melewati oleh dua lensa kondenser yang berguna
menguatkan dari elektron yang ditembakkan.
3. Setelah melewati dua lensa kondenser elektron diterima oleh spesimen yang tipis dan
berinteraksi, karena spesimen
tipis maka elektron yang berinteraksi dengan specimen diteruskan pada tiga lensa yaitu
lensa objektif, lensa intermediate dan lensa proyektor.
SEM
1. Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari lampu dipancarkan pada
lensa kondensor
2. sebelum masuk pada lensa kondensor ada pengatur dari pancaran sinar elektron yang
ditembakkan.
3. Sinar yang melewati lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat diatur maju
mundurnya.
4. Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan pada spesimen yang diatur miring pada
pencekamnya,
5. spesimen ini disinari oleh deteksi x-ray yang menghasikan sebuah gambar yang
diteruskan pada layar monitor
1. Acid-fast Staining
Merupakan prosedur pewarnaan untuk memperlihatkan mikroogranisme tahan asam.
2. Special Staining to Certain Structure
 Flagella Staining
Diwarnai dengan basic fuchsin sehingga flagella dapat terlihat pada mikroskop cahaya.
 Spore Staining
Pewarnaan yang umumnya menggunakan malachite green/carbolfuchsin.
 Capsule Staining
diberi larutan crystal violet, kemudian cuci dengan larutan copper sulfate
 Nucleoids Staining
Pewarnaan yang diwarnai oleh Feulgen, yang spesifik untuk DNA.
3. Special Staining to Other Component of Bacteria
 Neisser Staining (volutin granule)
 Iodine Staining (glycogen granule)
4. Negative Staining
Prosedurnya meliputi pewarnaan background dengan pewarna asam, biasanya
menggunakan black dye nigrosin.
Digunakan untuk pewarnaan struktur yang sulit diidentifikasikan.

MAC CONKEY AGAR


 Agar MacConkey merupakan media selektif yang mendukung pertumbuhan bakteri gram
negatif dan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif.
 membedakan berdasarkan fermentasi laktosa / tidak
 Koloni bakteri fermentasi laktosa tampak merah muda tua / merah dan bakteri fermentasi
non-laktosa akan tampak tidak berwarna.

Kligler's Iron Agar (KIA)


 (KIA) biasanya digunakan untuk membedakan anggota Enterobacteriaceae dari bakteri
Gram-negatif lainnya dan untuk mengidentifikasi negatif laktosa (tidak ada fermentasi
laktosa)
 Media KIA mengukur kemampuan organisme untuk memfermentasi glukosa dan laktosa,
memanfaatkan protein, dan menghasilkan H2S (hydrogen sulfide)

Anda mungkin juga menyukai