Oleh :
Adi Joyo Negoro, S.Ked
Arlivi, S.Ked
Berliani Shawindi Utami, S.Ked
Pembimbing :
Puji syukur kepada Allah SWT, Karena berkat rahmat dan petunjuknya-Nya penulis
dapat menyelesaikan referat berjudul “Pemeriksaan premarital dan prenatal”. Referat ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik di Bagian Ilmu Obstetri dan
Ginekologidi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Bambang Kurniawan, Sp.OG
selaku pembimbing yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan referat ini.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih terdapat kekruangan serta kesalahan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga referat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam ilmu bidang
kedokteran obstetric dan ginekologi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………ii
Daftar isi……………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….......1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….2
1.3 Tujuan Pembahasan…………………………………………………………...2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………….2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….3
2.1 Pemeriksaan Premarital……………………………………………………….3
2.2 Tahapan Pemeriksaan Premarital……………………………………………..3
2.3 Manfaat Pemeriksaan Premarital……………………………………………..4
2.4 Prenatal………………………………………………………………………..4
2.5 Tahap-tahap Perkembangan Prenatal…………………………………………5
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Masa Prenatal…………………………………..7
2.7 Pemeriksaan Prenatal………………………………………………………….8
BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mempromosikan gaya hidup sehat yang bermanfaat bagi ibu dan anak. Selama
pemeriksaan, wanita hamil menerima informasi medis atas perubahan fisiologis ibu dalam
kehamilan , perubahan biologis, dan nutrisi prenatal termasuk vitamin prenatal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2015 sekitar
830 wanita meninggal setiap hari akibat masalah kehamilan dan persalinan . Hanya 5 yang
tinggal di negara berpenghasilan tinggi. Sisanya tinggal di negara berpenghasilan rendah.
Sebuah studi meneliti perbedaan dalam persalinan awal dan berat badan rendah antara
wanita lokal dan imigran dan melihat perbedaan yang disebabkan oleh perawatan prenatal
yang diterima. Studi tersebut, antara 1997 dan 2008, mengamati 21.708 wanita yang
melahirkan di wilayah Spanyol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelahiran sangat
prematur (VPTB) dan berat badan lahir sangat rendah (VLBW) lebih sering terjadi pada
imigran daripada penduduk lokal (Castelló et al., 2012). Studi ini menunjukkan
pentingnya perawatan prenatal dan bagaimana perawatan prenatal universal akan
membantu orang-orang dari semua asal mendapatkan perawatan yang tepat sebelum
kehamilan / kelahiran .
TINJAUAN PUSTAKA
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling
singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat
cepat dalam diri individu.
Menurut Elisabeth B. Hurlock masa pre-natal adalah masa konsepsi atau
pertumbuhan sampai dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada
saat pembuatan telur pada ibu dan spermatozoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki
memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan
pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologi berupa pembentukan struktur tubuh.
paling penting lebih dahulu berkembang daripada lengan, tangan dan kaki.
Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal ialah proses
pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat
(tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagaian yang jauh dari pusat badan.
Periode embrio ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat
pada sistem saraf. Hal ini terlihat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat
dikenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar dibandingkan dengan bagian-
bagian badan lain. Muka, mulut, mata, telinga, lengan, dan kaki lengkap dengan
jari-jarinya sudah terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai
berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal
mulai terbentuk dan mulai berfungsi secraa sederhana.
c) Tahap Janin (sembilan minggu sampai lahir)
Ketika embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ
internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan,
kaki, jari-jari kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang kira-kira 3 inci,
berat kira-kira ¾ ons dan sistem organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal
ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk
dilahirkan. Dalam peiode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih
proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan
lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat secara substansial.
Pada periode ini secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan
kakinya serta jantungnya mulai berdenyut.
Menurut psikologi islam setelah janin dalam kandungan itu genap berumur
4 bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh
ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga
ditentukan hokum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang
beerhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakter, dan bakat), kekayaan, batas
usia, dan lain-lain.
Pada saat ini ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika
rambut atau bulu mulai menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar,
bergerak-gerak, dibuka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu
jarinya.matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun
matanyamasih tertutup rapat. Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah
7
4. Obat-obatan.
Salah satu obat yang mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi janin
adalah thalidomide. Pada embrio obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu
menelan thalidomide selama dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat
pertumbuhan lengan dan kaki janin. Obat-obat yang berbahaya lainnya adalah
alkohol, nikotin/rokok, barbiturates, amfetamin, kokain, dan marijuna.
Prenatal screening atau skrining kehamilan adalah suatu upaya untuk mengetahui
dan mengevaluasi kondisi bayi di dalam kandungan. Penyakit kelainan genetis seperti
down syndrome dan atau penyakit yang diturunkan orang tua dapat diketahui lebih dini
lewat skrining kehamilan ini. Skrining kehamilan atau prenatal screening
direkomendasikan untuk wanita yang hamil di atas usia 35 tahun atau orang yang memiliki
riwayat penyakit genetik. Perlu diketahui, pemeriksaan ini tidak memberikan jawaban
pasti ya atau tidak, tetapi mengidentifikasi adanya peningkatan risiko sebuah kondisi
tertentu pada bayi sehingga tes diagnostic definitive dapat dilakukan.Tes skrining saat
hamil hanya bisa memberi tahu risiko atau kemungkinan adanya kondisi tertentu pada
janin. Bila hasil tes skrining positif, maka diperlukan lagi tes diagnosis untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat.
a) Trimester pertama
1. Pemeriksaan dini kelainan komosom. Pada bayi yang diduga memiliki
kelainan down syndrome, akan terdeteksi secara dini pada saat trimester
pertama.
2. Menentukan usia kehamilan.
3. Jumlah bayi, apakah bayi yang dikandung kembar atau kehamilan tunggal.
4. Mengidentifikasi kelainan pada janin.
9
5. Tes skrining trimester pertama bisa dimulai sejak kehamilan 10 minggu, yang
merupakan kombinasi antara ultrasonografi (USG) janin dan tes darah ibu.
a. USG
Tes ini dilakukan untuk menentukan ukuran dan posisi bayi. Selain itu
juga membantu menentukan adanya risiko janin mengalami cacat lahir,
dengan mengamati struktur tulang dan organ bayi.USG nuchal translucency
(NT) adalah pengukuran peningkatan atau ketebalan cairan di bagian belakang
leher janin pada usia kehamilan 11-14 minggu dengan USG. Bila ada cairan
lebih banyak dari biasanya, berarti ada risiko Down syndrome pada bayi yang
lebih tinggi.
b. Tes darah
Selama trimester pertama, dilakukan dua jenis tes serum darah ibu,
yaitu Pregnancy-associated plasma protein (PAPP-A) dan hormon hCG
(Human chorionic gonadotropin). Ini merupakan protein dan hormon yang
diproduksi oleh plasenta pada awal kehamilan. Jika hasilnya tidak normal,
berarti ada peningkatan risiko kelainan kromosom.
Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit menular
pada bayi, atau disebut dengan tes TORCH. Tes ini merupakan akronim dari
lima jenis infeksi menular yaitu toksoplasmosis, penyakit lain (termasuk HIV,
sifilis, dan campak), rubella (campak Jerman), sitomegalovirus, dan herpes
simplex.Selain itu, tes darah juga akan digunakan untuk menentukan golongan
darah dan Rh (rhesus) Anda, yang menentukan hubungan Rh Anda dengan
janin yang sedang tumbuh.
c. Chorionic villus sampling
Chorionic villus sampling adalah tes skrining invasif yang dilakukan
dengan mengambil potongan kecil dari plasenta. Tes ini biasanya dilakukan
antara minggu ke 10 dan 12 kehamilan.Tes ini biasanya merupakan tes
lanjutan dari USG NT dan tes darah yang tidak normal. Tes ini dilakukan
untuk lebih memastikan adanya kelainan genetik pada janin seperti Down
syndrome.
b) Trimester kedua
1. Mendeteksi perkembangan janin dan kelainan struktur bayi
2. Pengukuran dimensi bayi, apakah sesuai dengan perkmbangan normal atau
perlu dilakukan tindakan lain
10
c. Amniocentesis
11
DAFTAR PUSTAKA