Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

Oleh :Amira Kusuma Dewi


Preseptor : dr Eko Purnanto Sp.B
z
Identitas Pasien

Nama : Ny. S
No RM :134177
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandar Lampung, 19 Juni 160
Agama : Islam
Alamat : Way Hui, gedung tataan, Bandar Lampung
Masuk RS tanggal : 07 Oktober 2019
Diagnosis Masuk : Fascialisis Femur Dextra Posterior
Ruang Perawatan : Ruang Bedah RS Pertamina Bintang Amin Bandar
z
Keluhan Utama

 Nyeri di bokong dan paha belakang kanan.


z
Keluhan Tambahan

Os mengalami demam sejak 1 hari yang lalu, dan mengeluhkan


pusing. Mual dan muntah negative.
z
Riwayat Penyakit Sekarang

Os datang ke IGD RSPBA pada pukul 09.00 pagi, dengan


kuluhan nyeri di bokong dan paha belakang kanan sejak 3 hari
yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus, nyeri bertambah ketika
luka os tersentuh, membaik ketika di istirahatkan dan di beri obat.
Sebelumnya pada malam Sabtu pukul 17.30, os memasak air
panas, lalu terjatuh dengan posisi terduduk. Bokong dan paha
belakang pasien terkena air panas.
Os langsung di bawa ke klinik terdekat dan sudah diberi
obat berupa salep. Tetapi os dan keluarga os tidak rutin memberi
obat salep tersebut.
z
Riwayat Penyakit Dahulu

 Os mengatakan sebelumnya hanya pernah mengalami luka


terkena knalpot. Dan belum pernah mengalami luka terkena air
panas, atau luka bakar lainnya.
z
Riwayat Penyakit Keluarga

 Os mengatakan tidak ada keluarga yang pernah mengalami luka


bakar.
z
Riwayat Sosial Ekonomi

Os tinggal serumah dengan kedua anaknya. Os


berobat menggunakan layanan BPJS kelas III. Secara ekonomi,
keluarga penderita tergolong mampu.
z
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Vital sign
Tekanan Darah : 120/90
Nadi : 76 x/menit, regular
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 37 ºC
Nyeri : Ada, lokasi : Bokong dan paha belakang
Skala Nyeri : Sedang(6)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
1. Kulit
Warna : Warna kulit sawo matang

Rambut : Sebagian Sudah memutih

2. Kepala
Bentuk : Normochepali

3. Mata
Konjungtiva : Anemis (-/-), Reflek cahaya (+/+), Perdarahan (-/-)

Sklera : Normal, warna putih

Pupil : Isokor
4. Telinga
Aurikula : Nyeri tekan tragus (-), Serumen (-)

Meatus akustikus eksternus : Serumen (-), Edem (-), Eritem (-)

Membran tymphani : Hiperemis (-), Perforasi (-)

5. Hidung
Polip (-), Pernafasan cuping hidung (-/-)

Mukosa : Hiperemis (-), Perdarahan (-)

Septum nasal : Deviasi (-)

6. Mulut
Stomatitis (-)

Labium Oris : Sianosis (-), Kering (-), Pecah-pecah (-)

Lingua : Lidah kotor (-)

Gingiva : Gingivitis (-)


7. Tenggorokan
Faringitis (-), Tonsilitis (-)

Tonsil : Hiperemis (-)

Dentis : Karies dentis (-)

8. Leher
Bentuk tidak ada kelainan, KGB tidak teraba membesar

9. Thorax
Inspeksi : Tampak sawo matang pada permukaan dada, Jaringan parut (-), Gerakan simetris

Palpasi : Vokal fremitus pada semua lapang paru (Dextra = Sinistra)

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)


10. Jantung

Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat

Palpasi :Iktus cordis teraba

Perkusi : DBN

Auskultasi : BJ I-II regular, Murmur (-), Gallop (-)

11. Abdomen

Inspeksi : Permukaan cembung, Warna sama dengan kulit sekitar

Auskultasi : Bising usus meningkat

Perkusi : Timpani (+)

Palpasi : Turgor kulit kembali dengan lambat, Masa (-), Nyeri tekan abdomen (-)

Hati : Tidak teraba

Limpa : Tidak teraba

12. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan

13. Perianal
Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Hemoglobin 11,9 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 9.300 4.500 - 10.700 ul
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 66 50 – 70 %
Hit. Jenis Leukosit Limposit 28 20 – 40 %
Hit. Jenis Monosit 5 2–8 %
Eritrosit 4,1 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul

Hematokrit 35 Lk 50-54 Wn 38-47 %


Trombosit 201.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 86 80 – 96 fl
MCH 29 27 – 31 pg
MCHC 34 32 - 36 g/dl
z
DIAGNOSIS

 Combustio Grade II 6-7%


z
RENCANA PENGELOLAAN
Medikamentosa (IGD)
- IVFD RL XX tpm
- Inj. Ketorolac 3x1
- Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr
- Paracetamol 3x1

Medikamentosa oleh DPJP


- IVFD RL XX tpm
- Krim Burnazin ( Silver Sulphadiazine 10 mg)
- Inj Ceftriaxone 2x1
- Inj Ketorolac 3x1
- Inj. Ranitidin 2x1
z
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Bonam

Quo ad fungtionam : Bonam

Quo ad sanactionam : Bonam


z
FOLLOW UP
07 Oktober 2019
S Nyeri pada bokong dan paha belakang, merah,
O KU : Composmentis
TD : 130/80
Hr : 80 x/menit
Rr : 21 x/menit
T : 36,7 C
A Combustio Grade II 6-7%,
P IVFD RL XX tpm
GV pagi
Ceftriaxon 2x1
Ketorolac 3x1
Ranitidin 2x1
z
z

08 Oktober 2019
S Nyeri pada bokong dan paha belakang, merah,
O KU : Composmentis
TD : 120/90
Hr : 76 x/menit
Rr : 23 x/menit
T : 35,7 C
A Combustio Grade II 6-7%,
P IVFD RL XX tpm
GV pagi
Ceftriaxon 2x1
Ketorolac 3x1
Ranitidin 2x1
z
z

10 Oktober 2019

S Nyeri pada bokong dan paha belakang, merah, luka bakar mulai
mengering
O KU : Composmentis
TD : 120/70
Hr : 70 x/menit
Rr : 24 x/menit
T : 35,7 C

A Combustio Grade II 6-7%,

P BLPL
z
LKB dengan
SYOK
DERAJAT
LUKA BAKAR
DERAJAT LUKA
BAKAR
PATOFIS
ETIOLOGI
DEFINISI
LUKA BAKAR
Combustio
LUKA BAKAR

DEFINISI
ETIOLOGI
PATOFIS
LKB dengan
DERAJAT

about
SYOK

DEFINISI
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh
api atau oleh penyebab lainnya misalnya
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik
maupun bahan kimia serta radiasi.
LKB dengan
SYOK
DERAJAT
LUKA BAKAR
DERAJAT
LUKA BAKAR
PATOFIS

Suhu
1
2. Dingin
1. Panas
2
Listrik
v
3
Kimia
v
4
Radiasi

DEFINISI
ETIOLOGI
DEFINISI
PATOFIS
LUKA BAKAR
DERAJAT

PENINGKATAN KEBOCORAN KEHILANGAN HILANG FX KULIT


PERMEABILITAS CAIRAN CAIRAN SEBAGAI BARRIER
INTRAKAPILER CAIRAN
KE INTRAVASKULAR
INTERSTISIAL MENURUN
01 02 03
DERAJAT I DERAJAT II DERAJAT III
Superficial Skin Partial Thickness Skin

ETIOLOGI
DERAJAT LUKA

DEFINISI
PATOFIS
services
LKB dengan

Burn BUrn Full Thickness

BAKAR
SYOK

EPIDERMIS TERDAPAT BULLA Skin Burn


 ERYTEMA
-DERAJAT IIA
 SEMBUH SEMBUH 2 MINGGU  MENGENAI
SENDIRI TANPA JARINGAN SELURUH
 KEMERAHAN PARUT
 TERDAPAT BULLA
LAPISAN KULIT,
DAN NYERI
-DERAJAT IIB (DEEP) OTOT DAN
HEBAT
 SEMBUH LEBIH > 2 TULANG
 SUNBURN MINGGU PERLU • KULIT NAMPAK
SKIN GRAFT HITAM DAN
KERING
z
z
DERAJAT LUKA BAKAR
z

LUAS LUKA BAKAR

-DEWASA-> RULE OF 9
-ANAK-> RULE OF 10-15-20
-BAYI-> RULE OF 10
z

Luas Luka
Bakar
Tabel Lund and
Browder
z
PRINSIP PENANGANAN LUKA BAKAR

A-> AIRWAY
B-> BREATHING
C-CIRCULATION
TERAPI CAIRAN
Menurut EVANS
• Hari 1 :
• Berat badan (kg) x % Luka Bakar x 1cc
(elektrolit/NaCl) per 24 jam

ETIOLOGI
LKB dengan

DERAJAT LUKA

DEFINISI
PATOFIS
• Berat Badan (kg) x % Luka bakar x 1cc KOLOID

TERAPI
SYOK

BAKAR
PER 24 JAM
• 2000 CC GLUKOSA 10%
• Hari 2 :
• Pada hari kedua pemberian caian diberikan
setengah dari jumlah cairan hari pertama.
• Pada hari ke tiga pemberian cairan diberikan
setengah jumlah cairan hari kedua,
• Diuresis penderita luka bakar harus sekurang
kurangnya 1cc/kg BB/jam.
z
Menurut BEXTER

Hari 1: Berat badan(kg) x 4cc (RL)


Hari 2 : Koloid : 500-2000 cc + glukosa 5% untuk memperhatikan
cairan.
Cairan peroral dapat dimulai, bila pasase usus baik. Keperluan
cairan hari ke tiga dan selanjutnya disesuaikan engan diurese
dan keadaan umum penderita.
z
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMBERIAN CAIRAN
1. Diurese < 1 cc/kgBB 2 jam berturut turut tetesan dipercepat
50%
2. Diurese > 2cc/KgBB 2 jam berturut turut tetesan diperlambat
50%
3. Hb, Ht, bila tidak ada penurunan kecuali pemberian cairan
kurang
4. CVp dipasang, maksimal selama 4 hari, bila masih diperlukan
ganti cvp baru
5. Hb 10gr% perlu dipersiapkan daran untuk tranfusi
z
INDIKASI RAWAT INAP

 Luka bakar derajat II> 15% dewasa, >10% pada anak-anak


 Luka bakar II dan III pada wajah,telinga,mata,tangan,kaki dan
genetalia, perineum, persendian utama
 Luka bajar derajat III dengan usia berapa pun
 Cidera inhalasi
 Luka bakar listrik atau petir
 Luka bakar dengan trauma
 Penyakit penyerta yang mempersulit management luka bakar
 Luka bakar akibat zat kimia
z TERAPI

Dermatoterapi Perawatan Luka


 Pemberian antimikroba  Pencucian
topical dalam bentuk salep
 Kulit compang camping dibuang
atau cairan :
 Bila luka utuh > 5cm cairan dihisap,
 Silver sulfadiazine
<5cc dibiarkan
 Bacitracin
 Luka dikeringkan, diolesi
 Neomycin mercurochrom atau Silver Sulfa
iazine (SSD)
 Perawatan terbuka atau tertutup
degan balutan
 Pasien dipindahkan keruang steril
LUKA BAKAR DENGAN SYOK
1)MENURUT EVANS
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per
24 jam b)
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per
24 jamc)
2.000 cc glukosa 5% per 24 jamSeparuh dari jumlah

ETIOLOGI
LKB dengan

LUKA BAKAR

DEFINISI
PATOFIS
1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama.

TERAPI
DERAJAT
SYOK
Sisanyadiberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari
kedua diberikansetengah jumlah cairan hari pertama.
Pada hari ketiga diberikansetengah jumlah cairan hari
kedua.
2) MENURUT BEXTER
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam
pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Pada hari kedua diberikan
setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga di
z

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai