P DENGAN DIAGNOSA
PROFESI NERS
OLEH :
NAMA : SYAMSURIZAL
NPM : 020.02.1134
TA. 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN
RESUME KEPERAWATAN ANAK
IDENTITAS KLIEN
Nama By. Ny. N
Jenis Kelamin Laki-Laki
Tempat Tgl. Lahir Mataram, 04-04-2021
Umur 1 hari
Anak Ke Tiga
Nama Ayah Tn. I
Nama Ibu Ny. N
Pendidikan Ayah SMA
Pendidikan Ibu SMA
Agama Hindu
Suku/Bangsa Sasak
Alamat Mataram
Tgl MRS 04 April 2021
Diagnosa Medis Asfiksia Neonatorum
Sumber Informasi RM dan Orang tua
RIWAYAT KEPERAWATAN
PENGKAJIAN DATA PASIEN
No
1 Keluhan Utama By. Ny. N lahir spontan dan tidak langsung menangis
2 Riwayat Kesehatan Sekarang By. Ny. N lahir spontan pada tanggal 04 April 2021 pad jam
16:25 wita, By. Lahir di rumah sakit Unram, lahir tidak
langsung menangis.
Apgar Score : 2-7 LD : 33 cm
BB : 3500 gr LP : 33 cm
PB : 50 cm Lila : 10 cm
LK 34 cm
BAB : Tidak ada BAK : Ada
Hasil pengkajian TTV :
- S : 36,60c
- N :130 x/menit
- RR : 46x/menit
- SPO2 : 98%, Terpasang O2 nasal kanul 2 lpm
3 Riwayat Prenatal By. Ny. N adalah anak ke 3 ( G3 P2 A0 H2 ).
4 Riwayat Natal Pasien lahir dengan cara persalinan normal (spontan) dengan
usia kehamilan 39 minggu.
5 Riwayat Postnatal By. lahir pada usia kandungan 39 minggu. By. lahir secara
normal (spontan) dengan BB: 3.500 gr, PB: 50 cm, Ld: 33
cm, Lk: 34 cm, LP: 33 cm dan Lila: 10 cm. Pasien lahir di
Rumah Sakit Unram.
6 Riwayat Penyakit dahulu Ibu pasien mengatakan Tidak ada keluarga yang menderita
kesehatan keluarga penyakit menular seperti TBC, Hipertensi, Asma dll.
7 Riwayat imunisasi Imunisasi campak dan polio
8 Hasil pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : baik
b. Tanda Vital :
S : 36,60c
N : 130 x/menit
RR : 46x/menit
SPO2 : 98% terpasang O2 nasal kanul 2 lpm
c. Status Gizi
BB : 3500 gr LD : 33 cm
PB : 50 cm Lila : 10 cm
LK : 34 cm LP : 33 cm
d. Reflek
Refleks moro ada, reflek menghisap dan menelan
lemah
e. Kepala
Wajah simetris, rambut warna hitam, kepala bulat
simetris, LK 34 cm.
f. Mata
Warna conjunctiva anemis, warna sklera tidak
kuning, pupil menunjukkan refleksi terhadap cahaya.
g. Hidung
Tidak ada polip, bentuk simetris, tidak ada lesi,
terpasang O2 nasal kanul 2 lpm
h. Mulut
Bibir pucat, mukosa bibir kering
i. Telinga
Simetris, tidak ada kelainan dan terlihat bersih tidak
ada serumen.
j. Thorax
Bentuk simetris, pengembangan paru berat,
terpasang alat bantu nafas. Tidak ada suara nafas
tambahan, RR : 46 x/menit, frekuensi denyut jantung
120x/menit, tidak ada retraksi dinding dada.
k. Abdomen
Bentuk simetris, distensi perut tidak ada, dan lingkar
perutn 33 cm, tali pusat tampak basah.
l. Kulit
Warna kulit kuning kecoklatan, akral hangat, tidak
ada lesi, turgor kulit lentur dan elastis
m. Genitalia
Genetalia lengkap, jenis kelamin laki-laki, testis dan
skrotum lengkap dan tidak ada kelainan.
n. Anus
Tidak ada kelainan bentuk pada anus
o. Ekstremitas
Gerak aktif, tidak ada edema pada kedua ekstremitas,
di tangan kanan terpasang infus, akral hangat.
Terdapat bekas infus pada tangan kiri.
9 Hasil pemeriksaan penunjang DL :
- HGB : 11.9 (g/dL)
- RBC : 3.54 (10^3/uL)
- HCT : 32.6 (%)
- MCH : 33.6 (pg)
- WBC : 23.84 (10^3/uL)
- PLT : 334 (10^3/uL)
10 STATUS NUTRISI Asi yang diberi melalui selang OGT.
BB : 3500 gr LK : 34 cm Lida : 33 cm
PB : 50 cm LP : 33 cm Lila : 10 cm
11 STATUS CAIRAN Input :
Asi diberikan 20-50 cc/12 jam (± 200 ml)
Output :
By. Ny. N Belum BAK dan BAB
12 TERAPI - Infus D10% 9 cc/ jam (makro) menggunakan infus Pump
- Injeksi Ampicilin 2x150 mg (IV)
- Injeksi Gentamicin 1x10 mg (IV)
- Injeksi Ranitidine 3x5 mg (IV)
- Amoxilin drops 3x1 cc
13 DATA TAMBAHAN -
NURSING PATHWAY
Asfiksia
Resiko infeksi
Hipotermia
ANALISIS DATA
Hari/
Tangga DATA PENYEBAB MASALAH
l
Sela, 06 DS : - pernafasan cepat Pola nafas tidak
April DO : efektif
2021 - K/U baik O2 dan kadar CO2
- By. Ny. N terpasang infus D10%
9 cc/ jam
Suplai O2 tidak adekuat
- Bayi tidak langsung menangis
- By. terpasang OGT
- Terpasang O2 nasal kanul 2 lpm
Pola nafas tidak efektif
- APGAR Score 2-7
- TTV :
Suhu : 36,7oc
RR : 52x/menit
Nadi : 130x/menit
SpO2 : 98%
Selasa, DS : - Akral dingin Hipotermia
06 April DO :
2021 - K/U baik Respon imun yang belum
- By. Ny. N teraba akral dingin terbentuk
- By. Ny. N dirawat di infant
warmer Bayi berada di infant warmer
- TTV :
Suhu : 36,7 oc Jaringan-jaringan lemak
RR : 52x/menit belum terbentuk dengan baik
Nadi : 130x/menit
SpO2 : 98% terpasang O2 nasal Hipotermia
kanul 2 lpm
Selasa, DS : - Respon imun yang belum Resiko Infeksi
06 April DO : terbentuk
2021 - K/U baik
- By. Ny. N di rawat di infant Penurunan daya tahan tubuh
warmer
- Tali pusat bayi lembab Resiko infeksi
- Tampak tali pusat bayi basah
- WBC : 23.84 (10^3/uL)
- TTV :
Suhu : 36,7 oc
Nadi : 130x/menit
RR : 52x/menit
SpO2 : 98% terpasang O2 nasal
kanul 2 lpm
PRIORITAS MASALAH
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kurangnya suplai O2 dalam tubuh.
2. Hipotermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi) ditandai dengan bayi berada
di dalam infant warmer.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
DATA SUBJEKTIF TUJUAN &
No. KEPERAWATA PERENCANAAN TINDAKAN EVALUASI
& OBJEKTIF KRITERIA HASIL
N
1. Pola nafas tidak DS : - Setelah dilakukan Observasi Observasi S:
efektif DO : tindakan asuhan -
berhubungan - K/U baik keperawatan selama - Monitor frekuensi, - Memonitor O:
- By. Ny. N 1X24 jam di irama kedalaman frekuensi, irama - K/U baik
dengan kurangnya
terpasang infus harapkan pola nafas dan upaya nafas kedalaman dan - By. Terpasang infuse
suplai O2 dalam D10% 9 cc/ jam efektif dengan - Monitor pola nafas upaya nafas D10% 9 cc/ jam
tubuh. - Bayi tidak criteria hasil : - Monitor saturasi - Memonitor pola - Terpasang O2 nasal
langsung menangis - Kapasitas vital oksigen nafas kanul 2 lpm
- By. Terpasang meningkat (3-5) - Auskultasi bunyi - Memonitor - By. Terpasang OGT
OGT - Dispnea nafas saturasi oksigen - Tampak residu/skret
- Terpasang O2 nasal menurun (3-5) - Mengauskultasi kecoklatan di selang
kanul 2 lpm - Frekuesi nafas Terapiutik bunyi nafas OGT By.
- APGAR Score 2-7 membaik (3-5) - TTV
- TTV : - Atur interval Terapiutik S : 36,70c
Suhu : 36,7 oc pemantauan RR : 52x/menit
RR : 52x/menit respirasi sesuai - Mengatur interval N : 130x/menit
Nadi : 130x/menit kondisi pasien pemantauan SpO2 : 98%
SpO2 : 98% - Dokumentasi hasil respirasi sesuai
pemantauan kondisi pasien A :pola nafas tidak efektif
- Mendokumentasi teratasi sebagian.
Edukasi kan hasil
pemantauan P : Intervensi dilanjutkan
- Jelaskan tujuan dan - Monitor frekuensi,
prosedur Edukasi irama kedalaman
pemantauan dan upaya
- Informasikan hasil - Menjelaskan - Monitor pola nafas
pemantauan, jika tujuan dan - Monitor saturasi
perlu prosedur oksigen.
pemantauan
- Menginformasika
n hasil
pemantauan
2. Hipotermi DS : Setelah dilakukan Observasi Observasi S:-
berhubungan DO : tindakan asuhan O:
dengan proses - K/u baik keperawatan selama - Monitor suhu bayi - Memonitor suhu - K/U baik
penyakit (infeksi) - By. teraba akral 1X24 jam di sampai stabil bayu sampai - Bayi menangis kuat
dingin harapkan (36,5℃-37,5℃) stabil (36,5℃- - Gerak tubuh aktif
- By. dirawat di termoregulasi - Monitor suhu 37,5℃) - Suhu tubuh dalam batas
infant warmer (hipotermia) efektif tubuh tiap 2-3 jam, - Memonitor suhu normal (36,5℃-
- TTV : dengan kriteria jika perlu tubuh tiap 2-3 37,5℃)
Suhu : 36,7℃ hasil : - Monitor warna dan jam - TTV
RR : 52x/menit - Hipoksia suhu kulit - Memonitor S : 36,7 ℃
Nadi : 130x/menit menurun warna dan suhu RR : 52x/menit
SpO2 : 98% - Suhu tubuh Terapeutik kulit N : 130x/menit
terpasang O2 nasal membaik Spo2 : 98%
kanul 2 lpm - Suhu kulit - Tempatkan bayi Terapeutik A: hipotermia teratasi
membaik baru lahir dibawah sebagian
infant warmer. - Menempatkan P : intervensi dilanjutkan
- Hindari bayi baru lahir - Monitor suhu bayi
meletakkan bayi di dibawah infant sampai stabil (36,5℃-
dekat jendela warmer 37,5℃)
terbuka atau area - Menghindari - Monitor suhu tubuh
aliran pendingin meletakkan bayi tiap 2-3 jam, jika perlu
ruangan atau kipas didekat jendela - Monitor warna dan
angin. terbuka atau area suhu kulit
- Sesuaikan suhu aliran pendingin - Tempatkan bayi baru
lingkungan dengan ruangan atau lahir dibawah infant
kebutuhan pasien. kipas angin warmer.
- Menyeesuaikan - Hindari meletakkan
Edukasi suhu lingkungan bayi di dekat jendela
dengan terbuka atau area aliran
- Jelaskan cara kebutuhan pasien pendingin ruangan atau
pencegahan hipotermi kipas angin.
karena terpapar udara Edukasi - Sesuaikan suhu
dingin. lingkungan dengan
- Menjelaskan cara kebutuhan pasien.
pencegahan - Jelaskan cara
hipotermi karena pencegahan hipotermi
terpapar udara karena terpapar udara
dingin. dingin.
3. Resiko infeksi DS : - Setelah dilakukan Observasi Observasi S:
berhubungan DO : tindakan asuhan -
dengan penurunan - K/U baik keperawatan selama - Identifikasi riwayat - Mengidentifikasi O:
- By. di rawat di 1X24 jam kesehatan dan riwayat riwayat kesehatan - K/U baik
daya tahan tubuh.
infant warmer diharapkan resiko alergi dan riwayat alergi - Bayi di rawat di
- Tali pusat bayi infeksi menurun - Monitor tanda dan - Memonitor tanda dan infat warmer
lembab Dengan criteria hasil gejala infeksi lokal dan gejala infeksi local - Tali pusat By.
- Tampak tali pusat : sistemik dan sistemik tampak lembab
bayi masih basah - Imunisasi - Jadwalkan imunisasi - Menjadwalkan - Tampak tali pusat
- WBC: 23.84 meningkat (3- pada interval waktu imunisasi pada bayi masih basah
(10^3/uL) 5) yang tepat. interval waktu yang - TTV
- TTV : - Kadar sel darah - Batasi jumlah tepat S : 36,7℃
Suhu : 36,7℃ putih membaik kunjungan - Membatasi jumlah RR : 52 x/menit
RR : 52x/menit (3-5) kunjungan N : 130x/menit
Nadi : - Suhu tubuh Terapeutik Spo2 : 98 %
130x/menit membaik (3-5) Terapeutik WBC : 23.84
SpO2 : 98% - Berikan suntikan pada - Memberikan suntikan (10^3/uL)
terpasang O2 bayi di bagian paha pada bayi di bagian
nasal kanul 2 lpm anterolateral paha anterolateral A: Resiko infeksi
- Dokumentasi - Mendokumentasi belum teratasi
informasi vaksinasi informasi vaksinasi
- Jadwalkan imunisasi - Menjadwalkan P : Intervensi dilanjutkan
pada interval waktu imunisasi pada - Monitor tanda dan
yang tepat interval waktu yang gejala infeksi lokal
tepat dan sistemik
Edukasi - Jadwalkan
Edukasi imunisasi pada
- Jelaskan tanda dan - Menjelaskan tanda interval waktu
gejala infeksi. dan gejala infeksi yang tepat.
- Informasikan - Menginformasikan - Batasi jumlah
imunisasi yang imunisasi yang kunjungan
diwajibkan pemerintah diwajibkan
- Informasikan pemerintah
penundaan pemberian - Menginformasikan
imunisasi tidak berarti penundaan pemberian
mengulang jadwal imunisasi tidak
imunisasi kembali berarti mengulang
jadwal imunisasi
kembali.