LAPORAN KASUS
DISUSUN OLEH :
Andika Nursari Putri
N 111 17 097
PEMBIMBING KLINIK
dr. Patmawati., Sp.KJ.
Nama : Tn. W
Usia : 24 tahun
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
F. Situasi Sekarang
Pasien sekarang tinggal di rumah mertua dengan istri, di karenakan
permintaan istri, dan pasien memiliki satu orang anak yang berumur 2
bulan, menurut istri pasien, tidak ada masalah rumah tangga, dan pasien
jarang menceritakan riwayat sebelumnya ke istri, sehingga istri tidak
terlalu mengetahui kehidupan suaminya.
B. Keadaan afektif
Mood : Depresi
Afek : Labil
Empati :Tidak dapat dirasakan
F. Pengendalian impuls
Buruk, pasien tampak tidak tenang dan tidak dapat mengendalikan
dirinya.
G. Daya nilai
Norma sosial : Terganggu
Uji daya nilai : Terganggu
Penilaian Realitas :Terganggu
H. Tilikan (insight)
Derajat 1 : penyangkalan total terhadap peyakitnya
c) Status Neurologis :
Meningeal sign : (-)
Refleks patologis : (-/-)
Hasil pemeriksaan nervus cranialis : normal
Pemeriksaan sistem motorik : normal
Koordinasi gait keseimbangan ( fungsi cerebellum ) : Normal
Gerakan-gerakan abnormal : (-)
Vegetative : (-)
b) Diagnosis Multiaksial
Aksis I :
- Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa didapatkan
adanya gejala klinis yang bermakna berupa gelisah,
mengamuk, mondar-mandir tanpa tujuan, berbicara sendiri,
sulit tidur. Gejala-gejala klinis tersebut menyebabkan
timbulnya gejala distress dan disability berupa hendaya
sosial, hendaya pekerjaan dan hendaya penggunaan waktu
senggang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami Gangguan Jiwa.
- Pada pasien ditemukan hendaya berat dalam menilai realita
berupa mengamuk, gelisah, mondar-mandir tanpa tujuan,
sulit tidur disertai halusinasi auditorik sehingga pasien
didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Psikotik.
- Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status
interna dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang
mengindikasi gangguan medis umum seperti infeksi berat,
trauma, tumor, penggunaan NAPZA, maupun alkohol
sehingga, pasien didiagnosa Gangguan Jiwa Psikotik Non
Organik.
- Berdasarkan gambaran kasus ini, pasien mengalami suatu
gangguan psikotik. Pasien juga memiliki halusinasi auditorik
dimana halusinasi tersebut berisi tentang bisikan yang
terdengar oleh pasien, pasien merasakan gaduh gelisah, arus
pikir yang mengalami flight of idea, dengan onset gejala ±1
bulan dimana kriteria tersebut memenuhi kriteria 2 gejala
dari skizofrenia, sehingga diagnosis pasien yaitu Skizofrenia
(F20).
- Berdasarkan kriteria diagnostik PPDGJ III, pasien memiliki
kriteria diagnostic untuk skizofrenia tak terinci, yaitu
memenuhi kriterita umum skizofrenia namun tidak
memenuhi kriteria skizofrenia paranoid, hebefrenik,
katatonik maupun residual atau depresi pasca-skizofrenia
Skizofrenia Undifferentiated (F20.3)
Aksis II
Pasien memiliki ciri retardasi mental. Di mana pasien
mengalami penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan
berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari
lingkungan sosial biasa bsehari-hari.
Aksis III
Ditemukan gangguan organik akibat efek samping obat anti
psikosis yaitu sindrom parkinsonism sekunder.
Aksis IV
Stressor psikososial yaitu masalah dengan “primary support
group” (Keluarga), dan masalah pada lingkungan sosial
(penggunaan obat – obatan).
Aksis V
GAF scale 60-51 Gejala sedang [moderate], disabilitas
sedang).
c. Daftar Masalah
1. Organobiologik
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien
memerlukan psikofarmaka.
2. Psikologik
Ditemukan adanya masalah/stressor psikososial sehingga
pasien memerlukan psikoterapi
3. Sosiologi
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang social, hendaya
dalam bidang pekerjaan dan hendaya penggunaan waktu
senggang sehingga pasien butuh sosioterapi.
d. Prognosis
Qua ad Vitam : Dubia
Qua ad Fungtionam : Dubia
Qua ad Sanationam : Dubia
Faktor pendukung :
- Tidak ada faktor genetik
- Tidak ada gangguan organik
- Usia
- Ada support keluarga
- Faktor stressor diketahui
Faktor yang memperburuk :
- serangan berulang
- tidak patuh berobat
- tidak ada dukungan keluarga
e. Rencana Terapi
1. Farmakologi
Antipsikotik APG2 (Atipikal): Risperidone 2 mg ( 2 x 1 )
Anti psikotik tipikal Haloperidol 5 mg 2x1
2. Non- Farmakologi
Melakukan pendekatan psikososial, seperti:
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien
merasa lega.
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang
sekitarnya sehingga tercipta dukungan sosial dengan
lingkungan yang kondusif untuk membantu proses
penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.
- Terapi perilaku
- Terapi suportif berorientasi tilikan
f. Follow Up
Mengevaluasi keadaan umum, pola tidur, pola makan dan
perkembangan penyakit pasien serta menilai efektivitas pengobatan
yang diberikan dan melihat kemungkinan adanya efek samping
obat yang diberikan.