TEORI LEININGER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Konsep Dasar Keperawatan
Dosen pembimbing : Marwanti. S.Kep.,Ns.M.,M.Kep.
DI SUSUN OLEH :
Kelas 1C
Prodi D3 KEPERAWATAN
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Dasar Keperawatan
tentang Teori Leninger.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Konsep Dasar
Keperawatan ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Konsep Dasar Keperawatan tentang
Teori Leininger ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca maupun penulis.
Klaten, 19 Oktober 2019
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................................6
A. Biografi Medeleine M.Leininger...............................................................................................................6
B. Teori Model Keperawatan Menurut Medeleine Leininger......................................................................8
C. Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring......................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................................................17
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................17
A. Saran......................................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi, pengetahuan tentang keperawatan sangat penting. Terutamameliputi
pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi,
intelektual, sosial, dan spiritual baik klien maupun keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini,
perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan interpersonal, psikologi,
pertumbuhan, dan perkembangan manusia,komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmu-
ilmu dasar dan ketrampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan
masalah dan juga sebagai pembuat keputusan.
Ilmu keperawatan selalu berkembang dari waktu ke waktu kerena ilmu keperawatan merupakan
ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Tugas penting yang dihadapi profesi
keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini
adalah agar kami dan pembaca mengetahui secara rinci memahami tentang teori Leininger
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mahasiswa mampu memahami tentang teori Leininger dengan konsep utama
keperawatan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Mahasiswa mampu mempelajari hubungan teori model leininger dengan konsep caring sumber
sumber teori Leininger
4
D. Manfaat
Mahasiswa mampu memahami mengenai dan memahami sejarah perkembangan eori Leininger
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Medeleine M.Leininger
Madeleine Leininger lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan
pertanian hidup dengan empat saudara laki-laki dan seorang saudari perempuan. Pada tahun
1945, dia bersama saudarinya menjadi kadet di korps perawat dan mengambil program
diploma di sekolah perawat St. Anthony, Denver.
I. Riwayat Pendidikan
6
Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di University of
Colorado, dan untuk pertama kalinya perawatan transkultural di perkenalkan di dunia
keperawatan.
Tahun 1969-1974, sebagai dekan, professor keperawatan dan dosen antropologi di
University Of Washington school of Nursing.
Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University dan
membuka program pertama untuk master dan doktoral transkultural keperawatan.
Tahun 1981, sebagai professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State
University.
Madeleine mendapat beberapa penghargaan, antara lain :
o Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan dalam mengajar.
o The Board of Governor’s Distinguished Faculty Award.
o Gershenson’s Research Fellowship Award.
Dr. Madeleine Leininger adalah Guru besar yang terkenal di seluruh dunia, penulis, pengembang
teori, penelitidan pembicara publik. Menjadi professor dari sekitar 70 perguruan tinggi, menulis 25
buku dan menerbitkan lebih dari 220 artikel yang sekarang bisa kita lihat sebagai arsip di Wayne
State University digunakan juga sebagai bahan penelitian.Memberikan lebih dari 850 kuliah umum di
seluruh dunia dan telah mengembangkan software sendiri untuk perawat. Bidang keahliannya adalah
keperawatan transkultural, perawatan manusia komparatif, teori perawatan budaya, budaya di bidang
keperawatan dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia keperawatan. Magnificent
Achievement.
II. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Lahirnya Konsep Teori Medeleine Leininger
Hal-hal yang melatarbelakangi lahirnya konsep teori Medeleine Leininger antara lain di karenakan
salah satu bibinya menderita penyakit jantung bawaan, dia ingin membuat suatu perbedaan dalam
kehidupan manusia, khususnya di bidang perawatan. Hal inilah yang mendorong beliau untuk
menjadi seorang perawat.
Kemudian Pada saat beliau bekerja sebagai perawat spesialis di klinik anak Cincinnati Amerika.
Disinilah ia menemukan adanya kesulitan pada waktu memberikan asuhan keperawatan pada anak-
anak dari berbagai macam budaya yang berbeda. Kemudian ia mulai meneliti suatu teori yang bisa
membantu memecahkan masalah ini.
7
B. Teori Model Keperawatan Menurut Medeleine Leininger
I. Konsep Utama Teori Medeleine Leininger
Pada akhir 1970-an M. Leininger membuat model konseptual tentang pemberian
traskultural. Konsepnya “sunrise model” di publikasikan di berbagai buku dan artikel jurnal
dan menarik banyak perhatian dari berbagai penjuru dunia (Leninger, 1984). Yang kemudian
diakui publik pada tahun 1998. Setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai perawat
psikiatrik, Leninger melanjutkan studinya di bidang antropologi kultural. Sebagai ahli
antropologi ia melakukan banyak praktik kerja di berbagai kultur dan subkultur. Bersama
dengan sejumlah rekan kerja, ia melakukan penelitian terhadap fenomena pemberian asuhan
dan perilaku pemberian asuhan lebih dari tiga puluh budaya yang berbeda diseluruh dunia.
Hal ini menghasilkan di kembangkannya konsep kerangka kerja pemberian asuhan
transkultural, yang mengakui adanya perbedaan (diversitas), dan persamaan (universalitas)
dalam pemberian asuhan di budaya yang berbeda. Hal ini mengarah pada di kembangkannya
teori-teori universalitas dan diversitas dalam asuhan kultural.
Definisi tentang keperawatan menurut Leininger, adalah seni humanistik yang dapat
dipelajari dan ilmu yang berfokus pada personalisasi perilaku asuhan (individu dan
kelompok), fungsi, dan proses yang diarahkan pada peningkatan,dan pemeliharaan perilaku
sehat atau pemulihan dari penyakit yang memiliki signifikasi fisik, psiko kultural dan social
atau makna dari mereka mendapatkan bantuan dari perawat professional atau dari orang yang
memiliki kompetensi peran serupa” (Leininger,1984, hal 4-5)
Beberapa inti dari model teorinya adalah :
1. Asuhan
Asuhan berarti membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang
memiliki kebutuhan yang memiliki kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup
dan kondisinya.
2. Budaya
Budaya dapat diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai nilai kelompok tertentu,
berdasarkan cara hidup dan pemberian asuhan yang di putuskan, dikembangkan , dan
dipertahankan, oleh anggota kelompok tersebut.
3. Asuhan transkultural
Dalam pemberian asuhan transkultural, perawat secara sadar mempelajari norma-
norma, nilai-nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan
8
dukungan dengan tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat kesejahteraanya,
memperbaiki cara hidup atau kondisinya, dan belajar menerima batasan-batasan.
9
semua layanan yang menjadi bagian dari sistem layanan kesehatan regular, termasuk
layanan medis, layanan keperawatan, dan fisioterapi.
Layanan kesehatan informal,
mencakup semua konsep dan ritual yang terlibat dalam bantuan sukarela, pengobatan
tradisional, ritual dan kebiasaan etnik, pengobatan alternative.
11
C. Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring
Caring adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain,
menghargai harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang buruk, serta
memberi perhatian dan cinta. Caring adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh,. Caring dalam keperawatan adalah fenomena
transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain.
Sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong
klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Bersikap caring
untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi
keperawatan.
Leininger menggunakan metode ethnomethods sebagai cara untuk melakukan
pendekatan dalam mempelajari ”care” karena metode ini secara langsung menyentuh
bagaimana cara pandang, kepercayaan dan pola hidup yang dinyatakan secara benar. Pada
tahun 1960-an, Leininger mengembangkan metode ethnonursing untuk mempelajari fenomena
keperawatan secara spesifik dan sistematik.
Ethnonursing berfokus pada sistematika studi dan klasifikasi pelayanan keperawatan,
nilai-nilai, praktik-praktik secara kognitif atau secara subjektif yang dikenal sebagai
designated cultured ( atau cultural representatives) melalui bahasa lokal, pengalaman-
pengalaman, keyakinan-keyakinan, dan sistem value tentang fenomena keperawatan yang
aktual dan potensial seperti kesehatan dan faktor-faktor lingkungan.
Walaupun keperawatan telah menggunakan kata-kata ”care” dan ”caring” untuk
menggambarkan praktek keperawatannya selama lebih dari satu abad, definisi dan
penggunaannya seringkali masih rancu dan hanyalah berbentuk klise tanpa ada pengertian
yang spesifik bagi klien atau bahkan bagi perawat itu sendiri. „walau demikian, konsep caring
adalah satu bahasan yang paling sedikit dimengerti dan dipelajari dari pada bidang ilmu
pengetahuan dan area penelitian lainnya. Melalui definisi bahwa teori keperawatan
transkultural dan ethnomethodes yang berfokus pada “emic” (insiders‟ views) seseorang dapat
semakin dekat pada pengertian ”care” itu sendiri, karena ethnomethodes bersumber pada
people-centered data dan tidak berasal dari opini peneliti tersebut (outsiders‟ views),
kepercayaan dan prakteknya. Tujuan penting dari teori ini adalah bagaimana teori ini dapat
mendokumentasikan, mengetahui, memprediksikan dan menjelaskan secara sistematis data
12
dilapangan tentang fakta universal dan perbedaan yang ada terkait dengan pelayanan
professional, pelayanan secara umum dan pelayanan keperawatan. Tujuan secara umum teori
keperwatan transkultural adalah untuk menentukan people‟s emic terhadap ”care” sesuai
dengan keyakinan dan praktek pelayanan dan mempelajari sumber pengetahuan ini
menggunakan persfektif etika keperawatan. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa
”care” adalah cocok dan masuk akal terhadap kebutuhan klien dan realita yang ada.
Leininger meyakini bahwa “ perilaku caring dan praktiknya secara unik membedakan
keperawatan terhadap kontribusi dari disiplin ilmu yang lain.”
Alasan utama untuk mempelajari caring adalah :
1) Konsep ”care” muncul secara kritis pada pertumbuhan manusia, perkembangan manusia,
dan kemampuan bertahan pada makhluk hidup.
2) Untuk secara eksplisit mengerti secara menyeluruh aturan-aturan pemberi pelayanan dan
penerima pelayanan pada kultur yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pelayanan secara
kultural.
3) ”Care” adalah studi untuk memenuhi kebutuhan yang esensial untuk proses
penyembuhan, perbaikan dan untuk bertahan pada manusia dan kelompok sepanjang waktu.
4) Profesi keperawatan telah mempelajari ”care” secara terbatas tetapi secara sistematis
dari persfektif kultural dan telah melupakan aspek-aspek epistemology dan ontology yg
berlandaskan pada pengetahuan keperawatan.
Leininger menyatakan bahwa care adalah fenomena yang luas dan eklusive yang
sering muncul pada pola hidup masyarakat yang dapat dijadikan landasan bagi perawat dalam
menerapkan “care” pada terapi tertentu dalam rangka menjaga kondisi sehat, mencegah
penyakit, proses penyembuhan dan membantu orang menghadapi kematian. Lebih lanjut lagi,
perhatian utama pada thesisnya adalah jika seseorang mengerti secara keseluruhan mengenai
kosep ”care”, orang tersebut dapat memprediksi kesejahteraan individu, keluarga dan
kelompoknya.
Jadi “care” menurut sudut pandang Leininger merupakan salah satu konsep yang
paling kuat dan fenomena distinctive bagi keperawatan. Sebagaimana bentuk dan konsep care
itu sendiri, sehingga harus benar-benar di dokumentasikan, dimengerti dan digunakan agar
”care” menjadi petunjuk utama bagi terapi keperawatan dan penjelasan tentang praktek-
praktek keperawatan.
Leininger (1991) telah mengembangkan bentuk yang relevan dengan teori tetapi hanya
beberapa hal yang didefinisikan :
13
1. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, dukungan atau perilaku lain
yang berkaitan atau untuk individu lain / kelompok dengan kebutuhan untuk meningkatkan
kondisi kehidupan manusia.
2. Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk membimbing, mendukung individu
lain/kelompok dengan nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan dipengaruhi oleh
elemen-elemen antara lain : struktur sosial seeperti tehnologi, kepercayaan dan faktor filosofi, sistem
sosial, nilai-nilai kultural, politik dan fakto-faktor legal, faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor
pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis,
masing-masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat :
pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek yang merupakan
baggian integral dari aspek-aspek struktur sosial. Dalam model sunrisenya Leineinger menampilkan
visualisasi hubungan antara berbagai konsep yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang
dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang
keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu
didefinisikan sebagai perilaku yang mendukung. Menurut Leineinger bantuan semacam ini baru dapat
benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan
dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.
A. Saran
Pembelajaran tentang teori Leininger dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan
harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih memahami
tentang teori model Leininger dengan konsep Caring sehingga dapat meningkatkan perubahan
positif dalam aspek bio-sosio-spiritual.
15
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, S.Kep, Ners, Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
Christensen Paula J. & Kenney Janet W (2009), Proses Keperawatan : Aplikasi model
konseptual edisi 4, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
Kozier, Barbara et al. (2000). Fundamental of Nursing : The nature of nursing practice in
Canada. 1st Canadian Ed, Prentice Hall Health. Toronto.
Leahy, Julia M & Kizilay, Patricia E. (1998). Foundations of Nursing Practice : A Nursing
Process Approach. 1st Ed, WB Saunders Company, Philadelphia
http:// www.sejarah-online.org / situs untuk mempelajari sejarah lewat internet
http:// www.infoperawat.com situs untuk mempelajari tentang dunia keperawatan
16