Kel. 3 Masalah Kesehatan Yang Lazim Terjadi Pada Lansia Dan Pemeriksaan Pada Lansia
Kel. 3 Masalah Kesehatan Yang Lazim Terjadi Pada Lansia Dan Pemeriksaan Pada Lansia
Disusun oleh :
Disusun Oleh :
Amalia Sholiha
Dwi Wirawaty
Endang Suartini
Ira Meribeth
Nopiani Dwi Astuti
Ratih Apriyanti H
Umi Kulsum
Zulfa Fauziah R
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan
karunia – Nya, kami selaku penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
“Masalah Kesehatan Yang Lazim Terjadi Pada Lansia Dan Pemeriksaan Pada
Lansia”. Sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. Yang berkat hadirnya membawa cahaya yang membuat
manusia melangkah keluar dari dunia gelap.
Disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengembangan
Kepribadian dengan pokok bahasan “Masalah Kesehatan Yang Lazim Terjadi
Pada Lansia Dan Pemeriksaan Pada Lansia”. Yang mana dalam pelaksanaan
pengerjaan serta penyusunan makalah ini didapati dari hasil diskusi, buku, serta
pencarian di internet terkait artikel – artikel yang berhubungan dengan masalah
kesehatan yang lazim terjadi pada lansia dan pemeriksaan pada lansia. Tak lupa
pula kami ucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang terkait :
1. Ibu Hj.Ermawati Dalami, S.Kp, M.Kes. Selaku Pembimbing mata kuliah
Keperawatan Gerontik yang telah memberikan bimbingan kepada kami
sehingga tersusunlah makalah ini.
2. Rekan kelompok yang telah bersama – sama mengerjakan serta menyusun
makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna segala saran dan kritik sifatnya
membangun, senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga
Allah SWT memberikan keberkatan pada kita semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................2
1. Tujuan Umum...................................................................................2
2. Tujuan khusus...................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Masalah Kesehatan Lansia......................................................................3
B. Sindrom Geriatri......................................................................................9
C. Pemeriksaan Kesehatan Pada Lanjut Usia.............................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa
hidup manusia yang terakhir, dimana pada manusia seseorang mengalami
kemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak
dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia,
yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang
70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65
tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat
dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima
dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua,
manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak
datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada.
Usia lanjut sering punya masalah dalam kesehatan, penyebab masalah
kesehatan lansia antara lain umur harapan hidup bertambah panjang,
morbiditas meningkat, usia lanjut mengalami beban ganda yaitu penyakit
infeksi dan kronis, bertambahnya kerusakan akibat penyakit atau kecacatan,
dan faktor psikososial, lingkungan, pekerjaan, sosial budaya, ekonomi,
makanan, gaya hidup. Dari latar belakang masalah yang terjadi maka akan
dibahas dalam makalah ini yang bertujuan untuk mengetahi permasalahan
kesehatan yang terjadi pada lanjut usia.
1
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah selain sebagai tuga dari mata ajaran
keperawatan gerontik juga mahasiswa ingin mengetahui apakah saja
masalah yang lazim muncul pada lanjut usia
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami masalah apa
saja yang lazim muncul pada lanjut usia
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami macam-macam
sindrom geriatri
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis pemeriksaan
kesehatan pada lanjut usia
BAB II
PEMBAHASAN
4. Osteoartritis (OA)
Salah satu penyakit degeneratif yang sering menyerang lanjut usia
adalah osteoartritis (OA). Organ tersering adalah artikulasio genu,
artikulasio talo-crural, artikulasio coxae, dan sendi-sendi intervertebrae
(disebut spondiloartrosis). Karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan
secara kausatif maka penatalaksanaan simtomatik dan edukasi serta
rehabilitasi menjadi sangat penting. Risiko jatuh akibat nyeri atau
instabilitas postural karena OA genu dan OA talocrural harus selalu
diingat karena mempunyai akibat yang dapat fatal (misalnya fraktur
colum femoris).
Penggunaan obat analgesik parasetamol tetap merupakan lini
pertama; sedangkan anti-inflamasi nonsteroid tetap mempunyai risiko
efek samping gangguan lambung (hingga tukak berdarah) dan ginjal.
Dalam keadaan nyeri hebat obat ini dapat bermanfaat asalkan tetap
diwaspadai efek samping dimaksud; obat antagonis reseptor H2 atau
proton pump inhibitor dapat diberikan untuk mengurangi keluhan
lambung.
Modalitas rehabilitasi medik amat membantu untuk berbagai jenis
keluhan dan spasme otot yang menyertai; namun jika fasilitas tidak
memadai, tentu pasien harus dirujuk ke rumah sakit dengan sarana yang
memadai; bila ada petunjuk senam untuk dilakukan di rumah sebagai
modalitas pendukung tentu akan sangat bermanfaat.
6. Diabetes Melitus
Prevalensi diabetes meningkat seiring pertambahan umur.
Pengendalian gula darah sangat dipengaruhi oleh gaya hidup.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
dengan jumlah energi tertentu serta mempertahankan aktivitas olah raga
ringan tetap merupakan pilihan utama pengobatan.
Obat hipoglikemik oral diberikan sesuai indikasi dan indeks massa
tubuh. Jika terdapat keraguan akan asupan makanan yang memadai maka
risiko hipoglikemia yang amat berbahaya sebaiknya diingat sehingga
pemberian obat jenis kerja singkat (short acting) akan lebih sesuai
dibandingkan dengan yang bekerja dalam jangka waktu lama (long
acting). Akhir-akhir ini pemberian insulin basal amat dianjurkan karena
memudahkan tercapainya kadar gula yang diinginkan. Jika terdapat
penurunan nafsu makan (misalnya akibat gastroparesis diabetikum atau
akibat infeksi berat) maka suplementasi nutrisi cair dapat diberikan
sesuai keperluan.
7. Hipertensi
Di saat awal penegakan diagnosis, usahakan mengukur tekanan
darah tidak hanya pada posisi berbaring namun juga setidaknya pada
posisi duduk. Pemantauan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam dua
posisi yakni posisi berbaring dan berdiri, setelah istirahat sebelumnya
selama 5 menit. Hal ini untuk menapis adanya hipotensi ortostatik yang
potensial menimbulkan keluhan pusing hingga instabilitas postural
dengan risiko jatuh dan fraktur.
Mengingat adanya arteriosklerosis pembuluh darah besar maka
hipertensi sistolik terisolasi akan banyak dijumpai pada Lanjut Usia.
Panduan pengobatan tidak berbeda dari hipertensi pada umumnya. Efek
samping beberapa jenis obat yang sering dijumpai harus diwaspadai.
Misalnya, depresi pada penggunaan captopril jangka panjang atau edema
tungkai akibat penggunaan amlodipin. Pada penggunaan furosemid
jangka lama sebaiknya dilakukan pemantauan kadar elektrolit (Na dan K)
dalam darah secara teratur.
Agar penatalaksanaan hipertensi pada kelompok Lanjut Usia dapat
berjalan secara optimal, perlu diimbangi dengan penerapan gaya hidup
sehat sebagai perilaku sehari-hari. Dampak modifikasi gaya hidup
terhadap penurunan tekanan darah tinggi sebagai berikut (tabel 1).
Tabel 1. Dampak modifikasi gaya hidup terhadap penurunan tekanan
darah
d. Infeksi (Infection)
Penyakit infeksi merupakan penyebab utama mortalitas dan
morbiditas pada lanjut usia. Pasien lanjut usia yang dirawat inap biasanya
disebabkan karena infeksi. Beberapa faktor penyebab terjadinya infeksi
pada lanjut usia adalah adanya perubahan sistem imun, perubahan fisik
(penurunan refleks batuk, sirkulasi yang terganggu dan perbaikan luka
yang lama) dan beberapa penyakit kronik lain. Infeksi yang paling sering
terjadi pada lanjut usia adalah infeksi paru, saluran kemih dan kulit.
Gejala dan tanda infeksi pada lanjut usia biasanya tidak jelas.
Diantara penyakit-penyakit infeksi, pneumonia merupakan yang
paling sering menyebabkan kematian. Prevalensi pneumonia cukup
tinggi pada Lanjut Usia. Infeksi saluran kemih merupakan tipe infeksi
kedua yang paling sering ditemui pada Lanjut Usia.
Sangat penting bagi tenaga kesehatan yang merawat Lanjut Usia
untuk mengenali gejala dan tanda infeksi pada Lanjut Usia. Selain itu,
pemberian vaksinasi yang sesuai dan meningkatkan status nutrisi Lanjut
Usia juga penting dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap
penyakit infeksi.
j. Isolasi (Isolation)
Yang dimaksud dengan isolasi adalah menarik diri dari lingkungan
sekitar. Penyebab tersering adalah depresi dan hendaya fisik yang berat.
Dalam keadaan yang sangat lanjut dapat muncul kecenderungan bunuh
diri baik aktif maupun pasif.
l. Konstipasi (Impaction)
Kesulitan buang air besar (Konstipasi) sering terjadi pada lanjut
usia karena berkurangnya gerakan (peristaltik) usus.
A. Kesimpulan
Masalah yang dihadapai oleh lanjut usia adalah masalah kesehatan
akibat proses penuaan, terjadinya kemunduran fungsi sel-sel tubuh
(degeneratif), dan menurunnya fungsi sistem imun tubuh sehingga mucul
penyakit-penyakit degeneratif, gangguan gizi (malnutrisi) penyakit infeksi,
masalah kesehatan gigi dan mulut dan lain- lain. Beberapa penyakit yang
sering dijumpai pada lanjut usia adalah pneumonia, PPOK, gagal jantung
kongestif, osteoatritis, infeksi saluran kemih, diabetes, dan hipertensi.
Pemeriksaan medis untuk usia lanjut pada dasarnya adalah
mendeteksi dini penyakit atau berusaha untuk mencegah penyakit dari terjadi.
Pemeriksaan kesehatan minimal yang sebaiknya dilakukan untuk lansia
meliputi Pemeriksaan fisik termasuk tekanan darah (tensi), berat badan, dan
tinggi badan, Fungsi indera penglihatan dan pendengaran, Pemeriksaan status
fungsional meliputi status gizi, kemandirian, kesehatan mental dan kognitif,
Pemeriksaan laboratorium sederhana meliputi hemoglobin, kolesterol, gula
darah dan asam urat.
B. Saran
Lansia adalah masa dimana seseorang mengalami kemunduran, dimana
fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh karena itu sebaiknya sejak
muda kita persiapkan dengan sebaik – sebaiknya masa tua kita. Gunakan
masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di masa
tua.
DAFTAR PUSTAKA