Anda di halaman 1dari 8

Tugas : Kelompok

EVOLUSI
(NATURAL SELECTION DAN Random Delft in Molecular Evolution)

KELOMPO : VI
ANGGOTA :
1. Lili Suriyani (A1J117066)
2. Angela Merici (A1J117058)
3. Nosca Regina Novitasari (A1J117043)
4. Ainun Salsabila (A1J117057)
5. Deri (A1J117060)
6. Waode Sari Bulan (A1J117075)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
A. Seleksi Alam (Natural Selection)
Darwin membuat konklusi bahwa organisme yang mampu beradaptasi
terhadap lingkungan mampu meneruskan sifat unggul kepada keturunannya
melalui proses reproduksi. Darwin mengemukakan dua kata kunci dalam
teorinya yaitu seleksi alam (natural selection) dan adaptasi (adaptation).
Darwin menyadari bahwa adaptasi berkembang seiring berjalannya waktu
sehingga Darwin perlu menjelaskan mekanisme evolusi.
Darwin mengajukan kata “seleksi alam” sebagai mekanisme perubahan
evolusioner. Beberapa langkah mekanisme seleksi alam sebagai mekanisme
perubahan evolusioner adalah sebagai berikut:
1. Anggota populasi memiliki variasi sifat yang akan melewati proses seleksi
alam (keadaan lingkungan yang tidak menunjang).
2. Anggota populasi yang mampu bertahan hidup (beradaptasi) akan mampu
melakukan reproduksi dengan membawa sifat unggul daripada individu
lain.
3. Seiring berjalan waktu, proporsi sifat yang menguntungkan (mampu
beradaptasi) akan meningkat dalam populasi dan yang tidak memiliki sifat
tersebut akan musnah.

Seleksi alam merupakan proses yang terus berlangsung karena


lingkungan terus berubah. Kepunahan dapat terjadi bila proses adaptasi
tidak sejalan dengan perubahan lingkungan.Pandangan Darwin mengenai
kehidupan memiliki perbedaan yang sangat tajam dengan paradigma
konvensional yang mengatakan bumi baru berumur beberapa ribu tahun saja,
dihuni oleh bentuk-bentuk kehidupan yang tidak berubah dan telah diciptakan
satu pe r satu selama seminggu penuh di mana Sang Pencipta membentuk
keseluruhan jagad raya sehingga Darwin perlu berhati-hati dalam
menyampaikan gagasannya (Campbell, 2003).
Masa Seleksi Alam (Darwin, Wallace) Organisme di bumi yang beraneka
ragam itu merupakan hasil dari seleksi alam. Kondisi alam yang selalu
berubah (dinamik), baik yang ber upa faktor nirhayat (abiotik) maupun hayat
(biotik), adalah sebagai penyeleksi. Individu yang mampu menyesuaikan diri
(karena kuat, tahan penyakit, dsb) terhadap perubahan alam akan dapat
bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu akan terseleksi (tereliminasi,
mati). Struktur dan fungsi tubuh makhluk yang telah lolos dari seleksi
merupakan sifat yang akan diwariskan kepada generasi penerusnya.
Variasi adaptasi dan biologi diversity, terdapat empat jenis pengamatan
yaitu :
1. Model pertumbuhan eksponensial memprediksi peningkatan populasi
secaar tidak terbatas pada kondisi dengan sumber daya tak terbatas
2. Ukuran populasi yang cenderung stabil
3. Variasi diantara individu-individumerupakan variasi yang diatur dialam
4. Beberapa variasi spesies yang diwarisi

Secara matriks, tipe yang menggabarkan seleksi alam terdiri atas tiga
bagian yaitu :

1. Stabil, bagaimana proses seleksi diarahkan dari pergeseran gen, alel,


parallel, maka terdapat frekuensi alel, parallel bertambah. Terjadi proses
seleksi dari waktu kewaktu tetap stabil. Selain itu seleksi penstabilan ini
membahas tentang dimana model seleksi yang memilih bentuk fenotip
antara (intermediet) contoh warna cangkang siput yang tidak terlalu
terang/gelap.
2. Seleksi pendiversifikasian dimana model seleksi yang memilih dua bentuk
ekstrem,sehingga fenotip, sehingga fenotip antara tereliminasi, contoh
populasi burung finch pemakan biji yang terdiri dari jenis paruhbesar dan
kecil
3. Seleksi direksional, dimana model seleksi alam yang memiliki satu bentuk
ekstrim fenotip dalam suatu populasi, contoh populasi serangga yang
resisten pestisida.
B. Random Delft in Molecular Evolution
Hukum Hardy-Weinberg atau yang sering disebut dengan Hukum
Ketetapan Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi
genotip dalam suatu populasi akan tetap konstan, yaitu berada dalam
kesetimbangan dari satu generasi ke genarasi berikutnya kecuali apabila
terdapat pengaruh pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan
tersebut. Pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu kesetimbangan antara
lain perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, dan aliran
gen. (Vogel & Motulsky, 1997)
Hukum Hardy-Weinberg ini berfungsi sebagai parameter evolusi
dalam suatu populasi. Bila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu konstan
dari generasi ke generasi, maka populasi tersebut tidak mengalami evolusi.
Bila salah satu saja syarat tidak dipenuhi maka frekuensi gen berubah, artinya
populasi tersebut telah dan sedang mengalami evolusi.
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan populasi mendelian yang
berukuran besar sangat memungkinkan terjadinya kawin acak (panmiksia) di
antara individu-individu anggotanya. Artinya, tiap individu memiliki peluang
yang sama untuk bertemu dengan individu lain, baik dengan genotipe yang
sama maupun berbeda dengannya. Dengan adanya sistem kawin acak ini,
frekuensi alel akan senantiasa konstan dari generasi ke generasi.
Dengan kawin acak, hubungan antara frekuensi alel dan frekuensi
genotipe sangat sederhana karena perkawinan acak individu setara dengan
serikat acak gamet.Secara konseptual, kita mungkin membayangkan semua
gamet suatu populasi sebagai hadiah dalam wadah besar.Untuk membentuk
genotipe zigot, pasang gamet ditarik dari wadah secara acak. Untuk lebih
spesifik, mempertimbangkan alel M dan N pada golongan darah MN, yang
frekuensi alel adalah p dan q, masing-masing (ingat bahwa p + q = 1).
Frekuensi genotipe diharapkan dengan kawin acak dapat disimpulkan dari
gambar 3 berikut :
Genotipe yang dapat dibentuk dengan dua alel akan ditampilkan di
sebelah kanan, dan dengan perkawinan acak, frekuensi masing-masing
genotipe dihitung dengan mengalikan frekuensi alel dari gamet yang sesuai.
Namun, MN genotipe dapat dibentuk dalam dua cara-alel M bisa datang dari
ayah (bagian atas diagram) atau dari ibu (bagian bawah diagram). Dalam
setiap kasus, frekuensi genotipe MN adalah pq; mengingat kedua
kemungkinan, kita menemukan bahwa frekuensi MN adalah pq + pq = 2pq.

Hukum Hardy – Weinberg

Menjelaskan bahwa populasi tidak mengalami evolusi  frekuensi alel dan


genotip dalam gen pool tidak mengalami perubahan selama beberapa generasi.

Hukum Hardy – Weinberg hanya dapat terjadi apabila :

1. Populasi sangat besar  pada populasi yang sangat besar terjadinya


genetic drift tidak menyebabkan perubahan frekuensi gen di dalam
genpool. Tetapi dalam populasi yang kecil, penyimpangan genetik
bisa merubah frekuensi gen
2. Terisolasi dari populasi lain  terpisah dengan populasi yang lain
sehingga kemungkinan terjadinya gen flow (aliran gen) karena
perkawinan antar populasi tidak terjadi
3. Tidak terjadi mutasi  perubahan satu alel menjadi bentuk alel lain
akan merubah gen pool
4. Perkawinan Acak  di dalam suatu populasi setiap anggota di
dalam populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk saling
melakukan perkawinan. Kalau ada faktor keinginan untuk
memilih pasangan kawin, maka hukum H-W tidak akan terjadi
5. Tidak ada seleksi alam  apabila semua individu mempunyai
kemampuan hidup, tidak ada persaingan dalam mempertahankan
hidup, maka dunia akan penuh dengan makhluk hidup yang beraneka
macam jenisnya. Kenyataannya populasi makhluk hidup relatif stabil
 berarti ada yang mati karena tidak dapat mempertahankan hidup
atau populasinya makin menurun karena menurunnya kemampuan
memperbanyak diri

Perkawinan tidak acak. Perkawinan acak sangat jarang terjadi dan banyak
faktor yang menjadi penyebabnya.

a) Inkompatibilitas : tdk dpt terjadi fertilisasi walau masing2 mempunyai alel


yang sama
b) Umur organ reproduksi tidak sama
c) Adanya musim kawin yang menyebabkan persaingan untuk memperoleh
pasangan
d) Letak organ reproduksi yang menyebabkan kesulitan terjadinya fertilisasi
e) Adanya naluri untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya
Seleksi Alam. Menurut Hukum H - W, seluruh individu di dalam populasi
mempunyai kemampuan yang sama untuk hidup dan menghasilkan keturunan yang
mempunyai kemampuan hidup dan fertil. Tetapi kenyataannya di dalam populasi
terdapat keanekaragaman dan diantara varian-varian tersebut ada yang mempunyai
keturunan lebih banyak daripada yang lain. Perbedaan ini karena adanya seleksi alam,
adanya sifat-sifat khusus yang menyebabkan tidak menglami seleksi alam. Sifat ini
diwariskan
DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Terry Noviar. 2016. Analisis Tingkat Optimasi Algoritma Genetika

Dalam Hukum Ketetapan Hardy-Weinberg Pada Bin Packing Problem. CESS

(Journal Of Computer Engineering, System And Science). p-ISSN :25027131.

e-ISSN :2502-714x . Vol 1, No 2,

Henuhili, Victoria. 2008. Genetika dan Evolusi. Jurdik Biologi.

Anda mungkin juga menyukai