Anda di halaman 1dari 13

(logo PT.

)
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

1.1 Definisi Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor penentu bagi efektifitas organisasi. Hal inilah
yang menyebabkan pengelolaan Sumber Daya Manusia menjadi hal yang niscaya.

Ada beberapa definisi yang diberikan bagi Manajemen Sumber Daya Manusia. Beberapa
diantaranya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (kelompok/organisasi)


sebelum mereka (individu yang berada didalamnya) berupaya untuk merubahnya
sendiri.”
(al-Qur’an Surah Ar-Ro’du (13) ayat :11)

“Human Resource Management (HRM) may be defined as programs, policies and


practices for managing an organization work force.”
(Michael Harris)

“Human Resource Management is the activities undertaken to attract, develop, motivate


and maintain a high performing workforce within the organization.”
(Harvey dan Bowin)

Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
penentuan dan pelaksanaan berbagai aktifitas, kebijakan dan program yang diarahkan pada
upaya peningkatan mutu tenaga kerja yang dimiliki melalui upaya mengajak, mengembangkan,
memotivasi dan memeliharanya.

Pada BPRS PNM - ............................ kebijakan Umum dan SDM adalah perangkat manajerial
yang ditujukan untuk:

1. Memperoleh keyakinan bahwa proses Manajemen Sumber Daya Manusia di BPRS PNM
- ............................ telah berjalan sesuai dengan rencana dan kebijakan BPRS PNM
- .............................
2. Memperoleh keyakinan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proses Manajemen Sumber
Daya Manusia yang dilakukan oleh BPRS PNM - .............................

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

3. Mendorong terlaksananya komunikasi, koordinasi, dan kontrol atas proses Manajemen


Sumber Daya Manusia.

1.2 Sasaran (Objective) Manajemen Sumber Daya Manusia

Ada 4 (empat) sasaran dalam Manajemen Sumber Daya Manusia yakni:

2.1.1. Sasaran Sosial


Maksudnya adalah, setiap kegiatan yang terkait dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia ini haruslah dapat memberikan keuntungan bagi organisasi/perusahaan atau
BPRS dan masyarakat, dengan demikian semua aktifitas, kebijakan dan program-
program kepegawaian yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat, harus mengindahkan nilai-nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat
tersebut serta dapat menbantu masyarakat dengan memberikan lapangan pekerjaan
pada mereka.

2.1.2. Sasaran Organisasional


Maksudnya adalah, setiap kegiatan yang dilakukan harus dapat memberikan kontribusi
bagi pencapaian tujuan organisasi/perusahaan, karena itu program-program
kepegawaian harus ditujukan untuk meningkatkan produktifitas organisasi/perusahaan.

2.1.3. Sasaran Fungsional


Maksudnya adalah, setiap hal yang dilakukan harus mengusahakan adanya kesesuaian
antara kegiatan, kemampuan Sumber Daya Manusia dengan kegiatan bisnis dan
perubahan-perubahannya. Karena itu pengelola Manajemen Sumber Daya Manusia
yang dimiliki haruslah seseorang yang memiliki pengetahuan luas mengenai lingkungan
internal bisnis, strategi bisnis dan lingkungan luar agar dapat melakukan program-
program kepegawaian sesuai dengan tujuan organisasi.

2.1.4. Sasaran Personal


Maksudnya adalah, kegiatan yang dilakukan harus dapat membantu karyawan untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Bila hal ini tidak dapat dilakukan, maka akan
mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja karyawan, yang implikasinya akan
memunculkan permasalahan bagi BPRS dikemudian hari.

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

1.3 Strategi Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia dibagi dalam 3 langkah strategi
pelaksanaan,yaitu:

2.1.5. Strategi Pemenuhan SDM, meliputi aktifitas:


1. Perencanaan SDM
2. Recruitment
3. Seleksi
4. Orientasi dan penempatan

2.1.6. Strategi Pengelolaan SDM, meliputi aktifitas:


1. Pelatihan dan pengembangan
2. Kompensasi
3. Penilaian kerja
4. Promosi (jabatan dan golongan)
5. Pemberian sanksi
6. Skorsing
7. Pemecatan
8. Pensiun dini
9. Pengunduran diri
10. Meninggal dunia

1.4 Istilah-Istilah

1. BPRS
Yang dimaksud dengan BPRS disini adalah BPRS PNM - .............................

2. Pimpinan
Adalah pimpinan BPRS terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi BPRS
PNM - .............................

3. Atasan Langsung

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

Adalah pejabat BPRS yang karena jabatannya mempunyai tanggung jawab penugasan,
pembinaan dan pengawasan secara langsung terhadap pegawai dibagiannya.

4. Karyawan
a. Karyawan Tetap
Adalah tenaga kerja laki-laki dan atau perempuan yang diangkat berdasarkan surat
keputusan pimpinan BPRS . Bekerja secara tetap dan memperoleh upah secara
bulanan dari BPRS .
b. Karyawan Tidak Tetap
Adalah tenaga kerja laki-laki dan atau perempuan yang bekerja baik berdasarkan
kontrak maupun dalam status masa percobaan selama 3 (tiga) bulan dan memperoleh
upah untuk pekerjaan tertentu dan masa tertentu, dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

5. Lingkungan BPRS
Adalah seluruh tempat yang secara sah berada dibawah penguasaan BPRS dan
sepenuhnya digunakan untuk menunjang kegiatan BPRS .

6. Peraturan BPRS
Adalah buku yang dimiliki oleh BPRS yang berisikan segala kebijakan dan peraturan yang
berlaku dan mengikat bagi semua karyawan BPRS .

7. Jam Kerja
Adalah suatu periode tertentu dimana karyawan harus menjalaninya secara tertib dan
melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditugaskan padanya,
dengan mengindahkan peraturan yang berlaku.

8. Masa Kerja
Adalah satu periode seseorang bekerja di BPRS dan atau dikelompok/grup BPRS
dimana BPRS berafiliasi, secara tidak terputus dan terhitung sejak diterima sebagai
karyawan.

9. Pekerjaan

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

Adalah kegiatan yang dijalankan oleh karyawan untuk kepentingan BPRS dalam suatu
hubungan kerja dengan mendapatkan upah

10. Upah
Adalah imbalan dalam bentuk uang yang diberikan pada karyawan dalam masa
percobaan, karyawan kontrak ataupun karyawan tetap.

11. Tunjangan
a. Tunjangan Tetap
Adalah bagian dari upah yang diterima oleh karyawan secara teratur dan tetap
jumlahnya yang tidak dikaitkan dengan tingkat kehadiran ataupun capaian prestasi
tertentu.
b. Tunjangan Tidak Tetap
Adalah bagian dari upah yang diterima karyawan yang dikaitkan dengan tingkat
kehadiran atau pencapaian prestasi tertentu.

12. Penghargaan
Adalah pengakuan yang diberikan oleh BPRS kepada karyawan atas prestasi tertentu
dan atau hal-hal yang bersifat khusus dari karyawan yang bersangkutan.

13. Fasilitas
Adalah pemberian kemudahan dari BPRS kepada karyawan berupa sarana, kebutuhan
dan atau penggantinya yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

14. Kecelakaan Kerja


Adalah kecelakaan yang terjadi dan atau timbul dalam dan karena hubungan kerja.

15. Pelanggaran Disiplin


Adalah setiap ucapan, tulisan atau tindakan yang mengandung unsur kesengajaan dan
atau kelalaian, yang dapat berupa pelanggaran atas larangan dan atau kewajiban
karyawan terhadap BPRS .

16. Surat Peringatan

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

Adalah surat resmi yang dilkeluarkan oleh BPRS karena adanya tindakan yang
melanggar hukum yang dilakukan oleh karyawan.

17. Pemutusan Hubungan Kerja


Adalah pengakhiran hubungan kerja karena sesuatu hal yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban karyawan terhadap BPRS demikian pula sebaliknya,
kecuali hak dan kewajiban yang belum dilaksanakan dalam rangka pemutusan
hubungan kerja.

18. Usia Pensiun


Adalah usia dimana berakhirnya masa kerja karyawan tetap, yakni pada usia 56 (lima
puluh enam) tahun berdasarkan tanggal bulan dan tahun kelahiran karyawan.

19. Uang Pesangon


Adalah pemberian berupa uang dari perusahan kepada karyawan sebagai akibat dari
pemutusan hubungan kerja

20. Uang Penghargaan Masa Kerja


Adalah pemberian berupa uang dari BPRS kepada karyawan sebagai penghargaan
berdasarkan masa kerja akibat adanya pemutusan hubungan kerja.

21. Uang Penggantian Hak


Adalah pemberian berupa uang dari BPRS kepada karyawan sebagai penggantian atas
hak-hak karyawan yang bersangkutan minimal sebesar yang diatur dalam perundang-
undangan yang berlaku

22. Jaminan/Tunjangan Hari Tua


Adalah jaminan kesejahteraan bagi karyawan yang telah diberhentikan dengan hormat
sebelum atau pada akhir masa kekaryawanan atau bagi ahli warisnya dalam bentuk
pembayaran sekaligus atau berkala.

23. Keluarga Karyawan


Adalah anggota keluarga karyawan yang terdiri dari istri/suami dan anak yang
didaftarkan ke BPRS .

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

24. Istri/Suami
Adalah istri/suami yag sah menurut syari’ah dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

25. Anak
Adalah anak kandung, anak tiri, anak angkat yang sah menurut syari’ah, belum pernah
menikah, belum pernah bekerja (berpenghasilan sendiri), maksimal berusia 25 tahun
yang telah didaftarkan dan diakui oleh BPRS .

26. Orang Tua Karyawan


Adalah bapak dan atau ibu karyawan yang terdaftar di BPRS melalui bagian SDM.

27. Mertua Karyawan


Adalah bapak dan atau ibu kandung dari istri atau suami karyawan yang terdaftar di
BPRS melalui bagian SDM.

28. Ahli Waris


Adalah janda/duda dan anak serta semua anggota keluarga yang memiliki hak waris
sesuai dengan ketentuan syari’ah dan perundang-undangan.

29. Ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan


Mengikuti ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan mengatur masalah
perburuhan/ketenagakerjaan dan atau bagi yang berlokasi diluar wilayah Indonesia
disesuaikan dengan peraturan atau perundangan setempat.

1.5 Pola Hubungan Kerja

Hubungan kerja adalah pola kerjasama yang dibangun di lingkungan tempat bekerja, yang
dengan hal tersebut dapat dipastikan tercapainya efektifitas dan produktifitas kerja karyawan.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pembangunan pola kerja ini yakni :
 BPRS dan Karyawan berkewajiban untuk terus bekerja sama dalam menciptakan
ketenangan kerja dan ketenangan usaha demi kelangsungan BPRS dan kesejahteraan
Karyawan.

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

 Untuk menunjang hal tersebut di atas, maka pimpinan BPRS dan/atau wakilnya
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut:

2.1.7. Pertemuan rutin, dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.

2.1.8. Pertemuan insidentil, dilakukan sewaktu-waktu untuk membahas masalah-masalah yang


mendesak.

BPRS dan Karyawan berkewajiban untuk menjaga, membina dan meningkatkan


hubungan kerja yang harmonis melalui kerjasama yang baik, saling menghormati, saling
mempercayai, sehingga Hubungan Industrial Harmonis benar-benar terwujud dan
terpelihara dengan baik sebagaimana mestinya.

Dalam rangka lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja demi tercapainya
tingkat kualitas dan produktivitas, maka dan Karyawan secara bersama-sama wajib
bertanggung jawab untuk :
a. Berakhlaqul karimah
b. Meningkatkan disiplin kerja
c. Menanamkan rasa tanggung jawab.

1.6 Penerimaan Karyawan

Karyawan mengakui bahwa penerimaan Karyawan baru adalah hak BPRS melalui tata cara
dan aturan penerimaan Karyawan baru dalam tata personalia yang sehat.

Penerimaan Karyawan harus disesuaikan dengan formasi dan perencanaan tenaga kerja.

Setiap Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan, mempunyai
kesempatan sama untuk melamar menjadi Karyawan BPRS .

1.7 Persyaratan Umum Penerimaan Karyawan

Persyaratan umum yang dipergunakan dalam proses penerimaan karyawan adalah:


1. Sehat jasmani dan rohani

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

2. Berusia antara 18 sampai 35 tahun.


3. Lulus tes masuk yang diselenggarakan oleh BPRS .
4. Memenuhi persyaratan jabatan ketika penerimaan.
5. Bersedia mentaati peraturan-peraturan/ketentuan dan tata tertib yang berlaku dalam BPRS .
6. Berkelakuan baik yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
7. Bersedia menjalani masa percobaan.
8. Tidak terikat dalam hubungan kerja dengan pihak lain.

Tanpa mengurangi prinsip-prinsip tersebut di atas, tata cara penerimaan Karyawan ditetapkan
oleh BPRS dan diinformasikan ke Karyawan.

1.8 Masa Percobaan

1. Masa Percobaan ditetapkan paling lama untuk 3 (tiga) bulan.


2. Karyawan yang menjalani masa percobaan, wajib diberitahukan sejak kapan masa
percobaan itu berlaku.
3. Pengawasan pada masa percobaan dilakukan Pimpinan Kerjanya masing-masing.
4. Hasil penilaian masa percobaan menentukan hubungan kerja berikutnya.
5. Pemutusan Hubungan Kerja pada masa percobaan dapat dilakukan sepihak oleh kedua
belah pihak tanpa melalui instansi terkait.
6. Dalam hal pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh BPRS , maka BPRS tidak wajib
untuk memberikan keterangan kerja maupun uang pesangon/penghargaan masa
kerja/ganti kerugian.

1.9 Penetapan Karyawan

1.Karyawan mengakui bahwa penempatan Karyawan adalah hak BPRS .


2.Penempatan Karyawan disesuaikan dengan tuntutan persyaratan suatu pekerjaan dan
sesuai dengan kebutuhan BPRS .
3.Akibat-akibat penempatan Karyawan sepanjang dapat dipertanggungjawabkan menjadi
hak dan tanggung jawab BPRS .

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

1.10 Mutasi Karyawan

Mutasi karyawan dalam BPRS


1. Karyawan mengakui bahwa BPRS berhak untuk memutasikan karyawan serta
menempatkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam rangka memanfaatkan tenaga kerja
serta tercapainya operasional BPRS secara efisien menyeluruh.
2. Dalam pelaksanaannya tidak akan mengurangi hak-hak Karyawan termasuk hak untuk
mendapatkan promosi, kenaikan upah pokok seperti yang telah diatur dalam peraturan
BPRS .

1.11 Status, Golongan dan Jabatan Karyawan

2.11.1. Status Karyawan


Berdasarkan status Karyawan, maka Karyawan terbagi atas 4 (empat) kelompok
sebagai berikut :

a. Karyawan Tetap
Adalah Karyawan yang terikat pada hubungan kerja dengan BPRS yang tidak
terbatas waktunya.

b. Karyawan Tidak Tetap


Adalah Karyawan yang terikat pada hubungan kerja dengan BPRS secara
terbatas menurut dasar kontrak/perjanjian kerja sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

2.11.2. Golongan dan Jabatan Karyawan


Penetapan golongan dan penentuan jabatan secara umum didasarkan atas jenis
pekerjaan dengan mempertimbangkan pengalaman kerja dan pendidikan pada saat
diterima serta harga pasar dan tingkat kompetensinya untuk jabatan-jabatan
tertentu. Setiap perusahaan atau BPRS dapat menentukan atau membuat standarisasi
yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan usaha BPRS itu sendiri.

Dalam konteks BPRS ............................ penentuan dan penetapan penggolongan dan


jenjang kepangkatan sebagai berikut:

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

Golongan Pangkat
Ia Perakit Mula
Ib Perakit Muda
1c Perakit Madya
1d Perakit Utama

IIa Pengatur Mula


IIb Pengatur Muda
IIc Pengatur Madya
IId Pengatur Utama

IIIa Penata Mula


IIIb Penata Muda
IIIc Penata Madya
IIId Penata Utama

IVa Pembina Mula


IVb Pembina Muda
IVc Pembina Madya
IVd Pembina Utama

1.12 Hak dan Kewajiban Karyawan

2.1.9. Hak Karyawan

1. Karyawan berhak atas upah sebagai imbalan dari kerja yang dilakukan.
2. Karyawan berhak atas upah lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja
yang telah ditetapkan, kecuali untuk golongan II keatas tidak berhak atas upah
lembur.
3. Karyawan berhak memperoleh jaminan kesehatan sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan BPRS .
4. Karyawan berhak menerima ganti rugi atas gangguan/cacat badan yang
disebabkan kecelakaan dalam melakukan tugas BPRS melalui program
asuransi yang dilakukan oleh BPRS.

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

5. Ahli waris Karyawan berhak menerima ganti rugi atas meninggalnya Karyawan
pada waktu melakukan tugas BPRS melalui program asuransi yang dilakukan
oleh BPRS.
6. Karyawan berhak mengemukakan pendapat, usul, kritik dan saran-saran yang
disampaikan dengan layak kepada atasannya.
7. Karyawan berhak mengadakan pemutusan hubungan kerja.
2.12.2. Kewajiban Karyawan
1. Karyawan wajib melaksanakan setiap ketentuan yang tercantum dalam
Perjanjian Kerja dan ketentuan yang menyangkut teknis operasional pekerjaan
yang berlaku di lingkungan BPRS .
2. Karyawan wajib memberikan keterangan yang sebenarnya baik mengenai data
pribadi yang dibutuhkan BPRS maupun pekerjaannya.
3. Karyawan wajib untuk melakukan pekerjaan yang layak dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggung jawab dibawah Pimpinan yang ditunjuk oleh BPRS , serta
selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik.
4. Karyawan wajib melakukan semua tugas/perintah yang diberikan oleh BPRS
sehubungan dengan pekerjaan.
5. Karyawan berkewajiban untuk menyimpan dan tidak membocorkan segala
keterangan yang merupakan rahasia BPRS , baik yang didapat karena jabatan
maupun pergaulan di lingkungan BPRS , kecuali untuk kepentingan negara.
6. Karyawan harus selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma
yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.
7. Karyawan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari wajib menjaga dan
memelihara kebersihan serta kerapihan dirinya.
8. Karyawan wajib memelihara kerapihan dan kebersihan tempat kerja masing-
masing dan lingkungannya, serta berusaha untuk mencegah kemungkinan
hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan diri sendiri atau
lingkungannya.
9. Karyawan wajib memelihara/menjaga keselamatan milik BPRS yang
dipercayakan kepadanya.
10. Karyawan wajib hadir dan pulang pada waktu kerja yang telah
ditentukan/ditetapkan.
11. Karyawan wajib menghormati pimpinan dan sesama Karyawan.
12. Karyawan menjaga nama baik BPRS serta mencegah hal-hal yang dapat
merugikan BPRS .

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan
(logo PT. )
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
TANGGAL : 15 Desember 2004
BAGIAN II NO. REVISI : 0.0
DEFINISI, ISTILAH DAN POLA
HUBUNGAN NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/2

1.13 Hak Dan Kewajiban BPRS

2.13.2. Hak BPRS

1. Memberikan perintah/pekerjaan yang layak kepada Karyawan selama waktu kerja.


2. Menugaskan Karyawan melakukan kerja lembur dengan mengindahkan
Perundang-undangan atau Ketetapan-ketetapan Pemerintah.
3. Menuntut suatu prestasi kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
BPRS .
4. Menetapkan peraturan yang bersifat teknis untuk memperlancar proses kerja.
5. Menempatkan Karyawan diseluruh lingkungan kerja yang terdapat di BPRS .
6. Memutuskan hubungan kerja dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam
Perundang-undangan atau Ketetapan-ketetapan Pemerintah.

2.13.3. Kewajiban BPRS

1. Memberikan upah sesuai dengan peraturan yang berlaku.


2. Memimpin, memperhatikan dan memelihara keselamatan serta kesehatan kerja
Karyawan.
3. Mentaati segala Peraturan/Ketentuan Pemerintah di bidang ketenagakerjaan.
4. Memperhatikan kesejahteraan Karyawan sesuai dengan yang ditetapkan oleh
Peraturan BPRS ini.
5. Memberikan hak-hak Karyawan sesuai dengan yang ditetapkan oleh BPRS
berdasarkan Peraturan BPRS dan Peraturan Perundangan yang berlaku.

Kebijakan SDM dan Umum USP


Definisi, Istilah dan Pola Hubungan

Anda mungkin juga menyukai