SDM & Umum Bag 3. Strategi Pengelolaan Dan Pengupahan
SDM & Umum Bag 3. Strategi Pengelolaan Dan Pengupahan
)
KEBIJAKAN SDM DAN UMUM
BAGIAN III TANGGAL : 15 Desember 2004
STRATEGI PEMENUHAN DAN NO. REVISI : 0.0
PENGELOLAAN SDM NO. DOKUMEN : BPRS XYZ/KB/5/SDM/3
Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penentuan
kebutuhan Sumber Daya Manusia di perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun
kebutuhan jangka panjang.
Dalam bentuk operasionalnya perencanaan Sumber Daya Manusia ini adalah kegiatan
memprediksi atau memperkirakan banyaknya karyawan yang dibutuhkan untuk melakukan
tugas-tugas atau pekerjaan yang ada.
Proses perencanaan Sumber Daya Manusia ini menjadi tanggung jawab Bagian Umum.
Ada 2 (dua) kepentingan dalam perencanaan Sumber Daya Manusia, yaitu kepentingan
karyawan dan kepentingan perusahaan.
Beberapa variable yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan ini adalah :
1. Trend Bisnis
2. Perluasan Pengembangan Usaha
3. Rancangan dan perubahan struktur organisasi atau perusahaan
4. Falsafah manajemen
Ada dua kegiatan dalam sistim perencanaan sumber daya manusia, yakni
1. Perencanaan
Manajemen sumberdaya manusia berawal dari pemikiran tentang output yang ingin
direalisasikan pada skala individu, skala fungsi maupun skala organisasi yang
dikaitkan dengan kebutuhan perusahaan jangka pendek maupun proyeksi kebutuhan
jangka panjang. Pada tahap ini, fungsi-fungsi organisasi baik di tingkat puncak
(direksi), tingkat menengah (manajer) maupun di tingkat supervise (penyelia) terlibat
dalam proses perencanaan, yaitu menetapkan apa yang ingin dicapai dan
pengorganisasian sumberdaya untuk mencapainya. Pimpinan tingkat puncak
menjalankan perencanaan jangka panjang atau perencanaan strategis. Pimpinan di
tingkat menengah menjalankan manajemen fungsional atau perencanaan oprasional
dana pimpinan tingkat penyelia menjalankan manajemen aktivitas melalui kegiatan
perencanaan dan pengendalian aktivitas keseharian. Pengikatan ketiga wilayah
perencanaan ini perlu dilakukan agar dapat dipastikan adanya kesesuaian antara
2. Penerimaan
Proses penerimaan merupakan tahap yang sangat kritis dalam menajemen SDM.
Bukan saja karena biaya proses penerimaan karyawan sangat mahal. Lebih dari itu,
merekrut orang yang tidak tepat bagaikan menanamkan benih yang buruk, bahkan
satu orang saja yang tidak baik dapat merusak tatanan sebuah organisasi secara
keseluruhan.
Hal-hal yang perlu dipahami antara lain adalah pengetahuan pihak-pihak yang
terlibat dalamproses ini misalnya mengenai tujuan rekrutmen, rancangan pekerjaan,
sifat pekerjaan, uraian tugas dan tanggung jawab, nama jabatan, persyaratan
jabatan, tujuan umum pekerjaan dan lainnya. Aktivitas proses penerimaan meliputi:
a. Persiapan
b. Penyaringan
c. Wawancara
d. Seleksi
e. Penawaran
3. Pengembangan
Sumberdaya manusia pada suatu perusahaan tidak secara otomatis menjadi
kekuatan. Kompetensi juga tidak terbentuk dengan sendirinya. Kompetensi harus
dikembangkan secara terencana sesuai dengan rancangan pekerjaan dan rencana
pengembangan usaha agar bisa menjadi kekuatan untuk mendukung pencapaian
tujuan organisasi.
4. Pembudayaan
Membangun organisasi tanpa landasan budaya bagaikan mendirikan sebuah
bangunan tanpa pondasi. Bangunan itu tidak kokoh. Budaya perusahaan adalah
pondasi bagi organisasi dan pijakan bagi para pelaku yang ada di dalamnya. Budaya
perusahaan (corporate culture) adalah norma-norma dan nilai-nilai positif yang telah
dipilih menjadi pedoman dan ukuran kepatutan perilaku seluruh manajemen dan
karyawan. Karena itu pembentukan budaya organisasi menjadi penting dan relevan
dalam manajemen sumberdaya manusia.
Budaya organisasi hanya bisa dibentuk dengan berhasil melalui dukungan berbagai
elemen organisasi seperti komitmen, tanggungjawab, keteladanan, keinginan keras,
kejelasan visi perusahaan, komunikasi dan aktivitas pentransformasian yang lain.
5. Pendayagunaan
Rancangan pendayagunaan sumberdaya manusia erat terkait dengan proses analisa
pekerjaan. Kegiatan ini berguna untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dlam
berbagai aspek ketenagakerjaan termasuk di dalamnya adalah penyesuaian pada
aspek legalitas ketenagakerjaan dan aspek keselamatan dan keselamatan serta
kesehatan kerja, penyesuaian pengupahan, penyesuaian aspek kualifikasi seiring
dengan perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam perusahaan. Untuk
optimalisasi pendayagunaan sumberdaya manusia, diperlukan pemetaan kompetensi
seluruh karyawan, khususnya kompetensi personil kunci untuk keberhasilan
perusahaan.
6. Pemeliharaan
Sumberdaya manusia tidak bisa diakusisi. Sumberdaya manusia tidak bisa dimiliki
seperti pemilikan sumberdaya lainnya. Ia hanya bisa diikat secara kontraktual.
Artinya hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan hanya terjalin
berdasarkan kesepakatan kondisional (diikat dengan berbagai persyaratan).
Kesepakatan dalam hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan sifatnya tidak
statis tetapi dinamis. Artinya kondisinya terus berubah mengikuti perkembangan yang
terjadi baik pada diri karyawan misalnya perubahan kualifikasi dan kompetensi
maupun perubahan tuntutan pada organisasi atau bahkan perubahan yang lebih luas
pada pasar tenaga kerja.
Untuk itu, dituntut suatu hubungan kerja yang harmonis sehingga karyawan dapat
mengaktualisasikan seluruh kemampuannya secara optimal dan perusahaan akan
mendapatkan manfaatnya melalui performa kinerja perusahaan yang semakin
meningkat. erdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam
konteks program pemeliharaan karyawan misalnya dengan membuat kontrak
perjanjian, mengupayakan kepuasan kerja, membangun iklim kerja kondusif,
kepastian masa depan, mengembangkan program kepemilikan, memberikan
kompensasi progresif, penghargaan dan yang terpenting adalah membangun sistem
organisasi perusahaan dan kondisi kerja yang dibangun di atas prinsip-prinsip
profesionalisme, objektif, adil, jujur dan terbuka.
7. Pensiun
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu mempersiapkan setiap
karyawan ntuk memasuki masa purna bakti dengan penuh keyakinan. Ada banyak
pilihan kegiatan ang isa isiapkan oleh perusahaan. Memberikan pelatihan-pelatihan
khusus untuk membekali alon purna bakti adalah sebuah alternatif, misalnya
pelatihan persiapan mental, pelatihan ewirausahaan dan lainnya.
Dale Yoder menggunakan istilah rank and file training, supervisor training dan management
development
Edwin B. Flippo menggunakan istilah training operative personal, dan executive development
J.C. Denyer menggunakan istilah induction training, job training, supervisory training,
management training dan executive development
Wexley dan Yulk menggunakan istilah training and development are term is referring to
planned efforts designed facilitate the acquisition of relevant skills, knowledge and attitudes by
organization members
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pegembangan adalah usaha-usaha
terencana yang dilakukan oleh organisasi atau Perusahaan untuk mencapai penguasaan
keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan sikap (attitude) karyawan atau anggota
organisasi.
Training adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistimatis
dan terorganisir, dimana Karyawan non-manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis dalam tujuan terbatas.
1. Perusahaan akan menerangkan tujuan dan sasaran pelatihan secara jelas dan
terukur pada setiap karyawan.
2. Perusahaan akan menyediakan pelatih yag memiliki kualifikasi yang memadai.
3. Materi dan metode pelatihan harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
4. Peserta training adalah karyawan yang dikualifikasikan memenuhi persyaratan
yang ditentukan Perusahaan.
7.1.6. Ketentuan-Ketentuan
1. Seluruh karyawan wajib mengikuti program pelatihan dan pengembangan yag
diselenggarakan atau disediakan oleh Perusahaan sedikitnya 50 m dalam setahun
(setara dengan 5 hari kerja).
2. Salah satu kewajiban karyawan adalah mengikuti pelatihan berbasis kompetnsi
(Competency Based Training /CBT).
3. Bagi karyawan yang lulus dari program pelatihan dan pengembangan akan
diberikan sertifikat.
4. Bagi karyawan yang tidak bersedia untuk mengikuti program pelatihan dan
pengembangan ini tanpa memberikan alasan yang jelas, maka akan dikenai sanksi,
sebagaimana yang di jelaskan dalam kebijakan Tata tertib Kerja Poin B.1.
5. Tidak ada pembayaran lembur atas program pelatihan dan pengembangan
yang dilakukan diluar jam kerja.
6. Program pelatihan dan pengembangan ini dapat dilakukan didalam ataupun
diluar Perusahaan, didalam ataupun diluar negeri yang sifatnya khusus.
7.1.9. Pembinaan dan pengembangan karyawan merupakan usaha yang dilakukan oleh
Perusahaan untuk menciptakan, memelihara, mengembangkan kemampuan dan
meningkatkan motivasi, disiplin, dan produktifitas kerja.
7.1.10.Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan karyawan adalah meliputi pembinaan
jasmani, rohani, pengetahuan, keterampilan, keahlian, etika, disiplin dan tata tertib
karyawan.
7.1.11.Manajemen karir dilakukan secara bersama-sama antara Perusahaan dan
karyawan. Hal ini kan dilaksanakan melalui perencanaan karir, bimbingan dan
penyususnan jenjang karir.
7.1.12.Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan diri
seluas-luasnya sesuai dengan potensi, bakat dan kemampuannya yang
diselaraskan dengan kebutuhan/sasaran Perusahaan.
Kompensasi adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan
untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan dinyatakan atau dinilai dalam
bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan,
dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk
tunjangan baik untuk karyawan sendiri maupun keluarganya. Tingkat penghasilan biasanya
akan menentukan standar kehidupan seorang karyawan.
Bagi pimpinan dan Perusahaan, kompensasi merupakan faktor utama dalam ke karyawanan.
Kebijakan kekaryawanan banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan
kompensasi karyawan.
Bagi karyawan ini akan berpengaruh pada tingkat kepuasan, motivasi dan hasil kerja.
1.10 Tunjangan-Tunjangan
c. Dalam hal karyawan tidak memegang lagi jabatan tersebut, maka tunjangan
jabatan tidak diberikan lagi.
2. Tunjangan transport
a. Diberikan dengan tujuan untuk membantu karyawan dalam masalah
transportasi dari dan menuju ke tempat kerja dalam lingkup wilayah Bandung
Raya.
b. Besarnya uang transport diatur menurut ketentuan Perusahaan berdasarkan
golongan dan jarak.
3. Tunjangan makan
a. Perusahan akan memberikan tunjangan makan dalam bentuk uang ataupun
makanan
b. Dalam hal karyawan tidak dapat makan di Perusahaan karena dinas luar dapat
diberikan penggantian tunjangan makan yang besarnya ditetapkan oleh
Perusahaan .
c. Untuk Perusahaan yang meberikan tunjangan makan dalam bentuk makanan,
maka dalam hal karyawan menjalankan ibadah shaum Ramadhan atau alasan-
alasan kesehatan sesuai dengan anjuran dokter, maka kepada mereka
diberikan penggantian uang makan sesuai dengan penggantian tunjangan
makan.
7.2. Bonus
2. Dalam hal karyawan menderita sakit terus menerus sehingga tidak dapat
melaksanakan pekerjaan untuk jangka waktu lama sebagaimana diatur
2. Selama masa skorsing kepada karyawan tersebut diberikan 100% dari gaji pokok
yang diterimanya setiap bulan.
Dalam hal karyawan ditahan oleh pihak yang berwajib bukan atas pengaduan
Perusahaan maka: