Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA)

PERCOBAAN VI
PENGUJIAN KARBOHIDRAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
ALMAWATI PODOMI 17 19 003
AYU SATYA NARAYANTI 17 19 007
FANI MEILINA 17 19 011
FIRMANSYAH 17 19 013
JEINE SWEET N. TAMUNU 17 19 019
JESSIKA TAKUO 17 19 020
NILUH MONIKA A 17 19 059
RAMBU ZURI P. RAWAMBAKU 17 19 041
RATNA IKA YUSUF 17 19 042
SRI INDAH LESTARI 17 19 046
SRI HUDAYAH 17 19 047

ASISTEN : AZWAAJUM MUTAHHARAH

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA) PELITA MAS
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu merupakan sumber protein hewani yang ditumbuhkan
dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dalam menjaga
kesehatan. Sebagai pangan asal hewan, susu bersifat mudah rusak
(perishablefood). Selain itu, susu juga mengandung nutrisi yang baik
seperti karbohidrat (4,5%), protein (3,4%), lemak (3,6%), mineral
(0,75%), air (87,75%) dan enzim-enzim baik seperti Lactoferrin yang
berguna untuk penyerapan zat besi dan respon imun tubuh manusia
(Vinifera& Nurina, 2016).
Karbohidrat merupakan salah satu gizi yang paling banyak
dibutuhkan oleh manusia yang berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Manusia
membutuhkan energi, rata-rata1200-2000 kilo kalori perhari, 45 –
60% dari seluruh kebutuhan kalori tersebut diperoleh dari
karbohidrat. Kebutuhan karbohidrat untuk remaja dapat terpenuhi
dengan 292 gram perharinya (Ginting, Rosidi & Noor, 2016).
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh, namun jika
suplai karbohidrat dalam tubuh kurang makan akan menyebabkan
tubuh menjadi lemah dan kurang konsentrasi. Tetapi sebaliknya jika
tubuh kelebihan dalam supalai karbohidrat maka akan terjadi
penumpukan di jaringan adiposebawah kulit dan apabila tidak
digunakan akan menyebabkan penumpukan sehingga terjadi
overweight (Wulandari & Mardiyati, 2017).
1.2 Maksud Percobaan
Untuk menguji kandungan karbohidrat pada makanan pada
bahan pangan tertentu.
1.3 Tujuan Percobaan
Memahami cara analisis kualitatif karbohidrat pada sampel
susu menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan
analisis dengan menggunakan titrasi iodometri.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh


manusia, yang menyediakan 4 kalori (kJ) energi pangan pergram.
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalammenentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan lain-
lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah
timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan,
kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein. Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi
CO 2 dan H 2 O dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (final mudrawan
2016).

Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas


reaksi- reaksi warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil
penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai
senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat
oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan
asam-asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada
karbohidrat menghasilkan pembentukan produk terurai yang
berwarna. Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering
dilakukan adalah uji Molish, uji Seliwanof uji Antrone, dan uji
Fenol ( Aprilia kusbandari 2015 )
Analisis kuantitatif karbohidrat dalam suatu bahan yaitu
dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi
dan cara kromatografi. Penentuan karbohidrat yang termasuk
polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan
pendahuluan yaitu dihidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh
monosakarida. Penentuan karbohidrat dengan cara kromatografi
adalah dengan mengisolasi dan mengidentifikasi karbohidrat dalam
suatu campuran. Isolasi karbohidrat ini berdasarkan prinsip
pemisahan suatu campuran berdasarkan atas perbedaan distribusi
rationya pada fase dia dan fase gerak (Aprilia kusbandari 2015).

2.2 uraian bahan

Rumus Molekul : CH3COCH3

 1.Aseton(DitjenPOM,1995)

Nama Resmi  : ACETONIUM

Nama Lain  : Aseton

Berat Molekul  : 58,08

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna,bau khas,mudah

terbakar

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai zat tambahan

2. Aquadest (Farmakope Indonesia edisi III, hal : 96) 

Nama Resmi : AQUA DESTILLAT

 Nama Lain  : Air Suling

RM / BM  : H2O/18,02
Kelarutan : Larut dalam etahol gliser

Pemerian  : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak

 mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan  : Sebagai pelarut

3. Asam Sulfat (Farmakope Indonesia edisi III, hal : 58 )

 Nama Resmi  : ACIDUM SULFURICUM

 Nama Lain  : Asam sulfat

RM / BM  : H2SO4/98,07

Kelarutan  : Jika ditambahkan kedalam air menimbulkan panas

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarn
a

Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan  : Zat tambahan

4.Methanol(Ditjen POM edisi III 1979 : 706)

Nama Resmi : METANOL

Nama lain : Metanol

RM/BM :CH3OH/34,00

Rumus Struktur : CH3-OH

Pemerian : Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan


jernih tidak berwarna

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup


Kegunaan : Sebagai pereaksi

BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 alat yang digunakan

Batang pengaduk, cawan poselin, chamber,gelas


kimia,gelas ukur, lempeng klt, oven, pipa kapiler, pipet tetes,
timbangan analitik.

3.1.2 bahan yang digunakan

Aquadest, aseton, H2SO4, methanol, sukrosa,susu frisin


flag.

3.2 cara kerja

1. Melarutkan sampel sebanyak 2 ml dengan methanol secukupnya


2. Membuat eluen aseton : air (9:1) sebanyak 5 ml lalu dijenuhkan
dalam chamber
3. Membuat plat klt dengan ukuran 2×6 cm
4. Menotolkan sampel dan pembanding (sukrosa) pada batas bawah
plat klt
5. Mengelusi plat klt hingga eluen naik sampai batas plat klt
6. Mengeringkan plat klt hingga eluen naik sampai batas klt
7. Menyemprotkan plat klt dengan H2SO4 10%
8. Mengamati bercaknya pada lampu UV 254 nm.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
NO SAMPEL KETERANGAN
1. Susu Cair Bear Brand Positif (+)
2. Sukrosa Positif (+)

4.2 Perhitungan
Dik : Jarak tempuh eluen = 8 cm
Jarak tempuh noda A = 3,2 cm
Jarak tempuh noda B = 3,3 cm
Dit : Nilai Rf =……?
Jaraktempuhnoda
Rf =
Jaraktempuheluen
JaraktempuhnodaA
Rf A =
Jaraktempuheluen
JaraktempuhnodaB
Rf B =
Jaraktempuheluen
Penyelesaian :
JaraktempuhnodaA 3,2
a. Rf A = = = 0,4 cm
Jaraktempuheluen 8
JaraktempuhnodaB 3,3
b. Rf B = = = 0,41 cm
Jaraktempuheluen 8
Jadi : Rf A = 0,4 cm yang positif mengandung karbohidrat
Rf B = 0,41 yang positing mengandung karbohidrat

4.3 Pembahasan
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh
manusia, hewan dan tumbuhan disamping lemak dan protei.
Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar, batang dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari
beberapa asam amino, gliserol, lemak, dan sebagian besar
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Didalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula susu.
Dibandingkan terhadap glukosa, laktosa mempunyai rasa yang
kurang manis (Sirajuddin dan najamuddin, 2016).
Pada percobaan ini pertama-tama menyiapkan alat dan
bahan, kemudian melarutkan sampel (susu cair Bear Brand)
sebanyak 2 ml dengan 1 ml metanol, tujuan penambahan metanol
untuk melarutkan sampel. Selanjutnya membuat eluen aseton dan
air (9:1), yaitu aseton sebanyak 18 ml dan air 2 ml, lalu dijenuhkan
dalam gelas kimia yang bertujuan untuk mempercepat proses elusi.
Elusi adalah proses ekstraksi suatu bahan lainnya dengan cara
mencuci menggunakan pelarut. Setelah itu, membuat lempeng KLT
dengan ukuran 5 x 10 cm, kemudian menotolkan sampel
pembanding (sukrosa) pada titik A dan sampel (susu cair Bear
Brand) pada titik B pada batas bawah KLT. Tujuan penotoln pada
lempeng yaitu untuk mengidentifikasi dan melihat bercak noda.
Setelah itu mengelusi plat KLT lalu menyemprotkan plat KLT
dengan H2SO4 10%. Tujuan penyemprotan untuk memperjelass
noda pada plat KLT. Kemudian mengamati bercak pada lampu UV
254 nm.
Hasil pengamatan yang dilakukan yaitu terbentuknya 2
bercak noda berwarna biru dengan jarak tempuh bercak yang
berdekatan. Dari hasil pengukuran, nilai Rf sampel diperoleh jarak
tempuh noda dengan batas bawah 3,2 cm sedangkan jarak tempuh
pelarut didapat hasil pengamatan yaitu 0,81 cm. Rf sampel
kemudian dibandingkan dengan Rf pembanding. Dalam larutan
pembanding jarak tempuh noda batas bawah yaitu 3,3 cm
sedangkan jarak tempuh pelarut adalah 8 cm sehingga diperoleh Rf
yaitu 0,41 cm. Berdasarkan hasil dapat dikatakan bahwa Rf sampel
yang dianalisis berdekatan dengan Rf pembanding didapatkan hasil
positif. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa nilai
Rf selalu lebih kecil 1,0 cm, nilai Rf yang optimal yaitu berada pada
rentang 0,2 - 0,8 (Wukandari lestio dkk, 2013).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh
manusia, hewan dan tumbuhan disamping lemak dan protei.
Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan
yang disimpan dalam akar, batang dan biji sebagai pati
(amilum).
2. Hasil pengamatan yang dilakukan yaitu terbentuknya 2 bercak
noda berwarna biru dengan jarak tempuh bercak yang
berdekatan. Dari hasil pengukuran, nilai Rf sampel diperoleh
jarak tempuh noda dengan batas bawah 3,2 cm sedangkan
jarak tempuh pelarut didapat hasil pengamatan yaitu 0,81 cm.
3. Berdasarkan hasil dapat dikatakan bahwa Rf sampel yang
dianalisis berdekatan dengan Rf pembanding didapatkan hasil
positif.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Asisten
Diharapakan kepada asisten untuk memakai baju lab
pada saat praktikum.
5.2.2 Saran Praktikan
Diharapkan untuk praktikan pada saat praktikum
berlangsung agar lebih tenang.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia kusbandari (2016) analisis kualitatif kandungan sakarida dalam tepung
Dan pati umbi ganyong (Canna edulis Ker.) Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Final mudrawan (2016) identifikasi senyawa karbohidrat jurusan kimia
fakultas matematika Dan ilmu pengetahuan alam Universitas negeri
medan
Ginting, M. H., Rosidi, A. and Noor, Y. Perbedaan Tingkat Kecukupan
Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian
Bronkopneumonia Pada Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas
Purwoyoso Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah
Semarang, 2015. Vol. 4 (2). Available from
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1759/1801.
Diakses pada tanggal 2 Mei 2016.
Saifuddin Sirajuddin dan,Ulfah Najamuddin (2016) Program Studi Ilmu
Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Makassar
Vinivera dan nurina  (2016) Kadar Karbohidrat Dalam Susu Sapi (Susu
Perah) Setelah Penambahan Madu Dengan Konsentrasi 25%, 50%
Dan 75%. Diploma thesis, stikes Insan Cendekia Medika Jombang.
Wukandari lestio dkk (2017) identifikasi senyawa karbohidrat Jurusan
Biologi Fakultas MIPA Universitas Udayana
Wulandari dan mardiyanti (2017) the effects of progressive muscle
relaxation on the level of anxiety experienced by the primigravid
women in the third
DOKUMENTASI
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Mengukur sampel
sebanyak 2 ml

2 Menimbang sukrosa 2
gram

3 Membuat eluen dengan


menambahkan aseton 9
ml dan air 1 ml
4. Mengukur aquadest
sebanyak 4 ml

5. Melarutkan sukrosa
dengan 4 ml aquadest

6. Membuat plat KLT

7. Menotolkan sampel dan


pembanding pada batas
bawah KLT
8. Menotolkan sampel dan
pembanding pada batas
bawah KLT

Anda mungkin juga menyukai