Alexander, R.R., dan Griffiths, J. M. 1992. Second Edition Basic Biochemical
Methods. New York: Wiley-Liss. Argo, B. D., dkk. 2016. Uji Performansi Penyimpanan Tempe Menggunakan Pancaran Radiasi Ultraviolet. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 4(3): 187-198. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Feng, dkk. 2007. Production of Volatile Compounds by Rhizhopus oligosporus during Soybean and Barley Tempeh Fermentation. International Journal of Food Microbiology. 113(2): 133-141. Gaffar, S. 2007. Buku Ajar Bioteknologi Molekul. Bandung: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. Glick, B.R., dan Pasternak, J.J. 1994. Molecular Biotechnology: Principles and Application of Recombinant DNA. USA: ASM Press. Jennessen, J,. dkk. 2008, Morphological Characteristics of Sporangiospores of the Tempe Fungus Rhizopus oligosporus Differentiate it From Other Taxa of the R. microsporus Group. Mycol Res. 112(2): 547-63. Koswara, S. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Penerbit Bharata. Kusuma, Y. D. 2005. Kemampuan Rhizopus Oligosporus pada Fermentasi Tempe Kedelai Sindoro Americana dan Campuran Masing-masing Kedelai dengan Kecipir dalam Menghasilkan Isoflavon Aglikon. Skripsi. Fakultas Biologi. Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. Landecker, M. E. 1996. Fundamental of The Fungi. New Jersey: Upper Saddle River. Lestari, O.A., dan Eva, M. 2016. Pengaruh Fermentasi Tempe Jagung terhadap Kandungan Protein dan Karotenoid. Jurnal Teknologi Pertanian. 17(2): 149-154. Lumowa, S.V.T., dan Ima, N. 2014. Pengaruh Perendaman Biji Kedelai (Glycine max L. Merr) dalam Media Perasan Kulit Nanas (Ananas comosus (Linn.)Merrill) terhadap Kadar Protein pada Pembuatan Tempe. Jurnal Edubio Tropika. 2(2): 187-250. Madigan, M. T., and Martinko, J. M. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey: Pearson Education. Mukhoyaroh, H. 2015. Pengaruh Jenis Kedelau, Waktu dan Suhu Pemeraman terhadap Kandungan Protein Tempe Kedelai. Jurnal Florea. 2(2): 47- 51). Mutiara, A. 2010. Analisis Pengaruh Bahan Baku, Bahan Bakar dan Tenaga Kerja terhadap Produksi Tempe di Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro: Semarang. Nurcahyo, H. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Nuryati, L., dkk. 2015. Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Kedelai. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. Purwanto, Y. A., dan Weliana . 2016. Kualitas Tempe Kedelai pada Berbagai Suhu Penyimpanan. Jurnal Agribisnis. 35(2): 106-112. Rahayu, E.S., dkk. 1993. Bahan Pangan Hasil Fermentasi. Yogyakarta: PAU Pangan & Gizi. Saputra, S. 2006. Mempelajari Pengaruh Blansir, Strerilisasi Komersial, dan Pengemasan terhadap Umur Simpan Tempe. Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Shurtleff, W., dan Aoyagi, A. 1979. The Book of Tempeh. New York: Harper and Row Publisher. Siregar, A. Z. 2008. Biologi Pertanian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Subowo. 2010. Peranan Biologi Molekuler dalam Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Disiplin Lain yang Terkait. Bandung: Universitas Padjajaran Bandung. Suhartono, 1989. Enzim dan Bioteknologi. Bogor: Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Zakiatulyaqin. 1999. Potensi Rhizopus microspores v. Tiegh UICC 520 dan UICC 521 dalam Melakukan Fermentasi Tempe Biotransformasi Isoflavon. Skripsi. Program Studi Biologi. Universitas Indonesia: Depok.