1. WFH vs WFO :
Surat edaran Gubernur tentang Perpanjangan Tanggap Darurat Covid-19, masih berlaku
dan kasus Covid-19 juga masih merebak (pertambahan korban Nasional dan khususnya
Samarinda), serta berita terbaru dari Kantor Gubernur bahwa ada yang meninggal
terkait Covid yang sampai “Lock down sementara”, maka perlu di pikirkan di Kantor
Dinas Perhubungan Prov. Kaltim : Pembatasan Sosial (dalam bentuk pembatasan
karyawan masuk kantor). Harapannya, staf yang masuk ½ dari keseluruhan, dengan
jadwal satu hari ON, satu hari WFH;
Dinas Perhubungan telah 4 tahun sebagai OPD type B, yakni pembatasan hanya 3
Bidang, dan Sekretariat 2 Sub-bag, yang sebelumnya adalah Tipe-A (4 Bidang, sekretariat
3-subbag). Sesuai dengan perkembangan, dirasa sudah saatnya memikirkan/ mengkaji
kembali, apakah sudah bisa Dishub mengusulkan kembali menjadi Tipe A… Untuk ini,
perlu ditunjuk tim lintas bidang yang dipimpin oleh sekretariat untuk mengkaji tahapan,
komunikasi dengan biro organisasi, komunikasi dengan Kemendagri dan Kemenhub, dan
melakukan persiapan-persiapan;
Tahun 2020, pernah digagas membuat “BUKU SEJARAH DINAS PERHUBUNGAN”. Perlu
dilanjutkan dengan membentuk tim pembuatan buku sejarah perhubungan Kaltim,
melibatkan tenaga2 muda/outsourcing;
Setelah DPA keluar, perlu dibuatkan jadwal kegiatan2 Baik kegiatan rutin, pelelangan
dan pelaksanaan proyek, contoh :
Rakornis;
Forum LLAJ
Sosialisasi-Sosialisasi, dll
Catt : Telaahan staf adalah ukuran kinerja bidang untuk menjawab permasalahan2
yang aktual baik yang sudah, sedang dan akan datang.
Telaahan staf juga sebagai perwujudan kebijakan Bottom-Up daripada/ lebih baik
daripada Top-Down