Anda di halaman 1dari 6

Budianto Sianturi

Thursday, 7 November 2013


LITURGI RAGAM LAKON/PROFESI

Acara Natal Lakon Sifat Manusia


Acara Liturgi Lakon Natal
Lakon Sifat-sifat Manusia.
(diperankan dengan gaya sifat-sifat itu).
1).Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci
melihat mereka dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering
muncul. Sedikit sedikit benci, melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya
pintar, menjadi banci bahkan melihat temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin
banci. Tetapi aku senang , ini membuktikan bahwa aku adalah sifat yang paling banyak
dimiliki oleh manusia, hahahaha.
2). Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia.
Kamu salah, enak aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak
diminati oleh manusia. Kau hanya dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat
pemarah seperti aku ini, mulai dari anak kecilpun sudah ada. Kalau seseorang anak
kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya maka dia akan marah, apalagi orang dewasa,
hmmm maunya marah ter. Lihat saja sudah ada orang tua yang tega menganiaya anak-
anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu artinya akulah yang dapat mamatahkan hubungan
orang lain yang paling banyak di hati manusia, huh… dasar.
3). Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini.
Lihatlah pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan
bunga-bunga yang berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar
alias gratis, hmhm (sambil menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa
selalu indah andai setiap orang mampu selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak
lupa untuk bersukacita karena keadaan. Ada yang bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’
sehingga orang malas bersukacita. Jangankan bersukacita, tersenyum saja malas, cemberut
saja. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap orang akan lebih
mudah untuk tersenyum.
4). Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat
yang diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya
dan memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan
setiap orang adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah
rezekinya dan bagi Tuhan tidak ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama.
Kalau setiap orang menyadari hal itu, maka mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?
5). Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu.
Kalau pun ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa
dipajangkan, munafik = muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik,
mempunyai duit yang banyak, pekerjaan bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas
dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa yang tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah
sering pura-pura baik alias purba, biar dia dapat dipuji, disanjung, jadi aku si munafik yang
banyak diminati.
6). Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik
apalagi untuk membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-
pura dan kemunafikan itu kan berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong,
apalagi anak-anak supaya mereka tidak dimarahi oleh orang tuanya. Pokoknya bohong lebih
banyak disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan ada yang berbunyi begini: ‘bohong,
bohong, itu dosa’. Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong. Hm… jadi akulah yang
banyak diminati orang, hehehe…
7). Sabar : Akh, tidak juga koq. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar
seperti aku, misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya
apalagi sejak kecil supaya tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik.
Malah orangtua banyak yang tidak tidur hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak
mereka. Lihat juga para guru di sekolah dan di sekolah Minggu, mereka tetap sabar biarpun
anak didiknya nakal. Jadi jangan bohong kau pembohong, masih ada koq yang sabar.
8). Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang
ini, bisa dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam
hatinya. Apa benar masih ada orangtua dan guru-guru yang tidak mau memaki lagi? Jangan
takabur kau, anak kecil sekarang saja buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah
seharusnya dimahkotai, wehhhh.
9). Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku
adalah iri hati. Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang
melihat orang lain yang bahagia malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati,
tahu? Padahal dia tidak dirugikan kalau temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga
iri hati, hmmm.
10). Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus
akui diriku si pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau
dendam tetap saja ada. Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling
bermaafan, tetapi bagaimana ya aku belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan
sama saja dengan dendam. Jadi sifat seperti aku juga banyak di dunia.
11). Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa.
Aku bisa membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan
kalau manusia itu tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari
hidup manusia dan manusia itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau
ada pergumulan langsung saja putus asa, ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah
bunuh diri, pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa juga kalau aku bukan terbanyak .
Tetapi akulah yang paling hebat, karena pemuka agama kurang perhatian kepada iman
manusia, maka jadilah putus asa.
12). Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya
kenapa diam saja).
13). Banci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?
Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk
memperjuangkan dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang
malu berbuat kasih. Padahal ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu
bertindak kasih, takut diejek orang, pokoknya gimanalah biar dia dibilang alim dan biar
dijauhi orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya kasih lebih banyak, maka tidak ada lagi air
mata, tidak ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada lagi kekerasan. Padahal Yesus
datang ke dunia ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi mengapa hai manusia
semuanya menjadi kacau…… hah (sedih).
14). Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-
sifat mereka yang menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah
banyak manusia kini sudah banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin
berkembang, para penatua semakin banyak, acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-
kunjungan social juga sudah semakin digalakkan. Manusia sudah mulai mencoba untuk
saling mengerti dan saling menerima, dan memang benar seperti yang dikatakan Yesus
bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih.
15). Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?
16). Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah
diperbuatnya. Masa penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap
orang yang pantas menerimanya. Kalian semua (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah
kalian senang kalau dunia ini kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima
upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan akan dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah
itu yang kalian mau?
17). Semua sifat-sifat jelek sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak
mau dipanggang dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat agar selamat.
18). Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali
kepada Tuhan. Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada.
Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang telah lahir dikandang domba, disalibkan dan mati,
yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu menantikan anak-anakNya kembali.
Tanggalkanlah sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat jelekpun menggoyangkan
selempang sifat yang ada pada mereka).
19). Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena
kedamaian diam di antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan
Yesus.
Sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu: Kasih itu lemah lembut, kasih itu
memaafkan, kasih itu murah hati, kasihMu sungguh tiada taranya. Ajarilah kami ini
saling mengasihi, ajarilah kami ini saling mengampuni, ajarilah kami ini kasihMu ya
Tuhan, kasihMu sungguh tiada taranya.

IV. Liturgi Ragam Profesi


(dengan pakaian dan gaya profesi)
Prolog: Karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka hatinya selalu dikuasai oleh iblis
sehingga manusia itu hanya mau memikirkan dirinya sendiri dan menganggap hanya dirinya
yang baik di antara sesamanya, terlebih lagi karena dia mempunyai pekerjaan yang dapat
memberikan keuntungan kepada orang lain. Manusia itu menjadi egois dan tinggi hati. Inilah
liturgi beragam profesi.
1). Petani: Aku seorang petani yang pada mulanya dikatakan Tuhan dalam kitab Kejadian
3:17d “Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu”
maka aku mengerjakan tanah ini agar dari tanah yang kutanami padi dan tumbuh-tumbuhan
lainnya dapat menghasilkan. Aku bekerja mulai dari pagi hingga sore dan tidak mengenal
lelah. Aku mencangkul dan mengolah tanah supaya ada bahan makanan. Itu berarti
pekerjaanku tepat sekali, dan kalau aku tidak ada, pastilah kalian tidak bisa makan.
2). Artis: (sambil menyanyikan satu kata lagu). Aduh teman-teman semua, nih
penampilanku, akulah yang paling benar. Pekerjaanku menghibur orang dan aku selalu
terhibur. Aku selalu diperlihatkan oleh khalayak ramai dan aku selalu membuat orang
tertawa. Akulah public figure yang selalu bersih dan cantik sehingga membuat orang banyak
simpatik.
3). Tukang Ojek: Memang, supir itu penting… namun apakah supir dapat mengantar kamu
sampai ke pelosok –pelosok kampong? Hanya ojek yang bisa melalui jalan sempit maupun
jalan setapak, apalagi kalau pulang orang rantau mau antar ke kampong yang tidak bisa
dilalui mobil, biar juga mereka punya uang untuk bayar taksi tapi akulah yang antar mereka
sampai ke tempat.
4). Pendeta: Saudara-saudari yang kekasih dalam Yesus Kristus, marilah kita sejenak
merenungkan arti pekerjaan kita masing-masing . Perlu juga merenung mengapa kita ada di
dunia ini, dan untuk apa kita tercipta di dunia ini yaitu supaya kita saling menolong dan
melengkapi. Kalaupun kita memiliki profesi yang berbeda, itu semua adalah berkat Tuhan.
Ingatlah saudara-saudara bahwa kita adalah ciptaan Tuhan. Dialah yang memberikan jabatan
dan profesi dalam pekerjaan kita agar kita mengabdi kepadaNya melalui pekerjaan kita
masing-masing. Kalaupun kita harus bekerja, syukurilah karena itu kita lakukan untuk
kemuliaanNya saja agar apa yang kita kerjakan itu dapat menghasilkan sukacita bagi kita dan
orang lain juga. Karena itu, janganlah kita menjadi sombong dan membanggakan diri, tetapi
marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan supaya kita ditinggikan karena ada tertulis
dalam Yakobus 4:10 “Rendahkanlah dirimu dihadapanNya maka ia akan meninggikan
kamu”. Marilah kita kerjakan dengan baik profesi kita tersebut karena Bapa di sorgapun
masih bekerja seperti yang dikatakan Yesus dalam Johannes 5:17b; ”BapaKu bekerja sampai
sekarang, maka Akupun bekerja juga”. Amin.

Liturgi Dialog.
(Oleh Tiarma Siahaan & Marino Sihombing)
Prolog: Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada pengalaman
mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu menyenangkan, namun ada juga yang
menyatakan bahwa natal itu bagitu menyedihkan.

1). Anak Sekolah Minggu: Natal… itu menyenangkan banget…!!!


Dibeli baju baru, sepatu baru, banyak hadiah pokoknya seru
deh..
2). Anak jalanan : Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu
suram,
Jangankan baju baru makanpun tidak, kami hanya bisa
menangis melihat kemewahan di sekitar kami. Kami semakin terlupakan. Tuhan tolonglah
kami…!

3). Anak Remaja : Wah itu sih gak zamannya lagi dek!! Dikalangan kami Natal sih
begitu luar biasa apalagi disaat-saat latihan natal, kesempatan dong ketemu cewek-cewek
cantik, cowok-cowok ganteng, dengan alasan sama orangtua latiha Natal. Martina gitu
lho…!!!!!!!!!
4). Naposo Bulung : Ok banget tuh..! itu memang benar, selain martina kita mau
tunjukkan bahwa kita mampu membuat Natal yang sangat hebat dan meriah sehingga dapat
sumbangan dana dari donator-donatur yang terkenal. So pasti banyak untungnya kan. Jadi
Natal itu adalah ajang bersenang-senang dan mencari untung.
5). Orangtua : Dasar anak muda!. Kalian tidak pernah memikirkan orangtua
kalian..’
Pusing.. pusing… sekali!!!!!! Kalau sudah natal kepalaku
pusing sekali, sikit-sikit uang ,…. sikit-sikit uang,….beli bajulah, beli sepatulah, hadiahlah.
Semua serba uang, bisa-bisa akupun dijual demi uang..
bagaimana tidak anak saya ada Sembilan semua minta beli baju baru…. Wah uang-uang
pusing….!
6). Pedagang : Wah kan bagus itu buat kami.
Natal..natal wah sangat menyenangkan barang-barang habis
semua, harganyapun sangat tinggi sehingga aku banyak untung…
kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya.. terima
kasih natal, kau telah buat aku banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat
banyak untung….!
7). Karyawan perusahaan: Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan,
kan capek kalau kerja terus…. Dengan natal saya bisa bersenang-senang, jalan-jalan, belanja-
belanja, semuanya deh..
8). Polisi : Natal… ah repot deh!
Lalu lintas padat, macet,,,, macet,,,, macet banget!!
Kecelakaan banyak semuanya pada liburan. Aku sungguh
lelah.. walaupun semuanya orang liburan saya harus tetap kerja bukan hanya menjaga
jalan, gereja juga harus dikawal soalnya banyak kerusuhan yang terjadi, ia tidak…
9). Biblevrouw : Syalom saudara-saudariku bertobatlah sebab natal adalah
sukacita,
sebab natal adalah sukacita sebab Yesus telah lahir, mati,
bangkit
dan naik ke sorga hanya karena dosa-dosa kita. Hari ini marilah
kita
mengundang Yesus lahir kembali di dalam hati kita seperti
Firman
Tuhan berkata dalam (Mazmur 126:3)
“Tuhan telah melakukan per-ra besar kepada kita, maka kita
bersukacita”.

Liturgi IV Situasional (Refleksi dari Amos 5:12-17).

1). Pelayan Gereja:


Apakah yang seharusnya dilakukan Gereja dalam pelayanannya kepada dunia yang penuh
dengan ke- jahatan dan ketidakadilan? Disana sini terlihat penindasan, kekerasan kepada
pekerja dan buruh, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan kepada anak. Ada lagi
penganiayaan Gereja dimana umatMu tidak diperbolehkan membangun Bait SuciMu.
2). Muda/mudi Gereja:
Apakah yang harus kita lakukan sebagai orang muda di Gereja ketika kita melihat betapa
banyaknya Pengangguran, betapa banyaknya orang-orang muda jatuh ke dalam pencobaan,
betapa banyaknya orang-orang muda hidup dalam pergaulan bebas, betapa banyaknya orang-
orang muda hidup dalam dunia NARKOBA, betapa banyaknya orang muda hidup dalam
keputusasaan. Marilah kita bangkit berdiri karena Kristus menguatkan kita dengan Roh
KudusNya.

3). Kaum Ibu:


Tuhan, di dalam kekerasan hati dan kedegilan kami dalam mendidik anak-anak kami,
kami menjadi gagal tetapi Engkau tidak mencampakkan kami sebab kami berharga di
hadapanMu. Banyak kaum perempuan di negeri kami yang tega membuang anaknya, ada
yang tega menganiaya dan mendidik dengan penuh kekerasan.
Banyak pula perempuan yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya sementara
suami-suami mereka tidak memikirkan kesehatan dan kesejahteraan para istri mereka dan
anak-anak mereka, apakah yang akan kami lakukan dengan situasi demikian?
4). Kaum Bapak:
Tuhan, Engkau adalah tanduk keselamatan bagi setiap orang yang hina dan teraniaya;
kiranya Engkau menuntun para pemimpin gereja untuk mengingatkan kami kaum bapak agar
ikut serta membangun kerohanian jemaatMu terutama di tempat kami tinggal masihbanyak
kaum bapak yang malas ke Gereja, tetapi malah rajin ke kedai tuak dan warung kopi. Tuntun
juga dengan tangan kananMu para pemimpin bangsa agar dapat memikirkan hal-hal yang
baik bagi kami. Apakah yang harus kami lakukan dalam keadaan seperti ini?
5). Pemerhati Lingkungan:
Tuhan Maha pencipta alam semesta, apakah yang harus kami perbuat lagi
atasciptaanMuyang telah dirusak oleh sebagian orang untuk mengeyangkan perutnya
sehingga merusak diri kami sendiri bahkan mengambil nyawa saudar-saudara kami karena
korban banjir, longsor dan polusi udara?
Kami tidak mampu menatap alam yang indah lagi karena ulah manusia yang merusak alam
kami, menebang pohon, menimbun sampah di selokan dan membuat pabrik raksasa tanpa
memperhitungkan kesegaran udara di sekitar kami.

6). Pendidik:
Perhatikanlah ya Tuhan seruan umatMu, betapa kami sangat susah mendidik anak-anak
kami karena Perkembangan zaman komputerisasi. Anak-anak kami lebih suka mencari
pengetahuan yang tidak layak karena hanya memuaskan nafsu mereka saja yang semua itu
sangat mudah diperolehnya dari internet di dalam computer dan hanphone.
Bagaimanakah kami melakukan HukumMu untuk mendidik dan mengajar anak-anak kami
tersebut? FirmanMu berkata dalam Amsal 22:15 “Kebodohan melekat pada orangmuda,
tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya”.
Mampukanlah kami melakukan tongkat didikan yang dari padaMu saja.

7). Pemerhati Sosial:


Kacau balau. Kerusuhan dan anarki serta terorisme menimpa negeri kami ya Tuhan
sehingga kami merasa hidup kami terancam. Apakah yang harus kami lakukan untuk
keadaan yang kacau balau ini?
Engkau berkata supaya kami jangan takut karena Engkau menyertai kami sampai
kesudahan zaman. tetapi kami sering tidak melihat pertolonganMu karena ketakutan kami
lebih besar dari pada kekuatanMu. Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi
seperti di sorga.
Merenung…. Sejenak diiringi music (selama 1 menit).

Anda mungkin juga menyukai