Terapi Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Nyeri
Terapi Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Nyeri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri adalah fenomena yang sering ditemukan dalam kehidupan dan
suatu tanda adanya kerusakan dalam tubuh. Setiap individu pasti pernah
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam ragam yang
akan disertai respon stres yang antara lain berupa meningkatnya rasa cemas,
denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi napas. Nyeri yang berlanjut atau
yang akan menurunkan daya tahan tubuh dengan menurunkan fungsi imun,
(Hartwig&Wilson, 2011).
kronis adalah 20% dari populasi dunia, di Eropa tercatat jumlah pasien nyeri
sebanyak 55% (JMJ, 2014). Murphy dalam Lumunon, Sengkey & Angliadi
dari 10 orang Amerika berusia 18 tahun atau lebih dilaporkan menderita nyeri
minimal sekali dalam satu bulan dan sebanyak 42% merasakannya setiap hari
(Latief dalam Sinardja, 2013). Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari
meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2011 tercatat terdapat 140 juta
pasien atau sekitar 1,9% di seluruh dunia, pada tahun 2012 terjadi
peningkatan sebesar 148 juta pasien atau sekitar 2,1%, Sedangkan menurut
prevalensi nyeri di Italia di alami oleh 21% pasien penyakit kanker, 33%
gangguan pankreas, 12% pasien dengan penyakit dan gangguan lambung dan
Indonesia, namun diperkirakan nyeri kanker dialami oleh sekitar 12,7 juta
orang atau sekitar 5% dari penduduk Indonesia (WHO, 2014), angka kejadian
menyebabkan isolasi sosial, depresi serta perubahan konsep diri (Potter &
Perry, 2015). Pasien dalam merespon terhadap nyeri yang dialaminya dengan
maka perawat harus peka terhadap sensasi nyeri yang dialami oleh pasien
pemeliharaan suhu tubuh normal, pernafasan yang optimal, bebas dari cidera,
Saifullah, 2015).
obat, dan terapi non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang
dapat perawat lakukan pada saat mengatasi nyeri pada pasien yaitu dengan
relaksasi otot progresif. Menurut Jain (2011), dalam melakukan relaksasi otot
otot, dimana komponen ini menghasilkan manfaat terapi seperti detak jantung
Februari 2019 pada 10 orang pasien yang merasakan nyeri dengan respon
dirasakan.
mencoba untuk membahas terapi relaksasi otot progresif pada pasien yang
mengalami nyeri.
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi nyeri
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
ditemukan pada jurnal yang ada untuk mengkaji lebih dalam keterkaitan
B. Kriteria Penelitian
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
Eligible dengan
87 2 4
kriteria inklusi
eligible untuk
8 0 0
untuk dianalisis
Total 8 artikel
C. Sumber Penelitian
Studi literature ini dilakukan melalui mesin pencarian artikel google scholar,
Studi literature yang ditemukan dalam lima tahun terakhir terakhir terkait
didapatkan 87 artikel.
E. Cara Seleksi Penelitian
removed (n = 4 )
(n = 81 )
melakukan kritik dari kesamaan artikel yang ada untuk dibuat dalam suatu
HASIL
pubmed. Kata kunci yang di gunakan pada saat melakukan pencarian yaitu
garuda 4 jurnal, pubmed 2 jurnal. Dari hasil tersebut diseleksi dari judul
ada persamaan atau tidak. Setelah itu jurnal di seleksi lagi apakah jurnal
eligibility, jurnal yang masuk kekriteria inklusi yaitu 8 jurnal dan kriteria
Iwayan Supetran Rumah Sakit 12 - Kelompok Tidak ada Pre experimental Hasil penelitian, nyeri sebelum
(2016)
Daerah responden intervensi kelompok design dengan dilakukan intervensi sebagian
Madani Palu diberikan kontrol pre dan posttest besar responden mengalami
Efektifitas
Penggunaan Teknik relaksasi design, teknik nyeri sebanyak 12 responden
Relaksasi Otot
otot pengambilan (100%) dan tidak nyeri 0
Progresif Dalam
progresif purposive responden (%). Setelah
Menurunkan
Tingkat Nyeri sampling, alat dilakukan intervensi,
Pasien Gastritis Di
ukur kuesioner responden mengalami tidak
Rumah Sakit Daerah
dan skala analog nyeri yang signifikan,
Madani Palu
deskriptif sebanyak 9 responden (75%),
mengalami nyeri, sebanyak 3
Madani
Chandra SMK Negeri 35 Remaja Kelompok Tidak ada Quasi Hasil penelitian, nilai
Sulistyorini, Siti 17 responden intervensi kelompok eksperiment intensitas nyeri sebelum
Mukaromah, Femi Samarinda diberikan kontrol design dengan dilakukan intervensi yaitu 5,00
Tari Pongsibidang relaksasi pre dan posttest dan nilai setelah dilakukan
(2018) otot design, teknik intervensi yaitu 3,00. Dengan
Efektivitas progresif pengambilan nilai p value = 0,000 α < 0,05.
Relaksasi Otot accidental Kesimpulan dari penelitian ini
Progresif Terhadap sampling, alat relaksasi otot progresif efektif
Penurunan ukur numeric mengurangi intensitas nyeri
Intensitas Nyeri rating scale dismenore
Dismenore Pada
Remaja Putri
Aprina, Noven RSUD Dr. H. 20 - Kelompok Tidak ada Quasi Hasil penelitian, nilai
Ilham Yowanda, Abdul responden intervensi kelompok eksperiment intensitas nyeri sebelum
Sunarsih (2016) Moeloek diberikan kontrol design dengan dilakukan intervensi yaitu 5,20
Relaksasi Progresif Provinsi relaksasi pre dan posttest dan nilai setelah dilakukan
terhadap Intensitas Lampung otot design, teknik intervensi yaitu 3,60. Dengan
Nyeri Post Operasi progresif pengambilan nilai p value = 0,000 α < 0,05.
BPH (Benigna accidental Kesimpulan dari penelitian ini
Prostat Hyperplasia) sampling, alat ada pengaruh rata-rata
ukur numeric intensitas nyeri yang bermakna
rating scale pada pasien post op BPH
(Benigna Prostat Hyperplasia)
yang sudah dilakukan tindakan
teknik relaksasi progresif.
Puspa Kirana Dewi, Puskesmas 43 - Kelompok Tidak ada Quasi Hasil penelitian, nyeri sebelum
Siti Patimah, Ir Ir Cibeureum responden intervensi kelompok eksperiment dilakukan intervensi sebagian
Khairiyah (2018) Kota diberikan kontrol design dengan besar responden mengalami
Tasikmalaya relaksasi pre dan posttest nyeri ringan sebanyak 3 orang
Pengaruh Relaksasi otot design, teknik (7,0%) , nyeri sedang 39 orang
Otot Progresif progresif pengambilan (90,7%) dan nyeri tidak
Terhadap Penurunan purposive terkontrol 1 orang (2,3%).
Nyeri Punggung sampling, alat alat Setelah dilakukan intervensi,
Bagian Bawah Ibu ukur numeric responden mengalami nyeri
Hamil Trimester III rating scale ringan yang signifikan,
sebanyak 41 orang (95,3%),
tidak nyeri sebanyak 1 orang
(2,3%), dan nyeri sedang
sebanyak 1 orang (2,3%).
Dengan signifikansi p value =
0,000 α < 0,05. Kesimpulan
dari penelitian ada pengaruh
relaksasi otot progresif
terhadap penurunan skala nyeri
punggung bagian bawah pada
ibu hamil trimester III.
Ikrima Rahmasari RSUD Dr. 110 - 55 30 Quasi Terdapat perbedaan yang
(2015) Moewardi responden responden responden eksperiment signifikan pada kedua
Surakarta kelompok kelompok design dengan kelompok. Pada kelompok
Relaksasi Otot intervensi kontrol Pre test and post intervensi terjadi penurunan
Progresif Dapat menerima dilakukan test design with nyeri setelah diberikan
Menurunkan Sakit relaksasi intervensi control group, intervensi relaksasi otot
Kepala di RSUD Dr. otot relaksasi teknik progresif secara signifikan.
Moewardi Surakarta progresif, otot pengambilan Dengan hasi nilai signifikansi
yang progresif, simple random p value = 0,000 α < 0,05
dilakukan hanya sampling, alat
selama ± diberikan ukur numeric
10 menit ± 10 pain scale
1 hari menit 1
selama 3 hari
hari
Fitri Yani (2018) Pondok 16 Remaja Kelompok Tidak ada Pre experimental Hasil penelitian, nilai
Pesantren responden intervensi kelompok design dengan intensitas nyeri sebelum
Pengaruh Pemberian Batang diberikan kontrol pre dan posttest dilakukan intervensi yaitu
Teknik Relaksasi Kabung Kota relaksasi design, teknik 14,50 dan nilai setelah
Otot Progresif Padang otot pengambilan dilakukan intervensi yaitu
Terhadap Penurunan progresif systematic 5,12. Dengan nilai p value =
Nyeri Haid Pada sampling, alat 0,000 α < 0,05. Kesimpulan
Remaja Di Pondok ukur numeric dari penelitian ini relaksasi
Pesantren Batang rating scale otot progresif dapat
Kabung Kota menurunkan nyeri dismenorea
Padang pada Santri wati di Pondok
Pesantren Batang Kabung
Kota Padang
Nindi Nur Aulia Universitas 21 19-22 Kelompok Tidak ada Quasi Hasil penelitian, nyeri sebelum
(2018) ‘Aisyiyah responden tahun intervensi kelompok eksperiment dilakukan intervensi sebagian
Yogyakarta diberikan kontrol design dengan besar responden mengalami
Pengaruh Teknik relaksasi pre dan posttest nyeri sedang sebanyak 12
Relaksasi Progresif otot design, teknik orang (5,71%) dan nyeri berat
Terhadap Tingkat progresif pengambilan terkontrol sebanyak 9 orang
Nyeri Haid purposive (42,9%). Setelah dilakukan
(Dismenorrhea) sampling, alat intervensi, responden
Pada Mahasiswi Di ukur Visual mengalami nyeri ringan yang
Universitas Analog Scale signifikan sebanyak 10 orang
‘Aisyiyah (VAS) (47,6%), tidak nyeri sebanyak
Yogyakarta 2 orang (9,5%), nyeri sedang
sebanyak 7 orang (33,3%), dan
nyeri berat terkontrol sebanyak
2 orang (9,5%). Dengan
signifikansi p value = 0,000 α
< 0,05. Kesimpulan dari
penelitian ada pengaruh
sebelum dan sesudah
dilakukan nya teknik relaksasi
progresif terhadap tingkat
nyeri haid (dismenorrhea).
Cita Widya RSI Sakinah 30 20 – 45 Kelompok Tidak ada Pre experimental Hasil penelitian, nyeri sebelum
Romadhona (2018) Mojokerto responden tahun intervensi kelompok design dengan dilakukan intervensi sebagian
diberikan kontrol pre dan posttest besar responden mengalami
Pengaruh Teknik relaksasi design, teknik nyeri sedang sebanyak 14
Relaksasi Otot
Progresif Terhadap otot pengambilan orang (46,7%) dan nyeri berat
Perubahan Derajat
progresif consecutive sebanyak 16 orang (23,3%).
Nyeri Pada Pasien
Post-Op Sectio sampling, alat Setelah dilakukan intervensi,
Caesarea
ukur numeric responden mengalami nyeri
rating scale sedang yang signifikan
sebanyak 17 orang (56,7%),
nyeri ringan sebanyak 6 orang
(20,0%), dan nyeri berat
sebanyak 7 orang (23,3%).
Dengan signifikansi p value =
0,000 α < 0,05. Kesimpulan
dari penelitian ada pengaruh
teknik relaksasi otot progresif
terhadap perubahan derajat
nyeri pada pasien post op
sectio caesarea di Rumah Sakit
Islam Sakinah Mojokerto
C. Uraian Hasil Temuan
Daerah Madani.
Jurnal kedua, berjudul Efektivitas Relaksasi Otot Progresif
pre dan posttest design, teknik pengambilan accidental sampling, dan alat
intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi yaitu 5,00 dan nilai setelah
dilakukan intervensi yaitu 3,00. Dengan nilai p value = 0,000 α < 0,05.
sampling, alat ukur yang digunakan numeric rating scale. Hasil penelitian,
nilai intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi yaitu 5,20 dan nilai
setelah dilakukan intervensi yaitu 3,60. Dengan nilai p value = 0,000 α <
0,05. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh rata-rata intensitas nyeri
(7,0%) , nyeri sedang 39 orang (90,7%) dan nyeri tidak terkontrol 1 orang
value = 0,000 α < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ada pengaruh relaksasi
dengan pendekatan Pre test and post test design with control group, teknik
Pondok Pesantren Batang Kabung Kota Padang. Nama penulis Fitri Yani.
nyeri sebelum dilakukan intervensi yaitu 14,50 dan nilai setelah dilakukan
intervensi yaitu 5,12. Dengan nilai p value = 0,000 α < 0,05. Kesimpulan
Padang.
(9,5%), nyeri sedang sebanyak 7 orang (33,3%), dan nyeri berat terkontrol
derajat nyeri pada pasien post op sectio caesarea di Rumah Sakit Islam
Sakinah Mojokerto.