Pembimbing
Ety Nurhayati, S.Kp., M.Kep., Ns.Sp. Kep. Mat
Yeli Safirah
NIM:20190503027
Pengertian Hiv
HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus pada
manusia yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang
dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan
AIDS. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis
virus yang tergolong familia retrovirus, sel sel darah putih yang
diserang oleh HIV pada penderita yang terinfeksi adalah sel-sel
limfosit T (CD4) yang berfungsi dalam sistem imun
(kekebalan) tubuh. HIV memperbanyak diri dalam sel limfosit
yang diinfeksinya dan merusak sel-sel tersebut, sehingga
mengakibatkan sistem imun terganggu dan daya tahan tubuh
berangsur-angsur menurun ( Daili, F.S. , 2009)
Etiologi
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui
dua tipe yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2.Infeksi yang terjadi sebagianbesar
disebabkan oleh HIV-1, sedangkan HIV-2 benyak terdapat di Afrika
Barat. Gambaran klinis dari HIV-1 dan HIV-2 relatif sama, hanya infeksi
oleh HIV-1 jauh lebih mudah ditularkan dan masa inkubasisejak mulai
infeksi sampai timbulnya penyakit lebih pendek (Martono, 2006).HIV
yang dahulu disebut virus limpotrofik sel T manusia atau virus
limfadenopati(LAV), adalah suatu retrovirusmanusia sitopatikdari famili
lentivirus. Retro virus mengubah asam ribo nukleatnya(RNA) menjadi
asam deoksiribonukleat(DNA) setelah masuk ke dalam sel penjamu.
HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik,dengan HIV-1 menjadi
penyebab utama AIDS di seluruh dunia(Sylvia& Wilson, 2005).
Ciri khas morfologi yang unik dari virus HIV adalah adanya nukleoid
yang berbentuk silindr is dalam virion matur. Virus ini mengandung 3
gen yang dibutuhkan untuk replikasi retrovirus yaitu gag, pol, env.
Terdapat lebih dari 6 gen tambahan pengatur ekspresi virus yang penting
dalam pathogenesis penyakit. Satu protein replikasi fase awal yaitu
protein tat, berfungsi dalam transaktivasi dimana produk gen virus
terlibat dalam aktivasi transkripsional dari gen virus lainnya.Transaktivasi
pada hiv sangat efisien untuk menentukan virulensi dari infeksi HIV.
Proteinrev dibutuhkan untuk ekspresi protein struktural virus. Rev
membantu keluarnya transkrip virus yang terlepas dari nukleus. Protein
nefmenginduksi produksi khemokin oleh makrofag, yang dapat
menginfeksi sel yang lain (Brooks, 2005).
Tanda gejala
Menurut KPA (2007), gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu
gejala mayor (umum terjadi) dan gejala minor (tidak umum
terjadi).
1. Gejala mayor:
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Demensia/ HIV ensefalopati
2. Gejala Minor
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Dermatitis generalisata
Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster
berulang
Kandidias orofaringeal
Herpes simpleks kronis progresif
Limfadenopati generalisata
Retinitis virus Sitomegalo
1. Fase awal
Pada awal infeksi, mungkin tidak akan ditemukan gejala dan
tanda-tanda infeksi. Tapi kadang-kadang ditemukan gejala mirip
flu seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam dan
pembengkakan kelenjar getah bening. Walaupun tidak mempunyai
gejala infeksi, penderita HIV/AIDS dapat menularkan virus
kepada orang lain.
2. Fase lanjut
Penderita akan tetap bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9
tahun atau lebih. Tetapi seiring dengan perkembangan virus dan
penghancuran sel imun tubuh, penderita HIV/AIDS akan mulai
memperlihatkan gejala yang kronis seperti pembesaran kelenjar
getah bening (sering merupakan gejala yang khas), diare, berat
badan menurun, demam, batuk dan pernafasan pendek.
3. Fase akhir
Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau
lebih setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan
infeksi tersebut akan berakhir pada penyakit yang disebut AIDS.
1. Keganasan
Sarkoma Kaposi (SK) adalah jenis keganasan yang tersering di
jumpai pada laki -laki homoseks atau biseks yang terinfeksi oleh
HIV(20%),tetapi jarang pada orang dewasa lain (kurang dari 2%)
dansangat jarang pada anak. Tanda lesi berupa bercak-bercak
merahkekuningandi kulit,tetapi warna juga mungkin bervariasi
dari ungutua, merah muda, sampai merah coklat.Gejala demam,
penurunan berat badan, dan keringat malam.
2. Sistem Syaraf Pusat (SSP)
Gejala tanda awal limfoma sistem syaraf pusat (SSP) primer
mencakup nyeri kepala, berkurangnya ingatan jangka pendek,
kelumpuhan syaraf kranialis, hemiparesis, dan perubahan
kepribadian.
3. Respiratorius
Pneumonia pneumocystis carini gejala: demam, batuk kering
nonproduktif, rasa lemah, dan sesak nafas.Gastro Intestinal
Manifestasi gastrointestinal penyakit AIDS mencakup hilangnya
selera makan, mual, vomitus, kandidiasis oral serta esophagus dan
diare kronis.
4. Neurologik
Manifestasi dini nerologik penyakit AIDS ensefalopati HIV
mencakup gangguan daya ingat, sakit kepala, kesulitan
berkonsentrasi, konfusi progresif, pelambatan psikomotorik, apatis
dan ataksia.
5. Integumen
Manifestasi kulit menyertai infeksi HIV dan infeksi oportunis
serta malignasi. Infeksi oportunistik seperti herpes zoster dan
herpes simpleks akan di sertai dengan pembentukan vesikel yang
nyeri dan merusak integritas kulit. Dermatitis seboreika akan
disertai ruam yang difus, bersisik dengan indurasi yang mengenai
kulit kepala serta wajah. Penderita AIDS juga dapat
memperlihatkan folikulitis menyeluruh yang disertai dengan kulit
yang kering dan mengelupas atau dengan dermatitis atopik seperti
exzema atau psoriasis.