Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL DISCHARGE PLANNING

PROPOSAL
DISCHARGE PLANNING
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Dr. MOHAMAD SALEH KOTA
PROBOLINGGO
 

OLEH:
KELOMPOK II

1. NURUL HADI, S. Kep


2. SITI SUFIANI A.H, S. Kep
3. AHMAD HAZRO’I, S. Kep
4. BIKA NOPRITA, S. Kep
5. NURUL FIKLIYA, S. Kep
6. ENDRA JAYA, S. Kep
7. KHAIRUL FATONI, S. Kep
8. FERONIKA  K.D LEDJAB, S. Kep
9. MUHAMMAD FIRDAOS, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HUSADA JOMBANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang
ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft,
1990). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah sehingga
pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif dan
tepat yang diharapkan tercapainya tujuan.
Pelaksanaan discharge planning di ruang Flamboyan Rumah Sakit Dr. M. Saleh Kota
Probolinggo sudah berjalan setelah rumah sakit terakreditasi dan terus berjalan sampai sekarang
yang dilakukan oleh perawat ruangan, kartu discharge planning juga sudah tersedia dan
merupakan bagian dari data rekam medis. Namun pelaksanaan discharge planning belum sesuai
standard karena keterbatasan tenaga kesehatan.
Discharge planning yang berjalan belum optimal dapat mengakibatkan kegagalan dalam
program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat
ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah.
Dengan adanya mahasiswa praktik manajemen keperawatan diharapkan pelaksanaan
discharge planning di ruang Flamboyan Rumah Sakit Dr. M. Saleh Kota Probolinggo dapat
dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
2.1.       Tujuan
2.1.1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan perawat di
ruang Flamboyan Rumah Sakit Dr. M. Saleh Kota Probolinggo mampu menerapkan discharge
planning dengan baik dan benar.
2.1.2. Tujuan Khusus
a      Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
b      Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
c      Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
d     Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.
e      Melaksanakan discharge planning
f       Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning
g      Pendokumentasian discharge planning
3.1.       Manfaat
3.1.1. Bagi Pasien
a      Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah.
b      Meningkatkan kemampuan pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.
c      Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan mempertahankan
status kesehatan klien.
3.1.2. Bagi Perawat
a      Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan pasien sebagai
penerima pelayanan.
b      Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien.
c      Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.
d     Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada pasien saat di rumah.
BAB II
MATERI DISCHARGE PLANNING

2.1.       Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang
ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft,
1990). 
2.2.       Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :
a      Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
b      Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.
c      Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
d     Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
e      Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
mempertahankan status kesehatan klien.
2.3.       Jenis pemulangan pasien
a      Conditional discharge (pemulangan sementara)
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang untuk sementara di
rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau
puskesmas terdekat.
b      Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya. Jika klien perlu
perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
c      Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk pulang, tetapi klien
harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan tim home care RS atau puskesmas terdekat.

2.4.       Komponen perencanaan pulang
a      Perawatan di rumah
b      Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet, waktu kontrol, tempat
control.
c      Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang
tepat untuk minum obat.
d     Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun
tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
e      Hasil pemeriksaan
f       Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
g      Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
2.5.       Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
a      Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka
kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga.
b      Program pulang bertahap.
c      Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan pasien di
rumah sakit, dan tugas keluarga.
d     Rujukan.
e      Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan
komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.
2.6.       Alur discharge Planning
Peran perawat dalam discharge planning Kepala ruangan
a.    Membuka acara discharge planning kepada pasien
b.    Menyetujui dan menandatangani format discharge planning

Ketua Tim
a.    Membuat rencana discharge planning
b.    Membuat leaflet dan kartu discharge planning
c.    Memberikan konseling
d.   Memberikan pendidikan kesehatan
e.    Menyediakan format discharge planning
f.     Mendokumentasikan discharge planning
g.    Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan)
Perawat Pelaksana
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan oleh Ketua
Tim.

Monitoring (sebagai program  service safety) oleh dan petugas


Tim kesehatan : dokter,
Keadaan pasien :
    Klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya

    Tingkat ketergantungan pasien


Perawat : PP dan PA
Penyelesaian administrasi
Lain - lain
Program HE ( perawat : PP )
    Nutrisi

    Aktifitas dan istirahat

    Kontrol dan pengobatan penyakit

    Perawatan diri

Perencanaan pulang
  ar:  Skema Discarge Planning
BAB III
KEGIATAN

3.1.  Pelaksanaan Kegiatan
ik                   : Discharge planning perawatan klien dengan diagnose medis    Diabetes Melitus
i/ tanggal        : Senin, 20- 10 - 2014
ul                   : 10.00 WIB
aksana             : KARU, PP, PA
mpat                 : Ruang Pasien Klas 1 & 2
aran                : Pasien Klas 1 & 2
3.2.  Pengorganisasian
Kepala Ruangan  : Khairul Fatoni, S.Kep
PP 1 (Pagi)           : Feronika Kusuma Dewi Ledjab, S.Kep
PA (Pagi)             : Nurul Hadi, S.Kep
PA (Sore)             : Siti Sufiani A.H, S.Kep
PA (Malam)         : Ahmad Hazro’I, S.Kep
PP 2 (Pagi)           : Muhammad Firdaos, S.Kep
PA  (Pagi)            : Bika Noprita, S.Kep
PA  (Sore)            : Nurul Fikliya, S.Kep
PA (Malam)         : Endra Jaya, S.Kep
3.3.  Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab setelah
diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan pulang, meliputi:
3.3.1. Komponen perencanaan pulang
a      Perawatan di rumah
b      Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol, tempat control
c      Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang
tepat untuk minum obat.
d     Obat-obatan yang dihentikan
Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta
ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
e      Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
f       Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
3.3.2. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
a      Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka
kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan klien serta keluarga.
b      Program pulang bertahap.
Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan klien di rumah
sakit, dan tugas keluarga.
c      Rujukan.
d     Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan komunitas
dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan klien di rumah.
3.4.  Instrumen
a      Status klien
b      Lembar discharge planning (terlampir)
c      Leaflet (terlampir)
d     Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.

3.5.  Mekanisme kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam 10 Nurse Karu
kemudian menanyakan menit Station PP
bagaimana persiapan Ketua PA
Tim untuk pelaksanaan
discharge planning
2. Ketua Tim sudah siap dengan
status klien dan format
discharge planning
3. Menyebutkan masalah-
masalah klien.
4. Menyebutkan hal-hal yang
perlu diajarkan pada klien dan
keluarga.
5. Karu memeriksa kelengkapan
discharge planning.
Pelaksanaan discharge1.    Karu membuka acara 30 Nurse Karu
planning discharge planning. menit station PP
2.    Ketua Tim dibantu PA PA
menyampaikan pendidikan Nurse Katim, anggota tim
kesehatan, dan menjelaskan station
tentang :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan
penatalaksanaan
3.    Menjelaskan aturan Bed Katim, anggota tim
pengobatan, dan rencana pasien
kontrol setelah pulang dari
Rumah Sakit saat ada keluhan
atau sesuai jadwal kontrol.
4.    Cara minum obat, perawatan
di rumah Bed Katim dan anggota
pasien tim
5.    Ketua Tim menanyakan
kembali kepada klien dan Bed Anggota tim
keluarga tentang materi yang pasien
telah disampaikan.
6.    Ketua Tim mengucapkan
terima kasih. Bed Anggota tim
7.    Pendokumentasian. pasien
8.    Timbal balik antara Karu, Bed Anggota tim
Ketua Tim, PA dengan pasien
keluarga klien. 30 menit Bed
pasien Karu Nurse Karu,katim,anggota
station tim

3.6.  Evaluasi
1.  Struktur (input)
   Pelaksanaan discharge planning dilaksanakan di ruang Flamboyan RSUD Dr. Muhamad Saleh
Kota Probolinggo.
   Persiapan dilakukan sebelumnya.
   Perawat yang betugas.
2.  Proses
      Kelancaran kegiatan.
      Peran serta perawat yang bertugas.
      Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi
3.  Hasil
informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien dapat menyebutkan
kembali tentang
a      Definisi
b      Etiologi
c      Tanda dan gejala
d     Pencegahan dan penatalaksanaan
e      Menjelaskan manfaat aturan pengobatan, minum obat dan rencana kontrol setelah pulang dari
rumah sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.
f       Cara minum obat, perawatan di rumah, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik keperawatan Profesional. Salemba


Medika. Jakarta
Brunner and Suddart 2003). Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.

  
LEMBAR PERSETUJUAN
DILAKUKAN DISCHARGE PLANNING

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama               :                                               L/P *)
Umur               :
Alamat             :

Adalah istri / anak / orang tua *) dari pasien :


Nama               :
Umur               :
Alamat             :
Ruang              :
No. Reg.          :
Menyatakan setuju/tidak setuju *) untuk dilakukan Discharge Planning, setelah
mendapatkan penjelasan tentang Discharge Planning yaitu pengaturan perencanaan pulang
yang diatur atau dikoordinir oleh perawaat sesuai ketentuan discharge planning yang
diberikan dokter.

Discharge planning ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :


 Pasien/ keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam discharge planning.
 Menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan tentang: a. definisi, b. etiologi, c.tanda
dan gejala, d. pencegahan dan penatalaksanaan.
 Menjelaskan aturan pengobatan, dan rencana kontrol setelah pulang dari Rumah Sakit saat ada
keluhan atau sesuai jadwal kontrol. Cara minum obat, perawatan di rumah.

      Probolinggo,……...……………2014

Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan


sebagaimana mestinya.

            Katim                                                               Yang membuat persetujuan

Saksi-saksi
1. ……………………………..                                     2.. ……………………………

Anda mungkin juga menyukai