Menurut pedoman yang dipegang dalam dunia medis, berikut ini adalah macam-macam tanda
yang akan muncul menjelang kematian seseorang.
Namun, secara umum inilah tanda-tanda menjelang kematian pada orang yang menderita
penyakit fatal seperti kanker, AIDS, diabetes, Alzheimer, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Ini adalah saat-saat di mana orang tercinta Anda mulai menyadari bahwa ajalnya sudah dekat.
Maka, perubahan yang paling tampak adalah suasana hati dan perilakunya. Berikut ciri-cirinya.
Menarik diri dari orang-orang terdekat, misalnya tidak mau dikunjungi di rumah sakit.
Lebih sering berdiam diri (pada anak-anak mungkin justru tambah cerewet).
Jarang makan atau minum.
Berhenti melakukan hal-hal favorit atau hobi.
Mudah lelah dan mudah tertidur.
Mengompol (karena inkontinensia urine).
Seiring berjalannya waktu, tubuh orang tercinta Anda akan mengalami penurunan fungsi. Hal ini
bisa terlihat dari tanda-tanda berikut ini.
Biasanya orang yang sudah tinggal beberapa hari atau jam mendekati ajalnya akan
menunjukkan ciri-ciri berikut ini.
Tiba-tiba gelisah atau jadi tampak bertenaga. Misalnya dengan bicara panjang lebar
atau minta jalan-jalan. Namun, gelombang energi ini biasanya tidak bertahan lama. Dalam
waktu beberapa saat orang tercinta Anda mungkin akan jadi lemas lagi.
Detak jantung sangat lemah, bahkan nyaris tak terdeteksi.
Suhu tubuh menurun drastis.
Tidak bisa makan sama sekali.
Tidak buang air kecil atau buang air besar sama sekali.
Pernapasan jadi sangat lambat.
Muncul bercak-bercak ungu kebiruan di sekujur tubuh.
Dokter mungkin sudah menyarankan bentuk perawatan paliatif bagi orang terdekat Anda yang
sudah mendekati ajal. Diskusikan dengan dokter dan para perawat bagaimana cara Anda
membantu pasien untuk melewati proses ini sebaik mungkin. Anda juga mungkin perlu
mempertimbangkan bantuan dari pemuka agama atau terapis untuk mendampingi pasien
secara emosional.
Menjelang kematian, umumnya tubuh mengalami berbagai perubahan yang biasanya terlihat
secara fisik. Penting untuk mengetahui tanda-tandanya, agar keluarga dan orang yang
ditinggalkan bisa lebih mempersiapkan diri secara mental. Walaupun pada praktiknya,
menerima kenyataan bahwa orang terkasih akan segera meninggalkan Anda sampai kapan pun
tidak akan pernah membuat Anda siap.
Namun, dengan mengetahui ciri-ciri fisiknya, Anda dan keluarga bisa melakukan perawatan
yang bisa meringankan saat orang terkasih Anda mengalaminya.
Karena aliran darah bermasalah, kulit akan terlihat seperti berbintik-bintik dan mengalami
perubahan warna. Bintik dan warna kebiruan pada kulit yang terlihat di bagian atas tubuh, yaitu
dari pinggul hingga kepala, mencirikan tanda kematian yang lebih dekat dibandingkan dengan
perubahan yang terlihat di bagian bawah tubuh.
Jika Anda melihat ciri ini, usahakan untuk memberikan perawatan pada kulit yang terkena,
misalnya dengan memberikan pelembap. Selain itu, Anda juga bisa menanyakan apakah orang
terkasih Anda mengalami ketidaknyamanan tertentu sehingga Anda bisa melakukan perawatan
yang tepat sesuai keluhan.
Kondisi ini mengakibatkan seseorang mengalami penurunan tingkat kesadaran. Selain itu,
kondisi ini juga membuat seseorang merasa mengantuk terus menerus dan terkadang
mengalami disorientasi (linglung). Jika orang terkasih Anda mengalami hal ini, maka biarkan ia
beristirahat. Namun, tetap pantau kondisinya, siapa tahu ia membutuhkan pertolongan.
Dalam kondisi ini seseorang terkadang mengalami takikardia, atau detak jantung di atas normal
saat beristirahat. Jika orang normal berdetak 60-100 kali per menit, maka orang yang
mengalami takikardia umumnya lebih dari 100 detak per menit. Selain itu, kondisi ini juga
mengakibatkan seseorang mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah yang bisa
mengakibatkan kegagalan organ.
Pada kondisi ini, seseorang mungkin akan mengalami inkontinensia urine (mengompol). Anda
perlu menjaga orang terkasih Anda agar tetap bersih dan kering. Pakaikan popok untuk
menghindari penggantian celana yang terlalu sering yang mungkin membuatnya tidak nyaman.
Pada kondisi ini, biasanya orang yang sakit keras akan mengalami penurunan selera makan
dan minum. Hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan dan dehidrasi. Jika seseorang
mengalami hal ini, jangan memaksanya untuk makan atau minum. Akan tetapi, tetap pantau
asupan makanan dan cairan agar tetap tercukupi.
Biasanya seseorang di situasi ini akan mengalami beberapa kesulitan saat makan seperti
makanan tidak ditelan, tersedak, dan batuk-batuk setelah makan. Solusinya, Anda bisa
memberi orang terkasih Anda makan makanan lunak atau makanan yang telah dihaluskan agar
makanan lebih mudah dicerna.
Perubahan pada kulit
Biasanya, muncul bercak kehijauan atau merah gelap yang terdapat di belakang lengan atau
kaki. Anda perlu menjaga sprei tetap bersih dan kering untuk menjaga kebersihan kulitnya.
Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan lotion yang dianjurkan dokter untuk meringankan gejala
ini.
2. Luka dekubitus
Luka dekubitus yaitu titik nyeri yang muncul pada tubuh akibat tekanan yang terlalu besar yang
terjadi pada satu area tertentu. Bintik-bintik merah yang muncul pada tonjolan tulang
merupakan tanda pertama luka dekubitus. Meringankan tekanan pada luka dengan
memiringkan tubuh pasien bisa menjadi solusi. Jika orang tercinta Anda mengalami
peningkatan rasa sakit atau ketidaknyamanan dengan perubahan posisi, Anda bisa
menanyakan padanya posisi mana yang membuatnya nyaman.
1. Adanya retensi sekret pada faring atau saluran pernapasan bagian atas
Biasanya ditandai dengan suara napas yang berisik walaupun tidak sedang mengalami batuk.
Tidur dengan posisi memiringkan kepala bisa menjadi salah satu solusi. Anda juga bisa
menaruh bantal kecil yang empuk di belakang leher untuk mengganjal kepalanya.
2. Sesak napas
Jika orang terkasih Anda mengalami hal ini, maka Anda bisa memberikan oksigen sebagai alat
bantu napas.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pola pernapasan yang sangat tidak teratur.
Terkadang napas bisa sangat dalam dan cepat, tetapi selanjutnya justru sangat dangkal dan
lambat. Bahkan seseorang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami henti napas selama
beberapa waktu. Sering kali kondisi ini berlangsung antara 30 detik hingga 2 menit.
Mengarahkan kipas yang anginnya tidak terlalu kencang ke arah pasien bisa membantu
meringankan gejala yang dirasakan. Keluarga juga perlu tahu bahwa kondisi ini normal terjadi di
masa-masa kritis menjelang kematian.
Tak jarang, seseorang yang berada di fase ini juga akan mengatakan bahwa ia bertemu dengan
orang yang telah meninggal atau mendatangi tempat-tempat asing yang tidak biasanya dilihat
oleh orang lain. Keluarga mungkin akan menganggap bahwa ini hanyalah halusinasi semata
akibat reaksi obat. Namun, hal yang perlu disadari bahwa kondisi ini memang normal terjadi.