Pluviophile
Pluviophile adalah orang yang suka terhadap hujan. Tak jarang pula, orang yang
tergolong pluviophile ini menemukan kedamaian dan ketenangannya sendiri dikala hujan
mulai membasahi semuanya.
Apa yang membuat seseorang bisa begitu menyenangi hujan? Belum ada jawaban pasti
mengenai hal itu karena pengalaman, kesenangan, gen dan ketertarikan setiap orang berbeda-
beda sehingga dari hal-hal itulah yang membuat seorang bisa begitu menyukai hujan untuk
itulah dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing.
Menurut seorang psikolog Rena Masri M.Psi yang dikutip dari situs journal.sociolla.com,
hypophrenia adalah sebuah gangguan mental bagi seseorang yang tiba-tiba sering menangis dan
merasa sedih tanpa adanya alasan yang jelas.
Tiba-tiba merasa sedih atau menangis ternyata tidak hanya terjadi pada gangguan mental
berupa hypophrenia. Hal tersebut juga dialami oleh orang-orang yang menderita gangguan
bipolar. Penderita bipolar juga seringkali menjadi sedih atau menangis secara mendadak setelah
merasakan mood yang berlawanan.
Akan tetapi, ini bukan berarti orang yang mengalami hypophrenia disebut juga sebagai
penderita gangguan bipolar. Ada perbedaan di antara kedua gangguan mental tersebut. Gangguan
bipolar mengalami dua fase, yaitu senang dan sedih secara drastis dan mendadak, sedangkan
hypophrenia hanya satu fase saja.
Orang yang mengalami hypophrenia memang tidak mengetahui alasannya bersedih dan
menangis. Namun, ada penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi penyebab hypophrenia bagi
seseorang.
Inilah beberapa penyebab hypophrenia yang bisa terjadi pada orang tertentu:
Gejala hypophrenia
Hypophrenia memiliki beberapa gejala yang menyertainya. Gejala hypophrenia adalah
merasa sedih secara tiba-tiba dan diikuti dengan meneteskan air mata tanpa disadari. Tangisan air
mata yang telah menetes baru membuat seseorang tersadar dan bertanya kepada dirinya sendiri,
“kenapa saya tiba-tiba menangis”.
Tak sampai situ, hypophrenia juga digejalai dengan perubahan suasana hati, tutur kata,
dan perilaku. Suasana hati orang yang sedang mengalami hypophrenia akan buruk seketika
sehingga membuat orang disekitarnya merasa tidak nyaman ketika ingin mengajaknya berbicara.
Anda tidak perlu heran bila penderita hypophrenia menjadi ketus saat diajak bicara atau
malah pergi menyendiri dan marah-marah bila dipaksa berinteraksi saat itu. Oleh karena itu,
sebaiknya Anda memberikan kesempatan sejenak kepada orang yang mengalami hypophrenia
untuk memiliki waktunya lalu membantunya untuk mengatasi hypophrenia.
Bahaya hypophrenia
Gangguan hypophrenia bisa menurunkan kesehatan jiwa dan pikiran penderitanya jika
dibiarkan saja. Bahaya hypophrenia bisa mengacaukan pikiran dan mental penderita jika rasa
sedihnya begitu mendalam dan sering.
Berikut ini adalah beberapa bahaya hypophrenia yang mungkin terjadi bila itu dibiarkan
terlalu lama tanpa penanganan ahli:
Dengan cara tersebut, maka penderita hypophrenia tidak merasa sendiri dan bisa
mendapatkan saran serta bantuan bilamana ia sedang membutuhkan. Ini juga menepis dari
prasangka buruk orang-orang disekitarnya.
Penanganan hypophrenia yang lebih tepat adalah pergi berkonsultasi dengan psikolog
yang bisa mendiagnosis gangguan mental Anda dan mencarikan solusi pengobatan yang tepat
bagi penderita.
3. Dysania
Dysania adalah kondisi yang menggambarkan seseorang yang kesulitan bangun dari
tempat tidur. Walaupun mereka sudah bangun dengan mata terbuka lebar, keinginan untuk
berada di kasur bisa sangat kuat sehingga butuh waktu 2 jam atau lebih agar bisa meninggalkan
kasur.
Kondisi ini berbeda dengan malas. Malas lebih mengarah pada sikap menunda-nunda
waktu untuk bangun. Sementara dysania mengarah pada ketidakmampuan kronis untuk
meninggalkan tempat tidur.
Orang dengan kondisi ini melaporkan bisa bertahan di tempat tidur selama berhari-hari.
Bahkan, mereka merasakan keinginan untuk kembali ke tempat tidur setelah mencoba bangun.
Hal ini akan terjadi berulang-ulang. Kondisi ini pun membuat mereka kesulitan untuk
bangun pagi dan memulai aktivitas.
Penyebab penyakit susah bangun pagi
Ketimbang penyakit, dysania sebenarnya lebih umum dikenal sebagai gejala, walaupun
belum diakui banyak ahli kesehatan. Namun, sebuah studi yang diterbitkan pada Public Library
of Science pernah menyebutkan kondisi ini.
Kemungkinan besar, dysania (kebutuhan untuk tetap berada di tempat tidur tanpa tidur)
disebabkan oleh depresi. Gangguan mood ini menyebabkan rasa sedih berlarut-larut sehingga
tubuh jadi lelah dan kehilangan energi.
Selain itu, penyakit susah bangun pagi ini juga lebih umum terjadi pada orang dengan
masalah kesehatan, seperti:
Sindrom kelelahan kronis. Kondisi tubuh yang sangat lelah tidak menjadi lebih
baik meski sudah beristirahat sehingga mungkin membuat penderitanya enggan
beranjak dari kasur.
Fibromyalgia. Penyakit ini menyebabkan rasa nyeri pada tubuh, mood yang
buruk, dan kelelahan tubuh. Akibatnya, bisa membuat seseorang susah bangun
dari tempat tidur.
Sleep apnea. Gangguan pernapasan saat tidur ini menyebabkan tidur tidak
nyenyak. Alhasil, tubuh akan kelelahan di esok hari dan enggan untuk bangun
dari tempat tidur.
Anemia. Tercukupinya sel darah merah menjaga energi dalam tubuh. Sebaliknya,
jika kekurangan tubuh akan mudah kelelahan dan membuat seseorang mengalami
dysania.
Jika tidak ditangani sama sekali, depresi bisa bertambah buruk dan cenderung membuat
pasiennya melakukan tindakan berbahaya, contoh ekstremnya bunuh diri.
Terlalu lama berada di tempat tidur dapat menyebabkan tidur berlebihan. Ini erat
hubungannya dengan kurangnya aktivitas dan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih
besar.
Penyakit susah bangun pagi, alias dysania, tidak hanya ditangani dengan antidepresan.
Pengobatan akan disesuaikan dokter dengan masalah medis yang mendasarinya.
Selain itu, dokter maupun terapis akan membantu pasien untuk memperbaiki kualitas
tidur, dengan cara:
Memperbaiki jadwal tidur. Buat jadwal tidur dan bangun yang sama setiap hari
untuk mengembalikan jam tubuh
Hindari kafein, alkohol, dan nikotin. Kandungan kafein pada kopi, minuman
energi, dan soda bisa menggangu tidur Anda. Begitu pula dengan alkohol dan
nikotin dari rokok, juga bisa memicu kambuhnya gejala penyakit.
Batasi tidur siang. Tidur siang memang baik, tapi jika terlalu lama akan Anda
sulit tidur di malam hari. Sebaiknya, tidur siang tidak lebih dari 30 menit.
Buat suasana tidur yang nyaman. Cahaya kamar yang terlalu terang, bantal terlalu
tinggi, suhu kamar yang tinggi, dan suara bising bisa mengganggu tidur Anda.
Lebih baik matikan lampu, pilih bantal yang nyaman, atur suhu kamar, dan pakai
penyumbat telinga bila perlu supaya tidur lebih nyenyak.