Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RELAPSE PADA

ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMPOBLASTIK AKUT DI POLI ANAK RS. DR. CIPTO
MANGUNKUSUMO JAKARTA TAHUN 2014

Lestari
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

Leukemia Limfoblastik Akut adalah kerusakan pada limfoid dengan karakteristik proliferasi sel
limfoid imatur pada sum-sum tulang. Relaps pada leukemia limfoblast akut muncul kembali pada
kompartemen darah, sum- sum tulang, susunan sarap pusat atau testis setelah mencapai remisi
lengkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
relaps pada anak dengan leukemia limfoblastik akut di poli anak RS. Dr. Cipto Mangunkusumo.
Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif crossectional dengan jumlah sampel 49
responden. Dalam menganalisa data peneliti menggunakan Analisa Univariat menggunakan
distribusi frekuensi untuk faktor usia, jenis kelamin, kepatuhan pengobatan, evaluasi pengobatan,
serta stratifikasi risiko dan Analisa Bivariat untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu
hubungan antara usia, jenis kelamin, kepatuhan, dan stratifikasi risiko dengan kejadian relaps pada
anak leukemia limfoblastik akut. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
usia dengan kejadian relaps pada anak dengan LLA (p value=0.062), tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan kejadian relaps pada anak dengan LLA (p value = 1,000), tidak ada hubungan
antara kepatuhan dengan kejadian relaps pada anak dengan LLA (p value=1,000), ada hubungan
antara stratifikasi risiko dengan kejadian relaps pada anak dengan LLA (p value= 0,000). Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dilingkungan keperawatan anak dengan melihat faktor-faktor lain seperti dampak psikologis
keluarga dan anak yang mengalami relaps karena penyakit yang diderita akan berdampak terhadap
lamanya pengobatan dan tingginya biaya yang dikeluarkan.

Daftar Pustaka : 20, 2002 – 2012


Kata Kunci : Relaps , Anak, Leukemia Limpoblastik Akut
Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah
PENDAHULUAN jenis kanker anak yang paling umum terjadi
dan bertanggung jawab untuk 80 % kasus
Anak adalah individu yang berusia 0 sampai leukemia pada anak insiden paling tinggi
18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh terjadi pada anak-anak yang berusia antara 3
kembang dan sangat di pengaruhi oleh dan 5 tahun. Dampak permasalahan pada anak
kondisi sehat dan sakit. dan keluarga yang didiagnosis leukemia
diantaranya adalah kesiapan psikologi, dana,
Kanker darah (leukemia) merupakan perawatan yang lama, kekhawatiran tidak bisa
penyakit keganasan sel darah yang berasal sembuh serta komplikasi penyakit atau
dari sumsum tulang , ditandai oleh proliferasi pengobatan. Keberhasialan terapi leukemia
sel-sel darah putih, dengan manisfestasi limfoblastik akut pada anak dipengaruhi oleh
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi, faktor anak itu sendiri dan faktor lingkungan
(Permono, et al, 2010). yang meliputi orang tua, sosial ekonomi,
kepatuhan pengobatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan 10


orang tua pasien yang anaknya mengalami
relaps, didapatkan data bahwa terjadinya 1. Hubungan Usia dengan kejadian relapse
relapse pada anaknya disebabkan karena pada anak dengan LLA
ketidak patuhan pada pengobatan sehingga Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
terjadi keterlambatan pengobatan sebagai bahwa kejadian relaps pada anak dengan
akibat dari ketidak sesuaian jadwal karena LLA umumnya terjadi pada anak usia 1-10
jaminan kesehatan yang sudah tidak berlaku, tahun yaitu 22,5% dibandingkan dengan
faktor lain juga disebabkan karena kondisi pasien berusia >10 tahun (55,5%). Uji
anak menurun sebagai dampak dari ketidak statistik juga menunjukkan bahwa tidak
patuhan tersebut. ada hubungan yang signifikan antara usia
dengan kejadian relaps dengan nilai p
Berdasarkan latar belakang tersebut maka value = 0,062.
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang berhubungan 2. Hubungan Jenis Kelamin dengan
dengan kejadian relaps pada anak dengan kejadian relapse pada anak dengan
leukemia limfoblastik akut (LLA) di poli anak LLA
RS. Dokter Cipto Mangunkusumo meliputi Proporsi pasien LLA yang relaps sama
faktor umur anak, jenis kelamin, stratifikasi besar antara anak laki-laki dan perempuan
resiko penyakit dan tingkat kepatuhan dalam yaitu 28,6%. Uji statistik juga
menjalani kemoterapi. menunjukkan tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan kejadian relaps
METODOLOGI PENELITIAN dengan nilai p value = 1,000.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Crosectional survey dan 3. Hubungan Kepatuhan dengan kejadian
bertempat di Poli Anak RSUPN relapse pada anak dengan LLA
Dr.Ciptomangunkusumo pada bulan Januari Menunjukkan bahwa proporsi anak dengan
2014 sampai februari 2014. Populasi yang LLA sama besar antara anak yang patuh
diamati peneliti dalam penelitian ini adalah menjalani pengobatan dan anak yang tidak
semua pasien anak dengan leukemia patuh yaitu 28,6% dengan nilai p value =
limfoblastik akut di Poli Anak RS Dr Cipto 1,000 dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Mangukusumo Jakarta dengan jumlah sampel hubungan yang signifikan antara
sebanyak 49 reponden. Pengumpulan data kepatuhan dengan kejadian relaps pada
yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak dengan LLA.
kuesioner berupa lembar ceklist yang
berdasarkan data usia, jenis kelamin, tingkat 4. Hubungan Stratifikasi Risiko dengan
stratifikasi penyakit dan kepatuhan. kejadian relaps pada anak dengan LLA
Berdasarkan penelitian menunjukkan
bahwa kejadian relaps umumnya terjadi
HASIL PENELITIAN pada anak dengan stratifikasi risiko tinggi,
Dari hasil penelitian diketahui usia anak yang yaitu 64,7%. Hasil analisis juga
paling banyak adalah berusia 1 sampai menunjukkan ada hubungan yang
dengan 10 tahun yaitu 40 anak (81,6%). signifikan antara stratifikasi risiko dengan
Berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak kejadian relaps pada anak dengan LLA
laki-laki dibandingkan dengan perempuan, (nilai p = 0,000). Nilai OR menunjukkan
yaitu sebanyak 28 atau 57,1%. Berdasarkan anak dengan stratifikasi risiko tinggi
tingkat kepatuhan dalam pengobatan memiliki peluang 17,7 kali lebih besar
menunjukan sebagian besar patuh menjalani untuk relaps dibandingkan dengan pasien
pengobatan yaitu 35 orang (71.5%). Hasil dengan stratifikasi risiko biasa.
analisis univariat menunjukkan ada 14 anak
(28,6%) responden yang mengalami relaps
dan 17 anak (34,7%) memiliki stratifikasi PEMBAHASAN
risiko tinggi. Dari 49 responden, karakteristik anak
umumnya berjenis kelamin laki-laki sebanyak
28 (57,1%). Berdasarkan literature dimana c. Hubungan Kepatuhan dengan kejadian
lebih sering ditemukan pada anak laki-laki relaps pada anak dengan LLA
dibandingkan perempuan. Leukemia jenis ini Hasil analisis antara kepatuhan dengan
merupakan 25% dari semua kanker yang kejadian relaps pada anak dengan LLA
mengenai anak-anak di bawah umur 15 tahun. menunjukkan proporsi pasien yang relaps
Paling sering terjadi pada anak usia antara 3- sama besar antara pasien yang kepatuhan
10 tetapi kadang terjadi pada usia dewasa pengobatannya sesuai dan pasien yang
dengan umur 30-50 tahun. kepatuhannya tidak sesuai. Terdapat 4 dari
14 pasien atau 28,6% pasien yang tidak
a. Hubungan Usia dengan kejadian relaps patuh terhadap pengobatan mengalami
pada anak dengan LLA relaps. Dan terdapat 10 dari 35 pasien atau
Kejadian relaps pada anak dengan LLA 28,6% pasien yang kepatuhan
umumnya terjadi pada anak usia > 10 pengobatannya sesuai mengalami relaps/
tahun yaitu 5 orang (55,6%) dibandingkan prognosis yang buruk. Uji statistik
dengan pasien berusia antara 1-10 tahun menunjukkan tidak ada hubungan statistik
yaitu 9 orang (22,5%). Dari uji statistik antara kepatuhan dengan kejadian relaps
didapatkan bahwa tidak ada hubungan pada anak dengan LLA (nilai p =1,000).
antara usia dengan kejadian relaps pada Penelitian ini tidak sesuai dengan
anak dengan LLA (p value=0.062). pendapat permono (2010) bahwa tinggi
Penelitian ini sesuai dengan hasil rendahnya harapan hidup pasien LLA
konsensus dari konferensi The Rome dan ditentukan oleh dua hal yaitu penemuan
NCI pada tahun 1990-an yang menetapkan kanker pada stadium awal serta kepatuhan
batasan usia yaitu 1-<10 tahun serta jumlah pasien dalam pengobatan.
leukosit 50.000/uL sebagai faktor penentu.
Penelitian ini juga sejalan dengan pendapat d.
Wong (2009) bahwa anak-anak yang ubungan Stratifikasi Risiko dengan
diagnosis pada saat berusia antara 2 tahun kejadian relaps pada anak dengan LLA
dan 9 tahun secara konsisten menunjukan Hasil analisis antara stratifikasi risiko
prognosis yang lebih baik dibanding anak- dengan kejadian relaps pada anak dengan
anak yang didiagnosis sebelum usia 2 LLA menunjukkan proporsi pasien yang
tahun atau sesudah 10 tahun. relaps lebih besar pada pasien dengan
stratifikasi risiko tinggi dibandingkan
b. Hubungan Jenis Kelamin dengan dengan pasien dengan stratifikasi risiko
kejadian relaps pada anak dengan LLA biasa. Dari 17 pasien risiko tinggi, 11
Proporsi pasien LLA yang relaps sama (64,7%) diantaranya relaps, sedangkan
besar antara pasien laki-laki dan dari 32 pasien risiko biasa, hanya 3 (9,4%)
perempuan (28,6%). Nilai OR = 1 pasien yang relaps. Hasil analisis juga
menunjukkan tidak ada perbedaan menunjukkan ada hubungan statistik
kecenderungan relaps pada anak laki-laki antara stratifikasi risiko dengan kejadian
maupun anak perempuan. Uji statistik relaps pada anak dengan LLA (nilai p =
menunjukkan tidak ada hubungan antara 0,000). Nilai OR menunjukkan pasien
jenis kelamin dengan kejadian relaps (nilai dengan stratifikasi risiko tinggi berisiko
p = 1,000). Penelitian tidak sesuai dengan mengalami relaps sebesar 17,7 kali lebih
pendapat Cecily (2003) bahwa kasus besar dibandingkan dengan pasien dengan
leukemia pada anak insiden paling tinggi stratifikasi risiko biasa.(CI : 3,762-
terjadi pada anak-anak yang berusia antara 83,495). Penelitian ini sesuai dengan
3 dan 5 tahun, anak perempuan pendapat Permono (2010) berdasarkan
menunjukkan prognosis yang lebih baik prognosis maka pasien dapat digolongkan
dari pada anak laki - laki. kedalam kelompok resiko biasa dan resiko
tinggi. Para ahli telah melakukan
penelitian dan membuktikan faktor
prognostik itu ada hubungannya dengan in “Dharmais”Jakarta Jurnal Of
vitro drug resistance. Jakarta.Jurnal 0f cancer Oktober-
KESIMPULAN Desember 2010. Vol 4. No 4
1. Gambaran karakteristik responden Arbanas,C. (2012). Chemotherapy may
pada penelitian ini umumnya influence leukemia
berusia1-10 tahun dan berjenis relaps.darihhtp://www.
kelamin laki-laki.. news.wustl.edu/news/pages/23188.asp
2. Tidak ada hubungan yang signifikan x pada tanggal l1Januari 2012
antara usia dengan kejadian relaps Bailey,C ( 2008 ). Particulary on
pada anak dengan LLA di RSUPN Dr. acute lymphoblastic leukemia , the
Ciptomangunkusumo Jakarta Most Common type Childhood.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan Diperoleh dari
antara jenis kelamin dengan kejadian http://www.med.upenn.edu/apps/facult
relaps pada anak dengan LLA di y/index.php/g275/p917 pada tanggal 1
RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo september 2008.
Jakarta Betz, C. L., Sowden, L.A. (2002).
4. Tidak ada hubungan yang signifikan Keperawatan pediatric. Edisi 3.
antara kepatuhan pengobatan dengan (Alih bahasa: Tambayong, J Carroll
kejadian relaps pada anak dengan W, Bhojwani D, Min DJ, Moskowitz
LLA di RSUPN Dr. N, Raetz E. Childhood Acute
Ciptomangunkusumo Jakarta Lymphoblastic Leukemia in the Age of
5. Ada hubungan yang signifikan Genomics. Pediatric Blood and
antara stratifikasi risiko dengan Cancer May 1; 46(5) 2006.
kejadian relaps pada anak dengan Handayani, W., Haribowo, A.S.(2008).
LLA di RSUPN Dr. Asuhan keperawatan pada klien
Ciptomangunkusumo Jakarta dengan gangguan sistem hematologi.
Jakarta: Salemba Medika.
Hassan, R., Alatas, H. (2007). Buku
Saran kuliah ilmu kesehatan anak.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat Cetakan11. Jakarta: Bagian ilmu
dijadikan sebagai motivasi untuk kesehatan anak Fakultas Kedokteran
melakukan penelitian lebih lanjut Umiversitas Indonesia.
dilingkungan keperawatan anak Hidayat, A.(2009). Pengantar ilmu
dengan melihat faktor-faktor lain keperawatan anak. Jakarta:
seperti dampak psikologis keluarga Salemba Medika
dan anak yang mengalami relaps Hockenberry, M.,& Wilson, D. (2009).
karena penyakit yang diderita akan Essential of pediatric nursing.
berdampak terhadap lamanya St Louis. Mosby your book.
pengobatan dan tingginya biaya yang National cancer institute (2012)
dikeluarkan. Treatment of Relapsed Childhood
2. Diadakannya pendidikan kesehatan ALL.Diperoleh://www.cancer.gov/can
dan edukasi secara rutin terhadap anak certopics/pdq/ treatmen
dan keluarga pasien mengenai tingkat /childALL/HealthProfessional/page8
resiko penyakit dan kejadian relaps. Nelson, W. E., Behrman, R.E., Kliegman,
R.M., Arvin, A.M. ilmu
kesehatan anak. Edisi 15. (alih bahasa
: Wahab, A.S). Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA EGC.
Notoatmojo, S. (2002). Metodologi
Aisy, M., Rini, A.T., Sari, Y. (2010). penelitian kesehatan.
Karaktristik leukemia limpoblastik Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Akut pada anak di rumah sakit kaker
Otto, S.E.(2005). Buku saku Tomlinson, D., & Kline, E.N (2005).
keperawatan onkologi. Cetakan Advance Clinical: Pediatric ockology
1.Jakarta: EGC nursing. Berlin: Sringer
Permono, H.B., Sutaryo., Ugrasena, Wong, D.L., Hockenberry, M.E., Wilson,
I.D.G., Windiastuti,E., Abdulsalam, D., Winkelstein, M.L.
M. (2010). Hematologi-onkologi anak. Schwartz,P. (2009). Buku ajar:
Cetakan ketiga. Jakarta: Badan keperawatan pediatric. Edisi 6.
Penerbit IDAI. (Alih bahasa: Hartono, A., Kurniasih,
Pui C-H., & Campana, D. (2000). New S., Setiawan)
definition of remission Donadieu J, Auclerc MF, Baruchel A,
acute lymhpblastic leukemia. Mini- Leblanc T, Landman-Parker J, Perel
review, 14, 783-785. Y, dkk. Critical study of prognostic
Riyadi, S., Sukarmin. (2012). Asuhan factors in childhood acute
keperawata pada anak. lymphoblastic leukaemia: differences
Cetakan 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. in outcome are poorly explained by
Sastroasmoro, S., & Ismael. (2008). the most significant prognostic
Dasar-dasar metodologi penelitian variables. Br J Haematol
klinis. Jakarta: bagian ilmu kesehatan 1998;102:729-39.
anak FKUI
Straus, M.D (2009). Getting the facts:
Relapsed and refractory Hodgkin
http://www.lymphoma.org.lymphoma.
Diperoleh tanggal 2 februari 2012
Tartowo ., Wartonah. (2002).
Keperawatan medikal bedah,
gangguan sistem hematologi. Jakarta.
Penerbit: Trans info media.

Anda mungkin juga menyukai