MUST PRO
Empluk Jepara Theatre
SIGN 1
Opening: nampak ditengah panggung sebuah makam tua, lampu
semakin terang... munculah gunungan dari sela-sela makam
dan terdengar prolog orgil.
Intro musik tegang
“Rusaknya dunia... karna ulah manusia alam seakan tak peduli
sebab ia tak lagi di perhatikan, manusia bangga dengan salah dan
dosanya, serakah, takabur, egois. (musik berhenti pelan)
Intro petikan gitar
Dunia adalah titipan harta, tahta, wanita hanya sementara.
Semua itu adalah titipan yang suatu saat nanti akan dipertanyakan
sedangkan akhirat hanya bersifat lama saja, sebab tuhanlah yang
maha kekal “ manusia semakin gila yang miskin mencari jalannya
sendiri, ia bunuh tuhan sebab ia anggap tuhan tak adil baginya,
yang kaya semakin lupa, ia membunuh tuhan, dengan kekuasaan
yang seolah tak henti batasnya, maka kembalilah kalian ... sebab
kalian berjalan dijalan dan tujuan yang sama. “
(Nada Beda) “jangan hiraukan aku. Sebab aku hanya orang gila.
Yang berceloteh ngawur.
(datang kemal dengan wajah dan pakaian kusut seperti setahun tak
pernah dicuci tangan kanannya memegang pena, sedang tangan
kirinya memegang buku lusuh yang penuh dengan rumus dan
angka-angka keberuntungan)
4. Jito : kamu mau seperti aku .?? bebas.. tanpa beban, sama
halnya ayam, burung, kebo atau tumbuhanrumput barang kali.
5. Kemal : bicaramu seperti orang waras saja jito.
6. Jito : aku memang waras, kamu gila (mengejek)
7. Kemal : (hanya tersenyum) terserah kamu saja. Kamu bebas
disini, semoga di akhirat nanti, kau se bebas ini.
8. Jito : Tanpa beban..?
9. Kemal : tanpa beban (jwab jito)
10. Jito : (berdiri bak pahlawan yang menang bertarung) tak
memikirkan hutang, tak paham pangkat jabatan, tak butuh harta
yang menyilaukan mata. Tak tergiur indahnya wanita..(tertawa
lepas)
11. Kemal : (tersenyum) beruntung kamu jito..beruntung sekali
kamu..(tertawa)
12. Jito : boleh aku pinjam otakmu ..??
13. Kemal : jangan .. otakku kotor.. isinya hanya angka, ambisi
hutang yang menumpuk, kamu gak akan kuat... biar aku saja.
14. Jito: Kasihan ..orang waras yang tragis kamu, kenapa tak jadi
kucing saja, atau sapi..
15. Kemal : (marah) cangkemuu.
16. Jito : (ngece) weeee (tertawa)
Ikan hiu berenang dikali ,membeli ikan dipasar baru, minum ciu biar
heppi, bisa lupakan tentang dirimu.
Halaman 4
63. Siler : Bener...no..biar dia bisa belikan aku sekrat bir, dan
melupakan Surti (tertawa)
64. Orgil : Yang waras ...bertanya ke yang gila, dunia sudah terbalik
Halaman 6
67. Kemal : iya ada apa Rus...seperti ada yang penting gitu..?
69. Kemal : Stop. Tunggu dulu, kamu mau bilang, saya disuruh
pulang dan persediaan dapur mulai menipis gitu kan...!!!
71. Siler : Bukan hebat Rus...tadi saya juga ketemu Yanti istri
Kemal, dan sama apa yang kamu katakan tadi di suruh
pulang, sebab persediaan dapur menipis (tertawa mengejek)
79. Mahrus : Hobi kang...hobi saya saat kecil dulu, lha mas Kemal
sendiri ngapain di sini ??
81. Siler : Nyari togel Rus, nomor jitu, biar beruntung katanya.
Jito, sakit jiwanya, gila karena dulu dia orang yang kaya raya
hingga akhirnya bangkrut, hartanya ludes, dan istrinya yang
cuantiik...pergi entah kemana, makanya ia jadi gendeng.
84. Jito : tapi.. bukan hobi lhooo yaa...Aku...jadi gila togel begini
karna aku miskin, pendapatanku tak seberapa, saudara-
saudaraku menjauh, acuh tak acuh. Tak ada warisan, tak ada
modal, dunia serasa sempit, kejam, (menghiba),
makanya...aku berharap dengan sedikit uang, akan aku sulap
menjadi jutaan bahkan milyaran, akan aku balas mereka.
Kau tau (nada yang beda) dua hari lagi kami menikah, dua hari
lagi...aku menikmati ciptaan Tuhan yang indah itu, tapi
keparat (membanting botol) laki-laki jahanam, anak
konglomerat itu mengubah segalanya, harta membutakan
mata hati Lastri, ia ...yang seharusnya jadi milikku, berpindah
ke pelukan jahanam itu. (menenggak minuman) hanya ini yang
bisa melupakan dia Rus.
99. Siler : aku teringat pesan bapakku “Nak...jika kau mati bunuh
diri maka kau tak akan pernah masuk surga” lalu aku
bertanya kepada bapakku...”apakah di surga aku bisa bertemu
Lastri ??” dan bapak menjawab. “Jangankan satu Lastri,
seribu Lastri bisa kau dapatkan di surga, maka dari itu aku
urungkan niatku untuk akhiri hidupku...mau minum ??
(menawari Mahrus)
107. Orgil : Dia itu orang alim, lempeng galeng, gak mudeng
tentang togel, gak tau rasanya khomer, dia orang baik, tak
seperti kalian....busuk, penghuni neraka (tertawa).
127. Mahrus : (menghindar) di sini gak ada yang salah Mbak, maaf,
baik Mas Kemal, Kang Siler atau lek Jito, bahkan anda
sekalipun.
135. Siler : Sudah lama aku tak menatap bola mata seindah ini
kau meningkatkan pada gadisku yang minngat.
136. Ning : aku adalah aku, dan bukan dia, ataupun kau, jangan
samakan aku dengan siapapun.
Naskah ini dibuat oleh A. Kholif Zen dan ditokohi oleh anggota Teater
Empluk Jepara.