Di sebuah desa hiduplah Mbok Rondo Dadapan dengan ke-4 anak perempuannya yaitu :
Klenting Merah, Klenting Biru, Klenting Hijau, dan Klenting Putih serta anak tirinya yang
bernama Klenting Kuning.
Kehidupan Klenting Kuning amatlah jauh dengan ke-4 kakaknya. Ia hidup sederhana, baik
hati, dan ramah terhadap semua orang, tetapi ia sangat dibenci oleh ibu tirinya dan kakakkakaknya. Setiap hari harus menyelesaikan tugas-tugas rumah sendirian, belum lagi ditambah
cacian dan hinaan dari ibu tirinya maupun kakak-kakak tirinya. Tetapi Klenting Kuning tidak
pernah marah atau pun sedih, ia selalu gembira. Sebaliknya ke-4 kakaknya yang hidup dengan
berfoya-foya dan amatlah buruk budi pekertinya, suka iri dan dengki terhadap orang yang
berbahagia.
Pada suatu hari ada kabar dari desa tetanggga tentang adanya seorang pemuda yang tampan
dan sedang mencari pujaan hati untuk dijadikan mempelai yang bernama Ande Ande Lumut.
Semua orang membicarakannya, tak terkecuali keluarga Mbok Rondo Dadapan.
Mbok Rondo
Klenting Merah
Klenting Biru
Klenting Hijau
: Iya mbok, kita ber-4 harus ikut. Kita semua harus dandan biar cantik.
Klenting Putih
Mbok Rondo
Klenting Biru
: Asyik!!
Klenting Merah
Mbok Rondo
: Besok pagi.
Klenting Hijau
: Tapi mbok, apa Klenting Kuning juga ikut? Jangan diberi tau aja
Mbok!
Klenting Putih
Mbok Rondo
( Pagi harinya, terjadi kesibukan yang luar biasa di rumah Mbok Rondo Dadapan menghadapi
sayembara.)
Klenting Merah : Hei Klenting Putih, minggir dulu to. Kan aku juga mau ngaca!
Klenting Putih : Sebentar kenapa sih!!
Klenting Hijau : Mbok, apakah baju ini sudah pas untukku?
Mbok Rondo
: Wahpantes nduk
Klenting Biru
Mbok Rondo
: Klenting Kuningkemari!!
: Apa? Kamu mau ikut seperti kakak-kakak kamu itu? Lihatlah dirimu,
Kamu tidak pantas unggah-ungguhi Raden Ande-Ande Lumut.
Klenting Kuning : Yasiapa tahu Mbok? Ijin kan 1 hari ini saja saya keluar sebentar
Untuk mengikuti sayembara ini.
Mbok Rondo
: Tidak bisa!
( Kemudian Mbok Rondo mendandani klenting kuning dengan tujuan akan mempermalukan
Klenting Kuning.)
Tersebutlah ada seekor Kepiting besar yang bernama Yuyu kankang penghuni di sebuah sungai
yang menghubungkan desanya Mbok Rondo Dadapan dan desanya Raden Ande Ande Lumut.
Yuyu Kangkang amatlah congkak dan jahat.Dia memperdayai siapa saja yang melewati sungai
itu, baik laki laki maupun perempuan.
( Yuyu Kangkang menari nari sambil bersenandung kadang kadang tertawa dengan lagak yang
congkang ).
Yuyu Kangkang : Ha-ha-haaku lah Yuyu Kangkang penguasa sungai ini
Siapa berani melawan kuha-ha-ha
(Kemudian datanglah ke-4 klenting merah, hijau, biru dan putih.)
Yuyu Kangkang : Hmada bau harum harum, pasti ada cah ayu yang mau lewat.
Klenting Hijau
Klenting Biru
: Bagaimana ini? Tadi simbok tidak bilang ada makhuk seperti ini.
Klenting Putih
Klenting Merah : Sstjangan bodah kalian! Biar aku yang bernegosiasi dengan makhuk
Jelek ini!
Yuyu Kangkang : Hau..ha..ha..mahluk jelek? Tanpa bantuanku kalian gagal menumui
Ande-ande lumut!
Klenting Merah : Apa maksud mu? Kenapa kamu tahu kalau kita mau ke tempat nya
Raden ande-ande lumut?
Yuyu Kangkang : Ha-ha-ha..semua perempuan di desamu yang melewati sungai ini mau
Ikut sayembara itu.ya jelas to aku tahu, pinter kan aku!
Klenting Hijau
: Hadiah apa ?
Yuyu Kangkang : Ha .. ha .. ha :
Klenting Biru
Yuyu Kangkang : Baiklah setiap orang yang kusebrangkan aku minta ciuman .
bagaimana?
( Ke empat saudara kandung itu berunding bagaiman baiknya )
Klenting Merah
Klenting Hijau
Klenting Biru
Klenting Kuning
Yuyu Kangkang
Klenting Kuning
: Enak saja, boleh maupun gak boleh aku akan menyebrangi sungai ini
Yuyu Kangkang
Klenting Kuning
: Le, cah bagus . Apa yang kamu lamunkan ? sudah sekian wanita didesa
ini maupun desa tetangga yang datang kemari kamu tolak semua. Apa yang
kamu cari to Le ?
Ande Ande Lumut: Bu, tenang saja . Kelak aku akan mendapatkan seorang wanita yang
cantik parasnya dan cantik budinya, aku tidak mau sembarangan memilih
orang.
( Tiba tiba datanglah ke empat Klenting bersaudara )
Klenting Merah
Ibunya AAL
Klenting Merah
Klenting Biru
Klenting Hijau
: Klenting Hijau
Klenting Putih
Ibunya AAL
: Wah cantik-cantik ya, Baiklah kalian tunggu disini, aku akan bicara dengan
anakku Raden ande Ande Lumut.
Ande2 Lumut
: Bu Sibu saya tidak mau, bu sibu saya tidak mau, mesti cantik sisanya
( Nyanyi )
si yuyu Kangkang.
Klenting Putih
: Gimana nih, kita sudah jauh jauh datang kesini kok ditolak
Ibunya AAL
Klenting Hijau
Klenting Kuning : Saya kesini juga mau mengikuti jejak kakak-kakak saya ini Bu
Klenting Merah : Apa? Kami saja yang wangi dan cantik ditolak, apa lagi kamu !
Klenting Hijau
Ibunya AAL
Klenting Kuning : Bu,tolong diusahakan saya bertemu dengan Raden Ande Ande Lumut
Ibunya AAL
: Baiklah, tak coba dulu tapi nanti kalau ditolak kamu langsung pergi ya biar
tidak menambah bau ruangan ini
Ibunya AAL
( Nyanyi )
Ande2 Lumut
( Nyanyi )
: Bu Sibu saya menerima , bu sibu saya saya menerima , mesti buruk tetapi
cantik hatinya
Ibunya AAL
Ande2 Lumut
: Bu, setiap hari ananda dari kamar bisa melihat semua tingkah laku Klenting
Kuning dari atas sini kesungai dan desa itu,Betapa luhur budi pekertinya,
Ananda juga melihat bagaimana Klenting Kuning sampai kesini tanpa bantuan
si Yuyu Kangkang tidak seperti perempuan-perempuan lainya.
: Kemarilah kamu akan kundandani biar semua orang tahu bahwa kamu
tercantik dan cantik pula budi pekertimu
( Ajaib seketika Klenting Kuning menjadi cantik jelita dan harum baunya, sehingga semua orang
yang ada diruangan itu kagum melihatnya )
Begitulah akhir cerita ini, dimana hal ini menggambarkan bahwa kebaikan akan
mendapatkan kebaikan pula dan begitu pula sebaliknya dan semoga cerita ini bermanfaat bagi
kita semua.