Pembentukan kelenjar payudara dimulai dari sebelum pubertas, masa siklus menstruasi
dan masa kehamilan
Pada masa kehamilan akan mengalami peningkatan yang jelas dari duktulus yang baru,
percabangan dan lobulus yang dipengaruhi oleh hormon prolaktin, laktogen placenta,
korionik gonadotropin , insulin, kortisol, hormon tiroid, hormon paratiroid dan
hormon pertumbuhan
Pada usia tiga bulan kehamilan, prolaktin dari adenohipofise (hipofise anterior) mulai
merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan cairan kental kekuningan yang disebut
kolostrum
Pada masa ini, terbentuk hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk
maturasi alveoli dan menyebabkan pengeluaran kolostrum masih terhambat, tetapi
jumlah prolaktin meningkat
Pada hari kedua atau hari ketiga pasca persalinan, kadar estrogen , progesteron dan
human placental lactogen turun drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan
saat itu sekresi ASI semakin lancar.
Pada masa ini, terjadi refleks penting pada ibu , yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran
(let down/milk ejection reflex)
1) Refleks Prolaktin
Saraf sensoris banyak terdapat pada puting susu, bila saraf tersebut dirangsang, timbul impuls
yang menuju hipotalamus, yaitu selanjutnya ke kelenjar hipofisis depan sehingga kelenjar ini
mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon tersebut yang berperan dalam produksi ASI di
tingkat alveoli. Mudah dipahami bahwa makin sering rangsangan penyusuan, maka makin
banyak ASI yang dihasilkan, dalam 2 minggu pertama setelah melahirkan , kolostrum pelan
pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya
2) Refleks Aliran (let down)
Rangsangan puting susu juga diteruskan sampai ke kelenjar hipofisis posterior yang
mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon itu berfungsi memacu kontraksi otot polos yang
ada di dinding alveolus dan dinding saluran, sehingga ASI di pompa keluar. Refleks
oksitosin bekerja sebelum atau setelah menyusui untuk menghasilkan aliran air susu dan
menyebabkan kontraksi uterus. Semakin sering menyusui, semakin baik pengosongan alveolus
dan saluran, sehingga semakin kecil kemungkinan terjadi bendungan susu sehingga proses
menyusui makin lancar
Faktor yang meningkatkan let down, yaitu melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium
bayi, memikirkan untuk menyusui bayi, sedangkan faktor yang menghambat reflek let down
adalah stress, seperti keadaan bingung/ pikiran kacau, takut dan cemas
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan
beberapa hari pertama setelah melahirkan, Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol
autokrin dimulai.
Apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula.
Produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap,
dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.
Menghindari faktor faktor yang menghambat refleks let down juga sangat diperlukan
untuk mempertahankan produksi ASI