PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
SPM atau Single Point Mooring adalah sarana dari bertambatnya
kapal di laut, yang berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal
yang bertambat. Teknologi baru pada SPM berkembang seiring
perkembangan teknologi eksplorasi minyak. Teknologi baru mengandung
aspek inovatif yang belum diatur oleh standar yang ada, karena itu, tidak
dapat dinilai melalui prosedur sertifikasi umum. Dari sisi model
hidrodinamika atau model matematik hidraulika yang merupakan
perkembangan yang sangat pesat melalui analisa numerik, teknologi
komputer, adan teknik visualisasi. Dari ketiga faktor tersebut, teknologi
komputerlah yang memiliki kontribusi terbesar dalam mendorong
perkembangan model matematik.
Beberapa tipe SPM berdasarkan API RP 2 SK, 2006, adalah turret,
Catenary Anchor Leg Mooring (CALM), Single Anchor Leg Mooring
(SALM), Vertical Anchor Leg Mooring (VALM), dan Single Point
Mooring Tower (SPMT). Namun, jenis SPM yang paling banyak
digunakan adalah jenis Catenary Anchor Leg Mooring (CALM).
Sistem CALM buoy ini tersusun dari sebuah large buoy didukung
oleh beberapa catenary chain leg yang tertambat pada dasar laut.
Konfigurasi dari CALM buoy ini terdapat hawser yang menghubungkan
antara kapal tanker dan buoy. Selain itu, terdapat konfigurasi riser yang
berada dibawah dari buoy tersebut. Dalam system kerjanya, CALM buoy
dengan raisernya menyalurkan minyak dari atau ke kapal tanker yang
ditambatkan melalu floating hoses.
1
2
Kekekalan massa;
Hukum Newton II (gaya = Massa x Percepatan);
Kekekalan enegeri.
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat
diambil guna mengidentifikasinya. Hal – hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Kondisi meteorologi dan oseanografi terbaru pada lokasi;
b. Pengkajian teknologi yang akan digunakan;
c. Pengembangan analisa model hidrodinamika (model
matematik) pada SPM efektif atau tidaknya.
1. 3 Rumusan Masalah
Dari beberapa hal yang melatarbelakangi dalam penelitian ini,
dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana rumusan untuk metodologi dalam pengkajian
teknologi berdasarkan model hidrodinamika ?
b. Apakah kajian teknologi SPM yang dapat dipaparkan ?
c. Bagaimana tingkatan risiko penerapan teknologi dari metode
hidrodinamika ke SPM ?
1. 4 Batasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, ada beberapa hal yang menjadi
batasan dari persoalan yang akan diangkat, yang diantaranya :
a. Teknologi yang diterapkan dari model hidrodinamika terhadap
SPM atau Single Point Mooring;
4
1. 6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat yakni mampu mengethaui prosuder
pengkajian dari teknologi dengan penerapannya dalam pembangunan
SPM. Dan dari tingkatan risiko dapat menjadi masukan terkait guna
mengurangi kerugian yang akan mungkin terjadi.
1. 7 Metodologi Penelitian
Berikut adalah bagan perencanaan metodologi penelitian :
5
1. 8 Sistematika Penulisan
Dalam mempermudah memberikan gambaran tentang isi dan
skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai data penelitian yang berisikan teori – teori
dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan teori pemecahan masalah.
Pada bab ini berisi tentang data penelitian diperoleh dari bagaimana
menganalisanya. Oleh karena itu, pada bab ini menguraikan tentang lokasi
penelitian teknik pengumpulan data, diagram alir, dan analisa.
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian serta pengolahan atau
perhitungan data dan analisa terhadap hasil – hasil yang diperoleh pada
sub bab – bab sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas hasil pembahasan,
analisa data yang bisa diberikan berdasarkan pembahasan yang dibuat.