Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
FPSO (Floating Production and Storage Offloading) merupakan
salah satu struktur terapung yang dipasang di sekitar ladang minyak dan
gas bumi lepas pantai yang berfungsi untuk menerima, memproses,
menyimpan dan menyalurkan atau mengirim minyak dan gas bumi. Sistem
offloading yang digunakan pada

Gambar 1.1 Tipikal omponen produksi sistem FPSO

Bangunan lepas pantai atau anjungan lepas pantai(offshore),


merupakan suatu struktur atau bangunan yang dibuat dilepas pantai guna
mendukungnya proses eksplorasi dan eksploitasi bahan minyak bumi dan
gas alam. Dalam membangun bangunan lepas pantai ini diperlukannya
proses perencanaan dan perancangan dengan memperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi konsep dari perancangan struktur bangunan
lepas pantai(offshore) guna dapat menentukan pula letak dari struktur
bangunan lepas pantai yang akan dilaksanakan pembangunan bangunan
lepas pantai.

1
2

Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi konsep


perancangan struktur bangunan lepas pantai(offshore), diantaranya :
 Riset lapangan.
 Peramalan permintaan.
 Analisa kecenderungan pasar.
 Perkembangan teknologi metode perancangan.
 Perubahan peraturan yang berlaku.
 Inovasi baru.
 Perkembangan teknologi material dan fabrikasi.

Dalam penentuan letak struktur bangunan lepas pantai ada 2 hal


yang sangat penting untuk diperhatikan, diantaranya :

1. Lokasi Geografis

Sebelum menentukan suatu lokasi untuk dibangunnya bangunan lepas


pantai maka terlebih dahulu mengetahui bagaimana keadaan kondisi lokasi
tersebut, seperti memperhatikan pondasi, jumlah sumur yang dibutuhkan
serta penentuan metode pengangkutan kontruksi ke lokasi dan minyak atau
gas ke tempat pendistribusian.

2. Karakteristik Lingkungan

Karakteristik lingkungan adalah keadaan yang ada pada struktur bangunan


lepas pantai saat dioperasikan. Kondisi tersebut dapat kita peroleh disaat
peninjauan lokasi geografis yang telah dilakukan secara berkala untuk
mendapatkan data-data yang begitu akurat. Adapun tujuan pengambilan
data-data tersebut yaitu dapat diprediksi gejala alam yang mungkin timbul
pada saat pengoperasian bangunan lepas pantai yang dalam
bentuk angka.Pada kondisi lingkungan dapat dibedakan dalam 2 kategori
yakni : Kondisi lingkungan normal , dan kondisi lingkungan ekstrim.
3

1. 2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka dapat diambil


untuk dapat mengidentifikasinya. Hal – hal yang harus diperhatikan,
yaitu :

 Kondisi meteorologi dan oseanografi terbaru pada lokasi yang akan


ditentukan letak dinamisnya;

 Sistem tambat yang diperlukan

 Penganalisaan dengan parameter geohazard, dan;

 Desain teknik untuk FPSO yang diusulkan;

1. 3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menentukan lokasi yang dinamis untuk bangunan
lepas pantai ?
2. Jenis apa saja yang dapat digunakan dalam sistem tambat(mooring
system)?
3. Bagaimana analisa geohazard terhadap bangunan lepas pantai ?
4. Bagaimana perhitungan yang digunakan dalam analisa yang
dilakukan ?

1. 4 Batasan Masalah

Agar analisa dapat dilaksanakan lebih fokus, sempurna, dan


mendalam maka penulis memandang permasalahan penelitian yang
diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh karena itu, penulis membatasi
diri hanya berkaitan dengan penentuan lokasi secara dinamis terhadap
bangunan lepas pantai atau offshore FPSO dengan analisa geohazard.
4

1. 5 Tujuan Penelitian
Dalam melakukan analisa atau penelitian, diperlukan tujuan untuk
mencapai yang ingin dicapai, diantaranya :
a. Guna memastikan kondisi terbaru untuk mendukung desain teknik
untuk FPSO yang diusulkan.
b. Dapat mengetahui sistem tambat yang digunakan pada struktur
terapung;
c. Mampu menghitung perhitungan yang ada dalam analisa yang
dilakukan.

1. 6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian, yakni diantara lain :
a. Dapat mengetahui pengertian dari FPSO;
b. Dapat memahami mengenai analisa geohazard;
c. Dapat memahami kondisi meteorologi dan oseanografi suatu tempat.

1. 7 Metodologi Penelitian
Berikut adalah bagan perencanaan metodologi penelitian :

Penelitian Identifikasi
Studi Literatur
Pendahuluan Masalah

Pengumpulan Pengolahan Analisis Data


Data Data

Kesimpulan
dan Saran

Tabel 1. 1. Aliran metode penelitian yang dilakukan.


5

1. 8 Sistematika Penulisan
Dalam mempermudah memberikan gambaran tentang isi dan
skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini mengemukakan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan


masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi mengenai data penelitian yang berisikan teori – teori
dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan teori pemecahan masalah.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang data penelitian diperoleh dari bagaimana
menganalisanya. Oleh karena itu, pada bab ini menguraikan tentang lokasi
penelitian teknik pengumpulan data, diagram alir, dan analisa.

BAB IV : ANALISIS DATA PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian serta pengolahan atau
perhitungan data dan analisa terhadap hasil – hasil yang diperoleh pada
sub bab – bab sebelumnya.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas hasil pembahasan,
analisa data yang bisa diberikan berdasarkan pembahasan yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai