Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yusnia Fauziah

NIM : 1962185
Kelas : Akuntansi KP4 2019

Tugas Resume BAB 6 (Analisis Pengganggaran Modal)


Kegiatan penganggaran modal mencakup dua langkah: (1) bagaimana mengestimasi
aliran kas yang dihasilkan dari investasi tersebut, dan (2) bagaimana mengevaluasi aliran kas
tersebut sehingga bisa diperoleh kesimpulan apakah usulan investasi tersebut layak dilakukan
atau tidak.
1. Menaksir Aliran Kas
Dalam menaksir aliran kas, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan :
- Aliran kas versus keuntungan akuntansi.
- Incremental cash flow: sunk cost, biaya kesempatan (opportunity cost) dan
kanibalisasi pasar.
- Fokus pada aliran kas karena keputusan investasi, bukan karena keputusan pendanaan.
Jenis-jenis aliran kas berdasarkan dimensi waktu dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Aliran kas awal (initial cash flow)
Aliran kas awal terjadi di awal kegiatan investasi. Biasanya diasumsikan
terjadi pada tahun ke 0 (sebelum investasi dilakukan). Aliran kas tersebut biasanya
merupakan aliran kas keluar, dipakai untuk investasi pada aktiva tetap dan investasi
modal kerja.
2. Aliran kas operasional (operational cash flow)
Aliran kas operasional biasanya merupakan aliraan kas masuk, yang diperoleh
setelah perusahaan beroperasi.
3. Aliran kas terminal (terminal cash flow)
Aliran kas terminal terjadi pada akhir proyek investasi. Biasanya ada 2 item
yang terjadi pada akhir proyek yatu: (1) Penjualan nilai residu aktiva tetap, dan (2)
modal kerja kembali.

2. Kriteria Penilaian Investasi


Ada beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi antara
lain :
1. Payback Period
Kelemahan dari metode payback period adalah: (1) Tidak memperhitungkan
nilai waktu uang, dan (2) Tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode
payback.
2. Discounted Payback Period
Metode ini tidak tidak bisa menghilangkan kelemahan yang kedua, yaitu tidak
memperhitungkan aliran kas diluar payback period.
3. Accounting Rate of Return (AAR)
Metode AAR menggunakan keuntungan sesudah pajak, dibagi dengan rata-
rata nilai buku investasi selama usia investasi. AAR mempunyai kelemahan yang
mencolok, yang sama dengan payback period. Pertama, AAR menggunakan ‘input’
yang salah, yaitu laba akuntansi, bukannya aliran kas. Input yang salah akan
menghasilkan output yang salah juga (garbage in garbage out). Kedua, AAR tidak
memperhitungkan nilai waktu uang. Kemudian besarnya cut-off rate juga tidak
mempunyai justifikasi teoritis yang kuat.
4. Net Present Value (NPV)
Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan
present value aliran kas keluar.
5. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value
aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi:
IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak
6. Profitability index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan
present value aliran kas keluar. Dalam situasi keterbatasan modal (capital rationing),
PI digunakan untuk meranking usulan investasi.

 Perbandingan Metode NPV, IRR, dan PI


Dari kelima metode diatas, hanya metode NPV, IRR, dan PI yang mempunyai
landasan teoritis paling kuat. Ketiganya memperhitungkan nilai waktu uang,
memfokuskan pada aliran kas, dan memperhitungkan semua aliran kas yang relevan.
Kesimpulan perbandingan antara NPV, IRR, dan PI yaitu :
- Jika terjadi konflik antara NPV dengan IRR, maka NPV yang dipilih (yang lebih
dipercaya)
- Jika terjadi konflik antara NPV dengan PI, maka NPV yang lebih dipercaya
- Bagaimana yang terjadi di prakteknya?

 Kriteria Investasi dalam Praktek


Pada kondisi normal, ketiga metode tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang
konsisten satu sama lain. Dalam beberapa situasi, bisa terjadi konflik
(ketidakkonsistenan) antara ketiga metode tersebut. Jika terjadi konflik, NPV yang
seharusnya dipakai sebagai kriteria investasi. Alternatif lain dengan menggunakan IRR
atau PI untuk aliran kas tambahan (inceremental cash flow), atau MIRR (Modified
Internal Rate of Return), jika kita ingin memakai IRR. Alternatif kiteria investasi tersebut
menghasilkan kesimpulan yang sama dengan kesimpulan dari NPV.

Anda mungkin juga menyukai