Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yusnia Fauziah

NIM : 1962185
Kelas : Akuntansi KP4 2019

Tugas Resume BAB 11 (Biaya Modal)


A. Biaya Modal
Biaya modal bisa diartikan sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi
risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Biaya modal dipakai sebagai
discount rate untuk perhitungan analisis penganggaran modal. Discount rate tersebut sering
juga disebut sebagai biaya modal rata-rata tertimbang.
B. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang
Biaya modal pada dasarnya merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari biaya modal
individual. Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang tersebut kita harus
melakukan beberapa langkah:
1. Mengidentifikasi Sumber-Sumber Dana.
Secara umum ada dua jenis sumber dana yang paling sering digunakan, yaitu hutang dan
saham. Hutang bisa terdiri atas hutang bank atau hutang melalui obligasi.
2. Menghitung Biaya Modal Individual (biaya modal untuk setiap sumber dana)
- Biaya Modal hutang (kd) merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan yang berkaitan
dengan penggunaan hutang. Karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak, biaya
modal hutang dihitung net pajak.
- Biaya Modal Saham Preferen. Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara
hutang dengan saham Perhitungan biaya modal saham preferen mudah dilakukan, sama
seperti perhitungan biaya hutang. Paramater yang akan diestimasi relatif jelas.
- Biaya Modal Saham Biasa. Biaya modal saham lebih sulit dihitung karena melibatkan
biaya kesempatan (opportunity cost) yang tidak bisa diamati secara langsung. Biaya
modal saham dapat dilakukan melalui beberapa metode: DCF, bond-yiled, dan CAPM.

3. Menghitung Proporsi dari Masing-masing Sumber Dana


Idealnya, nilai pasar yang sebaiknya dipakai sebagai dasar perhitungan proporsi sumber
dana. Meskipun nilai pasar idealnya merupakan pilihan terbaik untuk menghitung komposisi
sumber dana, tetapi informasi tersebut tidak tersedia dengan mudah. Salah satu alternatif
adalah menggunakan nilai buku. Nilai buku bisa diambil dari neraca keuangan perusahaan.
4. Menghitung Rata-rata Tertimbang dengan Menggunakan Proporsi Dana sebagai
pembobot.
Jika perusahaan menerbitkan saham baru, biaya emisi (flotation cost) akan muncul. Biaya
tersebut dipakai untuk membayar biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham, seperti
biaya akuntan, mencetak saham, dan lainnya. Penerimaan kas bersih dengan demikian akan
lebih kecil setelah biaya emisi tersebut dimasukkan.
C. Biaya Modal Marjinal dan Biaya Modal Rata-rata
Biaya modal marjinal merupakan biaya modal yang diperoleh sebagai akibat
bertambahnya dana modal yang diperoleh. Dalam perhitungan biaya modal, biaya modal
marjinal adalah biaya modal yang relevan, karena biaya tersebut mencerminkan biaya di
masa mendatang (yang akan diperoleh). Biaya modal rata-rata mencerminkan informasi masa
lampau, yang tidak relevan lagi.
D. Lompatan dalam Biaya Modal Rata-rata Tertimbang dan Skedul Investasi
Jika biaya modal salah satu komponen berubah, maka akan ada lompatan dalam biaya
modal rata-rata tertimbang. Lompatan WACC bisa terjadi karena meningkatnya biaya modal
individual. Lompatan WACC bisa terjadi lagi jika komponen biaya modal yang lain
mengalami perubahan.
E. Pertimbangan Dinamis: Review Biaya Modal secara Regular
Kondisi perusahaan dan lingkungannya selalu berubah. Risiko dan kesempatan investasi
perusahaan berubah. Perubahan ini mengakibatkan perubahan komposisi struktur modal yang
baru dan juga perubahan tingkat keuntungan yang disyaratkan (biaya modal). Kondisi
lingkungan yang berubah juga mengakibatkan perubahan biaya modal. Karena situasi
berubah secara dinamis, perusahaan perlu mengevaluasi biaya modal rata-rata tertimbangnya
secara periodik.

Anda mungkin juga menyukai