IDENTITAS SISWA NAMA LENGKAP : LATHYFA ASYRAQ NOMER ABSEN : 22 KELAS : XI MIPA 5 HASIL PENGAMATAN :
1. Nilai pendidikan karakter beserta contoh kalimatnya dan analisis makna.
Nilai No. Pendidikan Kalimat Dalam Lagu Makna Karakter 1. Rajin mula sregepa ibadahe ben 1. Terdapat nilai slamet akhirate muga Allah pendidikan karakter ngersakake rajin karena pada lirik lagu tersebut arti: memberikan kalimat oleh karena itu rajinlah perintah untuk rajin beribadah agar selamat beribadah. Kalimat akhiratnya, moga (semoga) perintah ditunjukan oleh Allah meridhoi. adanya diksi mula (oleh karena itu) dan diksi sregepa berasal dari kata dasar sregep + panambang -a / akhiran -a, sregepa (rajinlah)
2. Manfaat rajin beribadah
juga disampaikan pada lirik tersebut yaitu agar selamat besuk di kehidupan akhirat (setelah mati/ setelah kehidupan di dunia)
2. Bersabar Ya wes ben mung dipendhem 1. Terdapat nilai karakter
hawa nepsu sing ning njero rajin karena pada lirik dhadha lagu tersebut terdapat Becik diikhlasna sabara lan anjuran untuk sabar dan nrima ikhlas menerima dengan lapang. Hal ini Arti: Ya sudah hanya memendam ditunjukan dari kalimat hawa nafsu dalam dada yang diawali kata “Becik Lebih baik diikhlaskan sabar ”yang berarti sebaiknya. dan menerima dengan lapang Dan kata berikutnya yaitu sabara yang berasal dari kata sabar+a panambang- a dari kata tersebut membuat kata sabar menjadi sabarlah.
2. Selain itu, juga terdapat
anjuran untuk ikhlas. Dalam lirik tersebut dapat disimpulkan bahwa ikhlas yang dimaksud adalah ikhlas dalam menerima keadaan diri dengan lapang dada karena hawa nafsu yang tidak bisa terpenuhi.
3. Ikhtiar atau Ya wis ben dilakoni nganti 1. Terdapat nilai ikhtiar
sakuwat-kuwate ati atau usaha karena usaha Pesenku mung siji, sing ati- terdapat lirik Ya wis ben ati dilakoni nganti sakuwat- Isane mung ndonga, ndonga kuwate ati dan kalimat saben dinten Isine mung ndonga, ndonga saben dinten Artinya: yang berarti hal yang Ya sudah dijalani sekuat dapat kita lakukan yaitu mungkin berusaha menjalani ini Pesanku hanya satu, berhati- semua sekuat mungkin hatilah dan berdoa setiap hari. Bisanya hanya berdoa setiap hari 2. Kata isane berawal dari kata dasar bisa yang dipersingkat menjadi isa + ne yang berarti bisanya sehingga mengandung makna pasrah.
4. Tawakal Aja neka-neka, aja tindak ala 1. Nilai tawakal terdapat
Tawakal marang sing kuwasa pada lirik Tawakal marang sing kuwasa yang Artinya: berarti Tawakal kepada Jangan macam-macam, yang kuasa dan perlu jangan bertindak buruk diketahui tawakal ini Tawakal kepada Yang Kuasa dilakukan setelah kita telah berikhtiar.
2. Juga terdapat larangan
bertindak buruk karena diawali dengan kata Aja yang berarti jangan. Dan kata neka-neka termasuk dalam jenis dwilingga salin swara yang membuat kata tersebut bermakna banyak atau jamak.
2. Amanat yang ada dalam lagu tersebut
1. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang tau kapan dia akan meninggal maka dari itu sudah sepatutnya kita berusaha memperbaiki diri dengan mencoba menghindari perbuatan buruk. 2. Kita perlu berikhtiar terlebih dahulu sebelum bertawakal. Karena “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d:11). 3. Kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu, karena hawa nafsu manusia tidak akan pernah ada habisnya. 4. Memendam hawa nafsu dengan ikhlas dan sabar menerima keadaan diri. 5. Godaan setan itu sangatlah berat karena setan selalu menawarkan kenikmatan- kenikmatan palsu maka sangat penting bagi kita untuk membentengi diri dengan memperbanyak ibadah. 6. Sudah sepatutnya kita rajin beribadah dan menjaga hablum minallah serta hablum minannas agar selamat dunia akhirat. 7. Jangan bertindak macam-macam atau senantiasa berhati-hati dalam bertindak karena semua perbuatan itu akan dihitung balasannya. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8) 3. Analisis kata dasar dan imbuhan pada tembung andhahan No. Tembung Andhahan Pangudhale 1. Akhirate akhirat + panambang -e 2. ngati-ati ati – dwilingga + ater- ater hanuswara ‘ng-’ menjadi (ng- + (ati-ati)) 3. Godhane Godha + panambang –ne 4. Ngajak Ater- ater hanuswara Ng- + Ajak 5. Sedane Seda + panambang -ne 6. Nakal-nakale Dwilingga + panambang –e menjadi ((nakal-nakal) + e) 7. Getune Getun + panambang –e 8. Sregepa Sregep + panambang –a 9. Ibadahe Ibadah + panambang –e 10. Ngersakake Ater-ater hanuswara “ng-“ + kersa + ake menjadi (ng- + (kersa) + ake) 11. Dilakoni Ater-ater tripurusa “di-“ + lakon + panambang –i menjadi (di- + (lakon)+ -i 12. Sakuwat-kuwate Ater ater sa- + Dwilingga + panambang –e menjadi (sa- + (kuwat-kuwat) + -e) 13. Isane Saka tembung Bisa dadi Isa + panambang –ne 14. Ndonga Ater-ater hanuswara “an-“ + donga. Luluh menjadi ndonga 15. Dipendhem Ater-ater tripurusa “di-“ + pendhem 16. Njero Ater-ater hanusawara “an-“ + jero. Luluh menjadi njero 17. Diikhlasna Ater-ater tripurusa “di-“ + ikhlas + panambang –na 18. Sabara Sabar + panamambang –a 19. Nrima Ater-ater hanuswara “an-“ + trima. Luluh menjadi nrima. 4. Komentar, terkait tata cara penulisan aksara jawa pada kata berikut (1) “akhirate”,(2)”na’udzubillah”,(3)”getune”,(4)”sedane”,(5)”pangeran
No. Kata Komentar Tata Tulis
1 Akhirate 1. berasal dari kata akhirat (dari bahasa arab) + panambang e, kata akhirat, huruf vokal a harus ditulis menggunakan aksara swara a, tidak boleh menggunakan aksara jawa ha 2. kata akhirat berakhir dengan konsonan t, maka penulisan aksara jawa harus memakai double t atau diberi pasangan ta di bawah aksara ta
2 Na’udzubillah Merupakan kata serapan sehingga terdapat aksara
khusus yang digunakan sebagai penulisan. Yaitu pada “dzu” menggunakan tembung rekan dza ditambahi suku.
3 Getune Kata getun berakhir dengan konsonan n, maka
penulisan aksara jawa harus memakai double n dengan cara memberi pasangan na dibawah aksara na.
4 Pangeran Kata Pangeran harus ditulis menggunakan aksara
murda pa karena merupakan huruf yang harus ditulis kapital.