Senyawa amin alifatis ini (1963) dengan gugus nitril (-CN) digunakan pada angina variant dan stabil, juga pada aritmia (tachyaritmia supraventrikuler). Verapamil juga efektif pada hipertensi ringan sampai sedang dan dapat mencegah reinfark setelah seran an jantung jika ada kontraindikasi bagi beta-blocker. Kombinasi dengan obat-obat lain yang bekerja kardiosupresif atau menghambat pembentukan/penyaluran rangsangan harus dihindari. Misalnya kombinasi dengan beta-blocker dan antiaritmika dapat menimbulkan gangguan penyaluran AV kuat, hipotensi atau gagal jantung. Resorpsi dari usus ±90% dengan BA lebih kurang 43% berhubung FPE besar, PP-nya ±90%, plasma-t1/2 4,5-12 jam. Di dalam hati, zat ini dirombak menjadi lebih kurang 12 metabolit (termasuk norverapamil aktif), yang diekskresikan lewat kemih (70%) dan feses (15%). Efek samping yang tersering adalah hipotensi, bradycardia dan insufisiensi jantung, serta obstipasi. Jarang AV-blokade, nyeri kepala, udema kaki dan efek umum lainnya. Dosis: pada angina stabil/variant: 1-2 dd 240 mg tablet SR (Slow Release), pada hipertensi, aritmia: 3-4 dd 80 mg, maks. 720 mg sehari untuk beberapa minggu.
5e. Diltiazem: Herbesser, Cordizem, Tildiem
Derivat 1,5-benzothiazepin ini (1973) bandingkan dengan rumus tranquilizer klobazepam) sama penggunaannya dengan verapamil, adakalanya juga melalui injeksi pada angina instabil. Diltiazem merupakan obat primer untuk angina variant dan obat pilihan kedua untuk angina stabil. Juga digunakan sebagai obat antiaritmia kelas IV. Permulaan dan penghentian pengobatan harus secara berangsur untuk menghindari efek samping yang tidak dinginkan. Resorpsi dari usus lebih dari 90%, tetapi BA hanya ±40% karena FPE tinggi. PP ±80%, plasma-t1/2 4-8 jam, ekskresi lewat feses (65%) sebagai metabolit (termasuk desasetildiltiazem aktif) dan secara utuh lewat urin (1-4%). Efek sampingnya mirip verapamil. Dosis: angina variant/stabil oral 3-4 dd 60 mg, maks. 3 dd 120 mg, hipertensi 3 dd 60 mg, bila perlu dinaikkan sampai 3 dd 120 mg. Aritmia v. 1 dd 0,25-0,3 mg/kg dalam 2 menit.
2Cc. Diltiazem: Tildiem, Herbesser Derivat benzotiazin ini (1973) berkhasiat vasodilatasi lebih kuat daripada verapamil, tetapi efek inotrop negatifnya lebih ringan. Penggunaannya sama dengan verapamil pada angina variant/stabil, hipertensi dan aritmia tertentu. Daya kerjanya terletak antara nifedipin dan verapamil serta sering kali digunakan pada terapi angina, karena tidak menimbulkan tachycardia. Dosis: angina dan hipertensi semula oral 3-4 dd 60 mg, maks. 3 dd 120 mg. Aritmia: i.v. 1 dd 0,25-0,3 mg /kg dalam 2 menit
Tjay, T. H & K, Rahardja. 2015. Obat-Obat Penting Ed. 7. PT Elex Media Komputindo : Jakarta.