Jamur, bakteri, virus, dan protozoa yang menjadi penyebab pneumonia
terhirup/teraspirasi dan masuk ke paru-paru sehingga terjadi proses peradangan dan mengakibatkan infeksi yang membuat kerja sel goblet meningkat (sel goblet: berfungsi memproduksi lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin & as. Lambung) sehingga produksi sputum meningkat yang mengakibatkan akumulasi sputum dijalan napas dan muncul masalah keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Akumulasi sputum yang bersifat basa dapat tertelan ke lambung sehingga lambung berusaha untuk menyeimbangkan asam-basa dan terjadi peningkatan asam lambung disertai gejala mual muntah yang akan memunculkan masalah keperawatan Defisit Nutrisi. Proses peradangan juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan suhu tubuh dan produksi keringat meningkat sehingga muncul masalah keperawatan Hipertermia dan Hipovolemia. Dalam proses terjadinya peradangan eksudat dan serous masuk ke dalam alveoli sehingga SDM (sel darah merah) dan leukosit PMN (leukosit dg inti terpecah/granulasit) mengisi alveoli dan terjadi konsolidasi (tahap awal pneumonia, terjadi dalam waktu 24 jam pertama, infeksi menyebar ke hilus & pleura ditandai dg batuk dan napas berat) di paru, sehingga complience (kemampuan paru utk mengembang) paru menurun, suplai 02 ikut menurun, dan menyebabkan Intoleransi Aktivitas. Eksudat yang masuk ke dalam alveoli membuat terjadinya peningkatan konsentrasi protein cairan alveoli dan tekanan hidrostatik meningkat, difusi menurun, dan terjadi akumulasi cairan di alveoli yang menekan saraf sehingga muncul masalah keperawatan Nyeri Akut dan Gg. Pertukaran Gas