JOURNAL READING
201910401011006
Kelompok H-32
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
Judul :
Peneliti :
Media Publikasi :
Tahun :
2017
Reviewer :
Metode Penelitian :
Penelitian ini menggunakan data cross sectional yang terdiri dari populasi
muslim yang melakukan shalat secara khusyu’ dan tidak khusyu’ (usia 16-30
tahun). Diambil dari kota Islamabad dan Abbottabad mulai 1 April 2015
Hasil :
Total peserta yang diteliti sebanyak 174, dengan rata-rata usia adalah 21,57
(SD = 2,05). Diantara mereka, laki-laki sebanyak 62% dan 88% memiliki
dan kesehatan mental dengan nilai 0,83-0,93 memiliki skala yang baik dan
dapat diterima.
Uji t sampel independen: kekhusyu’an orang shalat >> tidak shalat (p<0,01).
secara signifikan lebih tinggi bagi mereka yang melakukan shalat secara
kesehatan mental.
dikorelasikan dengan skor terbalik, yaitu semakin tinggi (atau positif) nilai
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleem dkk
mahasiswa dan mahasiswi usia 16-26 tahun dari program sarjana dan
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pajevic dkk
secara rutin memiliki tingkat depresi, histrionik, psikopat, dan paranoia yang
jauh lebih rendah (p<0,01) dibandingkan dengan veteran perang yang tidak
tahun.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reza (2015)
Mental” bahwa jamaah (usia 23-60 tahun) yang rutin melaksanakan ibadah
memiliki tingkat kesehatan mental yang baik. Hal ini dikarenakan, ibadah
dalam konteks agama Islam (shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan ibadah
hubungan positif dan signifikan antara skor religiositas dan skor kesehatan
mental pada remaja pesantren (usia 12-17 tahun) dengan p<0,01. Hal ini
perasaan mencintai dan dicintai Allah SWT, kesadaran akan kehadiran Allah
bertawakal atau menyerahkan diri, perasaan khusyu’, dekat dan akrab ketika
kitab suci Al-Qurán dan sebagainya), dimensi intelektual (rukun iman dan
Shalat wajib yang dilakukan umat Muslim sebanyak 5x dalam sehari dengan
apakah hal tersebut mencerminkan keadaan otak yang berbeda terkait dengan
dkk, 2015).
Kelebihan :
Isi dari jurnal singkat, padat, dan jelas sehingga mudah dimengerti.
Data dan tabel cukup lengkap, serta membahas sesuai dengan tujuan
penelitian.
kesehatan mental.
Kekurangan :
Penelitian ini memiliki sampel dan waktu yang relatif terbatas. Diperlukan
kesehatan mental.
Kesimpulan :
Orang-orang yang melakukan shalat secara teratur dan penuh perhatian (khusyu’)
memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang
tidak shalat dan shalat dengan tidak khusyu’. Pendidikan shalat dan kekhusyu’an
Daftar Pustaka :
Ijaz, S. Khalily, MT. Ahmad, I. 2017. Mindfulness in Salah Prayer and its
10.1007/s10943-017-0413-1.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/psikis/article/view/561/499.
http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/index.