Anda di halaman 1dari 17

JURNAL READING

Anti-inflammatory / Anti-Oxidant Activity of Ingredients of Sunscreen


Products? Implications for SPF

Pembimbing:
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK

Disusun Oleh:
Tita Retno Intansari – 201910401110126

SMF ILMU KULIT DAN KELAMIN RS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
Paparan ultraviolet radiation (UVR) pada kulit manusia menyebabkan
banyak perubahan kulit yang bersifat akut maupun kronis

Efek akut : erythema (sunburn), Efek kronis : photocarcinogenesis and


Introduction pigmentation and immunosuppression photoageing

Keduanya disebabkan oleh perubahan pada tingkat molekular dan selular


• kerusakan DNA,
• pembentukan reactive oxygen species (ROS),
• peningkatan mediator inflamasi, melanogenesis, dan apoptosis
Peningkatan jumlah kasus kanker kulit.

Sangat dianjurkan penggunaan tabir surya/sunscreen untuk


membantu melindungi dari ultraviolet radiation (UVR)

Tingkatan perlindungan tabir surya terhadap kejadian eritema


(“sunburn”) diekspresikan sebagai Sun Protection Factor (SPF)

Penggunaan tabir surya tidak 100% efektif dalam mencegah transmisi


radiasi sinar UV.

Bahkan penggunaan tabir surya dengan SPF50 dapat menyumbangkan


kejadian eritema “sunburn” sebanyak 2%

Paparan radiasi sinar UV sangat berperan dalam penuaan kulit dan perkembangan
kanker kulit melalui reaksi inflamasi.
Beberapa masalah / kekhawatiran yang muncul akhir-akhir ini 
akurasi dari SPF yang ada pada produk tabir surya (yang
mengandung bahan-bahan yang bersifat AI/AO) seperti
bisabolol, allantonin atau 18b-Glycyrrhetinic acid terhadap
kejadian eritema “sunburn”

Kandungan dalam tabir surya itu Tidak ada perbedaan yang signifikan
sendiri, seperti salisilat dapat berperan antara SPF tabir surya yang
sebagai AI/AO mengandung bahan AI/AO atau tidak
Untuk mengetahui pengaruh bahan-bahan yang bersifat anti
inflamasi dan antioksidan pada tabir surya dalam rangka menekan
Aim
respon eritema “sunburn” akibat radiasi sinar UV (UVR-induced
erythemal response)
Material and
methods  Formulasi : oil in water (O/W) dengan SPF 30

Sunscreen products  UVR filters homosalate, ethylhexyl salicylate, titanium dioxide,


butyl methoxydibenzoylmethane and octocrylene
In vivo determination of Sun
Protection Factor (SPF)
Study 1 : Formulasi tanpa bahan AI/AO Study 2 : Formulasi tanpa bahan
Statistic (kontrol) dan 1.0% Tocopheryl Acetate, AI/AO (kontrol) dan Glycyrrhiza
0.1% Glycyrrhetinic Acid, atau 5.0% Inflata Root Extract (0.025%)
Panthenol
Material and Penelitian terhadap SPF dilakukan berdasarkan international
methods standard protocol ISO24444:2010

Sunscreen products  Determinasi eritema kulit dievaluasi 20 4 jam setelah paparan sinar

matahari. Selain itu juga dilakukan pembacaan tambahan 5 jam


In vivo determination of Sun
setelah paparan
Protection Factor (SPF)

Statistic Penelitian melibatkan 10 orang dengan Fitzpatrick skin types I, II


and III
Material and
methods
Sunscreen products

In vivo determination of Sun


Protection Factor (SPF)

Statistic
Material and  Statistical analysis was performed using SAS-Institute JMP.Pro 14
methods software

 Normality was probed using a Shapiro and Wilk’s W-Test


Sunscreen products
 Normal data were analysed using a Student’s t-test
In vivo determination of Sun
Protection Factor (SPF)  Non-normal data were analysed using a Wilcoxon Signed Rank
test
Statistic
Results and
Discussion
These results are in line with those of Werner et al, 2017. who studied the influence of
bisabolol and D-panthenol (each up to 1.0%) on determined in vivo SPF, once again,
no significant influence of these AI / AO ingredients on SPF values was measured in
this study

Staton and Feng 2015, they found no evidence for AI/AO activity because of
the inclusion of high concentrations of certain UVR filters in a SPF100
product.
Pada penelitian ini, disebutkan bahwa bahan AI/AO tidak memberikan efek
pada nilai SPF itu sendiri

 Under-performance Hal ini dapat disebabkan karena adanya kesalahan


dalam penggunaannya, diantaranya :
Conclusion  Penggunaan tidak sesuai dosis

 Tidak diaplikasikan secara merata

 Tidak dilakukannya re-application


TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai