ABSTRACT
Tests for the determination of SPF value were calculated
Tanggal Submit: from the seven sunblock and brandes sunscreen preparation
5 April 2020 which were analyzed using 96% etanol solvent and kloroform,
ranging from 17.21-26.88. The results of the VA-14 sample
Tanggal Review: calculation have the lowest SPF value (SPF = 17.21) and the ES-
4 Mei 2020 30 sample has the largest SPF value calculation results from the
seven samples (SPF ES-30 = 26.88). The seven samples are
Tanggal Publish
samples that have well-known brands in Indonesia. Of the seven
Online:
5 Juni 2020
cosmetics samples, six samples had a% recovery in accordance
with the standard between 80-120%, but one product, namely
SA-35, had a recovery rate of 73.23%. Organoleptic test results
showed that the overall type of cream was m / a, fragrance, color
from milky white, light brown, and light green. The pH value
between 6.8-7.5 according to the quality standard of sunscreen
preparations in SNI 16-4399-1966, the pH value for sunscreen
preparations is 4.5-8.0. Thus, the results of the seventh pH of the
sample are still within good standard limits for cream
preparations containing sunscreen.
29
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
efek buruk bagi kesehatan (L. Mbanga, timbul dua tipe reaksi melanin, seperti
et al., 2014). penambahan melanin secara cepat ke
Sinar UV dibagi menjadi tiga permukaan kulit dan pembentukan
daerah, yaitu: UV C (100-290 nm), UV tambahan melanin baru. Akan tetapi,
B (290- 320 nm), dan UV A (320-400 apabila kulit terpapar sinar UV secara
nm) dimana sinar UV C dapat tersaring terusmenerus dapat mengakibatkan
oleh lapisan atmosfer dan tidak dapat hiperpigmentasi yang dapat memicu
sampai ke permukaan bumi, UV B dapat timbulnya noda hitam pada kulit dan
menetrasi lapisan permukaan kulit yang kerusakan kulit lainnya, seperti penuaan
paling atas, dapat menyebabkan dini dan kanker kulit (Trenggono, 2007).
terjadinya kerusakan DNA dan terbakar Oleh karena itu, untuk menjaga
surya, dan sinar UV A yang dapat kulit dari efek buruk radiasi sinar UV,
menetrasi lapisan kulit lebih dalam maka diperlukan perlindungan
sampai lapisan dermis, dapat menggunakan tabir surya (Maloney F.J.,
menyebabkan terjadinya penuaan, 2002). Tabir surya merupakan sediaan
pigmentasi, eritema, tanning, dan kosmetik yang digunakan dengan
kerusakan DNA akibat adanya senyawa maksud memantulkan atau menyerap
oksigen reaktif atau ROS (Reactive secara aktif cahaya matahari terutama
Oxcygen Species). Efek buruk jika pada daerah dengan emisi gelombang
terpapar sinar UV terlalu lama dapat ultraviolet dan inframerah, sehingga
menyebabkan terjadinya kanker kulit, dapat mencegah terjadinya gangguan
terbakar surya, kerusakan mata seperti kulit karena sinar UV (Draelos dan
katarak dan melanoma, penuaan kulit Thaman, 2005). Berdasarkan kandungan
secara prematur, pigmentasi, eritema, zat aktifnya, sediaan tabir surya
dan kerusakan sistem imun (Ansel, dibedakan menjadi dua yaitu sunblock
2008) dan sunscreen. Sunblock merupakan
Kulit manusia pada dasarnya sediaan tabir surya yang mekanisme
memiliki mekanisme tersendiri untuk kerjanya secara fisik memantulkan sinar
melindungi dari bahaya sinar UV, yaitu UV, sedangkan sunscreen secara kimia
dengan melakukan pembentukan menyerap sinar UV agar tidak
butirbutir pigmen (melanin) yang akan menyerang sel kulit.
memantulkan kembali sinar UV. Jika Pada penelitian ini akan
kulit terpapar sinar matahari, maka akan dilakukan analisis perbandingan nilai
30
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
31
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
32
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
yang diuji sebanyak tujuh sampel yang berwarna putih susu sebanyak dua buah,
diambil di daerah Denpasar dan Badung. warna coklat muda sebanyak tiga buah,
Uji organoleptik meliputi uji bau, warna, dan warna hijau muda sebanyak dua
tekstur, dan tipe krim. Hasil dapat dilihat buah. Secara keseluruhan tujuh sampel
pada Tabel 1. Dari hasil uji organoleptis memberikan hasil yang baik untuk
ke-tujuh sampel secara keseluruhan organoleptis, sehingga konsumen dapat
memiliki bau khas yang wangi dan nyaman untuk menggunakan produk
tekstur yang lembut. Tekstur yang tersebut tanpa mengurangi nilai kemasan
lembut menyatakan bahwa sampel krim produk yang bagus.
yang diuji bersifat homogen. Tidak
ditemukannya tekstur sampel yang Nilai pH Sediaan Kosmetik
lengket, wangi, dan secara keseluruhan Pengujian pH ke-tujuh sampel
meresap di kulit. Warna krim bervariasi kosmetik diperoleh rata-rata mulai dari
dari warna putih susu hingga hijau muda pH 6,0-8,0 yang disajikan pada Tabel 2.
dan coklat muda. Jumlah sampel yang
33
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
34
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
adalah antara 80-120% (Niazy, 2004). penyimpangan yang jauh antara nilai
Dari hasil yang diperoleh, ke-enam SPF yang tertera pada etiket dengan
sampel telah sesuai mendapatkan nilai SPF hasil penelitian. Berikut hasil
perolehan kembali, namun satu sampel % recovery nilai SPF pada sediaan
menunjukkan nilai perolehan kembali kosmetik dengan menggunakan
sekitar 70%-72%. Hal ini sangat perbandingan pelarut etanol 96% dan
dipertanyakan, karena terjadi kloroform.
Tabel 4 Nilai SPF sampel kosmetik dengan pelarut etanol 96% dan kloroform (1:1)
% Recovery
No. Sampel ID SPF Penelitian SPF Etiket
1 MO-31 26583 31 82,01
2 SA-35 26,03 35 73,23
3 WA-15 19,01 15 120,23
4 VH-14 17,34 14 115,02
5 WL-15 17,87 15 118,38
6 PB-30 25,01 30 83,90
7 ES-30 26,32 30 88,23
Tabel 5 Nilai SPF sampel kosmetik dengan pelarut etanol 96% dan kloroform (1:2)
% Recovery
No. Sampel ID SPF Penelitian SPF Etiket
1 MO-31 26,87 31 82,68
2 SA-35 26,42 35 74,31
3 WA-15 19,13 15 121,06
4 VH-14 17,68 14 115,83
5 WL-15 18,01 15 119,96
6 PB-30 25,65 30 84,37
7 ES-30 26,99 30 89,76
Tabel 6 Nilai SPF sampel kosmetik dengan pelarut etanol 96% dan kloroform (1:4)
% Recovery
No. Sampel ID SPF Penelitian SPF Etiket
1 MO-31 29,97 31 88,67
2 SA-35 28,63 35 77,23
3 WA-15 19,23 15 121,13
4 VH-14 17,98 14 123,34
5 WL-15 18,45 15 123,96
6 PB-30 26,65 30 86,47
7 ES-30 27,05 30 89,98
Penelitian dilakukan modifikasi campuran fase air tetapi juga terdiri atas
pelarut untuk penentuan SPF karena fase minyak. Jumlah fase minyak yang
basis suatu kosmetik tidak hanya lebih banyak dibandingkan fase air
35
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
menyebabkan kelarutan dari SPF tidak tambahan lainnya, seperti ester, emolien
maksimal. Modifikasi tersebut dapat dan pengemulsi yang digunakan dalam
berupa campuran antara pelarut polar formulasi (Ansel, 2008). Karena, tabir
dengan pelarut nonpolar. Pelarut surya dapat berinteraksi dengan
nonpolar dipilih karena fase minyak komponen tambahan lainnya, dan
pada sediaan kosmetik akan interaksi ini dapat mempengaruhi
menyebabkan kelarutan lebih tinggi efektivitas tabir surya. Di sisi lain,
dibandingkan dengan menggunakan penting bahwa memilih SPF harus benar
murni pelarut polar seperti etanol mapun untuk jenis prototype pada masing-
methanol pada penelitian ini (Kaur et al, masing individu. Penerapan tabir surya
2010). harus dilakukan dengan benar (di
Ada banyak faktor yang seluruh tubuh, sebelum paparan sinar
mempengaruhi penentuan nilai SPF, matahari dan diterapkan kembali secara
misalnya, tidak adanya penerapan teratur) dan dalam jumlah yang benar,
metode yang tepat untuk mengevaluasi sekitar 2g / cm2. (Arief, 2009).
produk tabir surya, kombinasi dan
konsentrasi tabir surya, penggunaan SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
pelarut yang berbeda di mana tabir surya
yang telah dilaksanakan dapat
dilarutkan, jenis emulsi, efek dan
disimpulkan :
interaksi komponen tambahan lainnya
1. Ketujuh sampel kosmetik
seperti ester, emolien dan pengemulsi
memiliki tekstur sampel yang
yang digunakan dalam formulasi,
lembut, wangi, dan secara
penambahan bahan aktif lainnya,sistem
keseluruhan meresap di kulit.
pH, viskositas dan emulsi (Garg, 2002).
Warna krim bervariasi dari
Oleh karena itu, untuk
warna putih susu hingga hijau
mengembangkan formulasi kosmetik
muda dan coklat muda dengan
dengan keamanan yang lebih baik dan
nilai pH berada antara rentang
SPF yang tinggi sehingga dapat
6,8-7,8
digunakan oleh prototipe IV Fitzpatrick
2. Penentuan hasil nilai SPF yang
dan klasifikasi IV (rata-rata tipe kulit
dihitung dari ketujuh sampel
asia), perumus harus memahami prinsip
yang dianalisis dengan
fisika, tidak hanya absorbansi UV dari
menggunakan pelarut etanol
zat aktif, tetapi juga komponen
96% dan kloroform yaitu
36
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
37
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805
38
Artini, N. P. R. 2020. Validasi Dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) Pada Sediaan
Sunblock Dan Sunscreen Bermerk Dengan Metode Spektrofotometri. Surabaya : The Journal of
Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (29-38).