A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
a. Reaksi Kimia
Ciri terjadinya reaksi kimia adalah terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna,
terbentuknya gas dan adanya perubahan suhu.
b. Sistem dan Lingkungan
Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita disebut sistem.
Sedangkan segala sesuati yang berada di sekitar sistem (dengan apa sistem itu berinteraksi)
disebut lingkungan.
2. Materi Inti
1) Fakta: Fenomena perpindahan kalor pada reaksi kimia
Dilihat dari proses mereaksikan barium hidroksida dengan ammonium klorida.
Pada dinding gelas kimia akan terasa dingin, hal ini membuktikan adanya perpindahan
kalor dari lingkungan ke dalam sistem sehingga disebut dengan reaksi endoterm.
Sedangkan ketika mereaksikan kalsium oksida dengan air, pada dinding gelas kimia akan
terasa panas/ hangat, hal ini membuktikan adanya perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan sehingga disebut dengan reaksi eksoterm.
2) Konsep: Definisi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Berdasarkan arah perpindahan kalor pada sistem dan lingkungan, maka reaksi
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Ketika
sebuah proses terjadi dimana sistem menyerap kalor, prosesnya disebut endoterm (endo
artinya into/ ke dalam). Selama proses endoterm, kalor mengalir dari lingkungan ke
sistem. Sedangkan suatu proses dimana sistem kehilangan kalor disebut eksoterm (ekso
artinya out of/ dari dalam). Selama proses eksoterm, kalor mengalir dari sistem ke
lingkungan (Brown, 2012, hlm.167).
a. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau
pada reaksi tersebut menghasilkan kalor/ panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif
( – ). Contoh : C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393.5 kJ ; ΔH = -393.5 kJ
Adapun contoh penerapan reaksi eksoterm :
1. Reaksi – reaksi pembakaran, seperti pembakaran kayu, pembakaran metana, dan
pembakaran propana.
2. Reaksi antara karbit dan air untuk proses las.
3. Reaksi antara kapur (CaO) dan air untuk melapisi tembok. Reaksi ini menghasilkan
Ca(OH)2 melalui persamaan reksi berikut:
CaO(S) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq) (panas)
b. Reaksi Endoterm
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
tersebutdibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )
Contoh : CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = +178.5 kJ.
Sedangkan contoh penerapan reaksi endoterm antara lain:
1. Reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl)
dengan penambahan beberapa tetes air. Reaksi yang berlangsung sebagai berikut:
Ba(OH)2(aq) + 2NH4Cl(s) + H2O(l) → BaCl2(aq) + 2NH4OH(aq) + H2O(l)
2. Peristiwa pembekuan es.
3. Reaksi antara amonium tiosianat (NH4SCN) dan barium hidroksida dekahidrat
(Ba(OH)2.10H2O).
Jika dalam reaksi kimia terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan maka
suhu lingkungan meningkat. Dalam reaksi kimia yang melepaskan kalor (eksoterm)
energi yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat pereaksi. Oleh
karena itu, perpindahan entalpi reaksi berharga negatif.
∆H = Hproduk – Hpereaksi < 0
Pada reaksi endoterm, perubahan entalpi reaksi akan berharga positif
∆H = Hproduk – Hpereaksi > 0
Interaksi antara sistem dan lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm
ditunjukkan gambar 1 berikut.
Secara umum perubahan entalpi dalam reaksi kimia dapat diungkapkan dalam
bentuk diagram reaksi berikut.
Tanda panah menunjukkan arah reaksi. Pada reaksi eksoterm, selisih entalpi
berharga negatif sebab entalpi produk lebih rendah daripada entalpi reaktan. Adapun pada
reaksi endoterm, perubahan entalpi berharga positif sebab entalpi produk lebih besar
daripada entalpi reaktan (Petrucci, 2011, hlm.265).
3) Prosedural : Langkah-langkah dalam melakukan percobaan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm
4) Metakognitif : Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan reaksi yang
melepaskan kalor dan menyerap kalor.
3. Materi Pengayaan
Salah satu aplikasi reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan yaitu alat
kompres instan. Alat kompres instan ini memanfaatkan kalor pelarutan CaCl2(s) atau
MgSO4(s) dengan air untuk kompres panas dan NH4NO3(s) dengan air dingin untuk kompres
dingin.
Prinsip kerja alat kompres yaitu ketika ditekan maka CaCl 2(s) atau NH4NO3(s) akan
bereaksi dengan air dan terlarut, melalui persamaan reaksi berikut:
CaCl2(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) ∆H = -82,8 kJ
NH4NO3(aq) → NH4+(aq) + NO3-(aq) ∆H = +26,2 kJ
Reaksi antara 40 gram CaCl2(s) dan 100 mL air dapat menaikkan suhu dari 200C
menjadi 900C, sedangkan reaksi antara 30 gram NH4NO3(s) dan 100 mL air dapat
menurunkan suhu dari 200C menjadi 00C. Alat kompres instan ini dapat bertahan selama 20
menit.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing
Metode Pembelajaran : Eksperimen dan Ekspositori
G. Sumber Belajar
1. Bagi Peserta Didik
Sudarmo, Unggul. (2016). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Internet :
https://rzyunus.wordpress.com/info-lain/reaksi-eksoterm-endoterm-materi-kimia-
kelas-xi/
2. Bagi Pendidik
Sunarya, Yayan. (2012). Kimia Dasar 1. CV. Yrama Widya
Brown, L.T. dkk. (2012). Chemistry: The central sciensce. Edisi kedua belas, New
york: Pearson Education, Inc
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Aspek sikap Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran yang Waktu
ditanamkan
Etika Peserta didik menjawab salam yang diucapkan 1 1 menit
Pembuka guru.
Peserta didik (ketua kelas) memimpin do’a sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
Peserta didik diperiksa kehadirannya dan diminta
untuk fokus pada kegiatan pembelajaran.
Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
judul pembelajaran.
Apersepsi Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai Kritis dan 2 menit
sistem dan lingkungan, dengan pertanyaan sebagai Kreatif
berikut:
Guru :
“Apa yang dimaksud dengan sistem dan
lingkungan?”
Jawaban yang diharapkan dari peserta didik :
“Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat
perhatian kita disebut sistem. Sedangkan segala
sesuatu yang berada di sekitar sistem disebut
lingkungan”.
Peserta didik menjawab pertanyaan mengenai
reaksi kimia, dengan pertanyaan sebagai berikut:
Guru :
“Perubahan apa saja yang dapat diamati selama
berlangsungnya reaksi kimia?”
Jawaban yang diharapkan dari peserta didik :
“Reaksi kimia ditandai dengan terbentuknya
endapan, terjadinya perubahan warna,
terbentuknya gas dan adanya perubahan suhu”.
Motivasi Peserta didik memperhatikan penjelasan guru Kreatif 2 menit
terkait tujuan pembelajaran.
Peserta didik diberitahu bahwa melarutkan detergen
merupakan salah satu contoh reaksi eksoterm.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/ Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/ Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Observasi
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan LKPD
c. Observasi : lembar observasi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Rencana Tindak Lanjut
a. Remedial : Pembelajaran ulang, test ulang
b. Pengayaan : Diberikan suatu masalah peserta didik mencoba menguraikan
aplikasi penerapan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-
hari seperti pada prinsip alat kompres instan.
Lampiran 1
TERMOKIMIA
dipengaruhi
Lampiran 2
Total Skor
Topik :.........................................................
Tanggal :.........................................................
Jumlah Peserta didik tiap kelompok: ………….orang
Menyampaikan
Mananggapi Jumlah
No Nama Peserta Didik Pendapat Nilai
skor
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rubrik :
Menyampaikan pendapat :
1 = tidak sesuai masalah
2 = sesuai dengan masalah, tetapi belum benar
3 = sesuai dengan masalah dan benar
4 = sesuai degan masalah, benar, singkat dan jelas
Menanggapi pendapat :
1 = langsung setuju atau manyanggah tanpa alasan.
2 = setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar, tetapi tidak sempurna.
3 = setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar.
4 = setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi.
Hasil penilaian keterampilan mengamati dan melakukan percobaan tentang reaksi eksoterm dan
endoterm
Topik :.........................................................
Tanggal :.........................................................
Jumlah Peserta didik tiap kelompok: ………….orang
Skor Siswa (S) Tiap
N
Aspek keterampilan yang dinilai Kelompok ............
o
S1 S2 S3 S4 S5
Mempersiapkan alat dan bahan yang bersih
1 dan kering.
Lampiran 4
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Indikator :
Mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan data hasil percobaan
Hasil Pengamatan
Bahan yang Jenis
Percobaan Jumlah Suhu Awal Suhu Campuran
direaksikan reaksi Skor
(0C) (0C)
Aquades 20 ml
1 25 46 eksoterm 1
NaOH 10 sendok
2 Aquades 20 ml
25 27 eksoterm 1
Na2CO3 10 sendok
HCl 20 ml
3 25 26 eksoterm 1
NaOH 20 ml
Aquades 20 ml
4 25 26 eksoterm 1
NH4Cl 5 sendok
Aquades 20 ml
5 25 24 endoterm 1
K2SO4 10 sendok
Ba(OH)2 20 ml
6 25 20 endoterm 1
NH4Cl 5 sendok
Aquades 20 ml
7 25 27 eksoterm 1
CaO 5 sendok
Aquades 20 ml
8 25 24 endoterm 1
CO(NH2)2 5 sendok
CH3COOH 20 ml
9 25 27 eksoterm 1
NaHCO3 5 sendok
Pita 4
Magnesium potongan
10 25 30 eksoterm 1
HCl 20 ml
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika
atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati kalor/ suhunya. Berdasarkan perubahan kalor
atau suhu yang mengikutinya, reaksi dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
a. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi
tersebut menghasilkan kalor/ panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – ). Contoh :
C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393.5 kJ ; ΔH = -393.5 kJ
Adapun contoh penerapan reaksi eksoterm :
1. Reaksi – reaksi pembakaran, seperti pembakaran kayu, pembakaran metana, dan
pembakaran propana.
4. Reaksi antara karbit dan air untuk proses las.
5. Reaksi antara kapur (CaO) dan air untuk melapisi tembok. Reaksi ini menghasilkan Ca(OH) 2
melalui persamaan reksi berikut: CaO(S) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq) (panas)
b. Reaksi Endoterm
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
tersebutdibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )
Contoh : CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ.
Sedangkan contoh penerapan reaksi endoterm antara lain:
1. Reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl) dengan
penambahan beberapa tetes air. Reaksi yang berlangsung sebagai berikut:
Ba(OH)2(aq) + 2NH4Cl(s) + H2O(l) → BaCl2(aq) + 2NH4OH(aq) + H2O(l)
4. Peristiwa pembekuan es.
5. Reaksi antara amonium tiosianat (NH4SCN) dan barium hidroksida dekahidrat
(Ba(OH)2.10H2O).
Jika dalam reaksi kimia terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan maka suhu
lingkungan meningkat. Dalam reaksi kimia yang melepaskan kalor (eksoterm) energi yang
terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat pereaksi. Oleh karena itu,
perpindahan entalpi reaksi berharga negatif.
∆H = Hproduk – Hpereaksi < 0
Pada reaksi endoterm, perubahan entalpi reaksi akan berharga positif
∆H = Hproduk – Hpereaksi > 0
Interaksi antara sistem dan lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm ditunjukkan
gambar 1 berikut.
Secara umum perubahan entalpi dalam reaksi kimia dapat diungkapkan dalam bentuk
diagram reaksi berikut.
Tanda panah menunjukkan arah reaksi. Pada reaksi eksoterm, selisih entalpi berharga
negatif sebab entalpi produk lebih rendah daripada entalpi reaktan. Adapun pada reaksi
endoterm, perubahan entalpi berharga positif sebab entalpi produk lebih besar daripada entalpi
reaktan (Petrucci, 2011, hlm.265).
Lampiran 6
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Sekolah :
Tanggal :
Fenomena
Perhatikan demonstrasi yang dilakukan!
A. Rumusan Masalah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Buatlah jawaban sementara atau hipotesis dari rumusan masalah yang telah dibuat!
B. Hipotesis
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
C. Mengumpulkan Data
1. Tujuan Percobaan
percobaan.
Alat :
Batang pengaduk
Spatula
Gelas ukur
Termometer
Bahan :
Cuka (CH3COOH)
Urea (CO(NH2)2)
Aquades (H2O)
3. Langkah Kerja
Percobaan 1
Percobaan 2
suhunya
kemudian diaduk
Percobaan 3
suhunya
diaduk
Percobaan 4
1. Masukkan 20 mL larutan cuka ke dalam gelas kimia 100 ml, kemudian ukur
suhunya
kemudian diaduk
Percobaan 5
1. Masukkan 20 mL larutan asam klorida ke dalam gelas kimia 100 ml, kemudian
ukur suhunya
4. Tabel Pengamatan
Hasil Pengamatan
Bahan yang
Percobaan Suhu Awal Suhu Campuran
direaksikan
( C)
0
(0C)
Ba(OH)2
1
NH4Cl
CaO
2
Aquades
CO(NH2)2
3
Aquades
NaHCO3
4
CH3COOH
Pita Mg
5
HCl
D. Menganalisis Data
Berdasarkan data pada tabel pengamatan di atas, berilah tanda ceklis (v) pada
E. Mengkomunikasikan
Berdasarkan pengamatan dan analisis data, jawablah pertanyaan rumusan masalah yang
telah kalian temukan!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
Buatlah kesimpulan mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan data yang
kalian dapatkan!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
F. Latihan Soal
Pilihlah jenis reaksi yang tepat untuk data hasil percobaan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm dengan memberi tanda ceklis (v) pada kolom yang telah
disediakan di bawah ini!
Hasil Pengamatan Jenis Reaksi
Bahan yang
Percobaan Jumlah Suhu Awal Suhu Campuran
direaksikan Eksoterm Endoterm
(0C) (0C)
Aquades 20 ml
1 25 46
NaOH 10 sendok
2 Aquades 20 ml
25 27
Na2CO3 10 sendok
HCl 20 ml
3 25 26
NaOH 20 ml
Aquades 20 ml
4 25 26
NH4Cl 5 sendok
Aquades 20 ml
5 25 24
K2SO4 10 sendok
6 Ba(OH)2 20 ml 25 20
NH4Cl 5 sendok
Aquades 20 ml
7 25 27
CaO 5 sendok
Aquades 20 ml
8 25 24
CO(NH2)2 5 sendok
CH3COOH 20 ml
9 25 27
NaHCO3 5 sendok
4
Pita Mg
potongan
10 25 30
HCl 20 ml