2. PIPET TETES
a. Terbuat dari tabung kaca silikat dengan sebuah bola karet di salah satu ujung. pada
ujung yang lain menyempit dengan diameter lebih kecil.
b. Berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah
yang lain dalam jumlah yang sangat kecil dari tetes demi tetes.
c. Membantu menepatkan pengukuran larutan dan pada waktu pengenceran.
d. Penggunaan pipet tetes dengan menekan bagian karet untuk mengeluarkan udaranya
terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam zat cair.
e. Cara mengambil larutan / reagen dengan dengan pipet :
- Dengan cara menekan karet dibagian atas.
- Kemudian masukkan ujung pipet kedalam larutan / reagen yang akan diambil.
- lepaskan karet penghisap dibagian atas saat ujung pipet sudah berada di dalam
larutan / reagen.
- Angkat pipet, kemudian keluarkan perlahan dengan cara menekan kembali karet
sesuai yang dibutuhkan, larutan / reagen akan kuluar perlahan berupa tetesan.
3. LABU ENLERMEYER
a. wadah untuk bahan kimia yang berbentuk kerucut dengan leher sebagai pegangan dan
juga dapat digunakan untuk mencantelkan sebuah penjepot / menggunakan stopper.
b. Digunakan untuk mengukur, mencapur dan menyimpan cairan.
c. Terbuat dari kaca borossilikat sehingga Erlenmeyer dapat dipanaskan dengan api atau
autoclaved.
d. Ukuran yang paling umum dari Labu Erlenmeyer adalah 250 ml dan 500 ml. Labu
Erlenemeyer juga terdapat dalam ukuran 50, 125, 250, 500, 1000 ml.
e. Cara penggunaan labu Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran
reaksi dengan pengocokkan kuat dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya
f. Labu Erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi
dengan kecepatan lemah.
g. Fungsi Erlenmeyer
- Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa
- Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan
- Meracik dan menghomogenkan (melarutkan) bahan-bahan komposisi media,
- Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
- Tempat untuk melakukan titrasi bahan
4. KOTAK GENETIKA
a. Terbuat dari plastik atau kayu yang berisi 500 kancing dan terdiri dari 5 warna
berbeda. Kancing- kancing tersebut dapat saling dipisahkan atau dilekatkan satu
dengan lainnya seperti kancing cetet.
b. Fungsi kancing- kancing genetik tersebut adalah untuk menyelidiki kemungkinan
kombinasi gen dan juga prinsip prinsip genetik lain seperti persilangan dihibrid,
monohibrid, epistasis, kriptomeri dan hipostasis.
a. Alat yang digunakan untuk menentukan seberapa besar tekanan akar dari sebuah
tumbuhan tertentu.
b. Terdiri dari sebuah pipa kapiler berbentuk seperti huruf S. di ujung kaki yang pendek
terpasang pipa karet. Dinding kaki panjang diberi skala dan di bagian tengahnya ada
sebuar reservoir untuk menampung raksa.
6. OVEN
a. Berfungsi:
- Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan untuk mengeringkan bahan
yang dalam keadaan basah.
- Untuk sterilisasi dengan menggunakan udara kering.
b. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer,
Petridisk (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas,
kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu,
pada umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar
140-170oC selama paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi
tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.
c. Cara Kerja Alat:
- Hubungkan dengan sumber listrik
- Masukkan alat/ bahan yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup pintu
dengan rapat
- Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu pilot akan menyala (merah
dan kuning)
- Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan Bila suhu 170oC, atur waktu 1
jam Bila suhu 160oC, atur waktu 2 jam Bila suhu 150oC, atur waktu 2,5 jam
Bila suhu 140oC, atur waktu 3 jam
- Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke
nol f) Biarkan dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan.