Anda di halaman 1dari 3

PERUBAHAN KEBIJAKAN KOMITE AKREDITASI NASIONAL

TERKAIT ANTISIPASI DAMPAK PANDEMI COVID-19


TERHADAP PROSES AKREDITASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN
No. 012/KAN/12/2020

Dalam rangka memastikan bahwa kegiatan akreditasi tetap dapat berjalan untuk
memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kaidah internasional yang berlaku, KAN telah menetapkan
Kebijakan KAN Nomor 001/KAN/03/2020 pada tanggal 15 Maret 2020, Kebijakan
KAN Nomor 003/KAN/04/2020 pada tanggal 15 April 2020 yang diperbaharui
dengan Kebijakan KAN 007/KAN/06/2020 pada tanggal 30 Juni 2020. Berdasarkan
hasil evaluasi terhadap implementasi kebijakan KAN yang telah ditetapkan
sebagaimana tersebut di atas maka dipandang perlu untuk melakukan peningkatan
layanan Akreditasi KAN dalam kondisi pandemi Covid-19, dengan perubahan
sebagai berikut:

1. Seluruh kegiatan asesmen dan/atau asesmen penyaksian (witness) yang


dilaksanakan setelah kebijakan ini ditetapkan, maka pelaksanaannya dapat
dilakukan secara onsite atau remote assessment.
2. KAN akan memutuskan kegiatan asesmen secara onsite dan/atau remote
assessment dengan mempertimbangkan risiko status kedaruratan pandemi
Covid-19 (yang meliputi kesediaan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK),
kesediaan asesor, lokasi LPK, risiko perjalanan ke lokasi tujuan, lokasi klien,
ruang lingkup kegiatan LPK, kebijakan pemilik skema dan atau pemeliharaan
status Mutual Recognition Arrangement (MRA) KAN di tingkat regional dan
internasional) serta kesepakatan dengan LPK.
3. Keputusan akhir terkait pelaksanaan asesmen dan/atau asesmen penyaksian
(witness) dilakukan secara remote dan/atau onsite, ditetapkan oleh KAN dan
bersifat final.
4. Apabila KAN memutuskan kegiatan asesmen secara onsite maka LPK harus
menjamin dan memfasilitasi bahwa setiap personil LPK dan KAN yang
terlibat/ditugaskan/ditunjuk dalam kegiatan tersebut terbebas dari Covid-19,
dengan cara dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan setelah selesai
kegiatan di lokasi tujuan.
5. Jangka waktu tindakan perbaikan hasil asesmen dan witness mengikuti KAN
U-02. Namun apabila LPK meminta tambahan waktu tindakan perbaikan
mengacu KAN U-01 ditambah 1 (satu) bulan.
6. Untuk tindak lanjut proses akreditasi yang terpengaruh dengan kebijakan
KAN sebelumnya maka :
a) Untuk skema akreditasi laboratorium, penyelenggara uji profisiensi, dan
produsen bahan acuan, untuk asesmen awal, asesmen perluasan ruang
lingkup, dan survailen tidak terjadwal bukan berdasarkan Keputusan KAN
yang telah dilaksanakan kegiatan asesemen secara remote assessment
dan telah mendapat keputusan akreditasi yang memiliki kewajiban
asesmen onsite 6 (enam) bulan setelah akreditasi atau 6 (enam) bulan
setelah pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir maka kewajiban tersebut
dipenuhi secara onsite atau remote assessment untuk memastikan
konsistensi implementasi persyaratan akreditasi 6 (enam) bulan setelah
pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir atau dilakukan bersamaan dengan
program survailen terjadwal berikutnya.
b) Untuk lembaga inspeksi, lembaga sertifikasi dan lembaga
verifikasi/validasi yang tertunda proses kegiatan asesmen awal dan
perluasan ruang lingkup karena kebijakan sebelumnya maka dengan
ditetapkannya kebijakan ini dapat dilanjutkan tahapan proses akreditasi
sesuai dengan KAN U-01 dan KAN K terkait dengan memperhitungkan
tambahan waktu akibat penundaaan tersebut dan sisa proses akreditasi
sesuai dengan ketentuan KAN U-01. KAN akan mengirimkan informasi
kepada masing-masing LPK mengenai sisa waktu proses akreditasi.
c) Untuk lembaga inspeksi, lembaga sertifikasi dan lembaga
verifikasi/validasi yang telah mendapatkan keputusan akreditasi dengan
catatan pemenuhan witness paling lambat 6 (enam) bulan setelah status
kedaruratan pandemi Covid-19 berakhir maka kewajiban itu harus
dipenuhi dengan pelaksanaan witness 6 (enam) bulan setelah kebijakan
ini ditetapkan dengan cara onsite atau remote assessment.
7. Dengan diterbitkannya kebijakan ini, kebijakan KAN Nomor 003/KAN/04/2020
dan KAN Nomor 007/KAN/06/2020 dinyatakan dicabut.

Kebijakan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan status
kedaruratan Covid-19 dinyatakan berakhir. Kebijakan ini diambil untuk memastikan
bahwa kegiatan akreditasi dan penilaian kesesuaian tetap dapat berjalan untuk
memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kaidah internasional serta menjadi acuan bersama yang
jelas bagi KAN dan LPK.

Hal-hal lain yang belum diatur dalam kebijakan ini, akan ditetapkan kemudian.

Jakarta, 18 Desember 2020.

Komite Akreditasi Nasional


Sekretaris Jenderal KAN

Donny Purnomo J.E, ST

Anda mungkin juga menyukai