Anda di halaman 1dari 10

KEPALA DESA CIBITUNG

KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN SUKABUMI

PERATURAN DESA CIBITUNG


KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN SUKABUMI
NOMOR ............. TAHUN 2018

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CIBITUNG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mensejahtrakan masyarakat desa dipandang perlu


pemanfaatan potensi dan meningkatan Pendapatan Asli Desa yang dikelola oleh
Badan atau lembaga;
b. bahwa untuk medukung kegiatan diatas sebagaimana pada butir “a” diatas, perlu
dibentuk BUMDES;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf “a” dan b
diatas, maka pembentukan dan pengaturan BUMDES perlu ditetapkan dengan
Peraturan Desa.

Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah


kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia Tanggal 8 Agustus, 1950);
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoprasian (Lembaran Negara
republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3502);
3. Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4443);
4. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara
republik Indonesia Nomor 4756);
5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4866);
6. Peraturan Mentri Desa Pembangunan daerah tertinggal Pedoman Kewenangan
berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Bersekala Lokal Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
7. Peraturan Mentri Desa Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Nomor 2
Tahun 2015 Tentang Pedoman tata tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
8. Peraturan Mentri Desa Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Nomor 4
Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
296);
9. Peraturan Mentri Desa Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Nomor 21
Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1934);
10. Peraturan Mentri Keuangan Nomor -49/PMK.07/2016 Tentang tatacara
Pengalokasian, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
11. Peraturan Mentri dalam Negeri nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor53);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9);
13. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 62 tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaaan Barang/Jasa di Desa

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIBITUNG DAN KEPALA DESA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA CIBITUNG KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN


SUKABUMI TENTANG PEMBENTUKAN BUMDES DESA CIBITUNG.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum Desa Cibitung yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang tidak bertentangan dengan kaidah agama yang diakui dalam sistem Pemerintahan
Nasional.
2. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa
Cibitung dan Badan Perwakilan Desa (BPD) Cibitung Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi.
3. Pemerintrah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Cibitung Kecamatan Cibitung
Kabupaten Sukabumi.
4. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka
masyarakat di Desa Cibitung Yang berfungsi mengayomi adat istiadat yang tidak bertentangan
denga kaidah agama, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Desa Cibitung Perangkat
Desa adalah unsur Staf yang melaksanakan teknis pelayanan dan membantu kepala Desa sebagai
unsur pelaksana yang jumlah dan sebutannya sesuai kebutuhan dan kondisi sosial budaya
masyarakat Desa Cibitung
5. Kepala Desa karena Jabatannya adalah pejabat yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untk mewakili
Pemerintah Desa selaku pemegang saham Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan Desa yang dipisahkan;
6. Usaha Perekonomian Desa atau usaha desa adalah semua usaha ekonomi yang diusahakan oleh
masyarakat desa dan untuk masyarakat desa baik secara perorangan atau kelompok (koopratif);
7. Pemberdayaan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui berbagai
kebijakan dan program pembangunan agar kondisi kehidupan masyarakat mencapai tingkat
kemampuan yang diharapkan;
8. Pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa adalah suatu kegiatan untuk memampukan dan
memandirikan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan ekonomi masyarakat Desa;
9. Kemitraan adalah kerjasama usaha antar penyedia barang/jasa dalam negeri maupun dengan luar
negeri yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggungjawab yang jelas
berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis;
10. Usaha kecil dalah kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan menengah memenuhi
kereteria yang ditetapkan dalam ketentuan per undang-undangan;
11. jasa lainnya segala pekerjaan dan atau penyedia jasa selain jasa konstruksi, jasa pemborongan dan
pemasokan barang.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Pendirian BUMDes dimaksudkan untuk medirikan Badan Usaha yang ber Badan Hukun yang bergerak
dalam bidang usaha sesuai dengan kewenangan Desa, mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat, menggerakan perekonomian desa dan memberikan konstribusi terhadap pendapatan desa;
Pasal 3

Tujuan Pendirian BUMDes adalah :


1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa dalam rangka meningkatkan kemampuan Pemerintah Desa
dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan serta Pelayanan Masyrakat;
2. Mengembangkan Potensi Perekonomian di wilayah pedesaan untuk mendorong pengembangan dan
kemampuan perekonomian masyarakat desa di Kabupaten Sukabumi;
3. Menciptakan lapangan Kerja dan mengurangi penganguran;
4. Mewujudkan Kelembagaan ekonomi masyarakat pedesaan yang mandiri dan tangguh guna
memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;
5. Mendorong Pemerintahan Desa dalam mengatasi dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat
miskin di desa;
6. Menghindari anggota masyarakat desa dari pengaruh pelepasan uang dengan bunga tinggi yang
merugikan maysrakat;
7. Meningkatkan peranan maysrakat desa dalam mengelola bantuan Modal yang berasal dari
Pemerintah dan atau Pemerintahan Desa dan dari Sumber-sumber lain yang syah;
8. Mendorong perkembangan usaha sector Informal untuk dapat penyerapan tenaga kerja bagi
masyarakat di desa, dan;
9. Meningkatkan kreativitas berwirausaha anggota masyarakat desa yang berpenghasilan rendah.

BAB III
TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 4

1. BUMDes bertempat dan berkedudukan di Desa :


2. BUMDes dalam melakukan usaha dapat membuka cabang dan atau perwakilan di tempat lain baik
di dalam amaupun di luar wilayah desa setelah ditetapkan oleh Musyawarah Desa;

BAB IV
KETENTUAN PENDIRIAN

Pasal 5

1. Pemerintahan Desa sesuai dengan kewenangan yang dimiliki perlu mendirikan BUMDes,
2. BUMDes bagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dibuat dalam bentuk badan usaha yang
berbadan hukum maka perlu dibuatkan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga;
3. Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagaiman dimaksud pada ayat (2),
mengacu pada lampiran II dan III Peraturan Bupati Tentang Tata Cara Pembentukan BUMDes;
4. Pendirian BUMDes yang berbentuk perseroan dan Badan Hukum ditetapkan dalam Akta Notaris
dan diproses sesuai ketentuan Perundang-undangan;

Pasal 6

1. Lingkup wilayah kerja BUMDes meliputi wilayah desa Cibitung


2. BUMDes dapat melakukan kerjasama dengan satu atau beberapa desa dalam satu atau lebih
Kecamatan sesuai Potensi ekonomi yang layak untuk dikelola/dikembangkan sec ara berdaya guna
dan berhasil guna;
3. Kerjasama antar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dituangkan dalam keputuisan
bersama yang tertuang dalam Peraqturan Daerah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pendirian dan
Pengelolaan BUMDes pada Pasal 5;
4. Naskah keputusan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, disusun oleh tim yang
dipasilitasi oleh Camat;
5. Tim sebagaiman dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, terdiri dari kepala desa, perangkat desa, BPD,
LPM atau istilah lain dari masing-masing desa dengan susunan sebagai berikut;
a. Ketua;
b. Wakil ketua;
c. Sekretaris;
d. Wakil Sekretaris;
e. Anggota (sesuai dengan kebutuhan desa).
BAB V
PRINSIP PENDIRIAN BUMDES
Pasal 7

Prinsip dalam pendirian BUMDes :


1. Pembedayaan memiliki makna untuk meningkatkan kemampuan, keterlibatan dan tanggungjawab
masyarakat;
2. Keberagaman, bahwa usaha kegiatan masyarakat memiliki keragaman usaha dan keberagaman
usaha dimaksud sebagai bagian dari unit usaha BUMDes tanpa mengurangi status keberadaan dan
kepemilikan usaha ekonomi masyarakat yang sudah ada;
3. Partisipasi, pengelolaan harus mampu mewujudkan peran peran aktif masyarakat agar senantiasa
memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kelangsungan BUMDes;
4. Demikrasi, mempunyai makna bahwa dalam pengelolaan didasarkan kepada pengembalian
keputusan secara musyawarah dan mufakat;
5. Transparansi, mempunyai maknasemua kegiatan diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan
serta hasilnya dapat dipertangungjawabkan kepada masyarakat menurut peraturan dan perundang-
undangan;
6. Akuntabilitas, mempunyai makna bahwa dalam mengelola didasarkan pada kebutuhan masyarakat
dan harus diselenggarakan dalam perspektif penyelenggaraan administrasi keuangan yang benar;
7. Berkelanjutan, mempunyai makna bahwa dalam pengelolaan didasarkan kepada azaz manfaat yang
teratur dalam pengembangannya;

BAB VI
KEPEMILIKAN BUMDES

Pasal 8

1. BUMDes adalan Badan Usaha yang seluruhnya dimiliki oleh Desa;


2. Kepemilikan dikuasakan kepada Pemerintah Desa dan masyarakat Desa;

Pasal 9

1. Kepemilikan Pemerintah Desa diwakilkan kepada Kepala Desa sebagai Pemegang saham.
2. Kepala Desa sebagai pemegang saham Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) selanjtnya
ditetapkan sebagai Komisaris BUMDes;

Pasal 10

Kepemilikan oleh masyarakat secara berjenjang diberikan kepada Utusan perwakilan yang selanjutnya
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes;

BAB VII
ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Bagian Pertama
Organisasi

Pasal 11

Susunan Organisasi dan Kepengurusan BUMDes adalah :


(1) Musyawarah Desa;
(2) Komisaris;
a. Ketua
b. Anggota (sesuai kebutuhan);
(3) Direksi;
a. Direksi Utama
b. Direktur Administrasi Organisasi
c. Direktur Keuangan
(sesuai kebutuhan)
(4) Manajemen;
a. Manajer Umur
b. Manajer Unit
c. Manajer Produksi Unit
d. manajer Pemasaran Unit
(5) Badan Pengawas
a. Ketua
b. Bidang Administrasi dan Organisasi
c. Bidang Keuangan
Bagian Kedua
Kepengurusan
Pasal 12

1. Komisaris adalah organ BUMDes yang bertugas melakukan pengangkatan, pemberhentian,


pengawasan, dan member nasihat kepada Badan Pengawas dan Direksi dalam menjalankan kegiatan
BUMDes;
2. Direksi adalah Organ BUMDes yang bertanggungjawab atas pengelolaan kegiatan usaha
BUMDes untuk kepentingan dan tujuan BUMDes, serta mewakili BUMDes baik didalam maupun
diluar pengadilan
3. Dewan Pengawas adalah unsure BUMDes yang bertugas melakukan pengawasan, pemeriksaan
dan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengelolaan BUMDes hasil kebijakan Direksi
dan ketetapan Musyawarah Desa.
4. Manajemen adalah Organ BUMDes yang bertanggungjawab atas pelaksanaan teknis kegiatan
pengelolaan BUMDes hasil kebijakan Direksi dan Ketetapan Musyawarah Desa.

Pasal 13

Masa Jabatan Komisaris, Direksi dan badan Pengawas adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali
hanya untuk satu kali masa jabatan dalam kedudukan yang sama atau diberhentikan sebelum habis masa
jabatannya;

Pasal 14

5. Manajeman dapat dibentuk apabila dibutuhkan sesuai potensi yang ada;


6. Masa Kerja manajerial untuk kelangsungan dan berkembangan kegiatan usaha tidak dibatasi oleh
periodesasi waktu sampai usia pension, berkaitan dengan promosi dan demosi serta ketentuan lainnya
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

Pasal 15
Organisasi dan tata Kerja Direksi dan Manajemen BUMDes diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga;

BAB VIII
LARANGAN

Pasal 15

1. Direksi dan manajemen tidak dibenarkan memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah
ini;
a. Anggota Pengelola Perseroan, perusahaan swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan
pengelolaan perusahaan.
b. Jabatan Struktural dan fungsional lainnya dalam Instansi/Lembaga Pemeritah Pusat Daerah dan
atau Desa.
c. Pegawai Negeri Sipil
d. Sesuai Musawarah Desa;
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta ketetapan Musyawarah Desa;

BAB IX
PEMBINAAN

Pasal 17
Kepala Desa dan atau Perangkat Desa memberikan pembinaan teknis manajerial dan pengawasan umum
terhadap BUMDes sesuai dengan tugas dan fgungsinya;

Pasal 18

Pembinaan Perangkat Desa dilakukan secara sinergis dengan pembinaan dan pengawasan oleh komisaris
dan Badan Pengawasan sebagaimana ketentuan yang berlaku;

BAB X
PEMBUBARAN BUMDES

Pasal 19

1. Pembubaran BUMDes dapat dilakukan berdasarkan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 Anggota


utusan Musyawarah Desa dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
keputusan Musyawarah Desa;
2. Kekayaan Desa hasil pembubaran BUMDes disetor langsung ke Kas Desa dan atau ditetapkan sebagai
tambahan penyertaan Modal Desa pada BUMDes;

BAB XI
MODAL DAN BAGI HASIL
bagian Pertama
Modal

Pasal 20
Modal dasar dalam pendirian BUMDes dari :
1. Tabungan masyarakat;
2. Modal dari kekayaan Pemerintahan Desa yang dialokasikan pada BUMDes sebagai penyertaan modal
dan Pemerintah Kabupaten;
3. Modal bantuan, yang diusahakan Pemerintah Desa berasal dari bantuan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten;
4. Modal pinjaman, diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan atau lembaga lain atau dari masyarakat
baik secara kelompok maupun perorangan yang pengaturannya dilakukan oleh atas nama Pemerintahan
Desa dan diatur dalam peraturan Desa;
5. Modal Penyertaan, dalam bentuk penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi dan lainnya atas
dasar saling menguntungkan yang pengeturannya dilakukan oleh atas nama Pemerintah Desa dan diatur
dalam Pemerintah Desa;
6. Modal dimaksud dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai kekayaan desa dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa yang selanjutnya dipisahkan yang diatur dalam Anggaran dan
Anggaran Rumah Tangga.

Bagian Kedua
Gaji Tunjangan dan bagi Hasil Usaha

Pasal 21
1. Kedudukan gaji, tunjangan, dan insentif serta penghasilan lain-lain diatur berdasarkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah Desa;
2. Biaya Operasional dan insentif pengurus ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggran Rumah
Tangga sebesar-besarnya 2 % dari keuntungan usaha;

Bagian Ketiaga
Alokasi Pembagian Keuntungan Hasil Usaha

Pasal 22

1. Penetapan dan penggunaan alokasi laba atau keuntungan BUMDes diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan ditetapkan Musyawarah Desa;
2. Penyisihan Perambahan modal usaha ditetapkan dalam Anggaran Dasar Sebesar-besarnya 0.5 % dari
keuntungan Usaha;
3. Bagian laba atau keuntungan yang menjadi hak Pemerintah Desa langsung disetor ke Kas Desa segera
setelah disahkan oleh Musyawarah Desa;
4. laba diserahkan melalui Kas Desa setelah dikurangi penyisihan modal dan biaya operasional serta
insetif pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan pembagian keuntungan
usaha;
BAB XII
PENUTUP

Pasal 23

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan desa ini, akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUMDes.

Pasal 24

Peraturan desa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Dengan berlakunya Peraturan desa ini, maka aturan lain yang dibuat sebelumnya yang tidak sejalan atau
bertentangan dengan Peraturan desa ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Cibitung
Pada tanggal : 11 Mei 2018

KEPALA DESA CIBITUNG

H. IJI PAHRUDIN

BERITA ACARA PENETAPAN PERATURAN DESA

------- Pada hari ini ......................... Tanggal .............................................................................. .....................,

bertempat di Balai Desa Cibitung Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi , telah diadakan Rapat pleno

Badan Permusyawaratan Desa Cibitung mengenai penetapan Peraturan

Desa.-------------------------------------------------------------------------------

------- Rapat tersebut dihadiri oleh Pimpinan dan seluruh anggota Badan Permusawaratan Desa (BPD)

Cibitung, Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Cibitung lainnya. (Daftar hadir terlamfir)

-----------------------------

------- Dalam rapat tersebut telah disepakati, disetujui dan ditetapkan Peraturan Desa Cibitung Kecamatan

Cibitung Kabupaten Suklabumi Nomor ........ Tahun 2018 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk menjadi bahan

selanjutnya.-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------

KETUA BPD DESA CIBITUNG PJS. KEPALA DESA CIBITUNG


HARIS DJUNAEDI H. IJI PAHRUDIN

DAFTAR HADIR RAPAT PENETAPAN PERATURAN DESA

TANDA
NO NAMA JABATAN ALAMAT
TANGAN
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai