Anda di halaman 1dari 3

Pemateri 1.

(Dadang H purnama)

Rumah tradisional , tidak akan terlepas dengan kaitan kebudayaan dari masyarakat tersebut. Penelitian :
mengkaji rumah tradisional, focus terhadap penggunaan ruang berdasarkan klasifikasi ruang yang
berdasarkan jenis kelamin. Domestic ( perempuan ), Public (Laki laki).

Selain itu, menurut Pak Dadang Arsitektur yang berada di Palembang merupakan pencerminan dari jati
diri dna pengetahuan masyarakat Palembang. Hal ini dapat dilihat dari Tata letak ruangan rumah limas
Palembang. Berikut beberapa penjelasan Arsitektur rumah limas Palembang:

1. Pengetahuan Masayrakat Palembang. Tata ruang rumah limas dilandaskan pemahaman


tentang ide2, pengetahuan, dan budaya yang dimiliki masyarakat Palembang. Memiliki keunikan
yang mencerminkan budaya Palembang yang kaya.
2. Anak tangga mencerminkan tujuan hidup orang Palembang , jumlah anak tangga tidak asal
bangun . anak tangga pertama disebut tangga , anak tangga ke 2 tunggu, ke 3 tinggal. Yang 1 :
makmur, kesejahteraan , ke 2 : tinggal ( rumah dapat memberikan kemiskinan / keburukan)
3. Struktur budaya dari tata letak : dibagi menjadi 3 bagian :jogan ( tempat tidur untuk anak laki2
sebagai penjaga ) depan : public. Tengah : amben tetua (tempat duduk untuk keluarga yang
paling inti , ibaratnya sebagai tempat duduk keluarga utama ) , pangkeng penganten ( tempat
untuk yang baru menikah) , amben keluargo ( untuk anggota keluarga yang sudah punya
keluarga dan punya kedudukan yang paling tinggi . Ex. Kakek Nenek) . P / kepuntren( ruang
untuk anak laki2 * letaknya dibelakang amben keluargo *yg belum balig , dan anak perempuan*
dibelakang pangkeng penganten). Belakang pawon : tempat orang tua.
4. Amben tuo : pusat antara pagar tenggalung dan pawon dsb. Amben tuo berarti orang tua,
ruangan ini berisi orang tua atau tetua. Pada masa Kesultanan Palembang Amben Tuo diisi oleh
para bangsawan untuk melporkan kegiatan dan perkembangan pekerjaanya.

Bedasarkan Informasi di atas, amak dapat disimpulkan bahwa bentuk dan tat ruang rumah limas
Palembang merupakan cara berpikir yang didasarkan pada keharmonisan dan keselarasan.

Pemateri 2 ( Iwan Muraman) Hulu Hilir Palembang

Rumah Ulu an , ulu dapat diartikan sebagai pusat sedangkan ilir berarti sekitarannya. Contoh bangunan
adlaah Lambah Tuha. Lamban Tuha merupakan Rumah lamban berlokasi di Danau Ranau (danau
terbesar kedua di Sumatera) serta di kaki Gunung Semuning. umah ini memiliki 8 unit yang tersebar di 2
Desa, yaitu 3 unit rumah di desa tanjung sari serta 5 unit rumah di desa Surabaya. Kondisi tanah sebur
serta memiliki iklim sejuk dan kelembapan udara yang tinggi. Serta danau ranjan yang rawan akan
gempa bumi.

Tata Ruang Rumah Lamban tuha

Rumah memiliki bentuk 2 gubahan persegi panjang berbentuk horizontal pada bagian depan serta
vertikal pada bagian tengah dan belakang

 Area ruang terdiri dari


- Kebik (teras) : untuk menerima tamu hormat.
- Lapang unggak (ruang tamu)
- Lapang tengah
- Lebing (ruang tidur)
- Lapang doh
- Dapo (dapur)
- Garang : ruang transisi untuk tamu yang ingin berkunjung.
- Paragon : ruangan menyambut tamau yang tidka memiliki status sosial
 Memiliki bagian terpisah yang terdiri dari :
- Atap (tempat menyimpan pusaka)
- Bilik (area huni manusia)
- Kolong (penyimpanan ternak dan hasil panen)
 Komponen Struktur Rumah lamban tuha
- Munggunakan Struktur goyang dan bongkar pasang
- Sistem rangka menggunakan sistem kaku dan tumpul
- Dimensi kolom lebih kecil dari dinding.
- Tidak memiliki kuda-kuda seperti rumah tradisional pada umumnya
- Bagian kolong terdiri dari struktur kalindang (balok susun) serta ari (tiang kolong)
 Secara Pemanfaatan ruang dan structural, rumah lambah tuha memiliki:
1. Ruang kolong : biasanya digunakan untuk penyimpanan kayu bakar
2. Bilik : digunakan untuk kegiatan manusia sehari-hari
3. Bentuk atap : untuk penyimpanan barang keseharian dan pusaka atau benda sacral lainnya.
Bentuk atap yang tidak menggunakan kuda2 yang lazimnya digunakan pada atap-atap rumah
tradisional yang lainnya.

Selain itu, rumah tradisionla Lambah Tuha juga menerapkan struktur goyang dan bongkar pasang. hal ini
dapat diliat dari:

1. Struktur bongkar pasar merupakan yang pada elemennya tidak terdapat perkuatan sehingga
menjadikan elemen tanggap terhadap gempa bumi.
2. Tiang kolom berdiri diatas batu, dan dilapisi ijuk ( solusi untuk struktur yang tidak merusak bumi
dan beradaptasi dengna gempa . ijuk mengatasi kelempan dan mengurangi gaya gesek.)
3. Tidak memiliki kuda-kuda sehigga mudah dipindahkan atau dibongkar pasang pada setiap
elemennya.

Keunikan rumah Tradisional Lambah Tuha:

1. kondisi strukturnya yang bisa di bongkar dan pasang. Struktur bagian bawah , kalingdang : terdiri
dari balok yang disusun. Biasanya terdiri dari 7 lapis balok yang disusun rigid.
2. Struktur aria tau tiang kolong diletakkan di atas batu yang merupakan bentuk struktur adaptasii
tinggi terhadap goyangan.
Wujud dari rumah tradisional laman tuhan adalah respon terhadap permasalahan geografis yaitu
gempa. Berikut beberapa penerapan sebagai bentuk adaptasi Rumah Lambah Tuha:

1. Material yang digunakan juga merupakan material asli yang tidak olah lagi untuk menjaga
kekuatannya.
2. Adanya kesadaran masyarakat terhadap bagian muka bangunan atau anetesis bangunan
sehingga dibuat menghadap jalan.
3. Lambah Tura memiliki bukaan yang lebar untuk mengeluarkan udara panas saat terjadi acara
berkumul atau acara adat lainnya.
4. Atap dilambangkan dengan mahkota, biasnaya dibuat dengan kemiringan 45 derajat, dibuat
tinggi untuk mengeluarkan panas dari dalam ruangan.
5. Material pada banguna digunakan dari material organic seperti kayu, bamboo, dan ijuk. Serta
material anorganik berupa batu.

Anda mungkin juga menyukai