Anda di halaman 1dari 14

1

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH BAGI GURU


DALAM MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN TEMA MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS VIDIO ANIMASI

ENDANG PUJIWINARSIH, S. Pd
NIP. 196907012007012026

SMP NEGERI 4 TARAKAN


Jalan Hang Tuah
Kecamatan Tarakan Tengah, Telp/fax: (0551) 51171
2020
2

DENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SMP N 4 TARAKAN


2. Nama Guru : ENDANG PUJIWINARSIH, S. Pd
3. NIP : 196907012007012026
4. Jabatan/Golongan Guru : Guru Muda/III-c
5. Alamat Sekolah
 Jalan : Jln. Hang Tuah Selumit
 Kabupaten : Tarakan
 Provinsi : Kalimantan Utara
 Telpon/Fax : (0551) 51171

6. Mengajar Mata Pelajaran : PPKn


7. SK Pengangkatan
a. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat : Wali Kota Tarakan
 Nomor SK : SK.823.3/413-II/BKD
 Tanggal SK : 2 Nopember 2007
b. Pangkat Terakhir
 Pejabat yang mengangkat :
 Nomor SK : 823.3/257.III/BKD
 Tanggal SK :
8. Alamat Rumah
 Jalan : Jln, Teratai Rt.70, Kampung Bugis
 Kabupaten : Tarakan
 Provinsi : Kalimantan Utara
 Telpon/Fax : -

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI


3

PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH BAGI GURU DALAM


MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN TEMA MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS VIDIO ANIMASI

Oleh:
ENDANG PUJIWINARSIH, S. Pd
NIP. 196907012007012026

Tarakan, 3 Desember 2020


Kepala Sekolah, Koordinator PKB,

Dra. YUSMA YUNUS SUGIYANTI, S. Pd


NIP. 19680514 199512 2 002 NIP.19700629 200312 2 004

BAGIAN PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
4

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, dijelaskan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayaakan
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Dalam penyelenggaraan dan pengendalian pendidikan ini pemerintah pusat
menentukan kebijakan dan standar nasional untuk menjamin mutu pendidikan,
sementara Pemerintah Daerah/Provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan
pendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota.
Di sisi lain permasalahan umum pendidikan yang dihadapi dewasa ini adalah
masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan, lemahnya manajemen pendidikan,
dan semakin mahalnya biaya pendidikan oleh sebagian besar masyarakat. Melalui
koordinasi antara instansi terkait khususnya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah dengan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat provinsi perlu dilakukan
sinkronisasi program dan kegiatan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
diamanatkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah sehingga
komitmen masing-masing pihak dalam penjaminan mutu pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dapat direalisasikan serta arah kebijakan pemerintah
pusat dapat tersampaikan dan dilaksanakan oleh PemerintahDaerah Cq. Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan hingga ke Satuan Pendidikan.
GTK – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Makarim bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian melakukan
rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh kepala daerah untuk memastikan kebijakan
pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 terlaksana dengan baik di daerah.
“Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah
mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan
tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan
layanan pendidikan selama pandemi Covid-19,” jelas Mendikbud dalam rapat
5

koordinasi (rakor) bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan


Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, secara daring, Rabu (2/9/2020).
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk
menghadapi kendala pembelajaran di masa pandemi Covid-19, seperti revisi surat
keputusan bersama (SKB) Empat Menteri yang telah diterbitkan tanggal 7 Agustus
2020, untuk menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemi saat ini. Selain
itu, sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran siswa di masa pandemi, sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat.
“Kemendikbud juga melakukan inisiatif membantu mengatasi kendala yang
dihadapi guru, orang tua, dan anak selama pembelajaran jarak jauh,” tutur Mendikbud.
Mempertimbangkan kebutuhan pembelajaran, berbagai masukan dari para ahli dan
organisasi serta mempertimbangkan evaluasi implementasi SKB Empat Menteri,
Pemerintah melakukan penyesuaian terkait pelaksanaan pembelajaran di zona kuning
dan hijau dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol
kesehatan yang sangat ketat.
Bagi daerah yang berada di zona oranye dan merah dilarang melakukan
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan Belajar dari
Rumah (BDR).Berdasarkan data per 23 Agustus 2020 dari http://covid19.go.id terdapat
sekitar 48 persen peserta didik masih berada di zona merah dan  oranye. Sementara itu,
sekitar 52 persen peserta didik berada di zona kuning dan hijau.
Prosedur pengambilan keputusan pembelajaran tatap muka di zona kuning dan
hijau, kata Mendikbud, tetap dilakukan secara bertingkat seperti pada SKB
sebelumnya. Pemda/kantor/kanwil Kemenag dan sekolah memiliki kewenangan penuh
untuk menentukan apakah daerah atau sekolahnya dapat mulai melakukan
pembelajaran tatap muka. “Bukan berarti ketika sudah berada di zona hijau atau
kuning, daerah atau sekolah wajib mulai tatap muka kembali ya,” Mendikbud
menjelaskan.
Mendikbud juga menekankan, bahwa sekali pun daerah sudah dalam zona hijau
atau kuning, serta Pemda dan sekolah sudah memberikan izin pembelajaran tatap
muka, keputusan terakhir ada di orang tua. Apabila orang tua tidak mengizinkan putra-
6

putrinya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka anaknya tetap melanjutkan belajar
dari rumah. “Pembelajaran tatap muka di sekolah di zona kuning dan hijau
diperbolehkan, namun tidak diwajibkan,” tegas Mendikbud.
Tahapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan di zona hijau dan zona
kuning dalam revisi SKB Empat Menteri dilakukan secara bersamaan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dengan pertimbangan risiko kesehatan yang tidak
berbeda untuk kelompok umur pada dua jenjang tersebut. Sementara itu untuk PAUD
dapat memulai pembelajaran tatap muka paling cepat dua bulan setelah jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
“Selain itu, dengan pertimbangan bahwa pembelajaran praktik adalah keahlian
inti SMK, pelaksanaan pembelajaran praktik bagi peserta didik SMK diperbolehkan di
semua zona dengan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ucap
Mendikbud.
“Evaluasi akan selalu dilakukan untuk mengutamakan kesehatan dan
keselamatan. Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota,
bersama Kepala Satuan Pendidikan akan terus berkoordinasi dengan gugus tugas
percepatan penanganan Covid-19 untuk memantau tingkat risiko Covid-19 di daerah,”
imbuh Mendikbud.
“Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman, terdapat kasus terkonfirmasi
positif Covid-19, atau tingkat risiko daerah berubah menjadi oranye atau merah, satuan
pendidikan wajib ditutup kembali,” tegas Mendikbud.
Sejak Maret 2020, Kemendikbud telah melakukan penyesuaian kebijakan
pendidikan, serta menyediakan inisiatif dan solusi di masa pandemi Covid-19. Pada
bulan Maret, terdapat pembatalan ujian nasional, ujian sekolah tidak perlu mengukur
ketuntasan kurikulum, sekolah yang belum melaksanakan ujian dapat menggunakan
nilai lima semester terakhir untuk menentukan kelulusan siswa, mekanisme PPDB
tidak mengumpulkan siswa dan orang tua, PPDB jalur prestasi berdasarkan akumulasi
nilai rapor dan prestasi lain. Bulan Maret s.d. April 2020, Kemendikbud melakukan
penyediaan kuota gratis, realokasi anggaran Pendidikan Tinggi sebesar Rp 405 M
untuk Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Neger dan Perguruan Tinggi Swasta,
realokasi anggaran Kebudayaan Rp 70 M untuk kegiatan Belajar dari Rumah melalui
7

TVRI, peluncuran portal Guru Berbagi, relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk
pembayaran honor guru, serta pembelajaran daring. Bulan Mei s.d. Juni 2020,
Kemendikbud memberikan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk 410 ribu
mahasiswa, BOS Afirmasi dan BOS Kinerja diperluas cakupannya untuk sekolah
swasta (bukan hanya sekolah negeri). Pada bulan Juli s.d. Agustus 2020, sekolah di
zona hijau dan kuning diperbolehkan melakukan pembukaan kembali, zona lain masih
dilarang, peluncuran kurikulum dalam kondisi khusus, dan Pemberian modul
pembelajaran bagi PAUD dan SD.
Kemendikbud juga akan memberikan bantuan subsidi kuota internet untuk
siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama empat bulan (September s.d. Desember
2020). Besaran bantuan, siswa 35 GB/bulan, guru 42 GB/bulan, serta mahasiswa dan
dosen 50 GB/bulan. Kepala satuan pendidikan harus melengkapi nomor telepon seluler
(handphone) peserta didik yang aktif melalui aplikasi dapodik sebelum 11 September
2020.
Semua pengalaman terbaik dari penerapan SFH tidak boleh disia-siakan karena
mimpi kembali pulang ke rumah lama. Harus disadari bahwa bencana yang sekarang
umat manusia di seluruh muka bumi akan menjadikan hari esok tidak pernah sama lagi
dengan kemarin. Yang tersedia hanya tiket sekali jalan. Dengan kesadaran itu, selama
SFH harus diberi pelajaran, kemudian diperkaya dan pengalaman yang dikemas
menjadi strategi pendidikan baru di rumah yang baru. Untuk itu, diperlukan revolusi
mental yang sejak dicanangkan Jokowi enam tahun yang lalu masih belum tampak
jelas dilakukan oleh para pemangku kepentingan pendidikan di semua lini, jenjang dan
dan wilayah. 
Kini saatnya siswa memerdekakan dirinya mencari ilmu yang diperlukan sesuai
dengan minat, kemampuan dan cita-citanya berbasis merdeka belajar. Orangtua murid
yang berdiriannya sebagai pemilik utama anak termasuk masa. Untuk itu mereka harus
in the shoulder membahu dengan kepala sekolah dan guru dalam sekolah dan
pembelajaran. Saatnya guru menjadi guru sejati yang belajar dan membelajarkan diri
sendiri dan muridnya. Pengelola sekolah secara proaktif menerapkan sebenar-benarnya
manajemen berbasis sekolah untuk membangun kampus merdeka dengan menjadikan
masyarakat sebagai pengendali mutunya. 
8

Pemerintah pusat mengubah arti fungsi regulator untuk menentukan, membantu


dan mengendalikan menjadi yang diterapkan di LLDIKTI 4 yaitu memberdayakan, dan
membina perguruan tinggi swasta. Pemerintah daerah, menguatkan dirinya sebagai
pembuat kebijakan dan perancang sistem penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
khas wilayahnya. Dengan demikian, pemerintah daerah bersama pemangku
kepentingan pendidikan lainnya berinisitaif memainkan peran utama dalam kapan
sekolah dimulai. Selain itu istilah pilihan-pilihan moda pembelajarannya termasuk
kemungkinan penerapanpembelajaran campuran yang mengkombinasikan SFH
berbasis berani dengan tatap muka bergantian di sekolah guna mencapai tujuan
pendidikan dengan tetap memenuhi protokol kesehatan

B. TUJUAN UMUM :
Tujuan dilaksanakannya kegiatan kegiatan Pendampingan Pembelajaran Jarak
Jauh dalam masa pandemi covid 19 ini adalah:
1. Mensosialisasikan arah kebijakan Kemendikbud terkait penerapan merdeka
belajar;
2. Mendorong efektivitas penerapan merdeka belajar di Provinsi Kalimantan Utara;
3. Mendorong efektivitas pelaksanaan pembelajaran di masa covid 19 dengan
metode pembelajaran jarak jauh;
4. Untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan lembaga sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan lembaga;
5. Memahami materi pembekalan berupa konsep Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi
Nasional (GLN), Pengembangan Pembelajaran, Penilaian dan Praktik
Pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), serta strategi
fasilitasi kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran;

C. BAGIAN ISI
9

1. Uraian rinci dari waktu dan lama pelaksanaan, penyelenggara kegiatan, nama
kegiatan, dan tujuan pengembangan diri yang diikuti :
 Waktu Kegiatan :
Tgl 6 Juli 2020 sampai dengan 16 Juli 2020
 Penyelenggara Kegiatan :
LPMP Provinsi Kalimantan Utara
 Nama Kegiatan :
“Pendampingan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru Dalam Masa Pandemi
Covid-19 dengan Tema Media Pembelajaran Berbasis Vidio Animasi” Kota
Tarakan yang diselenggarakan oleh LPMP Kalimantan Utara.

2. Tujuan :
Tujuan Pengembangan diri ini adalah:
a. Pendalaman Materi Pembelajaran tentang Materi Pembelajaran yang berisi
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, bahan bacaan dan
latihan/kasus/tugas sebagai sumber belajar dalam pembelajaran berorientasi
HOTS.
b. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Materi ini membahas tentang kegiatan
pembelajaran yang melibatkan aktifitas peserta didik dengan menggunakan
model-model pembelajaran untuk mencapai kecakapan abad 21.
c. Penilaian Berorientasi HOTS. Materi ini terdiri penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan dalam pembelajaran berorientasi HOTS.
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada materi ini, peserta
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berorientasi
HOTS dilengkapi dengan telaah video pembelajaran sebagai sumber dalam
pembelajaran berorientasi HOTS.

3. Materi Kegiatan :
a. Peningkatan Mutu Pendidikan
b. Strategi Pembelajaran Berbasis Zonasi di Era New Normal
10

c. Kelas Maya dan Sumber Belajar Berbantu Webex


d. Pembuatan Vidio Pembelajaran dengan Kartu Berbasis Android
e. Penyusunan RPP Berorientasi HOTs dan Strategi Pelaksanaan Pembelajaran
Jarak Jauh
f. Pembuatan Vidio Pembelajaran Berbasis Animasi
g. Penyusunan RPP PJJ
h. Mengkreasi dan Memanfaatkan LMS di Masa Pendemi.
Jumlah seluruhnya 32 Jam Pelatihan 1 Jam Pelatihan = 60 menit.

4. Tindak lanjut :
1. Tersosialisasikannya arah kebijakan Kemendikbud terkait penerapan merdeka
belajar;
2. Terjaganya efektivitas penerapan merdeka belajar di Provinsi Kalimantan Utara;
3. Terjaganya efektivitas pelaksanaan pembelajaran di masa covid 19
dengan metode pembelajaran jarak jauh; dan
4. LPMP Kalimantan Utara dan Dinas Pendidikan Daerah khususnya satuan
pendidikan dapat mengimplementasikan kebijakan Kemendikbud; dan
5. Meningkatnya kualitas dan kinerja pelayanan LPMP Kalimantan Utara kepada
seluruh stakeholder pendidikan
6. Model pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik PPKn
secara holistik/utuh dalam rangka peningkatan kualitas belajar dan pembelajaran
yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai
warganegara yang cerdas dan baik secara utuh dalam proses pembelajaran
otentik (authentic instructional and authentic learning) dalam bingkai integrasi
Kompetensi Inti sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Serta model
pembelajaran yang mengarahkan peserta didik bersikap dan berpikir ilmiah
(scientific) yaitu pembelajaran yang mendorong dan menginspirasi peserta didik
berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

5. Dampak :
11

Adapun dampak yang saya rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
a. Sebagai guru PPKn harus dapat memahami BTT, memiliki kemampuan BTT
minimal yang diperlukan di jenjang sekolahnya, serta memiliki kemampuan
dalam mengelola pembelajaran BTT dan dapat mengimplementasikan pada
peserta didik.
b. Sebagai guru PPKn dapat lebih memahami tentang karakteristik soal PPKn dan
karakteristik penilaian dalam pembelajaran matematika yang berorientasi KBTT
serta lebih terampil dalam menyusun instrumen penilaian dalam pembelajaran
PPKn yang berorientasi KBTT dan dapat mengimplementasikan pada peserta
didik.
c. Sebagai guru PPKn dapat menguasai materi yang mendukung pembelajaran di
sekolah dan mampu merancang pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan karakteritik sisiwa.
d. Sebagai seorang guru harus dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa
bahwa belajar PPKn bukan sesuatu yang sulit tapi harus kita ubah menjadi
sesuatu yang menyenangkan.

D. PENUTUP
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS), tidak memiliki pengertian yang universal. Keterampilan BTT setidaknya
memiliki 3 kategori utama yaitu kemampuan “transfer” (di area dan konteks berbeda),
kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah. Dalam konteks
taksonomi Bloom-Anderson, keterampilan BTT meliputi kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi memiliki implikasi
positif terhadap perolehan skor tes standar termasuk UN. Sementara asesmen PISA
banyak menuntut keterampilan BTT atau HOTS.
Model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
apabila proses pembelajaran atau tahap-tahap pembelajarannya menggambarkan
transfer of knowledge, critical and creative thinking, dan problem solving yaitu antara
lain kegiatan pembelajarannya berpusat pada peseta didik dan mendorong peserta
didik untuk melakukan proses menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
12

Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang


menerapkan model belajar berbasis penyingkapan (discovery learning) atau penelitian
(inquiry learning). dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning), model pembelajaran discovery learning, inquiry
learning, dan/atau project based learning. Implementasi sintaksintak model-model
pembelajaran tersebut dapat digunakan guru pada saat menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), yaitu dengan mengintegrasikannya dalam langkah-langkah
pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup)
Praktik penyusunan sekenario harus dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai teori dan regulasi yang berlaku. Skenario didasarkan terutama pada kegiatan
inti pada proses pembelajaran yang mengakomodir suatu pendekatan, strategi, beberapa
metode dan teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam
berpikir tingkat tinggi.
KBTT merupakan terminologi yang mencakup beragam kemampuan berpikir,
antara lain: kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, kreatif, pemecahan
masalah tidak rutin, non-algoritmatik, analisis, evaluasi, mencipta, melibatkan
"pembentukan konsep, pemikiran kritis, kreativitas/brainstorming, penyelesaian
masalah, representasi mental, penggunaan aturan, penalaran, dan pemikiran logis,
dan/atau membutuhkan pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi daripada hanya
menyatakan kembali fakta.
Penilaian yang berorientasi KBTT dalam pembelajaran matematika tidak berarti
melakukan penilaian tentang kecakapan berpikir KBTT. Penilaian yang berorientasi
KBTT dalam pembelajaran matematika dimaksudkan pada penilaian pada pembelajaran
matematika dimana instrumennya meliputi item-item yang penyelesaiannya
membutuhkan KBTT .
Secara umum sebenarnya tidak terdapat perbedaan langkah dalam
pengembangan instrumen penilaian berorientasi KBTT dibandingkan dengan
pengembangan instrumen penilaian biasa. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pengembangan instrumen penilaian berorientasi KBTT relatif sama dengan langkah-
langkan pengembangan instrumen penilaian biasa. Perbedaannya hanya pada sasaran
13

penilaian dimana instrumen penilaian berorientasi KBTT menyasar domain penilaian


pada level berpikir yang lebih tinggi.
Pengembangan keprofesionalitas guru merupakan tuntutan dalam memberikan
pelayanan di bidang pendidikan. Sejalan dengan itu saya akan berusaha meningkatkan
kompetensi saya sebagai guru dan menambah profesionalitas saya dalam melakukan
tugas sehari-hari sebagai pendidik melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan
tugas saya sehari-hari. Guru meruapakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan
pembelajaran sehingga kita harus bekerja keras dan selalu mengevaluasi penyebab
rendahnya dalam kegiatan tersebut juga banyak hal-hal yang baru yang belum saya
dapat, sehingga dengan mengikuti kegiatan tersebut pengetahuan, wawasan dan
keterampilan saya bertambah dan tentu saja peningkatan pencapaian hasil siswa semakin
baik.

Lampiran :
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Pera Nama Institusi
N Nama Materi PD/ Waktu/ Tempat
n Fasilitato Penyelen
o Kegiatan Kompetensi Jam PD Kegiatan
Guru r ggara
Pendampin  Peningkatan Peser  6 Juli  Dr. Telegram LPMP
1 gan Mutu ta 2020 Jarwoko Grup Provinsi
pembelajar Pendidikan s.d 16 , M.Pd dilaksanak Kaliman
an jarak  Strategi Juli  Drs. an selama tan Utara
jauh bagi Pembelajaran 2020 Hari 1 minggu
guru dalam Berbasis  Jumlah Purwant setelah
masa Zonasi di Era seluruh o, M.Si pelaksanaa
pendemi New Normal nya  Mastan, n kegiatan
covid-19  Pembuatan tidak S.Pd melalui
14

dengan video dibatas  Hendrik video


tema media pembelajaran i Hermaw conferenc
pembelajar dengan  Jam an, S.Pd, e
an berbasis kartun Pelatih SD., M.
video berbasis an 1 Pd
animasi android Jam
 Penyusunan Pelatih
RPP an =
berorientasi 45
HOTs dan menit
strategi
pembelajaran
jarak jauh
 Penyusunan
RPP JJ

Anda mungkin juga menyukai