ENDANG PUJIWINARSIH, S. Pd
NIP. 196907012007012026
DENTITAS GURU
Oleh:
ENDANG PUJIWINARSIH, S. Pd
NIP. 196907012007012026
BAGIAN PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
putrinya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka anaknya tetap melanjutkan belajar
dari rumah. “Pembelajaran tatap muka di sekolah di zona kuning dan hijau
diperbolehkan, namun tidak diwajibkan,” tegas Mendikbud.
Tahapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan di zona hijau dan zona
kuning dalam revisi SKB Empat Menteri dilakukan secara bersamaan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dengan pertimbangan risiko kesehatan yang tidak
berbeda untuk kelompok umur pada dua jenjang tersebut. Sementara itu untuk PAUD
dapat memulai pembelajaran tatap muka paling cepat dua bulan setelah jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
“Selain itu, dengan pertimbangan bahwa pembelajaran praktik adalah keahlian
inti SMK, pelaksanaan pembelajaran praktik bagi peserta didik SMK diperbolehkan di
semua zona dengan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ucap
Mendikbud.
“Evaluasi akan selalu dilakukan untuk mengutamakan kesehatan dan
keselamatan. Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota,
bersama Kepala Satuan Pendidikan akan terus berkoordinasi dengan gugus tugas
percepatan penanganan Covid-19 untuk memantau tingkat risiko Covid-19 di daerah,”
imbuh Mendikbud.
“Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman, terdapat kasus terkonfirmasi
positif Covid-19, atau tingkat risiko daerah berubah menjadi oranye atau merah, satuan
pendidikan wajib ditutup kembali,” tegas Mendikbud.
Sejak Maret 2020, Kemendikbud telah melakukan penyesuaian kebijakan
pendidikan, serta menyediakan inisiatif dan solusi di masa pandemi Covid-19. Pada
bulan Maret, terdapat pembatalan ujian nasional, ujian sekolah tidak perlu mengukur
ketuntasan kurikulum, sekolah yang belum melaksanakan ujian dapat menggunakan
nilai lima semester terakhir untuk menentukan kelulusan siswa, mekanisme PPDB
tidak mengumpulkan siswa dan orang tua, PPDB jalur prestasi berdasarkan akumulasi
nilai rapor dan prestasi lain. Bulan Maret s.d. April 2020, Kemendikbud melakukan
penyediaan kuota gratis, realokasi anggaran Pendidikan Tinggi sebesar Rp 405 M
untuk Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Neger dan Perguruan Tinggi Swasta,
realokasi anggaran Kebudayaan Rp 70 M untuk kegiatan Belajar dari Rumah melalui
7
TVRI, peluncuran portal Guru Berbagi, relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk
pembayaran honor guru, serta pembelajaran daring. Bulan Mei s.d. Juni 2020,
Kemendikbud memberikan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk 410 ribu
mahasiswa, BOS Afirmasi dan BOS Kinerja diperluas cakupannya untuk sekolah
swasta (bukan hanya sekolah negeri). Pada bulan Juli s.d. Agustus 2020, sekolah di
zona hijau dan kuning diperbolehkan melakukan pembukaan kembali, zona lain masih
dilarang, peluncuran kurikulum dalam kondisi khusus, dan Pemberian modul
pembelajaran bagi PAUD dan SD.
Kemendikbud juga akan memberikan bantuan subsidi kuota internet untuk
siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama empat bulan (September s.d. Desember
2020). Besaran bantuan, siswa 35 GB/bulan, guru 42 GB/bulan, serta mahasiswa dan
dosen 50 GB/bulan. Kepala satuan pendidikan harus melengkapi nomor telepon seluler
(handphone) peserta didik yang aktif melalui aplikasi dapodik sebelum 11 September
2020.
Semua pengalaman terbaik dari penerapan SFH tidak boleh disia-siakan karena
mimpi kembali pulang ke rumah lama. Harus disadari bahwa bencana yang sekarang
umat manusia di seluruh muka bumi akan menjadikan hari esok tidak pernah sama lagi
dengan kemarin. Yang tersedia hanya tiket sekali jalan. Dengan kesadaran itu, selama
SFH harus diberi pelajaran, kemudian diperkaya dan pengalaman yang dikemas
menjadi strategi pendidikan baru di rumah yang baru. Untuk itu, diperlukan revolusi
mental yang sejak dicanangkan Jokowi enam tahun yang lalu masih belum tampak
jelas dilakukan oleh para pemangku kepentingan pendidikan di semua lini, jenjang dan
dan wilayah.
Kini saatnya siswa memerdekakan dirinya mencari ilmu yang diperlukan sesuai
dengan minat, kemampuan dan cita-citanya berbasis merdeka belajar. Orangtua murid
yang berdiriannya sebagai pemilik utama anak termasuk masa. Untuk itu mereka harus
in the shoulder membahu dengan kepala sekolah dan guru dalam sekolah dan
pembelajaran. Saatnya guru menjadi guru sejati yang belajar dan membelajarkan diri
sendiri dan muridnya. Pengelola sekolah secara proaktif menerapkan sebenar-benarnya
manajemen berbasis sekolah untuk membangun kampus merdeka dengan menjadikan
masyarakat sebagai pengendali mutunya.
8
B. TUJUAN UMUM :
Tujuan dilaksanakannya kegiatan kegiatan Pendampingan Pembelajaran Jarak
Jauh dalam masa pandemi covid 19 ini adalah:
1. Mensosialisasikan arah kebijakan Kemendikbud terkait penerapan merdeka
belajar;
2. Mendorong efektivitas penerapan merdeka belajar di Provinsi Kalimantan Utara;
3. Mendorong efektivitas pelaksanaan pembelajaran di masa covid 19 dengan
metode pembelajaran jarak jauh;
4. Untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan lembaga sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan lembaga;
5. Memahami materi pembekalan berupa konsep Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi
Nasional (GLN), Pengembangan Pembelajaran, Penilaian dan Praktik
Pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), serta strategi
fasilitasi kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran;
C. BAGIAN ISI
9
1. Uraian rinci dari waktu dan lama pelaksanaan, penyelenggara kegiatan, nama
kegiatan, dan tujuan pengembangan diri yang diikuti :
Waktu Kegiatan :
Tgl 6 Juli 2020 sampai dengan 16 Juli 2020
Penyelenggara Kegiatan :
LPMP Provinsi Kalimantan Utara
Nama Kegiatan :
“Pendampingan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru Dalam Masa Pandemi
Covid-19 dengan Tema Media Pembelajaran Berbasis Vidio Animasi” Kota
Tarakan yang diselenggarakan oleh LPMP Kalimantan Utara.
2. Tujuan :
Tujuan Pengembangan diri ini adalah:
a. Pendalaman Materi Pembelajaran tentang Materi Pembelajaran yang berisi
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, bahan bacaan dan
latihan/kasus/tugas sebagai sumber belajar dalam pembelajaran berorientasi
HOTS.
b. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Materi ini membahas tentang kegiatan
pembelajaran yang melibatkan aktifitas peserta didik dengan menggunakan
model-model pembelajaran untuk mencapai kecakapan abad 21.
c. Penilaian Berorientasi HOTS. Materi ini terdiri penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan dalam pembelajaran berorientasi HOTS.
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada materi ini, peserta
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berorientasi
HOTS dilengkapi dengan telaah video pembelajaran sebagai sumber dalam
pembelajaran berorientasi HOTS.
3. Materi Kegiatan :
a. Peningkatan Mutu Pendidikan
b. Strategi Pembelajaran Berbasis Zonasi di Era New Normal
10
4. Tindak lanjut :
1. Tersosialisasikannya arah kebijakan Kemendikbud terkait penerapan merdeka
belajar;
2. Terjaganya efektivitas penerapan merdeka belajar di Provinsi Kalimantan Utara;
3. Terjaganya efektivitas pelaksanaan pembelajaran di masa covid 19
dengan metode pembelajaran jarak jauh; dan
4. LPMP Kalimantan Utara dan Dinas Pendidikan Daerah khususnya satuan
pendidikan dapat mengimplementasikan kebijakan Kemendikbud; dan
5. Meningkatnya kualitas dan kinerja pelayanan LPMP Kalimantan Utara kepada
seluruh stakeholder pendidikan
6. Model pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik PPKn
secara holistik/utuh dalam rangka peningkatan kualitas belajar dan pembelajaran
yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai
warganegara yang cerdas dan baik secara utuh dalam proses pembelajaran
otentik (authentic instructional and authentic learning) dalam bingkai integrasi
Kompetensi Inti sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Serta model
pembelajaran yang mengarahkan peserta didik bersikap dan berpikir ilmiah
(scientific) yaitu pembelajaran yang mendorong dan menginspirasi peserta didik
berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
5. Dampak :
11
Adapun dampak yang saya rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
a. Sebagai guru PPKn harus dapat memahami BTT, memiliki kemampuan BTT
minimal yang diperlukan di jenjang sekolahnya, serta memiliki kemampuan
dalam mengelola pembelajaran BTT dan dapat mengimplementasikan pada
peserta didik.
b. Sebagai guru PPKn dapat lebih memahami tentang karakteristik soal PPKn dan
karakteristik penilaian dalam pembelajaran matematika yang berorientasi KBTT
serta lebih terampil dalam menyusun instrumen penilaian dalam pembelajaran
PPKn yang berorientasi KBTT dan dapat mengimplementasikan pada peserta
didik.
c. Sebagai guru PPKn dapat menguasai materi yang mendukung pembelajaran di
sekolah dan mampu merancang pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan karakteritik sisiwa.
d. Sebagai seorang guru harus dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa
bahwa belajar PPKn bukan sesuatu yang sulit tapi harus kita ubah menjadi
sesuatu yang menyenangkan.
D. PENUTUP
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS), tidak memiliki pengertian yang universal. Keterampilan BTT setidaknya
memiliki 3 kategori utama yaitu kemampuan “transfer” (di area dan konteks berbeda),
kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah. Dalam konteks
taksonomi Bloom-Anderson, keterampilan BTT meliputi kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi memiliki implikasi
positif terhadap perolehan skor tes standar termasuk UN. Sementara asesmen PISA
banyak menuntut keterampilan BTT atau HOTS.
Model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
apabila proses pembelajaran atau tahap-tahap pembelajarannya menggambarkan
transfer of knowledge, critical and creative thinking, dan problem solving yaitu antara
lain kegiatan pembelajarannya berpusat pada peseta didik dan mendorong peserta
didik untuk melakukan proses menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
12
Lampiran :
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Pera Nama Institusi
N Nama Materi PD/ Waktu/ Tempat
n Fasilitato Penyelen
o Kegiatan Kompetensi Jam PD Kegiatan
Guru r ggara
Pendampin Peningkatan Peser 6 Juli Dr. Telegram LPMP
1 gan Mutu ta 2020 Jarwoko Grup Provinsi
pembelajar Pendidikan s.d 16 , M.Pd dilaksanak Kaliman
an jarak Strategi Juli Drs. an selama tan Utara
jauh bagi Pembelajaran 2020 Hari 1 minggu
guru dalam Berbasis Jumlah Purwant setelah
masa Zonasi di Era seluruh o, M.Si pelaksanaa
pendemi New Normal nya Mastan, n kegiatan
covid-19 Pembuatan tidak S.Pd melalui
14