Anda di halaman 1dari 10

Fungsi Musik

Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan memberikan pengalaman
emosional. Emosi yang merupakan suatu pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap
manusia. Untuk dapat merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan
lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya melalui musik sejak masa
dini.

Berikut ini adalah jenis-jenis musik yang dibagi berdasarkan sejarahnya:

1. Pop (Populer)
Merupakan bentuk modern dari rock and roll. Terbentuk tahun 1950-andan mulai diterima di Amerika
Serikat, seniman yang memperkenalkan istilah Pop adalah Lawrence Alloway seorang pengamat seni
rupa yang terinspirasi dari gerakan seni rupa di Amerika Serikat. Jenis musik ini menjadi genre paling
popular dan paling easy listening

2. RNB
RnB singkatan dari 'rhythm & blues' adalah genre yang cukup populer yang berasal dari musik Afrika-
Amerika pada tahun 1940-an periodeawal musik R&B berfokus pada ritme boogle dengan musisi
ternama seperti Chuck Berry. Dari waktu ke waktu, kesan genre R&B sebagai musi kalangan berkulit
hitam semakin memudar dengan menyebarnya musik ini keseluruh dunia. Satu band RnB biasanya
terdiri dari pianis, satu atau dua gitaris, vokalis, bass, drum, dan saxophone.

3. Rock
Merupakan musik populer yang berasal dari musik rock and roll di AS tahun 1950-an. Musik ini
mendapat pengaruh dari blues, jazz, klasik, dll. Musik rock fokus pada gitar listrik. Grup band rock
didominasi oleh lelaki. Dalam perkebangannya hingga tersebar keseluruh dunia musik Rock juga
melahirkan beberapa band ternama dan bisa dibilanglegendaris seperti The Beatles, Dream Theater, dll
4. Dangdut
Merupakan musik andalan di tanah air kita. Bentuk musik ini berpusat dari musik Melayu pada tahun
1940-an pada awalnyya musik Dangdunt ini hanya din ikmati oleh masyrakat menengah kebawah saja,
namun seirinr berjalannya waktu musik ini sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan dan menyebar
keseluruh dunia serta menjadi identias Indonesia bahwa musik Dangdut adalah musik Indonesia.
Penyanyi yang paling terkenal dengan ratusan lagunya yaitu raja dangdut Rhoma Irama.

5. Blues
Berasal dari Afrika-Amerika dan muncul pada abad ke 19. Blues sendiri tercipta dari konotasi perasaan
frustasi dari melankolis, selain itu musik musik pujian dan spritual yang muncul dari kalangan budak
budak Afrika yang tinggal di Amerika. Ciri musik blues adalah lirik awalnya yang terdiri dari 1 baris yang
diulang 4 kali.
6. Country
Jenis musik ini berasal dari AS selatan di Atlanta dan Georgia tahun 1920 banyak orang yang berimigrasi
dari Irlandia, Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia menuju Texas. Waktu demi waktu musik Country mulai
diterima di Amerika Serikat akhirnya menyebar keseluruh dunia.

Ciri khas musik country adalah sebagian besar menggunakan instrumen string. Musik ini juga identik
dengan koboi.

7. Elektronik
Musik yang sepenuhnya menggunakan teknologi elektronik, contoh alat musiknya adalah gitar listrik,
telharmonium, dan organ hammond.

8. Hip Hop
Merupakan jenis musik yang terdiri dari musik berirama dan bergayayang biasanya terdapat rap dan
vokal ritmis. Vokalis biasanya membaca lirik lagu seperti membaca biasa namun dengan ritme tertentu.

9. Jazz
Aliran musik yang berasal dari Amerika di akhir abad ke-20. Musik ini dikenal memiliki alunan yang
merdu instruemn yyang digunakan dalam musik Jazz ini adalah biola, piano, saksofon, bass, drum, gitar.
Dan musik ini adalah improvisasi dari berbagai jenis musik. Jazz mendapatkan pengaruh besar dari
budaya Afrika Barat dan Eropa.

10. Klasik
Jenis musik yang berakar pada tradisi musik Barat dan sudah ada sejak abad ke-11. Tokoh musik klasik
yang terkenal seperti Beethoven dan Johann Sebastian Bach.

11. Reggae

Musik ini berasal dari Jamaika di akhir tahun 1960-an. Reggae terpengaruh oleh jazz Amerika dan RnB
dahulu musik Reggae sering dianggap dan berkaitan dengan jiwa muda saja namun sekarang musik
reggea sudah bisa di adaptasikan dengam jenis musik yang lain seperti pop, rock, r&b dll. Salah satu
elemen yang paling mudah dikenali dari musik reggae adalah ritme offbeat yang berasal dari gitar atau
piano.

Pengertian Emosi

Kata emosi berasal dari balhasd latin, yaitu emuvere, yang betarti bergerak menjauh. Arti kata ini
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam enusi. Mendefinisikan
emosi ternyata sangat sulit karena tidak mudah mengetahui kapan seorang anak atau seorang dewasa
herada di dalam suatu keadaan emosional. Untuk mempermudah kira, kita akan mendefinisikan emosi
sehagai perasaan atau afeksi yang melibatkan suaru campuran antara gejolak fisiologis (misalnya denyut
jantung yang cepat) dan prilaku yang tampak tamisalnya, terseayum alau vingisan).

Goleman (1995:4) mendefinisikan bahwa "emosi merujuk pada sualu perasaan alau pikiran- pikiran
khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak".
SekmeEratu daweka) misalnya, ia memberikan definisi emasi sehagai perpaduan dari beberapa perasan
yang mempunyai intensitas yang relatif tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana hatin.

Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang timbul ketika sescorang sedang herada dalam Suatu
keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya, terutama weil-being dirinya (campos,
2004: Saarni dkk., 2006).

Dengan demikian, dapat dipahami balwa emosi adalah perasaan batin seseorang, baik berupa
pergulakan pikiran, nafsu, keadaan mental dan fisik yang dapat muncul atau termanifestasi kedalam
tentuk-bentuk atau gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, murung, kesal, iri. cemburu, senang, kasih
sayang darı ingin tahu.

Perkemhangan Sosial Emasional Anak usia dini mengalami masa keemasan (golden age) yang mars
merupakan masa dimana analk mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka
pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara
individual. Pada masa peka ini merupakan masa peletak dasar untuk LIsengemiangkan kemampuan
aoral, kugnitif, balasa, fisik aotorik, sasial emasional. Perkembangan anak terdiri atas sejumlah aspek
perkemhangan yang perlu ditingkatkan. Aspek-aspek perkembangan rersebut melipuri perikembangan
moral, perkemhangan kngnitif, perkemhangan hahasa, perkembangan fisik morarik dan perkembangan
sosial cmosional Kehidupan sosial anak-anak berkembang dengan cara yang relatif dapat diprediksi.
Jaringan sosial tumbuh dari hubungan yang intim dengan orang tua atau pengasuh lain yang juga
meliputi anggota keluaiga lain, orang dewasa yang bukan angguta keluarga, dan teman sebaya.

Teori Erick Erikson tentang perkembangan prihadi dan sesial mengatakan hahwa, selama masa pra
sekolah, anak-anak hanus menuntaskan krisis keprihadian antara inisiatif versus rasa bersalah.
Perkembangan sosial selama 3 tahun pertama meliputi perkembangan tanda-tanda sosial diantara
teman sebaya, gaya sosial pada masa toddler berhubungan dengan sejarah kelekatan.

5. Perkembangan Sosial Emosional pada Anak Usia Taman Kanak-kanak a. Perkembangan Emosi Emosi
adalah Natu keadaan yang kormpleks, dapat herupa pera saan ataupun getaran jiwa yang ditandai oleh
perubahan biolugis yang muncul menyertai lerjadirnya suatu perilaku. Aspek ernusional melibat- kan
tiga variabel. yaitu variabel stimulus, variabel organismik, dan va- riabel respons. Fungsi dan peranan
emosi pada perkembangan anak yaitu (Mau- rice, www.ibc.unesco.org: 45): (1) sebagai bentuk
komunikasi dengan lingkurngannya; 12 setiagai bentuk kepritsadian dan penilaian arnak ler- hadap
dirinya: 13) sebagai bentuk tingkah laku yang dapat diterima ling- kungannya; (4) sebagai pembentuk
kebiasaan; dan (5) sebagai upaya pengembangan diri. Bavic enotion dan bentuk-bentuk emusi yang
umum lerjadi psada awal masa kanak-kanak, yainu amarah, takut, cemburu, ingin tahu, in hati, gembira,
sedih, dan kasiti sayang (Slavin, 1994: 55). b. Perkembangan Sosial Sosialisasi merupakan pruses melatih
keperkaan diri terhadap rang sangan sosial yang berhubungan dengan tuntutan sosial sesuai dengan
norma, nilai, atau harapan sosial. Proses perkembangan sosial terdiri dari tiga proses, vaitu belajar
bertingkuh laku dengan cara yang dapat diterima masyarakat, helajar memainkan peran sosial yang ada
di mna- syarakat, serta mengembangkan sikap sosial terhadap individu lain dan aktivitas sasial yang ada
di masyarskal. Ketiga pireses susialisasi ini akan melahirkan tiga madel individu, yaitu individu sosial,
individu nonsnsi- al, dan individu antisosial. Pola bermain sosial pada awal masa kanak- kanak, setagai
herikut: bermain suliter, bermain sebagai penanton! pengamat, bermain paralel, bermain asosiatif, dan
bermain kooperatif Slavin, 1994:

Ciri-Ciri Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak- kanak

Robinsan (lobinson, 1901:221) merigatakan ciri utama reaksi emosi pada anak adalah reaksi emosi anak
sangat kuat, reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang dinginkan, reaksi
emosi anak mudah berubah, reaksi emosi bersifat individual, dan reaksi emosi anak dapat dikenali
melalui tingkah laku yang ditampilkan. Bentuk reaksi emosi pada anak akan tampak pada amarah yang
muncul, ekspresi rasa takut yang dilihat dari rasa malu, khawatir, cemas, cemburu, rasa ingin tahu yang
kuat, iri hati, senang, gembira, dan kasih sayang. Gambaran umum terhadap kehidupan seorang anak.

Pertama, emosi mewarnai pandangan anak terhadap dimensi kehidupan. Persepsi tentang rasa malu,
takut, agresil, ingin tahu alau bahagia, dan lain-lain akan mengikuti pula tertentu sesuai pola yang
berkembang dalam kelompok sosial dan kehidupannya.

Kedua, emosi memengaruhi interaksi sosial. Melalui emosi anak belajar agar mengubah perilaku agar
dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan ukuran sosial.

Ketiga, reaksi emosional apabila di ulang-ulang akan berkembang menjadi suatu kebiasaan (Yusuf, 202:
122).

KONSEP PERKEMBANGAN

A. Konsep Dasar Perkembangan Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)


dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan (Yudrik, 2011). Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Yudrik, 2011). Menurut Santrock dalam
Soetjiningsih mengatakan bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan
dan terus berlanjut di sepanjang rentang kehidupan individu (Soetjiningsih, 2014). Secara umum anak
usia dini dikelompokkan dalam usia (0-1 tahun), (2-3 tahun), (4-6 tahun); dengan karakteristik masing-
masing sebagai berikut:

1. Usia 0-1 tahun Usia ini merupakan masa bayi, tetapi perkembangan fisik mengalami kecepatan vang
sangat luar biasa.
2. Usia 2-3 tahun Pada usia ini terdapat beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya,
yang secara fisik masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus untuk anak
usia 2-3 tahun adalah sebagai berikut. Sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang

a. ada di sekitarnya. la memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar luar biasa.
Eksplorasi yang dilakukan anak terhadap benda apa saja yang dia temui merupakan proses belajar yang
sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia usia tersebut menempati grafik tertinggi disbanding
sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.

b. Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata
dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami
pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran. Mulai belajar mengembangkan
emosi.

c. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi
bukan ditentukan oleh bawaan, namun lebih banyak pada lingkungan. Mulai belajar mengembangkan
emosi.

3. Usia 4-6 tahun Perkembangan pada usia 4-6 tahun memiliki karakteristik sebagai berikut. Berkaitan
dengan perkembangan fisik, anak a. sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. Hal itu bermanfaat untuk
pengembangan otot-otot kecil maupun besar, seperti manjat, melompat dan berlari. b. Perkembangan
bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu
mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu, seperti meniru, mengulang pembicaraan.
Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat c. pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar
biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dari seringnya anak menanyakan

Pertumbuhan Fisik Anak Prasekolah Tubuh anak usia prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per
tahun. Tinggi rata-rata anak usia 3 tahun adalah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103,7 cm dan
rata-rata anak usia 5 tahun adalah 118,5 cm. (Mansur.2019) Pertambahan berat badan selama periode
usia prasekolah sekitar 2,3 kg per tahun. Rata-rata berat badan anak usia 3 tahun adalah 14,5 kg dan
akan mengalami peningkatan menjadi 18,6 kg pada usia 5 tahun. Tulang akan tumbuh sekitar 5 hingga
7,5 sentimeter per tahun. Lemak bayi yang hilang dan pertumbuhan otot selama tahuntahun prasekolah
menjadikan penampilan anak terlihat lebih kuat dan dewasa. Panjang tengkorak juga bertambah sedikit,
dengan rahang bawah menjadi lebih jelas. Rahang atas melebar selama tahun prasekolah sebagai
persiapan untuk munculnya gigi permanen, biasanya mulai 6 Tahun. (Mansur,2019)

1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Anak Kajian medik dan psikologi perkembangan
menunjukkan bahwa di samping dipengaruhi oleh faktor bawaan, kualitas anak juga sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor lain, seperti faktor lingkungan yang tidak lepas dari pengaruh faktor psikososial,
Baik faktor bawaan atau sering juga disebut faktor keturunan dan faktor lingkungan yang berbeda- beda
antara anak yang satu dengan yang lain, maka menyebabkan perbedaan yang disebut dengan individual
differences. Masing-masing individu atau anak memiliki keunikan atau kekhasan sendiri baik dalam
ranah kognitif, afeksi dan psikomotorik yang terlihat dalam kemampuan berpikir, merasakan sesuatu,
serta sikap dan perilakunya sehari-hari. Dalam melihat dan menyikapi perbedaan tersebut, hendaknya
pendidik menyadari bahwa tidak semua anak dapat diperlakukan dengan cara yang selalu sama.

a. Faktor Bawaan

Faktor bawaan atau fakta genetik adalah fakta yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini
dimulai dari masa pembuahan sel telur oleh sel jantan. Unsur-unsur di dalam struktur genetik sel telur
inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel tubuh pada manusia. Gen inilah yang menentukan warna
rambut, kulit, ukuran tubuh, jenis kelamin. kemampuan intelektual, serta emosi (Atkinson, 1991).
Potensi genetik inilah yang akan berinteraksi dengan lingkungansehinggamembentukbagaimana individu
tersebut tumbuh dan berkembang. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat
memengaruhi kondisi janin di samping keunikan yang telah ada pada kedua orang tuanya. Faktor-faktor
tersebut antara lain adalah faktor penyimpangan yaitu ada atau tidak nya kondisi ibu pada saat
kehamilan baik secara fisik maupun psikologis. Dari segi fisik keadaan gizi yang buruk, dipengaruhi
berbagai jenis obat-obatan yang berbahaya, rokok, alkohol, serta zat- zat kimia dapat merugikan janin.
Dari segi psikologis, pembentuk- sel-sel tubuh juga dipengaruhi oleh keadaan psikologis selama
kehamilan. Emosi yang tidak stabil atau stres yang berat dapat menumbuhkan kelainan pada janin.

b. Faktor Lingkungan Meliputi faktor kesehatan anak, lingkungan fisik dan lingkungan psikososial.

1) Faktor kesehatan anak Kesehatan anak sangat tergantung pada pembe- rian gizi yang baik dan
berimbang. Asupan gizi pada masa ini merupakan faktor yang sangat penting dalam merangsang
tumbuh kembang anak dan merangsang perkembangan otak dan sistem sarafnya yang merupakan
bagian paling aiatem penting dalam menemtukan tumbuh dan kembang anak. Walaupun perkembangan
otak tidak sepesat masa bayi, namun otak terus tumbun pada masa awal anak-anak. Pada usia 3-4
tahun, ukuran otaknya adalah % dari otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun, ukuran otaknya mencapai
LIsia 9/10 otak orang dewasa atau sekitar 90% berat otak orang dewasa. Beberapa pertambahan ukuran
otak disebabkan oleh pertambahan jum- lah dan ukuran urat saraf di daerah otak. Ujung- ujung urat
saraf akan terus tumbuh hingga masa remaja. Bertambah matangnya otak, di- kombinasikan dengan
pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, akan menyumbang besar bagi
perkembangan kognitif anak (Santrock, 1995). Oleh karena itu, pemberian gizi yang baik tidak hanya
ditentukan pada saat setelah kelahiran saja, namun seperti yang sudah dijelaskan di atas, dimulai sejak
ja- nin tumbuh di dalam kandungan. Pascakelahiran dimulai dari pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang
sangat baik bagi anak karena sesuai dengan keadaan tubuh bayi pada saat itu. Adapun kebu- tuhan gizi
yang diperlukan adalah masukan ka- lori dan protein, ditambah dengan perlunya masukan vitamin, zat
besi, yodium dan kalsium. Kalori didapatkan dari karbohidrat sebagai sumber energi utnuk pembakaran
sel-sel tubuh yang menunjang gerakan motorik dan aktivitas berpikir. Sumber karbohidrat ini didapatkan
dari nasi, roti, mi, jagung ataupun berbagai macam makanan yang mengandung tepung. Protein
diperlukan tubuh untuk pemben- tukan sel-sel tubuh serta menggantikan zat-zat.

2) Lingkungan Fisik Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau
kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian
(Soetjiningsih, 1998). Semua kondisi di atas sangat memengaruhi bagaimana anak da- pat menjalankan
proses kehidupannya. Seba- gai contoh, kondisi daerah yang tidak aman karena adanya pertikaian dapat
menyebabkan tekanan tersendiri bagi anak dan proses imitasi atau peniruan perilaku kekerasan yang
dapat berpengaruh dalam pola perilaku anak. Sementara itu kondisi yang jelek pada faktor cuaca,
kurangnya sanitasi atau kebersihan lingkungan, keadaan rumah yang tidak menunjang hidup sehat, serta
keadaan geografis yang sulit, misalnya karena di daerah terpencil yang jauh dari informasi, sulit
dijangkau, serta rawan akan bencana alam, selain dapat mengaruhi tekanan psikis juga memengaruhi
faktor kesehatan karena pengobatan yang sulit didapatkan. Menurut teori stres lingkungan (Sarwono,
1992), ada dua elemen dasar yang menyebabkan manusia bertingkah laku terhadap lingkungan- nya.
Elemen pertama adalah stresor dan elemen kedua adalah stres itu sendiri. Stresor adalah elemen
lingkungan yang merangsang individu seperti kebisingan, suhu udara, dan kepadatan, ataupun
lingkungan rumah yang tidak sehat. Sementara stres diartikan sebagai ketegangan atau tekanan jiwa
yang merupakan akibat dari hubungan antara stresor dengan reaksi yang ditimbulkan dalam diri
individu.

Berkenaan dengan teori stres lingkungan ini ada dua pendapat mengenai stres itu. Menurut Selye
(dalam Sarwono, 1992) stres diawali dengan reaksi waspada terhadap adanya uan ancaman yang
ditandai oleh proses tubuh secara otomatis seperti meningkatnya denyut jantung dan meningkatnya
produksi adrenalin, salah satu hormon pada tubuh manusia. Selanjutnya, menurut Lazarus (dalam
Sarwono, 1992), stres bukan hanya mengandung faktor faal atau reaksi fisik saja, melainkan juga
melibatkan kesadaran atau kognisi, khususnya dalam tingkah laku penyelesaian terhadap suatu masalah.

3) Faktor Psikososial Ada beberapa hal yang termasuk faktor psikososial yaitu stimulasi, motivasi dalam
mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orang tua:

a) Stimulasi. Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menunjang perkembangan anak. Anak yang
mendapat stimulasi atau rangsangan yang terarah dan teratur akan lebih cepat mempelajari sesuatu
karena lebih cepat berkembarng dibandingkan anak yang tidak mendapatkan banyak stimulasi Anak
akan berkembang pola-pola berpikir, merasakan sesuatu, dan bertingkah laku, bila banyak diberi
rangsangan yang berupa dorongan dan kesempatan dari lingkungan di sekitarnya. Walaupun mungkin
ada anak yang berbakat, namun bila lingkungannya tidak mendukung, potensinya untuk berkembang
pun dapat terhambat. Sebaliknya, bila ada anak yang belum terlihat potensi pada dirinya, namun
rangsangan dan kesempatan bereksplorasi diberikan secara maksimal dan sesuai dengan kebutuhan
usianya, maka anak tersebut dapat berkembang jauh lebih baik. Sebagai contoh, anak yang sejak dini
diajarkan bagaimana memecahkan permasalahannya akan lebih mudah menyelesaikan masalah lain
karena adanya pengalaman belajar. Misalnya, anak cepat berkembang dibandingkan anak yang tidak
mendapatkan banyak stimulasi Anak akan berkembang pola-pola berpikir, merasakan sesuatu, dan
bertingkah laku, bila banyak diberi rangsangan yang berupa dorongan dan kesempatan dari lingkungan
di sekitarnya. Walaupun mungkin ada anak yang bérbakat, namun bila lingkungannya tidak mendukung,
potensinya untuk berkembang pun dapat terhambat. Sebaliknya, bila ada anak yang belum terlihat
potensi pada dirinya, namun rangsangan dan kesempatan bereksplorasi diberikan secara maksimal dan
sesuai dengan kebutuhan usianya, maka anak tersebut dapat berkembang jauh lebih baik. Sebagai
contoh, anak yang sejak dini diajarkan bagaimana memecahkan permasalahannya akan lebih mudah
menyelesaikan masalah lain karena adanya pengalaman belajar.

b. Motivasi dalam mempelajari sesuatu. Moti- vasi yang ditimbulkan dari sejak usia awal akan
memberikan hasil yang berbeda pada anak dalam menguasai sesuatu. Dorongan yang bersifat
membangun daya pikir dan daya cipta anak, akan membuat anak termotivasi untuk melakukan yang
lebih baik lagi. Pem- berian kesempatan pada anak pun dalam mengeksplorasi sesuatu merupakan salah
satu cara dalam memotivasi anak belajar. stitusi pendidikan prasekolah maupun dari pihak pinak
keluarga. Anak dimotivasi untuk menjelajah, meneliti, berkarya, atau memegang sesuatu untuk
memuaskan rasa ingin tahunya meru- pakan hal yang dibutuhkan anak pada Bila terlihat hal yang
dilakukannya mengandung unsur bahaya, hal yang dapat di- lakukan adalah memberi pengertian namun
bukan untuk melarang atau menghapuskan rasa ingin tahunya dengan kemarahan. Pene- rapan yang
ada di TK contohnya, dengan adanya berbagai macam area bermain dan belajar akan memberi
kesempatan kepada anak untuk mencoba berbagai macam hal. Dalam pemberian kesempatan kepada
anak. dieunakan metode yang digunakan pendidik hendaknya jangan memaksa mengingat keinginan
anak vang berbeda-beda walaupun stimulasi yang ada adalah sama.

c) Pola asuh dan kasih sayang dari orang tua. Orang tua merupakan area terdekat pada anak. Anak
sangat memerlukan kasih sayang, perlindungan, rasa aman, sikap dan perlakuan yang adil dari orang
tua. Bagaimana gaya peng asuhan orang tua yang diberikan pada anak, apakah permisifatauserba boleh,
otoriter yang tidak membolehkan anak berbuat apapun, ataukah bersifat otoritatif yang merupakan
perpaduan dari keduanya, semuanya akan memberikan dampak yang berbeda anak. Pola asuh ini sangat
dipengaruhi oleh pada kualitas interaksi antara anak dan orang tua. Bagaimana anak terbentuk tentunya
didapat dari pembiasaan-pembiasaan yang terjadi pada situasi rumah. Hal inilah yang terkadang
mendasari anak untuk mengembangkan dirinya. Sebagai contoh, anak yang mendapat gaya pengasuhan
otoriter yang bercirikan semua diatur oleh orang tua anak tersebut akan menjadi anak yang selalu
bergantung serta memiliki daya kreativitas yang rendah karena adanya pembatasan-pembatasan dalam
berpikir dan berperilaku. Sebaliknya anak yang selalu mendapatkan kebebasan berperilaku semaunya
akan mengembangkan sikap dan perilaku yang sulit memahami menerima keadaan yang berbeda
dengan dirinya.

D. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI l'erkembangan diartikan sebagal perubahan yang kontinu
dan sis- tematis dalam diai seseorang sejak tahap konsepsi sampai ameninggal dunia (David Shafler.
1999: 4). Perkemtsangan berkaitan dengan ke- malangan serara biukigis tdan proses belajar. Dermikian
pula lalam peer kemhangan anak, secara biologis harus berada dalam kondisi sesuai umurnya. Terdapat
pola kesamaan perkembangan dalam diri sesco- rang dengan anak lainnya pada tahap usia tertentu.
Pola khas yang terjadi dalam setiap tahap umur disebut dengan normative development and
ideographie developmenr (Tina Bruce, 2005: 31). Tahap Ini dikenal sebagai standar nornmative
development yang diasumsikan sebagai pola universal tugas perkermtrangan yang harus dilalui seorang
anak. Secara garis besar, ciri-ciri anak TK sebagai berikut: Anak usia lansan kanak-kanak dalam
rentangan usia 4-5 atau 6 tahun berada dalam masa usia emas (golden age) segala sesuatunya sangat
bertiarga. baik lisik, emosi, dan intelektualnya. Dan anak usia taman kanak-kanak ini sangat besar
energinya schingga diperlukan suatu pembelajaran yang sangat tepat sehingga berkembang
kemampuan Imaarik kanar maupun halus.

1. Aspek-aspek Perkembangan Fisiologis Keglatan fisik merupakan salah satu cara untuk
mengembangkan ketrampilan motorik kasar, seperti berlari, melompat, bergantungan, melempar bola
atau menendangnya. Maupun menjaga kescimbangan motorik halus, seperti menggunakan jari-jari
untuk menyusun puzzle, memilih balok, dan menyusunnya menjadi hangunan tertentu. Kegiatan fisik
dan pelepasan energi dalam jumlah besar merupa- kan ciri-ciri aktivitas anak pada masa ini. Hal itu
disebalikan oleti energi yang dimiliki anak dalam jurnlah yang besar tersebut memerlukan penyaluran
melalui berbagai aktivitas fisik, baik kegiatan fisik yang berkai- tan dengan molorik kanar maupun
gerakan halus (Vasta Ross ai, 1999: 170-176).

a. Perkembangan Motorik Kasar Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti
berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melenpar dan me- nangkap, serta menjaga kescimbangan,
Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak
usia 4 lahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang meng andung bahaya, seperti melompat dari
tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun
keinginannya untuk melakukan kegiatan berbahaya herlamtah (Papalia et al, 1995: 2011).

b. Motorik halus pada koordinasi gerakan motorik halıs dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan
meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari larıgan. Pada usia 4 tahun, kordinasi
gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempuna. Walaupun demi- kian arnak
usia ini masih mengalami kesulitan dialam menyusun halok balok menjadi suatu bangunan. Hal ini
disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempuna sehingga kadang-kadang me-
runtuhkan bangunan itu sendiri, Pada usia 5 arau 6 tahun, koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu menguordinasikan gerakan visual motorik, seperli:
mengoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat
dilihat pada waktu gambar. Perkembangan Otak dan Susunan Saraf Pusat

C. Perkembangan otak manusia yang sangat pesat terjadi pada masa prenatal dan beberapa bulan
setelah kelahiran pada masa sebelum ke- lahiran diperkirakan 250.000 sel-sel otak terbentuk setiap
menit mela- lui pirasers pernbelahan sel yang disetrut milsis. Selelah lattir setnagian besar sel-sel otuk
yang berjumlah lebih dari 100 miliar terbentuk secara matang (Papalia et al. 1995: 91).

d. Perkembangan Tubuh Perkembangan tubulı merupakan perkembangan yang berjalan sesuai dengan
prinsip yang disehut capizalncanial yaitu psinsip per- kembangan yang dimulai dari atas yaitu kepala dan
berlanjut secara teratur ke bagian bawah tubuh. Pada usia 4-5 lahun kepala anak hanya benukuran
seperlima dari ukuran tubuhnya dan pada usia 6 tahun ke- pada anak memiliki ukuran sepertujuh dari
ukuran kepalanya (Papalia et al, 1995: 415). Patla usia 6 lahus anak telah merniliki prupursi tutuh vang
akan mewamai proporsi tubuhnyu di masa dewasa. Secara normal Eertambah tinggi ladan selama masa
kanak-kanak hanya sebanyak 2,5 inci setahun dan berat badan secara normal hanya bertambah 2,5-3,5
kilogram setahun (Papalia et al. 1995: 416).

Anda mungkin juga menyukai