Anda di halaman 1dari 23

PENGKAJIAN POST NATAL

Nama Mahasiswa : Yulia Febriyanti


NIM : 00319086
Tanggal Pengkajian : 04/02/2020

A. Identitas Klien

Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. W

Umur : 48 Umur : 53

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Tg. Batu Alamat : Tg. Batu

No MR : 169457

Tanggal Masuk : 04 Februari 2020

B. Data Umum Kesehatan


Alasan Masuk :
Perut membengkak mual muntah dan dan nyeri perut terus menerus

Faktor Pencetus :
Pasien mengatakan tidak tahu, terjadi nya tiba - tiba

Lamanya Keluhan :
Kurang lebih 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien merasakan ada benjolan
diperutnya dan nyeri dirasakan hilang timbul sampai beberapa hari ini nyeri
dirasakan terus menerus.
1. Riwayat Keluhan Sekarang
Keluhan Saat ini
Klien mengeluh benjolan pada perut yang makin lama makin membesar.
Kemudian klien berobat ke Puskesmas Tanjung Batu pada awal bulan Februari
2020 karena kurang memadai klien di rujuk ke RSUD Muhammad Sani pada
tanggal 02 Februari 2020 klien direncanakan operasi laparatomi pada tanggal 04
Februari 2020. Pasien tampak gelisah, lemah, meringis menahan sakit dan
memegang perutnya disertai dengan mual dan muntah. TD : 110/80mmHg, N :
96x/menit, RR 22x/menit, S : 37ºC.
P: nyeri bertambah ketika beraktivitas,
Q: terasa seperti ditusuk – tusuk jarum, lama nyeri terus menerus,
R: nyeri yang klien rasakan adalah di bagian perut terutama pada luka
jahitan post operasi, menyebar sampai di seluruh lapang perut dan
pinggang,
S: skala nyeri 7.
T: nyeri dirasakan terus menerus

Lamanya Keluhan
Setelah operasi sampai dengan sekarang

Faktor Pencetus
Nyeri datang saat mencoba untuk bergerak

2. Riwayat Kesehatan Dahulu :


Klien mengatakan tidak dilakukan imunisasi, tidak mempunyai alergi, tidak
mempunyai kebiasaan negatif seperti merokok, minum alkohol, tidak dalam
pengguanaan obat-obatan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama
dengan klien, kehamilan kembar (-), gangguan mental (-), penyakit yang dapat
diturunkan (-), penyakit yang dapat ditularkan (-)

4. Riwayat Menstruasi
 Menarche : 15 tahun
 Lamanya haid : 4 hari
 Siklus : 28 hari
 Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
 Sifat darah : warna merah tua-segar, bau hanyir, bentuk cair,
dismenor (+)
 HPHT :-

5. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 Kali
Usia menikah : 17 Tahun
Lama Menikah : 31 Tahun

6. Riwayat Keluarga Berencana


Klien tidak mengguanakan kontrasepsi apapun

C. Status Obstetri
1. Nifas Hari ke : -
2. Riwayat persalinan yang lalu (Jenis kelamin anak, berat badan lahir, keadaan
BBL):
Umur
Thn. Jenis Jenis Keadaan
NO. Kehamilan BB
Partus Partus Kelamin Anak
(minggu)
1. 1990 9 bulan Spontan L 3800 Hidup
2. 1993 9 bulan Spontan P 4000 Hidup
3. 2000 9 bulan Spontan P 4000 Hidup
4. 2004 9 bulan Spontan L 3000 Hidup

3. Komplikasi nifas yang lalu


-
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum : composmentis
2. TTV : TD : 110/80mmHg,N : 96x, RR 22x, S : 37ºC.
3. Kepala
a. Rambut : bersih, warna hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe,
panjang sebahu
b. Mata : konjungtiva merah dan lembab, tidak ada perdarahan
kapiler pada sklera, tidak ikterik
c. Wajah : tidak ada oedema, tidak ada luka
d. Hidung : bersihan, tidak ada secret, tidak ada polip
e. Mulut : bersihan, tidak ada carries, tidak ada ginggivitis
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan pembesaran
kelenjar tiroid.

4. Pemeriksaan Thoraks dan Dada


a. Paru
bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak terdapat lesi, terdapat retraksi
dinding dada, tidak teraba nyeri tekan, focal vremitus tidak teraba, suara
sonor, bunyi paru wheezing (-), bunyi Ronkhi (-)
b. Jantung
Ictus cordis terlihat normal, pekak, tidak ada nyeri tekan, Suara jantung
S1 dan S2 reguler

c. Payudara
Terlihat simetris,tidak tegang, tidak ada keluhan nyeri atau benjolan,
tidak ada lesi

5. Abdomen
a. Inspeksi : Terlihat balutan luka post operasi letak horisontal tertutup kasa
dengan hipavix
b. Palpasi   : Nyeri tekan abdomen di seluruh kuadaran.
c. Perkusi   : Tidak dapat diperkusi karena klien mengatakan nyeri
d. Auskultasi : Bising usus 5 x/mnt (normal: 5-35 x/mnt )

6. Genetalia
Klien terpasang kateter, tidak ada tanda_tanda infeksi: tidak ada rubor, kalor,
tumor, dolor dan fungsi analisa, tidak ada kelainan kongenital.

7. Ekstermitas
Varises : tidak ada
Edema : tidak ada
Tanda Hoffman: negatif
Reflek Patella: positif

8. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


Aktifitas / istirahat
Sebelum sakit, klien beraktivitas seperti biasa bekerja sebagai
karyawan di pabrik dan sebagai ibu rumah tangga. Tidak ada gangguan
dalam melakukan aktivitas. Selama sakit, klien cuti dari pekerjaannya. Saat
dikaji klien mengeluh lemas dan perutnya nyeri bila digunakan untuk
bergerak miring kanan atau kiri, klien bedrest total. Kebutuhan klien sehari-
hari (ADL) seperti personal hygiene, makan dan berpakaian dibantu oleh
perawat dan keluarga. Klien terlihat tiduran dalam posisi terlentang di bed.
Sebelum sakit, klien tidur 6-8 jam sehari. Tidak ada keluhan dalam
istirahat dan tidur. Saat dikaji, klien mengeluh semalam tidak bisa tidur
karena perutnya terasa nyeri sekali. Setelah diberi obat di pagi hari klien
baru bisa tidur nyenyak mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB

Pola nutrisi – metabolic


Sebelum sakit, klien makan teratur 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk,
dan sayur. Porsi sepiring sedang dan selalu habis. Klien mengatakan sering
mengkonsumsi makanan berpengawet. Klien minum ± 8-10 gelas air putih
sehari, diselingi teh atau sirup. Saat dirawat, klien mengatakan malas makan.
Klien mengatakan nafsu makan klien menurun karena merasa mual dan
perutnya terasa nyeri, klien hanya makan 3-4 sendok makan. Klien minum
air teh dan air putih hanya sedikit- sedikit ± 500 cc dalam sehari. Klien
terpasang infus RL 20 tpm. IMT = 18,3.

Eliminasi
Sebelum sakit, klien BAB 1 kali sehari atau 2 kali sehari. Konsistensi
kuning, lembek, bau khas. Klien BAK ± 5-6 kali sehari. Konsistensi kuning,
jernih, bau khas. Sebelum dirawat klien sulit BAB karena terasa ada yang
mengganjal di perut. Selama dirawat, klien mengatakan belum BAB sejak 2
hari yang lalu, terasa muter-muter dalam perut. Klien terpasang kateter
dengan haluaran urin 1200 ml/ hari. Konsistensi kuning pekat, bau khas

Nyeri/ketidaknyaman
Pasien mengatakan nyeri bagian perut bekas operasi
9. Adaptasi Psikologis (Bonding dan attachment, fase adaptasi psikologis,
tanda-tanda”blues”)
-

10. Pemeriksaan diagnostik


Rontgen
 Cor tidak membesar
 Sinuses dan diagfragma kanan normal diafragma kiri tenting
 Hili normal
 Corakan bronkovesikuler normal
 Tidak tampak infiltrat

11. Pemeriksaan Lobarotorium


Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
 Leukosit (WBC) 6000 Ribu / uL 3.8 – 10.6
 Hemoglobin (HGB) 11,8 g/dl 13.2 – 17.3
 Hematokrit (HTC) 35 % 40 – 52
 Trombosit (PLT) 258 Ribu / uL 150 – 440
 MCV 86,7 FI 80 – 100
 MCH 29,1 Pg 26 – 34
 MCHC 22,6 g/dl 32 – 36
 Golongan Darah B(+)
KIMIA
 GDS 94 mg/dl <140
 SGOT 22 u/l 13-35
 SGPT 14 ul 7-35
 Ureum 19,5 mg/dl 6-20
 Kreatinin 0,98 mg/dl 0,6-1,1
KIMIA KLINIK
 HBs Ag (Rapid) NR - NR
 Anti HIV (Rapid) NR - NR

12. Terapi
o Cefriaxone 2 x 1 gr
o Ketorolak 3 x 1 amp
o As. Traneksamat 3 x 1 amp
ANALISIS DATA
Data fokus Masalah Etiologi
Ds : Nyeri Akut Agen Cidera Fisik
Klien mengatakan nyeri di
bagian perutnya,
P: nyeri bertambah ketika
beraktivitas,
Q: terasa seperti ditusuk – tusuk
jarum, lama nyeri terus menerus,
R: nyeri yang klien rasakan
adalah di bagian perut terutama
pada luka jahitan post operasi,
menyebar sampai di seluruh
lapang perut dan pinggang,
S: skala nyeri 7.
T: nyeri dirasakan terus menerus
Do :
Klien terlihat meringis menahan
sakit sambil mengelus perutnya,
Tanda – tanda vital: TD :110/70
mmHg, nadi 96 x / mnt, suhu 37 o
C,RR 22 x / mnt. Terlihat balutan
luka post operasi letak horisontal
tertutup kasa dengan hipavix.

DS : Kurang Kelemahan
Klien mengeluh lemas dan perawatan diri: umum
perutnya nyeri bila digunakan personal
untuk bergerak miring kanan hygiene
atau kiri.
DO :
Kebutuhan klien sehari – hari
(ADL) seperti personal hygiene
dibantu oleh perawat dan
keluarga.
HGB : 10,9 g / dl (M: 13,2
– 17,3 ; F: 11,7 – 15,5)
Kulit terlihat agak kusam. Rambut
terlihat lepek.

DS : Kurang Kesalahan
Klien mengatatakan ingin pengetahuan interpretasi
mengetahui tentang penyakit tentang penyakit sumber, tidak
yang dideritanya. Klien yang mengenal
mengatakan takut penyebab diderita : kista Sumber
dari penyakityang diderita ovarium informasi
adalah karena menstruasi yang
selalu terasa sakit sekali dan
kalau nanti penyakitnya yang
telah dioperasi kambuh lagi.
Klien mengatakan bahwa klien
bingung mau bertanya kepada
siapa lagi tentang penyakitnya,
sedangkan klien sudah pernah
diberi informasi dari perawat
mengenai penyakit yang
dideritanya.
DO :
Ekspresi wajah klien bingung
dan kuatir saat mengungkapkan
ketidaktahuannnya tentang
penyakitnya. Pendidikan
klien adalah tamat SLTA
DS: Risiko Mual, intake
Klien mengatakan malas makan. perubahan inadekuat
Klien mengatakan nafsu makan nutrisi kurang
klien menurun karena merasa dari kebutuhan
mual dan perutnya terasa nyeri tubuh
sekali.
DO: Klien hanya makan 3 – 4
sendok makan. Klien
minum air teh dan air putih
hanya sedikit- sedikit kurang
lebih 500 cc dalam sehari
ditambah 250 cc teh atau sari
kacang hijau setiap pagi yang
disediakan RS. Klien terpasang
infus RL 20 tpm.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cidera fisik


b. Kurang perawatan diri: personal hygiene berhubungan dengan kelemahan umum.
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita: kista ovarium berhubungan dengan
kesalahan interpretasi sumber, tidak mengenal sumber informasi.
d. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,intake
inadekuat.

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Waktu Tujuan & KH Rencana Rasional
Dx
1 04/02/ Tujuan : setelah 1. Kaji nyeri, catat 1. Perubahan pada
2020 dilakukan lokasi, karakteristik karakteristik nyeri
trindakan nyeri, beratnya (0 – menunjukkan
keperawatan 10) adanya masalah,
selama 2x24 jam, memerlukan
nyeri dapat evaluasi medik dan
berkurang, intervensi yang
dengan KH : tepat.
- Klien
Mengungkapk 2. Pertahankan istirahat 2. Menghilangkan
an bahwa dengan posisi semi tegangan abdomen
nyeri sudah fowler yang bertambah
berkurang dengan posisi
- Ekspresi terlentang.
wajah tenang,
rileks. 3. Anjurkan klien untuk 3. Meningkatkan
- Skala nyeri 0 mobilisasi dini. normalisasi fungsi
–2. organ dan
mengurangi
ketidaknyamanan

4. Ajarkan teknik 4. Meningkatkan


manajemen nyeri; kontrol terhadap
teknik relaksasi nyeri dan
dengan latihan tarik meningkatkan
napas dalam. Berikan partisipasi pasien
kompres secara aktif.

5. Kolaborasi dengan 5. Menghilangkan


pemberian analgetik nyeri.
sesuai indikasi.
2 04/02/ Tujuan : setelah 1. Kaji derajat 1. Mempengaruhi
2020 melakukan ketidakmampuan pemilihan intervensi
tindakan pasien. yang tepat.
keperawatan
selama 3 x 24 2. Bantu klien dalam 2. Menghemat energi
jam, diharapkan memenuhi kebutuhan agar klien dapat
klien dapat
personal hygiene. melakukan kebersihan
memenuhi
diri sesuai
kebutuhan
personal hygiene kemampuan.
secara mandiri.
KH : 3. Motivasi klien untuk 3. Mempertahankan
- Mampu melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan
melakukan kebersihan diri sesuai dasar klien
kegiatan kemampuan Seperti
perawatan diri gosok gigi.
sendiri dalam
tingkat
kemampuan
yang dimiliki
secara optimal
- Klien
mengungkapk
an rasa
kenyamanan
dan kepuasan
setelah
melakukan
personal
hygiene
3. 04/02/ Tujuan : setelah 1. Kaji pengetahuan klien 1. Memvalidasi tingkat
2020 dilakukan tentang penyakit yang pemahaman saat ini,
tindakan diderita. mengidentifikasi
keperawatan kebutuhan belajar.
selama 2 x 30 2. Berikan informasi 2. Memberikan
menit diharapkan tentang penyakit yang pengetahuan dimana
klien dapat klien dapat
diderita dengan bahasa
mendapat kooperatif dan
yang jelas dan mudah
informasi yang memudahkan
benar, dengan dimengerti. untuk mengingat
KH: informasi yang
- Klien dapat diberikan.
berpartisipasi 3. Dorong partisipasi 3. Membantu
dalam keluarga dalam penanganan dan
program perawatan. perawatan pasien.
pengobatan.
- Mengungkapk
an
pemahaman
informasi.
4. 04/02/ Tujuan setelah 1. Lakukan pengkajian 1. Mengidentifikasi
2020 dilakukan nutrisi dengan seksama. kekurangan/kebutuh
tindakan an untu membantu
keperawatan memilih intervensi.
selama 3 x 24 jam
diharapkantidak 2. Jelaskan pentingnya 2. Meningkatkan
terjadi perubahan nutrisi yang adekuat. motivasi klien untuk
nutrisi dengan menghabiskan diit
KH: makan sesuai
menunjukkan/ program
mempertahankan
berat badan, nilai 3. Motivasi klien untuk 3. Mempertahankan
laboratorium makan porsi sedikit tapi masukan dan
normal, tidak sering. mengurangi perasaan
terjadi mual atau tegang pada
muntah. lambung.

4. Anjurkan klien untuk 4. Mulut yang bersih


lakukan kebersihan oral dapat meningkatkan
sebelum makan (sikat napsu makan.
gigi).

5. Bantu klien untuk 5. Membantu dalam


ambulasi dan mengeluarkan flatus,
tingkatkan aktivitas mempengaruhi rasa
sesuai toleransi. sehat.
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 1
N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
O Keperawata
n
1 05 Februari DX 1 1. Melakukan pengukuran S : klien mengatakan nyeri di daerah
2020 tekanan darah, nadi,
RR dan suhu perut, nyerinya seperti ditusuk – tusuk
2. Mengkaji keadaan
umum klien dan jarum, nyeri yang dirasakan hanya di
mengkaji karakteristik sekitar luka dan menyebar sampai di
nyeri dan skala nyeri.
3. Memberikan obat seluruh lapang perut dan pinggang
analgesic injeksi
4. Membantu klien untuk O : klien terlihat meringis kesakitan
tidur dalam posisi semi menahan nyeri, skala nyeri 7
fowler TD: 110/80 mmHg,
N: 96x/mnt,
RR: 24 x/mnt,
Suhu: 370 celcius

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
1. Pertahankan istirahat denga posisi semi
fowler
2. Anjurkan klien untuk mobilisasi dini.
3. Ajarkan teknik manajemen nyeri; teknik
relaksasi dengan latihan tarik napas
dalam. Berikan kompres
4. Kolaborasi dengan pemberian analgetik
sesuai indikasi
2 05 Februari DX 2 1. Mengkaji derajat S : Klien mengeluh lemas dan perutnya
2020 ketidakmampuan klien. nyeri bila digunakan untuk bergerak
miring kanan atau kiri.

O : Kebutuhan klien sehari – hari (ADL)


seperti personal hygiene dibantu oleh
perawat dan keluarga. Kulit terlihat agak
kusam. Rambut terlihat lepek.

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
1. Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhan personal hygiene.
2. Motivasi klien untuk melakukan
kegiatan kebersihan diri sesuai
kemampuan Seperti gosok gigi.

3 05 Februari DX 3 1. Kaji pengetahuan klien S : Klien mengatakan kurang mengerti tentang


2020 tentang penyakit yang penyakitnya, klien mengatakan apakah
diderita. penyakit yang dialami klien saat ini bisa
sembuh total dan beraktivitas seperti semula

O : Klien tambak melamun, ekspresi wajah


klien banyak masalah dan lesu
A :Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intevensi
1. Berikan informasi tentang penyakit
yang diderita dengan bahasa yang jelas
dan mudah dimengerti.
2. Dorong partisipasi keluarga dalam
perawatan

4 05 Februari DX 4 1. Lakukan pengkajian S : Klien mengatakan tidak nafsu makan.


2020 nutrisi dengan seksama Klien mengatakan nafsu makan klien
2. Bantu klien untuk menurun karena merasa mual dan
ambulasi dan
tingkatkan aktivitas perutnya terasa nyeri sekali.
sesuai toleransi
O : Klien hanya makan 3 – 4 sendok
makan. Klien minum air teh dan air
putih
hanya sedikit- sedikit kurang lebih 500 cc
dalam sehari ditambah 250 cc teh atau
sari kacang hijau setiap pagi yang
disediakan RS. Klien terpasang infus RL
20 tpm

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Jelaskan pentingnya nutrisi yang
adekuat.
2. Anjurkan klien untuk lakukan
kebersihan oral sebelum makan
(sikat gigi).

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 2


N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
O Keperawata
n
1 06 Februari DX 1 1. Melakukan S : Klien mengatakan nyeri berkurang
2020 pengukuran tekanan
darah, nadi, RR dan O: Klien rileks, tenang, tidak mengeluh nyeri
suhu Ekspresi : Wajah segar, skala nyeri 5 (sedang),
2. Mengkaji keadaan ekspresi wajah tenang, klien bisa melakukan
umum klien dan aktifitas miring kanan dan kiri dengan dibantu.
mengkaji karakteristik
nyeri dan skala nyeri. A: Masalah teratasi sebagian
3. Mengajarkan teknik
relaksasi dengan P: Lanjutkan intervensi :
latihan menarik napas Ingatkan klien untuk melakukan teknik
dalam dan relaksasi tarik nafas panjang jika nyeri timbul,
memberikan kompres alihkan perhatian pada aktivitas lain
hangat
4. Melatih klien untuk
mobilisasi: miring
kanan
5. Menganjurkan klien
untuk sering mobilisasi
6. Memberikan obat
analgesic injeksi
2 06 Februari DX 2 1. Bantu klien dalam S:
2020 memenuhi kebutuhan klien mengatakan lebih segar dan nyaman,
personal hygiene. klien mengatakan sudah lemas berkurang.
2. Motivasi klien untuk O:
melakukan Klien terlihat dibantu ibu untuk makan, minum,
kegiatan kebersihan bergeser, mandi. Klien masih terlihat tiduran
diri sesuai dengan posisi semi fowler di tempat tidur
kemampuan Seperti badan klien bersih, klien terlihat rileks.rambut
gosok gigi. klien terlihat sedikit lebih rapi.
A:
Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. anjurkan klien untuk makan sering dan
menghabiskan makanan dari RS sehingga
dapat meningkatkan kebutuhan energi.
2. Motivasi klien untuk beraktivitas
sesuai kemampuan

3 06 Februari DX 3 1. Berikan informasi S: Klien mengatakan sudah mengetahui tentang


2020 tentang penyakit yang pengertian kista ovarium,faktor risiko
diderita dengan terjadinya kista ovarium, tanda gejala.
bahasa yang jelas dan O: Ekspresi wajah klien sudah tidak bingung
mudah dimengerti. lagi,
2. Dorong partisipasi A: Masalah teratasi sebagian
keluarga dalam P: lanjutkan intervensi
perawatan. Evaluasi tentang informasi yang telah diberikan
4 06 Februari DX4 1. Jelaskan pentingnya S : Klien mengatakan sudah mengerti
2020 nutrisi yang adekuat. dengan informasi yang diberikan perawat
2. Motivasi klien untuk dan mengatakan akan
makan porsi sedikit
tapi sering. mempraktekkannya
3. Anjurkan klien untuk
lakukan kebersihan O : porsi makan habis setengah dari
oral sebelum makan yang disiapkan . Klien minum air teh
(sikat gigi). dan air putih sedikit- sedikit kurang
4. Bantu klien untuk lebih 1000 cc dalam sehari ditambah
ambulasi dan
250 cc teh atau sari kacang hijau
tingkatkan aktivitas
sesuai toleransi. setiap pagi yang disediakan RS. Klien
terpasang infus RL 20 tpm

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Jelaskan pentingnya nutrisi yang
adekuat.
2. Anjurkan klien untuk lakukan
kebersihan oral sebelum makan
(sikat gigi).
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 3
NO Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 07 Februari DX 1 1. Melakukan S:
2020 pengukuran tekanan Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
darah, nadi, RR dan tetapi masih terasa senut – senut di luka
suhu jahitannya. Sekarang rasa nyeri yang dirasakan
2. Mengkaji keadaan hanya di sekitar area perut saja.
umum klien dan O:
mengkaji karakteristik Ekspresi wajah klien tampak rileks, sudah
nyeri dan skala nyeri. tidak terlihat meringis kesakitan. Skala nyeri
3. Mengevaluasi teknik turun dari 5 menjadi 3. Tekanan Darah: 120
relaksasi dengan mmHg, Nadi: 80 x/mnt,
latihan menarik napas RR: 20 x/mnt
dalam dan memberikan A:
kompres hangat Masalah teratasi sebtagian
4. mengevaluasi P:
mobilisasi klien: Peratahankan intervensi. Berikan terapi sesuai
miring kanan advis dokter, pantau tanda – tanda vital, kaji
5. Menganjurkan klien respon nyeri, berikan teknik relaksasi:
untuk sering mobilisasi kompres hangat.
6. Memberikan obat
analgesic injeksi
2 07 Februari DX 2 1. Motivasi klien untuk S:
2020 terus melakukan klien mengatakan lebih segar dan nyaman,
kegiatan kebersihan klien mengatakan sudah tidak lemas.
diri sesuai. O:
Klien terlihat dibantu ibu untuk makan,
minum, bergeser, mandi. Klien masih terlihat
tiduran dengan posisi semi fowler di tempat
tidur badan klien bersih, harum, klien terlihat
rileks.rambut klien terlihat rapi.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi, anjurkan klien untuk
makan sering dan menghabiskan makanan dari
RS sehingga dapat meningkatkan
kebutuhan energi.
Motivasi klien untuk beraktivitas
sesuai kemampuan

3 07 Februari DX 3 1. evaluasi informasi S: Klien mengatakan sudah mengetahui


2020 yang telah diberikan tentang pengertian kista ovarium,faktor risiko
tentang penyakit yang terjadinya kista ovarium, tanda gejala.
diderita. O: Ekspresi wajah klien sudah tidak bingung
2. Dorong partisipasi lagi, klien dapat menyebutkan kembali apa
keluarga dalam yang telah disampaikan.
perawatan. A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
4 07 Februari DX4 1. Jelaskan pentingnya S: Klien mengatakan sudah menghabiskan 1/2
2020 nutrisi yang adekuat. porsi makanan yang disediakan RS serta terasa
2. Motivasi klien untuk agak mual.
makan porsi sedikit O: Klien terlihat tenang, terlihat klien
tapi sering. menghabiskan 1/2 porsi makanan yang
3. motivasi klien untuk disediakan RS.
ambulasi dan A: masalah teratasi sebagian
tingkatkan aktivitas P: lanjutkan intervensi: timbang BB sesuai
sesuai toleransi. indikasi dan awasi hasil laboratorium:
Albumin, kreatinin, modifikasi dengan
jelaskan tentang pentingnya
nutrisi bagi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai