Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI OPERATIONAL ROOM BSNT

JAKARTA, 26 OKTOBER 2020


Tugas Kemenko PMK mengamankan ► Darurat Kesehatan
arahan presiden pada implementasi 3 Langkah Kesehatan:
KESEHATAN • Aktivasi RS rujukan, RS darurat,
Program Utama (Program Panah Trisula).
Panah dengan 3 mata tajam yang dukungan peralatan dan tenaga medis
• Pengetesan dan penelusuran
diharapkan tepat sasaran:
BNPB, • Physical distancing, work and study
1. Kesehatan from home, etc.
KEMENKES
2. Pengamanan jaringan sosial • Pembatasan Sosial Berskala Besar
3. Penguatan jaringan ekonomi kecil • Sarana dan prasarana kesehatan
agar tetap survive TRISULA • Pelayanan: tracking, perawatan dan
pengobatan
PENANGANAN COVID-19
JARING SURVIVA-
PENGAMAN BILITAS
SOSIAL EKONOMI ► Darurat Ekonomi
► Darurat Sosial – Kemasyarakatan ► Hibernasi Ekonomi
► Kemiskinan
► Kerawanan Sosial KEMENDES, KEMENKO
KEMENSOS EKONOMI,
KEMENPERIND,
KEMENKOPUKM,
KEMENDAG
KEAMANAN Dukungan Dunia Usaha
Jaring
Pengaman Sosial • Pengurangan lartas impor termasuk penopang
PENGARAH & PELAKSANA manufaktur, pangan dan Kesehatan/medis,
(Social Safety Net):
GUGUS TUGAS percepatan proses ekspor-impor dan peningkatan
• Peningkatan dan perluasan PKH layanan melalui National Logistics Ecosystem
• Peningkatan dan perluasan Kartu Sembako • Berbagai insentif dan relaksasi di bidang perpajakan
• Penambahan dan fleksibilitas Kartu Pra Kerja KEMENKEU,
KEMENBUMN, • Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menghindari
• Bantuan Sosial Tunai kebangkrutan melalui PMN, penempatan investasi Pemerintah,
KEMENHAN,
• Pembebasan tagihan listrik dan/atau kegiatan penjaminan
TNI/POLRI,
• Tambahan bantuan subsidi selisih bunga KEMENPUPR • Berbagai kebijakan dan relaksasi di sektor keuangan oleh otoritas BI, OJK,
LPS, dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas sistem keuangan
ARAHAN PRESIDEN PELAKSANAAN BANSOS PANDEMIC COVID-19

Perluasan Bansos Reguler :


▪ Prog Sembako : 20 juta KPM @RP 200 ribu/bulan April-Juni
Ratas 31 Maret 2020
▪ PKH : 10 juta KPM Manfaat naik 25%
▪ Tarif diskon listrik : April-Juni untuk penerima eksisting Fungsi Bansos
▪ Kartu Prakerja Stimulus Covid
untuk
Bansos Non reguler : membantu
Ratas 7 April 2020 ▪ Bansus Sembako :April-Juni @RP 600 ribu/bulan daya beli
▪ BST : April-Juni @RP 600 ribu/bulan
▪ BLTDD : April-Juni @RP 600 ribu/bulan

Perpanjangan Bansos : Juli-Des


▪ Bansus Sembako : Juli-Des @RP 300 ribu/bulan
Fungsi Bansos
Ratas PEN 3 Juni 2020 ▪ BST : Juli-Des @RP 300 ribu/bulan PEN untuk
▪ Tarif diskon listrik : Juli-Sept membantu
▪ BLT DD: Juli-Sept @RP 300 ribu/bulan mendorong sisi
permintaan
Perpanjangan & Tambahan Bansos : sebagai daya
▪ Seluruh bansos diperpanjang hingga Desember 2020 ungkit
Ratas Pen 4 Agt 2020 ▪ Tambahan beras untuk 10 juta KPM PKH dan uang tunai perekonomian
Untuk penerima Sembako murni 3
JARING PENGAMAN SOSIAL PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
KARTU PRA KERJA PROGRAM SEMBAKO 4
Target 5,6 juta 15,2 Juta KPM menjadi 20 Juta KPM,
yang bersumber dari DTKS
Rp1 juta untuk biaya pelatihan
dan insentif dana Rp200.000/KPM/Bulan
Rp600.000/bulan PROGRAM (April - Desember 2020)
34 Batch (April - Desember 2020) JARING Khusus KPM sembako murni
ditambahkan uang tunai Rp500rb
PENGAMAN (salur sekali bulan Agt’20)
BANPRES SEMBAKO JABODETABEK SOSIAL
DKI JKT : 1,3 Juta KK (DTKS & Non DTKS) COVID-19 PROGRAM KELUARGA HARAPAN
Bodetabek : 600 ribu KK (DTKS & Non Target 9,2 Juta menjadi 10 Juta KPM
DTKS) yang bersumber dari DTKS
Bentuk paket sembako
• Nilai bantuan naik 25% salur per
Apr-Jun: Rp 600 ribu ;
Bulan (April–Desember 2020)
Jul-Des : Rp 300 ribu
• Agustus-Okt ditambah beras
(April – Des 2020) 15 kg kualitas medium

BANTUAN LISTRIK BANTUAN SOSIAL TUNAI


BANTUAN LISTRIK
9 Juta keluarga dalam DTKS/non
Sumber data dari DTKS DTKS
seluruh 450 VA diberikan rekening BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA
Bentuk uang tunai
listrik gratis dan untuk 900 VA di Apr-Jun: Rp 600 ribu ;
DTKS discount 50%. 8 juta KPM
Jul-Des : Rp 300 ribu
Bentuk uang tunai (April - Des 2020)
(April–Des 2020)
Apr-Jun: Rp 600 ribu ;
Jul-Des : Rp 300 ribu Ket:
(Merujuk RATAS PEN 4 Agt 2020 masa pemberian
(April–Des 2020)
diperpanjang dengan penyesuaian nilai bantuan) 4
Kumulatif CAKUPAN PENERIMA BANSOS
Jumlah Keluarga
(juta)
Sebanyak 38,9 juta keluarga (53% dari 73 juta keluarga) telah terima JPS

PROGRAM JUMLAH NILAI BANTUAN


PENERIMA BLT-DD* SASARAN
39
PENERIMA TARIF DISKON BLT DD* 8 juta KPM 600 rb (April-Juni)
31 LISTRIK 300 rb (Juli—Des)
29 PENERIMA BST*
BST* 9 juta KPM 600 rb (April-Juni)
PENERIMA BANTUAN 300 rb (Juli—Desember)
26 IURAN (PBI) JKN/PIP
BANSUS SEMBAKO 1,8 juta KPM 600 rb (April-Juni)
PENERIMA
JABODETABEK* 300 rb (Juli—Desember)
BANSUS *
20 SEMBAKO TARIF DISKON LISTRIK 31 juta KPM 450 VA gratis
JABODETABEK 900 VA diskon 50%
PROGRAM SEMBAKO (BPNT)
PBI -JKN 26 jutaKPM Bergantung kelas perawatan
PROGRAM KELUARGA HARAPAN PIP 21 juta KPM Bergantung tingkat Pendidikan
10 (PKH) anak
Note 9,8 juta KPM terima PROG. SEMBAKO 20 juta KPM 200 rb/bulan
PKH+Prog.Sembako (keluarga sembako murni
ditambah RP 500 rb pada Agt’20)
1 PKH 10 juta KPM 75rb-900rb bergantung komponen
(Agt-Okt’20 ditambah beras 15kg)
Ket : *) Data bersumber Non DTKS 5
Tim Pengendali Pelaksanaan Penyaluran
Bantuan Sosial Secara Non Tunai (Perpres 63 Tahun 2017)
Menteri Koordinator Tim Koordinasi Dibentuk dan
Bidang PMK Pusat Bansos Pangan dikoordinasikan
KETUA
tingkat Pusat oleh Menko PMK
Menteri PPN/
Bappenas
Wakil Ketua
Sekretaris Eksekutif TNP2K Tim Koordinasi Dibentuk dan
Sekretaris Provinsi Bansos Pangan dikoordinasikan
tingkat Provinsi* oleh Gubernur

Menteri Dalam Negeri, Menteri Sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Koordinasi Dibentuk dan
Menteri Agama, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Kabupaten Bansos Pangan dikoordinasikan
Menteri Pertanian, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan /Kota tingkat oleh
Informasi, Menteri Badan Umum Milik Negara/BUMN, Menteri RisTekDikTi, Kabupaten/Kota* Bupati/Walikota
Menteri Setneg, Setkab, Kepala BPS, Kepala Staf Kepresidenan,
Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Ototitas Jasa Keuangan Tim Koordinasi Dibentuk dan
Kecamatan Bansos Pangan dikoordinasikan
tingkat Kecamatan oleh Camat
Tugas Tim Pengendali mencakup koordinasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Bantuan Sosial Non
Tunai, serta memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan
dan pelaksanaan program
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAERAH
Sesuai dengan PP Nomor 33 Tahun 2018 sebagaimana dimaksud berisi tentang Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat diantaranya mempunyai tugas:

a. mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah


kabupaten/kota;

b. melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah


kabupaten/kota yang ada di wilayahnya;

c. memberdayakan dan memfasilitasi daerah kabupaten/kota di wilayahnya

7
OVERVIEW
OPERATIONAL ROOM BSNT
▪Operational Room (Opsroom) :
Adalah media pengendalian Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) bagi Tim Pengendali
Bantuan Sosial Non Tunai, yang dibangun dengan prinsip kolaborasi, pemantauan, analisis
dan penyajian data dari keseluruhan program yang terintegrasi. Sesuai Perpres 63/2017,
Menko PMK sebagai Ketua Tim Pengendali Bantuan Sosial Non Tunai

▪Tujuan dibentuknya Opsroom adalah:


➢ Media deteksi dini progres dan kendala pelaksanaan program bantuan sosial
➢ Melalui Opsroom data dan informasi program bantuan sosial dikelola dan disajikan baik
dalam bentuk tabel maupun peta. Dengan demikian, memudahkan tim pengendali dalam
pemantauan pelaksanaan dan pengambilan keputusan terhadap perbaikan pelaksanaan
program program bantuan sosial.
OPERATIONAL ROOM 2020

▪ Ruang berada di Deputi I Kemenko PMK


▪ Publik dapat mengakses melalui :
http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
9
KONTEN OPERATIONAL ROOM
Melalui Operation room, tim pengendali dan publik dapat memantau progres program bantuan sosial baik
bantuan reguler maupun non reguler serta informasi media terkait bantuan sosial. Konten operation room terdiri
dari :
1. Halaman Muka yang berisi Progres terkini bansos reguler dan nonreguler serta tautan berbagai
dashboard yang terkait dengan tugas fungsi tim pengendali
2. Dashboard Analisis Bansos: analisis terkait penyaluran Program Bantuan Sosial baik reguler maupun non
reguler tersaji hingga level kabupaten/kota. Sumber data utama adalah dashboard himbara dan dashboard
penyaluran bansos. Selanjutnya oleh tim opsroom kemenko pmk dilakukan analisis lebih mendalam untuk
kepentingan pengendalian program
3. Dashboard Himbara : berisi data pelaksanaan program BPNT dan program Sembako yang disajikan berdasar
business process dengan cakupan kabupaten/kota. Penyedia data adalah Himbara real time berdasar transaksi
yang dilakukan oleh keluarga penerima manfaat dan Kemensos selaku KL teknis. PIC dashboard adalah Bank
Mandiri; Note: saat ini sedang dibangun dashboard untuk PKH
4. Website Lapor, yaitu portal pengaduan dari masyarakat ke pemerintah terkait semua bantuan pemerintah
5. Dashboard Monitoring Binokular, berisi kumpulan berita harian terkait isu perlindungan sosial yang dimuat
oleh media massa. Berita yang disajikan pada dashboard ini diupdate tiap harinya oleh MAHKOTA;

10
KONTEN OPERATIONAL ROOM (2)
Dashboard Himbara

KETERANGAN
1. Sembako Nasional
untuk melihat data
penyaluran dan
pemanfaatan
secara nasional
2. Sembako Bank
untuk melihat
progress
penyaluran
berdasarkan data
Himbara
3. KKS tidak
terdistribusi
digunakan untuk
memantau Jumlah
KKS yang belum
terdistribusi
4. Ewarong Untuk
melihat sebaran
jumlah ewarong
per kab/kota
KONTEN OPERATIONAL ROOM (3)
KKS Tidak Terdistribusi
KONTEN OPERATIONAL ROOM (4)
EWARONG
KONTEN OPERATIONAL ROOM
Analisis Bansos
Pengaduan
Dapat disampaikan melalui:

1. Saluran SMS ke nomor 1708


2. Website: www.lapor.go.id
3. Tatap muka dengan
menghubungi:
a) Tenaga Pelaksana Bansos
Pangan
b) Tim Koordinasi Bansos
Pangan Kab/Kota
c) Tim Koordinasi Bansos
Pangan Provinsi
d) Kantor Cabang atau Unit
Kerja Bank Penyalur
e) Sekretariat Bersama
Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) di
kabupaten/kota atau
Pusat Kesejahteraan
Sosial (Puskesos) di
desa/kelurahan 15
KONTEN OPERATIONAL ROOM (5)
Dashboard Lapor
KONTEN OPERATIONAL ROOM (6)
KONTEN OPERATIONAL ROOM (7)
Media Monitoring
IMPLEMENTASI PEMANFAATAN OPSROOM DALAM KSP PROGRAM BANSOS
Opsroom digunakan untuk early warning berjalan atau tidaknya penyaluran
1. Untuk memantau progress penyaluran dan pemanfaatan
• Bahan pertimbangan :
Ketepatan jadwal salur dan kecepatan salur (dilihat tanggal pertama salur hingga progress
terkini)
• KSP :
Identifikasi penyebab lambat salur
a. Faktor ketersediaan data
b. Faktor ketersediaan anggaran
c. Faktor ketersediaan ewarong
d. Faktor Pendukung distribusi (Kondisi Geograrafis, Infrastruktur dll)
e. Faktor koordinasi antar pihak terkait
f. Faktor eksternal lainnya (jadwal launching)
2. Untuk menentukan wilayah pemantauan
• Menggali informasi pelaksanaan bantuan di Lapangan (benchmark kendala lapangan dan
benchmark contoh terbaik implementasi penyaluran)
TEMUAN MONEV PROGRAM SEMBAKO KEMENKO PMK
1. Masih terdapat daerah yang belum menyelesaikan REKOMENDASI :
distribusi KKS, misalnya di Kota Padang pada tgl 9 ▪ Percepatan penyaluran ditribusi KKS
September distribusi KKS perluasan masih dilakukan ▪ Dipastikan agar bantuan tambahan 500ribu dimanfaatkan oleh
bersamaan dengan penyaluran bantuan tambahan KPM perluasan Sembako
500 Ribu ▪ Terhadap kasus saldo nol, perlu dievaluasi kembali sistem
2. Masih ditemukan kasus saldo nol dan ada KPM PKH penyalurannya dan direcheck kembali data bayarnya
yang belum mendapatkan Program Sembako baik di ▪ Keterbukaan harga komoditas di ewarong perlu dilakukan agar
Kota Padang maupun Kota Bukit Tinggi KPM merasa tidak dirugikan (Misal harga total 185ribu, maka
3. Dari segi komoditas pilihan KPM dapat membelanjakan sisa 15ribu dengan komoditi yang
• Secara umum ewarong sudah menyiapkan bahan sesuai harganya (menambah jika diperlukan).
pangan baik karbohidrat, protein nabati, hewani ▪ Sosialisasi perlu ditingkatkan kembali
dan vitamin / mineral baik di Kota Padang, Kota
Bukittinggi dan Kabupaten Malang
• Adanya keterbukaan informasi Harga komoditas
dan tiap bulan harga di update sesuai harga saat
itu contohnya di Kabupaten Malang, sehingga
KPM dapat menyesuaikan kebutuhannya.
• Di Pekanbaru, KPM tidak bisa memilih beras
yang diinginkan karena sudah dipaketkan.
4. Masih terdapat KPM yang belum mengetahui
bantuan tambahan beras 15 Kg atau uang 500 ribu
20
CATATAN PKH SELAMA COVID-19
Pagu PKH selalu terpenuhi mencapai 10 juta KPM tiap bulannya. Akan tetapi, update komponen
belum dilakukan secara optimal oleh para pendamping.

Dari 10 juta KPM PKH, masih terdapat 906.231 KPM PKH NON BPNT. Sedangkan seharusnya BPNT/ Program
Sembako merupakan program komplementer PKH.

Permasalahan penyaluran dan pemanfaatan PKH:

a. KPM belum mendapatkan KKS, saldo nol, KKS tidak combo (PKH atau program sembako saja), penyelesaian
kartu hilang/rusak lama, KKS double dan persoalan migrasi bank
b. Masih banyak KPM yang tidak memahami arti penting menjaga KKS (menitipkan KKS pada E-
Warong/Pendamping dan tidak memasukkan sendiri saat bertransaksi)
c. Salur bulanan sangat membantu KPM di masa pandemi, namun memiliki beberapa kelemahan :
• Dinamisnya data akan menyebabkan tingkat administratif yang kompleks dan menyita waktu
• Tujuan PKH untuk memandirikan keluarga juga terancam tidak tercapai (sulit dilakukan pendampingan, KPM
mengambil uang untuk kebutuhan dasar dan banyak yang merasa kesulitan dalam menyisihkan untuk kebutuhan
Pendidikan ataupun Kesehatan)
• Nilai bantuan sangat kecil terutama untuk KPM komponen tunggal karena tidak dapat diambil maksimum

d. Untuk memudahkan pemantauan perlu dibangun dashboard untuk memantau pencairan PKH
=> Sedang dikembangkan dashboard PKH Bersama JSK dan Himbara
21
CATATAN PKH SELAMA COVID-19 (2)
Sesuai dengan SE Direktur JSK bahwa kegiatan P2K2 sudah dapat mulai dilaksanakan pada bulan September
2020.
• Dengan adanya perluasan, pendamping banyak tambahan pendampingan KPM bahkan ada pendamping yang
mengampu 700 KPM dan lebih.
• Pendamping juga banyak mengeluarkan bea operasional untuk pendampingan (seperti mendatangkan
narasumber, penyediaan alat peraga, dll)
=>Perlu direview kembali beban pendamping, dan kompensasi yang diperoleh Kegiatan P2K2 di kelurahan Ladang
Cakiah Kec. Aur Birugo Tigo Baleh, Kota
• Pendamping belum cukup pengetahuan dalam menyampaikan dan Bukit Tinggi
menerapkan protokol kesehatan pada KPM maupun dalam
pelaksanaan P2K2
=> pendamping mesti tetap dipastikan memperoleh pembekalan
materi
 Perlu dibuatkan media P2K2 yang adaptif dengan situasi covid
dan diselenggarakan perlombaan untuk memancing kreatifitas
pendamping dalam memandu P2K2 di masa covid.
 Perlu dukungan kepada para pendamping untuk menghadirkan
narasumber yang berkompeten di bidang Kesehatan/ekonomi/dll
22
CATATAN PKH SELAMA COVID-19 (3)
Masa Covid --Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) -- Graduasi Mandiri
▪ Potensi : Pendamping sangat bersemangat mendorong graduasi mandiri
▪ Kelemahan :
✓ Kurang dikenalnya KPM PKH sebagai sasaran program pemberdayaan
✓ Terbatasnya networking dan pengetahuan para pendamping/korkab/korwil dengan
program pemberdayaan
Perlu sinergi antar program baik di level pusat maupun daerah.
Perlu difasilitasi para pendamping agar terhubung dengan PEN
Menghadirkan KPM graduasi mandiri dalam P2K2 sehingga saling menginspirasi

Kelompok PKH
Kesulitan Pengantaran Produk & Pengemasan Kesulitan Modal Membutuhkan KUR Sharing Bersama KPM Graduasi Mandiri
23
HASIL PEMANTAUAN KEMENKO PMK BANTUAN TAMBAHAN BERAS DI CIANJUR
1. Transporter menyalurkan beras TIDAK DI KPM TETAPI DI BALAI DESA (terjadi pengumpulan massa)
2. Bulog tidak menempel atau menggunakan karung yang bertanda “Khusus untuk KPM PKH”
3. KPM diinfokan melalui RT RW maupun ketua kelompok PKH. KPM diminta untuk membawa KTP dan KK saat
pengambilan bantuan beras di balai desa
4. Pendamping PKH menjadi poros distribusi padahal seharusnya mereka hanya sebagai pemantau. Tidak ada
pihak transporter yang berada di area penyaluran (hanya drop beras lalu pergi) => menyalahi komitmen
antar hingga KPM
5. Dalam proses pembagian SOP yang ditetapkan tidak standar : tidak semua divalidasi data (cross check KTP
dan nama penerima , tanda serah terima dari pendamping bukan transporter, tidak ada juknis jika
diwakilkan pengambilannya

24
HASIL PEMANTAUAN KEMENKO PMK BANTUAN TAMBAHAN BERAS DI CIANJUR
DUA PIHAK DALAM POSISI LEMAH
KPM BUTUH--PENDAMPING TERSENTUH DAN TAK TEGA
❑ KPM rela mengeluarkan uang transport untuk naik Angkot Rp
10.0000 (pp). Sementara jarak rumah dengan titik turun angkot
cukup jauh
❑ KPM rela harus menggotong sendiri beras dari titik kelurahan ke
titik angkot. Padahal terdapat pula ibu lansia
❑ Pendamping rela menjadi corong penginfo dan bahkan
mengurus keseluruhan rangkaian distribusi meski harus
berlarut malam demi tersampaikannya beras untuk KPM PKH
dan tidak salah sasaran

REKOMENDASI :
▪ Sosialisasi Juknis kepada seluruh dinsos
▪ Transporter DIINGATKAN UNTUK HARUS BERTANGGUNG JAWAB : ANTAR
KE TITIK TERDEKAT DENGAN KPM PKH.
▪ Pendamping PKH ditempatkan dalam porsinya sebagai pemantau
▪ Akuntabilitas serah terima transporter ke KPM PKH harus standard
▪ SOP Mekanisme penyaluran tetap harus mempertimbangkan Protokol
Kesehatan dan adanya intervensi khusus pengantaran bagi lansia dan
disabilitas 25
DATA PAGU, PEMANFAATAN DAN EWARONG
Pemanfaatan
Jumlah E- Usulan
No Kab/kota
April Mei Juni Juli Agustus September warong Penyalur

1 Fakfak 4.160 6.134 1.476 7830 2684 5468 50 Pos


2 Kaimana 163 1.318 128 923 844 565 26 Pos

Teluk Wondama 32 1.052 305 752 224 1429 12 Pos


3
Teluk Bintuni 1.764 1.352 64 1556 2144 2333 39 Himbara
Identifikasi
4
5 Manokwari 5.763 7.032 37 6694 6742 6434 207 Pos Permasalahan :
Sorong Selatan 182 1.207 45 983 960 924 18 Himbara
• Kondisi data yang
6
tidak update dalam
7 Sorong 3.296 6.588 1.708 7888 4632 6436 130 Himbara
SIKS NG
8 Raja Ampat 332 370 0 645 455 192 8 Pos
• Infrastruktur yang
9 Tambrauw 23 22 0 155 73 75 3 Pos
Maybrat 780 1.478 217 1353 1140 1311 1 Pos
terbatas (Sinyal
10
Manokwari blankspot dan
282 795 430 1266 1863 1741 5 Himbara
11 Selatan kondisi geografis)
Pegunungan
12 Arfak
0 0 0 0 0 0 8 Pos • Ketersediaan
13 Kota Sorong 8.298 9.336 15 8597 8512 8232 202 Himbara ewarong yang
14 Merauke 1 5.470 1.790 9617 6962 8360 102 Pos terbatas
15 Jayawijaya 0 0 0 6879 11758 5305 16 Pos
16 Jayapura 5.059 6.009 1.932 8016 3386 5616 277 Pos
17 Nabire 0 1.983 439 5217 3754 4528 95 Pos
Kepulauan
1.024 752 274 308 15 4 42 Pos
18 Yapen
19 Biak Numfor 21 95 299 11008 3512 7402 38 Pos
20 Paniai 0 10 9 138 123 136 5 Pos

26
PENTINGNYA KOLABORASI PEMERINTAH PUSAT DENGAN DAERAH

Pemerintah daerah melalui peningkatan peran Tikor Bansos


Provinsi memiliki wewenang yang juga sebagai ujung
tombak untuk memastikan bahwa pelaksanaan program di
daerahnya berjalan dengan baik terutama dalam rangka
percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional selama masa
pandemik Covid-19.

Pemberian Akses Dashboard BSNT kepada Administrator Provinsi,


dapat mengisi link sebagai berikut paling lambat
27 Oktober jam 23.00 WIB KOMITMEN BERSAMA DALAM
KSP PROGRAM BANSOS
https://tinyurl.com/DAFTARADMINISTRATORPROVINSI
TERIMA KASIH
kemenkopmk.go.id
kemenkopmkri @kemenkopmk @kemenko_pmk kemenkopmk
Tugas dan Fungsi Tikor Bansos Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
TUGAS TUGAS
Koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, Koordinasi perencanaan, anggaran, pemutakhiran data,
pelaksanaan distribusi, pemantauan dan evaluasi, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, pemantauan dan
pengelolaan dan penanganan pengaduan dari evaluasi, pengelolaan dan penanganan pengaduan dari
masyarakat serta melaporkan hasilnya kepada Tikor masy serta melaporkan hasilnya kepada Tikor Bansos
Bansos Pangan Pusat. Pangan Provinsi dan Pusat.

FUNGSI FUNGSI
a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk
untuk mendukung pelaksanaan Program Bansos mendukung pelaksanaan Program Bansos Pangan di
Pangan di Provinsi Kabupaten/Kota
b. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program b. Koordinasi pemutakhiran data KPM
Bansos Pangan c. Sosialisasi program
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program d. Perencanaan dan koordinasi penyaluran di Kab/Kota
Bansos Pangan di Provinsi dan Kabupaten/Kota e. Menyediakan pendamping
d. Pengelolaan dan penanganan pengaduan Program f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di
Bansos Pangan di Provinsi Kabupaten/Kota
e. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi g. Pengelolaan dan penanganan pengaduan di
Tikor Bansos Pangan Kab/Kota Kabupaten/Kota
f. Pelaporan pelaksanaan Bansos Pangan kepada h. Pembinaan Tikor Bansos Pangan Kecamatan dan
Menko Bidang PMK, Menteri Sosial, Menteri Dalam pelaksana distribusi
Negeri dan Tikor Bansos Pangan Pusat i. Pelaporan pelaksanaan Bansos Pangan

29

Anda mungkin juga menyukai