Anda di halaman 1dari 3

INSTRUKSI KERJA

IDENTIFIKASI VIRUS AVIAN INFLUENZA DISEASE

1. RUANG LINGKUP
Identifikasi Avian Influenza virus berdasarkan hasil isolasi bahan uji asal ungags hidup atau mati
yang diinokulasikan pada telur ayam bertunas.

2. PRINSIP
Isolat asal cairan allantois (yang dipanen dari telur ayam bertunas) dilakukan identifikasi Avian
influenza virus type A melalui uji Hemaglutinasi (HA) dan dilanjutkan subtyping dengan uji
Hemaglutinasi Inhibisi (HI)

3. BAHAN
3.1.Pereaksi
 Telur Ayam Bertunas Spesifik Antibody Negatif (SAN)umur 9 - 12 hari ;
 Sel darah merah 10 % dan 1 % ;
 PBS(-) ;
 Antibiotika (peniciline(5000 unit/ml) streptomysin(10.000µg/ml).
3.2.Serum
Dipakai serum Avian Influenza subtype H5N1 asal Bbalitvet
3.3.Peralatan
 Tuberculine syringe disposable 1 ml ;
 Disposable syringe 3 ml ;
 Telur ayam bertunas SAN umur 9 – 12 hari ;
 Tabung centrifuse 20 ml ;
 Gunting pinset ;
 Egg incubator ;
 Biosafety cabinet ;
 Microplate type U, Tip ;
 Micropipete, Multichanel Pipete, Micro mixer.

4. PERSIAPAN
4.1. Preparasi sampel
4.1.1. Sampel berupa swab cloaca/trachea yang disimpan dalam transport media organ
segar/beku asal pemeriksaan postmortem
4.1.2. Seluruh specimen yang akan dilakukan isolasi terhadap virus Avian influenza harus
dilaksanakan didalam ruang (BSL 2 plus)
4.1.3. Rekam identitas sampel yang akan dilakukam isolasi virus
4.1.4. Siapkan telur ayam bertunas SAN umur 9-11 hari, beri identitas dan setiap sampel
diinokulasikan pada 3-5 telur
4.2.Proses penyiapan sampel
4.2.1. Swab cloaca/trachea disimpan dalam 2 ml transport media
4.2.2. Transport media diatas dimasukkan dalam tube steril yang berisi 0,25 ml stok
antibiotika
4.2.3. Tutup rapat dan inkubasikan selama 60 menit pada suhu 37 oc atau selama satu
malam pada suhu 4oc
4.3.Proses terhadap jaringan organ
4.3.1. Letakkan organ kira-kira seberat 1 gram pada mortal steril
4.3.2. Gerus sampel dan homogenkan dengan 10 ml larutan PSB (-)yang berisi antibiotik
(peniciline=250 unit dan streptomysin 50µg/ml)
4.3.3. Sentrifuse pada 2500 g selama 5 menit
4.3.4. Ambil supernatannya,simpan pada microtube steril,siap untuk isolasi virus pada
telur ayam bertunas

5. CARA KERJA
5.1.Virus isolasi
5.1.1. Sterilkan permukaan telur yang akan diinokulasi dengan 70% ethanol,diamkan
sampel kering,buat lubangdengan puncher pada 3-5 butir telur
5.1.2. Inokulasi sampel sebanyak 0,2 ml ke dalam cairan allantois dengan tuberculine
syringe 1 ml disposible
5.1.3. Buang tuberculine syringe post inokulasi(pada tempat khusus)
5.1.4. Apus permukaan pos inokulasi dengan ethanol 70-%dan keringakan tutup lubang
dengan kutek
5.1.5. Masukkan telur pos inokulasi kedalam Egg incubator 37 oc selam 5 hari
5.1.6. Lakukan juga inokulasi dengan sampel reference positip dan negatip
5.2.Pengamatan telur
5.2.1. Lakukan candling telur setiap hari observasi embrya yang telah mati
5.2.2. Setelah 5 hari maka embrya yang masih hidupsimpan pada suhu 4 oc selama
semalam atau pada suhu 4oc selama 2 jam dan siap untuk dipanen
5.2.3. Cairan allantois hasil panen dilakukan uji hemaglutinasi dengan sel darah merah
10% untuk mengetahui adanya virus yang mempunyai sifat menghemaglutinasi sel
darah merah
5.3.Interpretasi hasil
Adalah untuk melihat kemampuan virus meng-hemaglutinasikan sel darah merah:
Positip virus Al type A Atau Paramyxo virus :
Apabila : mampu me- hemaglutinasi sel darah merah
Negatip virus Al type A Atau Paramyxo virus:
Apabila : tidak mampu me- hemaglutinasi sel darah merah
Isolat positip virus yang mampu me-hemaglutinasi sel darah merah harus dilakukan
identifikasi virus/subtyping virus.

Anda mungkin juga menyukai