Oleh:
ILHAM MUHAMAD SUPARYONO
( 361801004 )
a) ISO 9001
Adalah standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi ISO tersebut, dapat
dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal sistem manajemen
mutu produk/jasa yang dihasilkannya
b) ISO 9000-3
Adalah standar internasional mengenai panduan suatu organisasi untuk menerapkan
ISO 9001 pada rekayasa perangkat lunak (software) di komputer.
c) CMM
Adalah model kematangan kapabilitas adalah suatu model kematangan kemampuan
proses yang dapat membantu pendefinisian dan pemahaman proses-proses suatu
organisasi.
d) CMMMI
Adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsur-unsur penting
proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam
dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditujukan untuk
berbagai bidang yang berbeda.
e) ISO 15504
Adalah standar internasional yang dibuat untuk meningkatkan kualitas proses
Perangkat Lunak. Ini adalah standar yang ditetapkan bersama oleh Otoritas
Standardisasi Internasional dan Komisi Elektronik Internasional (IEC). Ini adalah
standar berdasarkan keberlanjutan bahwa insinyur perangkat lunak dapat menangani
proses perangkat lunak dengan lebih mudah.
2. Bottom-Up Testing
Adalah salah satu pendekatan dari pengujian integrasi
dimana komponen-komponen terendah akan diuji terlebih dahulu kemudian komponen
yang
lebih tinggi akan diuji setelahnya.
Tahapan penelitian ini dimulai dari studi literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya
dan wawancara dengan pengembang sistem untuk memperoleh data ketergantungan
antar
sistem. Kemudian, setelah data keterhubungan diperoleh, pengembang memberikan nilai
pada masing-masing ketergantungan. Selanjutnya yaitu membuat matriks nilai
ketergantungan antar modul yang kemudian jumlah nilai dalam matriks dijumlahkan
dan diurutkan yang kemudian dibuat diagram integrasi sistem dari urutan nilai tersebut
untuk
menentukan sistem yang diintegrasi dan diuji terlebih dahulu. Kemudian, dibuat
skenario
pengujian berdasarkan activity diagram yang telah dibuat dari penelitian sebelumnya.
Setelah
itu dilakukan pengujian, dari hasil pengujian kemudian dibuat persentase keberhasilan
pengujian dari setiap skenario pengujian. Selanjutnya dibuat evaluasi hasil pengujian
dengan
mengklasifikasikan temuan dari pengujian yaitu kekurangan sistem dan yang
terakhir membuat kesimpulan dan saran.
Kelebihan
1. Pengujian atau testing oleh QA di dalamnya memiliki ketelitian yang lebih tinggi
2. Bug yang terjadi pada system software yang di buat dapat menjadi lebih mudah untuk
ditemukan.
Kelemahan
1. Modul atau fungsi tertinggi di test paling terakhir
2. Kerangka atau struktur aplikasi belum dapat bisa di
lihat Gambar :
Top-Down Testing
Top-down Integration Testing merupakan metode pengujian dimana tahap-tahapnya
berlangsung dari atas ke bawah. Metode ini mengikuti aliran kontrol atau struktur
arsitektur (misalnya dimulai dari GUI atau menu utama). Komponen atau sistem yang
diganti oleh stub.
Kelebihan
1. Memudahkan kita untuk melacak bug apabila terjadi kegagalan di sistem yang
dirancang.
2. Memungkinkan kita untuk mendapatkan bentuk atau contoh awal.
3. Membuat pelacakan cacat desain utama menjadi lebih mudah
Kekurangan
1. Pengujian Fungsi dasar dilakukan pada akhir tahap integration testing
2. Memiliki lebih banyak versi design yang dibutuhkan
Gambar
4. Yang saya dapatkan, saya tau bagaimana cara mengelola, menentukan apakah software
sudah benar benar layak untuk di publish atau belum, dan melakukan pengujian pada
software. Jadi tidak hanya sekedar membuat program saja, tapi bagaimana cara
pengelolaanya. Karena kedepannya software atau program yang kita buat mungkin
akan di gunakan oleh public.