Anda di halaman 1dari 4

TEMPLATE PERENCANAAN NASKAH VIDEO KKN-IPE-AIK FIK UMS 2020

KELOMPOK : 15
DOSEN PEMBIMBING : 1. Siti Zulaekah, A. M. Si
2. Kusuma Estu W, SKM., M.Kes
ANGGOTA :
NAMA NIM
1. Kevin Faizal Adhatama J120170085
2. Yuliavionita J120170016
3. Nabil Bakti Ihsan J210170049
4. Alfina Rizki Pramesti J210170050
5. Aji Budi Setiawan
6. Fanny Sukma Rismawati
7. Indra Fitrinalita Kusuma
8. Rizqy Damayanti Nurhidayah

A. TEMA : Non Communicable Diseases


B. JUDUL VIDEO :
C. MASALAH YANG DIPILIH : Diabetes Melitus (DM)
D. PENJABARAN MASALAH :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat terkait DM
2. Semakin tingginya prevalensi DM, khususnya di . . . .
3. Hiperglikemi maupun hipoglikemi
4. Gangguan metabolisme
E. PEMECAHAN MASALAH DARI PERSPEKTIF ILMU
1. KESEHATAN MASYARAKAT :
2. GIZI :
3. KEPERAWATAN :
1. Promotif : Penyuluhan kesehatan tentang Diabetes Melitus
2. Preventif :
 Pencegahan komplikasi pada Diabetes Melitus
 Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka di kaki pada
penderita  DM
 Cara memilih sepatu yang baik bagi penderita DM
3. Kuratif : Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka
4. Rehabilitatif : Perawatan kaki pada penderita DM

Pencegahan Komplikasi pada Diabetes Melitus

1. Diet dengan benar.


2. Minum obat teratur.
3. Kontrol gula darah teratur.
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb).
5. Bila saat aktivitas kemudian Pusing ,Keringat Dingin maka cepat Minum Teh Manis.
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga
( undak-undakan yang tidak tinggi).
7. Mencegah kegemukan.
Sumber : Nurarif, Amin Huda, dkk.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:Medication.

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita  DM

1. Hindari terlalu sering merendam kaki.


2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik.
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus.
4. Hindari penggunaan kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit dan ketat.
5. Hindari kebiasaan merokok.

Sumber : Nurarif, Amin Huda, dkk.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:Medication.

Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka

a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter.
b. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.
Sumber : Nurarif, Amin Huda, dkk.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:Medication.

Perawatan kaki Diabetik

1. Berikan pelembab / lotion (body lotion) pada daerah kaki yang kering, agar kulit
tidak menjadi retak, tapi jangan disela-sela jari kaki karena akan lembab dan dapat
menimbulkan jamur.
2. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu dekat
dengan kulit kemudian kikir agar kuku tidak tajam.
3. Pakai lasa kaki, sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka.
4. Gunakan sepatu atau sandal yang baik, sesuai dengan ukuran dan nyaman untuk
dipakai, dengan ruang sepatu yang cukup untuk jari-jari.
5. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti jarum
dan duri.
6. Bila ada luka kecil obati luka dan tutup dengan kain atau kassa bersih.
7. Periksa apakah ada tanda-tanda radang. Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.
8. Bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih da sabun mandi.
Sumber : p2ptm Kemenkes RI.

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM

1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar  kurang lebih ½ inchi  lebih panjang dari
kaki.
2. Bentuk : Ujung sepatu  jangan runcing,tinggi tumit < 2 inch.
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut.
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin.

Sumber : Ellis Mary Ellen. 2017. Find the Right Diabetic Socks

Diperkuat dengan jurnal

Anas Rahmad Hidayat, Isnani Nurhayati : Perawatan Kaki Pada Penderita Diabetes Melitus Di
Rumah, Jurnal Permata Indonesia, Volume 5, Nomor 2, November 2014.

4. FISIOTERAPI :
1. Promotif : memberikan penyuluhan/edukasi mengenai DM
2. Preventif : dengan edukasi pola hidup sehat, seperti senam, aerobic exercise
3. Kuratif : dengan program latihan/aktivitas fisik
4. Rehabilitatif : intervensi integument jika ada ulcer
F. KESIMPULAN SOLUSI ANTARPROFESI :
*intinya edukasi tentang DM, edukasi pola hidup sehat
G. DAFTAR PUSTAKA :
H. NASKAH DAN STORY BOARD VIDEO :

Anda mungkin juga menyukai