Anda di halaman 1dari 9

PERAN SERTA PEREMPUAN

DALAM PROGRAM TERPADU P2WKSS POKJA III


DI DESA KERTAJAYA KECAMATAN CIRANJANG
KABUPATEN CIANJUR
Oleh :

Rosda Malia, SP, M.Si * dan Eva Vaulina Novianti S.P**

RINGKASAN
Program pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan dilakukan sebagai upaya
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Untuk mengetahui sejauh mana peran serta
perempuan dan manfaat yang dirasakan oleh peserta kegiatan maka dilakukan penelitian mengenai
peran serta perempuan dalam Program Terpadu P2WKSS Pokja III yang dilaksanakan di Desa
Kertajaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dimana data primer maupun sekunder yang telah terkumpul diolah untuk dianalisis dan
dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta perempuan dalam Program
Terpadu P2WKSS Pokja III masih rendah atau minim dikarenakan waktu pelaksanaan
penyuluhan atau pembinaan tidak sesuai dan rendahnya tingkat pendidikan serta modal yang
dimiliki. Peran responden hanya sebatas anggota, namun tingkat motivasi dan manfaat yang
dirasakan sudah cukup tinggi. Manfaat yang dirasakan oleh responden dari program ini berupa
peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Untuk meningkatkan peran serta hendaknya lebih
melibatkan responden dalam setiap tahapan pelaksanaan, mulai dari perencanaan sampai dengan
proses evaluasi.

Kata Kunci : Perempuan, Peran serta, Program P2WKSS

Implementation of the society, especially women empowerment program conducted as the


government’s efforts to alleviate poverty. To determine the extent of women participation and benefits
perceived by the participants of the activities carried out research on the role of women in the Integrated
Program Working Group III P2WKSS held in the Village District Kertajaya Ciranjang Cianjur.
The research method used is descriptive statistics which primary and secondary data that has been
collected and processed for analysis is described. Results showed that women participation in the
Integrated Program Working Group III P2WKSS low or minimal due to the time of the counseling
or coaching is not appropriate and low levels of education and capital owned. The role of the respondent
was limited to members, but the level of motivation ans perceived benefits are high enough. Benefits
perceived by the respondents of this program include increased knowledge and skills. To increase the
participation of respondents should be more involved in every stage of implementation, from planning to
the evaluation process.

Key Words : Womens, P2WKSS

*Dosen Faperta UNSUR


**Alumni Faperta UNSUR

Peran Serta Perempuan Dalam Program P2WKSS Di Desa kertajaya Kecamatan Ciranjang Kab. Cianjur
77
PENDAHULUAN Desa Kertajaya sebagai desa binaan
Program Terpadu P2WKSS mengingat
Latar Belakang potensi desa khususnya perempuan
BPS Tahun 2011 mencatat masih kurang berkembang. Potensi
bahwa penduduk laki-laki di Indonesia perempuan Desa Kertajaya antara lain
sebanyak 119.630.913 jiwa (50,34 persen) dari segi jumlah yang cukup banyak atau
dan perempuan sebanyak 118.010.413 3.536 jiwa atau setara 48% dari seluruh
jiwa (49,66 persen). Data ini jumlah jiwa yang ada. Tingkat
menunjukkan bahwa konsentrasi jumlah pendidikan perempuan Desa Kertajaya
penduduk masih ada di wilayah pedesaan yang masih minim atau hanya setara
dan jumlah perbandingan antara laki-laki sekolah dasar, sehingga perlu
dan perempuan yang hampir seimbang. dikembangkan melalui program
Hal ini menunjukkan bahwa potensi pendidikan lanjutan, baik formal maupun
sumberdaya manusia pedesaan masih informal. Dari segi usia, umumnya
sangatlah besar, tidak hanya kaum laki- berada pada usia produktif. Minimnya
laki tetapi juga kaum perempuan. modal membuat potensi masyarakat dan
Namun potensi perempuan wilayah sulit berkembang.
Indonesia masih sangat kurang Dalam rangka melihat
dirasakan. Paradigma yang berkembang perkembangan peranan perempuan
tentang perbedaan gender di masyarakat inilah, penulis merasa perlu untuk
sedikit banyak menghambat bagi kaum mengkaji program pemberdayaan
perempuan di Indonesia untuk perempuan dalam kegiatan penelitian ini.
berkembang. Program pemberdayaan perempuan yang
Pemerintah sebagai pembuat dikaji adalah program P2WKSS yang
program pembangunan mulai dilaksanakan di Desa Kertajaya
mencanangkan berbagai program yang Kecamatan Ciranjang pada Tahun 2011,
tidak hanya sebagai jalan khususnya pada kegiatan yang
penanggulangan kemiskinan, namun juga dilaksanakan oleh Pokja III yang
sebagai jalan pemberdayaan perempuan, mencakup kegiatan di bidang pangan,
agar perempuan dapat berperan aktif sandang serta perumahan dan tata
dalam program-program pembangunan laksana rumah tangga.
yang dilaksanakan. Dalam upayanya
tersebut pemerintah mulai Tujuan Penelitian :
mencanangkan kembali program 1. Mengetahui peran serta
pemberdayaan perempuam yang sudah perempuan dalam program
dimulai sejak tahun 1979 melalui terpadu P2WKSS Pokja III di
Program Peningkatan Peranan Wanita Desa Kertajaya Kecamatan
(P2W). Program Peningkatan Peranan Ciranjang.
Wanita (P2W) kembali dicanangkan 2. Mengetahui manfaat yang
Pemerintah melalui Revitalisasi Program dirasakan oleh perempuan
Terpadu Peningkatan Peranan Wanita khususnya pada kegiatan Pokja
Menuju Keluarga Sehat Sejahtera atau III di Desa Kertajaya
disingkat P2WKSS. Kecamatan Ciranjang.
Program Terpadu P2WKSS
Kabupaten Cianjur tahun 2011
dilaksanakan di Kecamatan Ciranjang,
tepatnya di Desa Kertajaya. Pemilihan

Jurnal Agroscience Volume 6 : Juli – Desember 2013


78
TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN

Menurut Achmad Wazir Ws Penelitian dilaksanakan di Desa


(1999) partisipasi bisa diartikan sebagai Kertajaya Kecamatan Ciranjang
keterlibatan seseorang secara sadar ke Kabupaten Cianjur.Desa. Penelitian
dalam interaksi sosial dalam situasi dilaksanakan mulai bulan Juni sampai
tertentu. Dengan pengertian itu, dengan Agustus 2012.
seseorang bisa berpartisipasi bila ia Jenis data merupakan informasi
menemukan dirinya dengan atau dalam tentang segala sesuatu yang berkaitan
kelompok, melalui berbagai proses dengan variabel yang diteliti. Data yang
berbagi dengan orang lain dalam hal diperlukan dalam penelitian ini,
nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, diperoleh dari dua sumber dan jenis data
kepatuhan dan tanggungjawab bersama. yaitu data primer dan data sekunder .
Partisipasi masyarakat menurut Populasi menurut Singarimbun
Isbandi (2007) adalah keikutsertaan (1989) adalah “jumlah keseluruhan dari
masyarakat dalam proses unit analisis yang ciri-cirinya akan
pengidentifikasian masalah dan potensi diduga”. Sesuai dengan pendapat
yang ada di masyarakat, pemilihan dan tersebut, maka yang menjadi populasi
pengambilan keputusan tentang dalam penelitian ini adalah seluruh
alternatif solusi untuk menangani perempuan yang menjadi anggota
masalah, pelaksanaan upaya mengatasi kelompok binaan Program Terpadu
masalah, dan keterlibatan masyarakat P2WKSS.
dalam proses mengevaluasi perubahan Sampel atau responden
yang terjadi. penelitian adalah sebagian dari jumlah
Pemberdayaan perempuan dan karakteristik yang dimiliki oleh
sendiri dalam hal ini adalah memberikan populasi tersebut. Bila populasi besar
kekuatan kepada perempuan untuk dan peneliti tidak mungkin mempelajari
mengembangkan potensi diri sehingga semua yang ada pada populasi, misalnya
perempuan mampu menjadi individu karena keterbatasan dana, tenaga dan
yang mandiri. Mengarusutamakan gender waktu, maka peneliti dapat menggunakan
melalui Peningkatan Kualitas Hidup sampel yang diambil dari populasi itu
Perempuan dalam berbagai kehidupan (Sugiyono 2007). Sedangkan Teknik
yang merupakan salah satu upaya pengambilan sampel menggunakan
kongkrit dalam pencapaian penurunan rumus dari Taro Yamane atau Slovin
angka kemiskinan (Ahmad Mushowir, dalam Riduwan (2007) sebagai berikut :
2009).
Program Terpadu P2WKSS n= N
adalah program peningkatan peran N.d2 +1
perempuan yang mempergunakan pola
pendekatan lintas bidang pembangunan, Keterangan :
secara terkoordinasi, dengan upaya yang n =Jumlah Sampel
diarahkan untuk meningkatkan N = Jumlah Populasi = 100
kesejahteraan keluarga guna mencapai d2= Presisi ( ditetapkan 10% dengan
tingkat hidup yang berkualitas (Pedoman tingkat kepercayaan 95%)
Umum Revitalisasi Program P2WKSS,
2007). Setelah data-data terkumpul,
baik primer maupun sekunder

Peran Serta Perempuan Dalam Program P2WKSS Di Desa kertajaya Kecamatan Ciranjang Kab. Cianjur
79
selanjutnya diolah dan dianalisis. Gambaran Umum Perempuan
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut Binaan Program P2WKSS
terhadap data-data yang ada terlebih Pada Program Terpadu
dahulu dilakukan uji reliabilitas terhadap P2WKSS terdapat 100 perempuan
instrument yang diteliti. Arikunto (1998), binaan yang merupakan bagian dari 100
teknik uji reliabilitas dapat dilakukan KK yang menjadi binaan. Perempuan
dengan beberapa cara antara lain Cronbah binaan yang berjumlah 100 orang
Alpha dan Gutman Split-half. Teknik uji tersebut umumnya berusia antara 19
reliabilitas yang dilakukan adalah dengan sampai dengan 51 tahun. Dari segi
teknik Gutman Split-half yakni dengan pendidikan umumnya para perempuan
cara membagi item atau atribut menjadi binaan hanya mengenyam pendidikan
dua bagian dari data yang telah setingkat sekolah dasar (SD). Kondisi
diperoleh. keluarga para perempuan binaan
Hasil uji reliabilitas data umumnya masih memiliki permasalahan
terhadap 50 orang sampel atau seputar tingkat perekonomian dan
responden menunjukkan tingkat permodalan yang masih rendah (Laporan
keandalan yang tinggi, sehingga sampel Hasil Kegiatan P2WKSS Desa Kertajaya
yang diambil dapat mewakili populasi Kecamatan Ciranjang).
yang ada. Selanjutnya data yang telah
terkumpul akan diolah melalui Aplikasi Peran Serta Perempuan Dalam
Microsoft Excel serta dideskripsikan Kegiatan Pokja III Program Terpadu
berdasarkan hasil pemusatan data berupa P2WKSS
nilai mean (rata-rata) yang dihasilkan pada Pokja III melaksanakan kegiatan
setiap kegiatan. di bidang pangan, sandang serta
perumahan dan tata laksana rumah
HASIL DAN PEMBAHASAN tangga. Kegiatannya antara lain :
1. Pembinaan dan pemanfaatan
Gambaran Umum Desa Kertajaya lahan pekarangan dengan
Kecamatan Ciranjang Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Desa Kertajaya merupakan satu 2. Pembuatan kebun percontohan.
dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan 3. Pembuatan olahan makanan dari
Ciranjang Kabupaten Cianjur. Desa ini ikan dan tutut.
memiliki luas 382.447 Ha yang dihuni 4. Pembinaan dan penyuluhan
oleh kurang lebih 2.239 KK yang terdiri tentang penertiban jemuran
dari 7.317 orang warga. Pendidikan pakaian.
warga umumnya setingkat SMP dan 5. Pembinaan tentang tata cara
umumnya warga bermata pencaharian berpakaian yang baik dan benar.
sebagai buruh tani. 6. Penertiban pembuangan sampah
Desa Kertajaya juga memiliki rumah tangga.
beragam sumberdaya alam. Tidak hanya 7. Pembinaan tentang rumah layak
memiliki sumberdaya alam berupa lahan huni.
pertanian yang luas, di daerah ini juga 8. Pembinaan dan penyuluhan
terdapat Danau Calingcing yang memilki tentang tata ruang dalam rumah.
potensi perikanan air tawar yang cukup Peran serta perempuan yang
tinggi. Perbandingan luas lahan pertanian dianalisis meliputi variabel :
dan daerah perairan sendiri seimbang. 1. Kehadiran

Jurnal Agroscience Volume 6 : Juli – Desember 2013


80
2. Keaktifan dalam bertanya dan Dalam penelitian ini skala
mencari informasi pengukuran yang digunakan adalah skala
3. Keterlibatan dalam proses ordinal. Pada skala ini telah dapat
perencanaan membedakan urutan dari skala, lebih
4. Keterlibatan dalam proses besar dan lebih kecil tetapi kita tidak
pelaksanaan dapat mencari selisih atau perbedaan
5. Keterlibatan dalam proses evaluasi antar skala (Purbayu dan Ashari, 2005).
6. Merasakan manfaat dari kegiatan Skala ordinal yang digunakan memiliki
7. Ikut serta dalam merekomendasikan ketentuan sebagai berikut:
kegiatan kepada masyarakat lain 1 = tidak
8. Motivasi untuk mengikuti kegiatan 2 = kadang-kadang
3 = selalu

Hasil penelitian peran serta perempuan dalam Program Terpadu P2WKSS Pokja
III terdapat dalam tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Tiap Kegiatan


Variabel Toga Kebun Olahan Penertiban Tata Cara Sampah Rumah Tata Rata-
Contoh Makanan Jemuran Berpakaian RT Layak Ruang rata
Huni Dalam
Rumah

Kehadiran 2.34 2.36 2.38 2.64 2.26 2.66 2.30 2.40 2.42
Keaktifan 2.26 2.08 2.18 2.38 2.20 2.46 2.34 2.28 2.27
Perencanaan 2.22 2.04 2.02 2.34 2.08 2.38 1.92 1.96 2.12
Pelaksanaan 2.16 2.28 2.12 2.44 2.06 2.40 1.94 1.96 2.17
Evaluasi 1.94 1.74 2.00 2.12 1.78 2.08 1.78 1.76 1.90
Manfaat 2.78 2.54 2.58 2.86 2.74 2.88 2.66 2.68 2.72
Rekomendasi 2.14 2.14 2.16 2.20 1.88 2.40 1.86 1.98 2.10
Motivasi 2.58 2.28 2.46 2.66 2.36 2.60 2.70 2.52 2.65
Rata-rata 2.55 2.43 2.49 2.70 2.55 2.73 2.44 2.44 2.54

Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

Peran serta perempuan pada keadaan santai, kapan mereka


setiap kegiatan dalam Pokja III relatif berkumpul bersama sesama petani lain
sama. Rendahnya peran serta ini dalam kegiatan kelompok (Lucie
disebabkan oleh banyak faktor, antara Setiana, 2005). Dengan demikian
lain waktu pelaksanaan penyuluhan dan diharapkan dapat meningkatkan peran
pembinaan kegiatan yang tidak tepat serta sasaran kegiatan.
dan berbenturan dengan kegiatan Zulhaeni (2005) dalam hasil
responden sehari-hari seperti bekerja di penelitiannya menemukan bahwa peran
sawah atau ladang. Oleh karena itu serta perempuan responden masuk
seorang penyuluh sebaiknya tahu dalam kategori partisipasi atau peran
kapan sasaran penyuluhan ada di serta pasif yaitu hanya mengikuti atau
lapangan, kapan ada di rumah dalam melaksanakan apa yang ditugaskan

Peran Serta Perempuan Dalam Program P2WKSS Di Desa kertajaya Kecamatan Ciranjang Kab. Cianjur
81
tanpa melibatkan perempuan dalam dengan mengikutsertakan responden
setiap tahapannya. Hal ini sama seperti sehingga bisa lebih dipahami dan
pada responden Program Terpadu manfaat dapat lebih dirasakan.
P2WKSS Pokja III, dimana mereka Sekalipun peran serta rendah,
hanya sebagai anggota. namun motivasi responden telah cukup
Faktor berikutnya yang tinggi karena didorong oleh adanya
menjadi penyebab rendahnya peran kemauan dan pemenuhan kebutuhan.
serta responden adalah rendahnya Holil (1980) mengemukakan bahwa
tingkat pendidikan dan modal yang kemauan dan kemampuan dapat
dimiliki responden. Sementara faktor mempengaruhi seseorang untuk
keadaan lingkungan dan keadaan mengubah atau memperbaiki keadaan
perekonomian responden juga dan membangun atas kekuatan sendiri.
memberikan dampak pada peran serta Selain itu, motif kebutuhan juga dapat
responden. Keterbatasan mendorong peran serta seseorang
perekonomian dan keadaan alam yang seperti ditemukan dalam Teori Hierarki
kurang mendukung menyulitkan bagi Kebutuhan Maslow tentang motivasi
responden dan hal ini menurunkan yaitu kebutuhan fisilogi (dasar),
minat dan peran serta responden. Holil kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk
(1980) mengemukakan bahwa ada 4 rasa memiliki (sosial), kebutuhan akan
poin yang dapat mempengaruhi harga diri dan kebutuhan untuk
partispasi masyarakat yang berasal dari mengaktualisasikan diri (Akhmad
luar yakni : faktor iklim sosial, Sudrajat, 2008).
ekonomi, politik, budaya dan Peran serta tertinggi terjadi
lingkungan. pada kegiatan penertiban pembuangan
Sementara itu manfaat yang sampah rumah tangga (tabel 2). Hal ini
dirasakan oleh reponden cukup tinggi, karena kegiatan tersebut seusai dengan
program dijelaskan melalui proses kebutuhan dan kondisi mereka.
penyuluhan serta kegiatan praktek

Tabel 2. Daftar Rangking Kegiatan


No. Kegiatan Nilai Rata-rata Rangking
Peran Serta
1. Penertiban Pembuangan Sampah Rumah Tangga 2,73 1
2. Pembinaan dan Penyuluhan tentang Penertiban Jemuran 2,70 2
Pakaian
3. Pembinaan dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan 2,55 3
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
4. Pembinaan tentang Tata Cara Berpakaian Yang Baik dan 2,55 4
Benar
5. Pembuatan Olahan Makanan dari Ikan dan Tutut 2,49 5
6. Pembinaan tentang Rumah Layak Huni 2,44 6
7. Pembinaan dan Penyuluhan tentang Tata Ruang Dalam 2,44 7
Rumah
8. Pembuatan Kebun Percontohan 2,43 8
Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

Jurnal Agroscience Volume 6 : Juli – Desember 2013


82
Manfaat Pelaksanaan Program a. Menambah pengetahuan
Terpadu P2WKSS Pokja III mengenai penataan jemuran
yang baik sehingga menjaga
Manfaat yang dirasakan oleh para pakaian tetap bersih.
perempuan yang berperan serta dalam b. Penataan jemuran membuat
kegiatan P2WKSS ini adalah : rumah lebih rapi.

1. Pembinaan dan pemanfaatan lahan 5. Pembinaan tentang tata cara


pekarangan dengan Tanaman Obat berpakaian yang baik dan benar.
Keluarga (TOGA). a. Menambah pengetahuan
a. Menambah pengetahuan tentang tata cara berpakaian
tentang Tanaman Obat yang baik dan benar sekaligus
Keluarga (TOGA). menjaga kebersihan pribadi.
b. Penanaman TOGA di
pekarangan rumah membantu 6. Penertiban pembuangan sampah
pemenuhan kebutuhan obat rumah tangga.
keluarga. a. Menambah pengetahuan
c. Membuat pekarangan rumah mengenai penanganan sampah
lebih sejuk dan segar. rumah tangga yang baik.
b. Mendapat pengetahuan
2. Pembuatan kebun percontohan. mengenai pengolahan sampah
a. Menambah pengetahuan organik.
tentang tata cara mengolah c. Dengan penertiban
kebun seperti mengolah tanah, pembuangan sampah rumah
penyiraman dan pemupukan. tangga, rumah menjadi lebih
b. Menambah pengetahuan bersih dan lebih sehat.
tentang persemaian, baik untuk
tanaman pangan dan 7. Pembinaan tentang rumah layak
hortikultura maupun tanaman huni.
perkebunan. a. Menambah pengetahuan
3. Pembuatan olahan makanan dari mengenai rumah layak huni
ikan dan tutut. sesuai kriteri kesehatan.
a. Menambah pengetahuan b. Pembinaan rumah layak huni
mengenai ragam makanan yang membuat rumah menjadi lebih
dapat dihasilkan dari olahan sehat dan lebih layak untuk
ikan dan tutut. ditinggali.
b. Menambah menu makanan
keluarga yang memiliki 8. Pembinaan dan penyuluhan tentang
kandungan gizi cukup tinggi. tata ruang dalam rumah.
c. Dapat dijadikan usaha karena a. Menambah pengetahuan
memiliki nilai ekonomis yang mengenai penataan ruang dalam
baik. rumah.
b. Mengetahui ciri-ciri rumah
4. Pembinaan dan penyuluhan tentang sehat.
penertiban jemuran pakaian. c. Dengan penataan ruangan
dalam rumah yang baik, maka

Peran Serta Perempuan Dalam Program P2WKSS Di Desa kertajaya Kecamatan Ciranjang Kab. Cianjur 83
penghuni rumah dapat hidup 2. Melibatkan responden dalam setiap
dengan baik. tahapan kegiatan dan menciptakan
kesetaraan kewenangan untuk
menghindari dominasi.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Menyesuaikan program dengan
keadaan sosial ekonomi responden.
Kesimpulan 4. Hendaknya program yang
1. Peranserta perempuan dalam dilaksanakan berkelanjutan dan tidak
Program Terpadu P2WKSS Pokja berhenti dalam satu tahun agar
III masih rendah atau minim. Hal ini manfaat pengetahuan dan
dikarenakan waktu pelaksanaan keterampilan yang diperoleh dapat
penyuluhan atau pembinaan yang lebih dikembangkan sehingga
tidak sesuai dan rendahnya menciptakan kemandirian dan
pendidikan serta modal yang dimiliki. meningkatkan kesejahteraan
Peran responden baru sebatas perempuan
anggota. Namun motivasi yang
dimiliki sudah cukup tinggi. Mereka DAFTAR PUSTAKA
pun sudah dapat merasakan manfaat
adanya program ini. Peran serta Achmad Wazir Ws.,et al., ed. 1999.
tertinggi terjadi pada kegiatan Panduan Penguatan Menejemen
penertiban pembuangan sampah Lembaga Swadaya Masyarakat.
rumah tangga dan kegiatan Jakarta : Sekretariat Bina Desa
pembinaan dan penyuluhan tentang dengan dukungan AusAID
penertiban jemuran pakaian. Hal ini melalui Indonesia HIV/AIDS
karena kegiatan tersebut seusai and STD Prevention and Care
dengan kebutuhan dan kondisi Project.
mereka. Holil Soelaiman. 1980. Partisipasi Sosial
2. Manfaat yang dirasakan oleh dalam Usaha Kesejahteraan
responden dari Program Terpadu Sosial. Bandung.
P2WKSS pokja III berupa Kementrian Pemberdayaan Perempuan
peningkatan pengetahuan dan RI. 2007. Pedoman Umum
keterampilan, meliputi pengetahuan Revitalisasi Program Program
budidaya tanaman obat dan sayuran, Terpadu Peningkatan Peranan
pengetahuan pengolahan makanan Wanita Menuju Keluarga Sehat
dari ikan dan tutut, pengetahun dan Sejahtera. Jakarta
tentang usaha kecil rumah tangga Lucie Setiana. (2005). Teknik Penyuluhan
dari olahan makanan, pengetahuan dan Pemberdayaan Masyarakat.
pengelolaan sampah rumah tangga, Bogor : Ghalia Indonesia.
pengetahuan penataan rumah dan Purbayu Budi Santosa dan Ashari. 2005.
lingkungan yang sehat. Analisis Statistik dengan
Microsoft Excel dan SPSS.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Saran Riduwan. 2007. Metode dan Teknik
1. Menyusun waktu pelaksanaan Menyusun Tesis. Bandung : CV.
pembinaan dan penyuluhan yang Alfabeta.
disesuaikan dengan jadwal kegiatan Rukminto Adi, Isbandi. 2007.
responden. Perencanaan Partisipatoris

Jurnal Agroscience Volume 6 : Juli – Desember 2013


84
Berbasis Aset Komunitas: dari
Pemikiran Menuju Penerapan.
Depok : FISIP UI Press.
Singarimbun, Masri Effendi dan Sofian.
1989. Metode Penelitian Survai.
Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Tim Pelaksana Kegiatan P2WKSS.2011.
Laporan Hasil Kegiatan P2WKSS
Desa Kertajaya Kecamatan
Ciranjang.
Zulhaeni. 2003. Partisipasi perempuan
dalam Forum Warga : studi
tentang partisipasi perempuan
dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan melalui
Forum Komunikasi RT, RW
kelurahan Palmerah, Kecamatan
Palmerah Jakarta Barat. Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.Universitas Indonesia.
http://ahmadmushowir.wordpress.com/
2009/pembangunanperempuan,
unduh Agustus 2012.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2
008/02/06/teori-teorimotivasi,
unduh Agustus 2012.
www.BPS.co.id, unduh Agustus
2012

Peran Serta Perempuan Dalam Program P2WKSS Di Desa kertajaya Kecamatan Ciranjang Kab. Cianjur 85

Anda mungkin juga menyukai