TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat
komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor -faktor yang menyebabkan, menyalurkan,
dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Nursalam, 2007).
Motivasi adalah proses kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi untuk mencapai sasaran
kebutuhan sejumlah individu. Meskipun secara umum motivasi merujuk ke upaya yang
dilakukan guna mencapai setiap sasaran, disini kita merujuk ke sasaran organisasi karena
fokus kita adalah perilaku yang berkaitan dengan kerja (Robbins & Coulter, 2007).
Oleh sebagian besar ahli, proses motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Tujuan atau
hasil yang dicari karyawan dipandang sebagai kekuatan yang bisa menarik orang.
Memotivasi orang adalah proses manajemen untuk mempengaruhi tingkah laku manusia
berdasarkan pengetahuan mengenai apa yang membuat orang tergerak (Suarli dan
Bahtiar, 2010).
10
11
Menurut Suarli dan Bahtiar (2010), menurut bentuknya motivasi terdiri atas:
a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu.
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang dari luar diri individu.
c. Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya
2. Teori Motivasi
Teori motivasi yang paling dikenal mungkin adalah Teori Hierarki Kebutuhan
Abraham Maslow. Maslow adalah psikolog humanistik yang berpendapat bahwa pada
2) Kebutuhan keamanan: keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan emosi,
3) Kebutuhan sosial: kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya, diterima oleh
4) Kebutuhan harga diri: faktor harga diri internal, seperti penghargaan diri, otonomi,
pencapaian prestasi dan harga diri eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
pemenuhan diri sendiri; dorongan untuk menjadi apa yang dia mampu capai.
Menurut Maslow, jika ingin memotivasi seseorang kita perlu memahami ditingkat
mana keberadaan orang itu dalam hierarki dan perlu berfokus pada pemuasan
kebutuhan pada atau diatas tingkat itu (Robbins & Coulter, 2007).
dua kelompok asumsi mengenai sifat manusia : Teori X dan Teori Y. Teori X pada
dasarnya menyajikan pandangan negatif tentang orang. Teori X berasumsi bahwa para
pekerja mempunyai sedikit ambisi untuk maju, tidak menyukai pekerjaan, ingin
menghindari tanggung jawab, dan perlu diawasi dengan ketat agar dapat efektif
pekerja dapat berlatih mengarahkan diri, menerima dan secara nyata mencari tanggung
jawab, dan menganggap bekerja sebagai kegiatan alami. Mc Gregor yakin bahwa
asumsi Teori Y lebih menekankan sifat pekerja sebenarnya dan harus menjadi
Teori ini menyatakan bahwa kepuasan dan ketidak-puasan seseorang dipengaruhi oleh
dua kelompok faktor independen yakni faktor-faktor penggerakan motivasi dan faktor-
jika dibandingkan dengan faktor-faktor ketidakpuasan kerja. Rasa kepuasan kerja dan
rasa ketidakpuasan kerja tidak berada dalam satu kontinum. Lawan dari kepuasan
adalah tidak ada kepuasan kerja sedangkan lawan dari ketidakpuasan kerja adalah
pekerjaan.
pekerjaan itu ada kesempatan bagi karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
5) Pekerjaan itu sendiri (job it self), artinya memang pekerjaan yang dilakukan itu
(menurut penilaian karyawan), tetapi jika faktor faktor pemeliharaan tidak baik
keadaannya, tidak akan menimbulkan kepuasan kerja bagi karyawan. Oleh sebab itu,
Berdasarkan JCM, setiap pekerjaan dapat didefinisikan menurut lima dimensi inti
keleluasaan yang besar kepada seseorang dalam menjadwal pekerjaan itu dan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
Pengalaman penelitian tertulis bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi
setelah orang malakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu obyek tertentu
(Bambang, 2008).
dengan cara berpegang pada kepercayaan yang telah dibenarkan. Pengetahuan merupakan
konstruksi dari kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar secara abstrak. Penciptaan
pengetahuan tidak hanya merupakan kompilasi dari fakta-fakta, namun suatu proses yang
unik pada manusia yang sulit disederhanakan atau ditiru. Penciptaaan pengetahuan
melibatkan perasaan dan sistem kepercayaan (belief sistems) dimana perasaan atau sistem
a. Tahu, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali atau recall
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat yang paling rendah. Kata
kerja bahwa untuk mengukur orang tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap obejek atau materi harus dapat
dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
d. Analisis, adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis tersebut dapat dilihat dari
bagian-bagian di dalam bentuk suatu keseluruhan yang baru. Kata lain sintesis adalah
dengan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penilaian atau responden.
Kedalaman pengetahuan orangtua yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
berikut:
a. Umur
dengan umur. Persoalan yang dihadapi adalah apakah umur di laporkan tetap, apakah
Mendidik atau pendidik adalah dua hal yang saling berhubungan. Segi bahasa
mendidik adalah kata kerja, pendidik kata benda. Kita mendidik berarti kita melakukan
suatu kegiatan atau tindakan, kegiatan mendidik menunjukkan adanya yang mendidik
disuatu pihak yang dididik adalah suatu kegiatan yang mengandung antara dua
c. Pengalaman
Huston (2010), mengatakan bahwa pengetahuan dapat terbentuk dari pengalaman dan
yang terkait dengan kurang pengetahuan (deficient knowledge) terdiri dari : kurang
keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber
informasi.
C. Komunikasi Efektif
Menurut Gillies (2000) adalah komunikasi yang berhasil menyampaikan pikiran dengan
Menurut Gillies (2000) bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berusaha
memilih cara yang tepat agar gambaran dalam benak dan isi kesadaran dari komunikator
prinsip-prinsip dalam berkomunikasi. Ada lima prinsip komunikasi yang efektif yang
harus dipahami. Lima prinsip tersebut disingkat dengan REACH, yaitu Respect,
Empathy, Audible, Care,dan Humble. Lima prinsip komunikasi yang efektif itu adalah
sebagai berikut :
a. Respect
Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
b. Empathy
Komunikasi yang efektif akan dengan mudah tercipta jika komunikator memiliki sikap
menempatkan dirinya pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain.
c. Audible
Audible adalah pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan melalui
d. Care
Komunikasi yang efektif akan terjalin jika audience lawan komunikasi personal
merasa diperhatikan.
e. Humble
Humble adalah sikap rendah hati untuk membangun rasa saling menghargai.
3. Langkah-langkah untuk Membangun Komunikasi Efektif
berikut :
b. Mengenali komunikan
e. Memusatkan perhatian
D. Komunikasi SBAR
1. Pengertian SBAR
membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif
Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit adalah komunikasi SBAR
digunakan pada saat perawat melakukan handover ke pasien. Komunikasi SBAR adalah
atau antara staf di daerah klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua anggota tim
rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan
b. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan
kondisi pasien.
perkembangan pasien terintegrasi dengan baik. Sehingga tenaga kesehatan lain dapat
1) Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter
yang merawat
2) Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi/ keluhan
a) Pemindahan pasien : isi dengan tanggal, waktu, dari ruang asal ke ruang
tujuan pemindahan
b) Dokter yang merawat : isi dengan nama DPJP atau dokter spesialis yang
merawat
c) Diagnosa medis : isi dengan diagnosa medis yang terakhir diputuskan oleh
dokter yang merawat
d) Isi pilihan ya atau tidak bila pasien/keluarga sudah atau belum dijelaskan
mengenai diagnosa pasien.
e) Masalah utama keperawatan saat ini, isi dengan masalah keperawatan pasien
yang secara aktual pada pasien yang wajib dilanjutkan diruang kepindahan
yang baru
1) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
2) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat –
3) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
4) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat –
a) Riwayat alergi/reaksi obat : isi dengan apa jenis alergi yang diderita atau
jenis reaksi obat tertentu pada pasien dulu hingga sekarang
b) Intervensi medik/keperawatan : isi dengan jenis tindakan yang sudah
dilakukan terhadap pasien, baik tindakan dokter maupun perawat. contoh
pemasangan gips, NGT, dll
c) Hasil investigasi abnormal : isi keadaan abnormal/keluhan saat pasien datang
ke RS sehingga mengharuskan pasien tersebut dirawat (riwayat keluhan saat
masuk rumah sakit)
d) Kewaspadaan/ precaution: pilih apa jenis kewaspadaan sesuai dengan jenis
kasus pasien. contoh : TBC, maka dipilih droplet
1) Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor
nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, risiko jatuh, pivas score,
a) Observasi terakhir, GCS: Eye, Verbal, Motorik (EVM) : isi dengan vital sign
dan tingkat kesadaran pasien secara numerik.
contoh : E 4, V 5 M 6
b) BAB dan BAK, diet, mobilisasi, dan alat bantu dengar, isi / di ceklist sesuai
keadaan pasien
c) Luka decubitus : isi dengan kondisi saat ini (misalnya ada pus, jaringan
nekrotik, dll,) lokasi dan ukurannya juga dilengkapi
d) CVP : isi dengan ceklist dan skor/undulasi dengan satuan CmH20
e) Peralatan khusus yang diperlukan: isi misalnya WSD, colar brace, infuse
pump dll
f) Hal-hal istimewa yang berhubungan dengan kondisi pasien. contoh : pasien
tidak ada keluarga
d. R : Recommendation
to nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan
1. Pengertian
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya
handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Handover adalah
komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada
Nursalam, (2007) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer tentang
informasi (termasuk tanggung jawab dan tanggung gugat) selama perpindahan perawatan
konfirmasi tentang pasien. Handoffs juga meliputi mekanisme transfer informasi yang
dilakukan, tanggung jawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Handover adalah waktu dimana
terjadi perpindahan atau transfer tanggung jawab tentang pasien dari perawat yang satu
ke perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi yang
akurat tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada klien.
berikutnya.
komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk
perawat.
b. Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan dan
tindakan keperawatan.
4. Langkah-langkah dalam Timbang Terima
b. Shift yang akan menyerahkan perlu menyiapkan hal-hal yang akan disampaikan.
meliputi :
d. Penyampaian timbang terima diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-
buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung melihat
keadaan pasien.
a. Persiapan
penanggung jawab :
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
berikutnya.
g) Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
h) Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
a. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggung jawab,
meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan
pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran
informasi yang memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift
c. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan
tugas yang dilimpahkan. Aktivitas dari perawat yang menerima operan untuk
melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien langsung.
oleh Kassesan dan Jagoo (2005) disebutkan bahwa operan jaga (handover) yang masih
tradisional adalah :
3) Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum.
4) Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses
yaitu handover yang dilakukan di samping tempat tidur pasien dengan melibatkan
8. Kelebihan Handover
Secara umum materi yang disampaikan dalam proses operan jaga baik secara tradisional
maupun bedside handover tidak jauh berbeda, hanya pada handover memiliki beberapa
kelebihan diantaranya :
c. Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara
khusus.
Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang kerahasiaan pasien jika ada
informasi yang harus ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau persepsi medis
yang lain.
diperdengarkan kembali saat perawat jaga selanjutnya telah datang. Metode itu berupa
berdiskusi.
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain :
Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala
ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift
yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer malam
terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke tempat tidur klien dan kembali
lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan
khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke klien.
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
11. Hal yang harus diperhatikan sebelum serah terima pasien, perawat harus
melakukan :
c. Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang
harus dilanjutkan.
d. Perawat membaca dan memahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian
1. Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat
dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Nursalam, 2007).
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi
setelah orang malakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu obyek tertentu
3. Karakteristik Individu
adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan
keperawatan berupa bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
Pengertian perawat dan keperawatan tersebut di atas jelas bahwa seorang tenaga perawat
perawat ditentukan oleh tenaga perawat sendiri, yang pada pelaksanaannya dipengaruhi
oleh banyak faktor. Salah satu faktornya yaitu karakteristik dari individu perawat.
Karakteristik individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan
a. Umur
Semakin tinggi usia semakin mampu menunjukkan kematangan jiwa dan semakin
b. Jenis Kelamin
Pekerja wanita mengalami lebih banyak stres dibandingkan pria, karena adanya
struktur yang unik pada wanita. Beberapa perbedaan cara pria dan wanita mendapat
keseimbangan yang nyaman, dimana pria selalu mendefinisikan dirinya melalui kasih
c. Pendidikan
dalam upaya peningkatan kinerja perawat. Selain itu pendidikan perawat yang lebih
d. Lama kerja
Semakin lama bekerja semakin meningkat pengalaman perawat dan memberikan arti
Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit adalah komunikasi SBAR
digunakan pada saat perawat melakukan handover. Komunikasi SBAR adalah kerangka
kondisi pasien.
G. Komunikasi Efektif Timbang Terima Pasien dilihat dari sudut pandang kerangka
teori Model Konsep Imogene King ( Interacting system framework model and goal
attainment)
Pada Komunikasi Efektif saat timbang terima pasien adanya interaksi antara perawat dengan
perawat lainnya dalam menyampaikan kondisi pasien, adapun kerangka konseptual King
terdiri dari tiga sistem yang saling berinteraksi, yaitu sistem personal (individual), sistem
Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami dalam sistem
adalah persepsi tentang diri individu sendiri dan persepsi orang lain tentang
dirinya.
4) Persepsi (perception)
Diri sendiri adalah lingkungan subjektif seseorang secara keseluruhan. Hal ini
merupakan pusat yang istimewa dari pengalaman dan signifikansi. Diri sendiri
menunjukkan dunia seseorang pada bagian dalam yang dibedakan dari dunia luar
yang terdiri dari orang lain dan berbagai hal. Diri sendiri adalah individu seperti
yang dikenal sebagai individu, adalah ketika kita mengatakan "aku" (Jersild,
7) Ruang (space)
dimensi, area, jarak, waktu dan tanggapan yang berdasar pada persepsi masing-
masing individu.
8) Waktu
King menggambarkan waktu sebagai jangka waktu antar peristiwa satu dengan
individu, sehingga peristiwa yang satu dengan yang lain akan saling berhubungan.
b. Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling berhubungan,
pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksi perawat dan pasien adalah
satu jenis dari sistem interpersonal. Keluarga, sebagai kelompok kecil, dapat
1) Komunikasi
komunikasi.
2) Interaksi
Interaksi merupakan suatu proses persepsi dan komunikasi antara individu dengan
lingkungan dan antara individu yang satu dengan individu yang lain, diwujudkan
dengan perilaku verbal dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Setiap individu
yang berinteraksi dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dalam pengetahuan,
3) Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari individu yang
memiliki peraturan yang menjelaskan hak dan kewajiban. Jika harapan peran
berbeda dan tidak sesuai dengan yang terjadi, dapat menimbulkan konflik. Hal ini
perawat.
4) Stres
Stres adalah tingkatan yang dinamis dalam interaksi individu – lingkungan. Stres
5) Transaksi
tertentu.
c. Sistem Sosial
Sistem yang saling berinteraksi secara menyeluruh yang terdiri dari kelompok
masyarakat, dikenal sebagai sistem sosial. Sistem sosial penting untuk memahami
1) Otoritas (autority )
Merupakan proses transaksi yang aktif dalam pengalaman seseorang untuk
Adalah perubahan dan proses yang disengaja melalui proses memilih sesuai
3) Organisasi ( organization )
Individu yang memiliki peran yang diharapkan sesuai dengan posisinya. Orang
4) Status
dalam satu group atau group yang satu dengan group yang lainnya.
H. Kerangka Teori